Standar Operasional Prosedur Kel 4

You might also like

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 13

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN HIPOTIROID PASIEN DEWASA

Kelompok 5
Remigio Halek Alves (2019610102)
Asriyani Karim (2019610071)
Syaiful Anam (2021610015)
Resti Rambu Yaku Muna (2021610035)
Refli Pongu Komodu (2021610030)
Hendrikus Umbu Natar (202161003562)
Keria Mirip (2021610044)
Definisi
Struma atau “tumidum gutter” bahasa latinya yang
maksudnya kerongkongan membengkak. pengertian lain
struma yaitu kelenjar tiroid yang membengkak 2x ataupun
lebih dari bentuk normal ataupun beratnya mendekati
40gram ataupun lebih.

Struma didefinisikan seperti kelenjar tiroid. Struma bisa


meluas keruang retrosterbal dengan maupun tanpa anterior
subtansial yang membesar
Etiologi

Kendala sintesis hormone tiroid dapat mengakibatkan struma


yang menginduksi mekanisme kompenasi terhadap
kandungan TSH serum, sehingga dampaknya menimbulkan
hipertrofi serta hyperplasia selfolikel tiroid pada
kesimpulaknya menimbulkan kelenjar tiroid membesar.
Adanya gangguan fungsional dalam pembuatan hormon tiroid
yaitu aspek pemicu pembesaran kelenjar tiroid antara lain:
1. efisiensi yodium

2. Pembatasan sintesa hormon tiroid yang menyebabkan


kelainan kongentinal
3. Terhambatnya sintesa hormone oleh zat kimia
Patofisiologi

Struma diidentikkan dengan defisiensi yodium, tetapi


realitasnya kuranganya yodium tidak cuma memunculkan
pembesaran kelenjar tiroid namun juga menyebabkan gambaran
klinik yang lain, seperti pengidap tampak kurus, kerap diiringi
denyut jantung yang bertambah, serta lain- lainnya

Yodium adalah komponen struktural tiroksin diproduksi oleh


tiroid. Yodium ditemukan bahan makanan yang di konsumsi
manusia, pada tiroid dikonversi menjadi tiroksin. Maka
Metabolisme sel jaringan berjalan optimal, lalu level tiroksin
perlu dipertahankan pada tingkat tertentu
Klafikasi

Berdasarkan Fisiologis
1. Eutiroidisme
2. Hipotiroidisme
3. Hipertiroidisme
Berdasarkan Klinisnya
4. Goiter Toxic
Goiter toksik dapat dibedakan menjadi 2 yaitu goiter
diffusa toksik dan goiter nodusa toksik
5. Goiter Non Toxic
Sama halnya dengan goiter toksik yang dibagi menjadi
goiter diffusa non toksik dan goiter nodusa non toksik.
Komplikasi

beberapa komplikasi penyakit gondok antara lain:


a. Penyakit jantung hipertiroidisme
b. Stimulasi yang berlebihan bisa menyebabkan penyakit jantung
hormon tiroid di jantung menyebabkan jantung berkontraksi
meningkatkan dan mengembangkan takikardia sampai fibrilasi
atrium memperkuat
c. Ovtalmopati graves
Penonjolan mata dengan diplopa
d. Dermopati Graves
Dermopati tiroid antara lain kulit mengalami penebalan, terutama
pada tibia bagian bawah (anterior tibial mucous edema)
Glikosaminoglikan. Kulitnya sangat tebal dan tidak bisa diremas
Pemeriksaan Diagnostik
metode pengobatan untuk penderita struma :
1. TSH ( thyroid Stimulating Hormon)
Tes digunakan saat mengevaluasi pasien yang mencurigakan
penyakit tiroid
2. Rontgen
Dilakukan untuk memeriksa apakah struma sudah terkompresi
atau tersumbat trakea (jalan nafas).
3. Ultrasonografi (USG)
Menunjukkan ukuran struma, kemungkinan kista / nodul yang
tidak terdeteksi
4. Pemeriksaan radioisotop sidik jari tiroid itu ukuran, bentuk, lokasi
dan yang terpenting fungsi bagian dari tiroid
Penatalaksanaan

 Pada pasien yang sudah mendapatkan suplementasi levotiroksin


sebelumnya, dilakukan penilaian status fungsional tiroidnya. Selain
dapat diketahui dari anamnesa dan pemeriksaan fisik, dapat pula
dilakukan pemeriksaan laboratorium.
 Pengobatan pada penderita usia lanjut dimulai dengan hormon tiroid
dosis rendah, karena dosis yang terlalu tinggi bisa menyebabkan
efek samping yang serius
 Apabila penyebab hipotiroidisme berkaitan dengan tumor susunan
saraf pusat, maka dapat diberikan kemoterapi, radiasi, atau
pembedahan.Penggantian hormon tiroid : levotiroksin ( Syinthroid),
liotironin (Cytomel), tiroglobulin, liotrix (Thyrolar), aktivitas : berhati-
hati dengan olahraga kontak atau pekerjaan fisik yang berat dan
monitoring tanda vital, asupan / keluaran cairan dan hasil
laboratorium (kadar T3, T4 dan Natrium
Kasus
 Pengkajian
 Seorang pasien bernama Ny. R usia 25 tahun, beragama islam,

datang di RS untuk memeriksa dirinya dengan keluhan lemas, .


Pasien memiliki riwayat adanya benjolan di lehernya, benjolan
tersebut sudah muncul sejak dua tahun yang lalu. Pasien juga
mengeluhkan adanya penurunan berat badan yang cukup drastis
dalam dua bulan terakhir, yaitu menurun dari 43 kg menjadi 32 kg.
 Keluhan Utama: Nyeri pada benjolan dileher seblah kanan

 Riwayat kesehatan saat ini: Pasien mengatakan terdapat benjolan

dileher sebelah kanan, benjolan muncul kurang lebih sudah dua


tahun yang lalu kemudian pasien memutuskan untuk memeriksakan
diri ke klink terdekat dan diberi rujukan ke rumah sakit
 Riwayar kesehatan masa lalu : Pasien tidak pernah mengalami

penyakit seperti ini sebelumnya


Analisa Data
Diagnosa Keperawatan
Intervensi

You might also like