Professional Documents
Culture Documents
MI 11. Askep PEN - KATUP JANTUNG
MI 11. Askep PEN - KATUP JANTUNG
KATUP JANTUNG
Stenosis
Meningkatkan
Jantung memompa
Meningkatkan tekanan untuk
darah lebih banyak
kerja jantung memompakan
akibat kebocoran
darah
Dilatasi Miokardium
Hipertrofi
atrium/ventrikel
Tipe Gangguan Katup
◦ Manifestasi Klinik:
Pada px. fisik ditemukan “mitral klik” mur2
menjadi awal terjadinya Mitral Regurgitasi
Nyeri dada pd aktifitas
Palpitasi oleh krn disritmia ventrikel
Mitral Valve Prolapse
◦ Test Diagnostik:
Pemeriksaan fisik: bunyi jantung tambahan “Mitral Klik”
Suara jantung murmur sistolik yg lambat laun menjadi
kencang
Radiologi: gambar jantung tampak normal
EKG: normal, kadang disritmia
Echocardiography: menentukan tingkatan regurgitasi
Mitral Valve Prolapse
◦ Penatalaksanaan:
Istirahat, relaksasi, oksigen → asimptomatik
Therapi digitalis kontrol disrimia
Therapi kardiotonikum, diuretik → gagal jantung
Therapi aspirin → antikoagulasi
Intervensi Bedah Komisurotomy, Valvulotomy
Mitral Stenosis
◦ Penebalan progresif & pengerutan bilah2
katup mitral, shg menyebabkan
penyempitan & sumbatan progresif aliran
darah
◦ Mitral Stenosis menghalangi aliran darah
dari atrium kiri ke ventrikel kiri selama
fase diastolik
Mitral Stenosis
Area Katup Mitral :
Etiologi:
Sesak Nafas,
Kongestif Vena Edema Perifer, Batuk,
Sistemik Asites,
hepatomegali
next Aliran darah menurun dari atrium kiri ke ventrikel kiri
selama diastolic ventrikel
Takikardia Waktu diastolic
menurun/lama
Resiko
pembentukan
trombus
Mitral Stenosis
◦ Test Diagnostik:
EKG: gel P melebar di sandapan II
(P mitral) hipertropi atrium kiri,
hipertrofi ventrikel kanan, atrial
fibrilasi
Pemeriksaan Penunjang
Radiologi:
pembesaran atrium kiri,
tampak edema paru,
pembesaran arteri
pulmonal
Pemeriksaan Penunjang
Echocardiography:
Penebalan atrium kiri,
tdk adanya gerakan daun
katup posterior
Angiografi: menentukan
beratnya stenosis mitral
Penatalaksanaan : Medical Terapi
◦ Terapi medis difokuskan pada Therapi AB → mencegah
pencegahan endokarditis, infeksi berulang, preventif
perluasan lesi
penurunan kasus baru demam
Therapi aspirin →
rematik, perbaikan gejala, dan
antikoagulasi
penurunan risiko
Therapi diuretik → gagal
tromboemboli.
jantung
Penatalaksanaan Invasive
Non Bedah Indikasi
Cardiac Kontraktilitas
Gagal Hipertrofi Beban Volume
Output meningkat diikuti
Jantung Kiri Ventrikel Kiri Bertambah
Menurun dilatasi ventrikel
Peningkatan
Sesak Peningkatan tekanan
volume dan
Cepat Lelah Nafas, Kongestif vena pulmonalis dan
tekanan atrium
saat aktivitas Batuk Paru kapiler
kiri
Resiko
Hipertrofi dan
pembentukan Atrial Fibrilasi dilatasi atrium
trombus
Mitral Regurgitasi
◦ Test Diagnostik:
EKG: gel P melebar di
sandapan II (P mitral)
hipertropi atrium kiri,
hipertrovi ventrikel kiri,
AtrialFibrilasi
Radiologi: pembesaran atrium kiri &
ventrikel kiri, tampak edema paru,
Echocardiography: Penebalan atrium
kiri, gerakan katup mitral, aliran balik
darah
Angiografi: menentukan tekanan di
pulmonal
Manifestasi Klinis
Acute Mitral Regurgitation Chronic Mitral Regurgitation
◦ Pasien biasanya akan mengeluhkan dispnea yang ◦ Temuan klinis yang umum untuk semua
signifikan saat istirahat, etiologi termasuk kelelahan, dispnea saat
◦ Batuk dengan dahak yang jernih atau merah muda, aktivitas, ortopnea, dispnea nokturnal
berbusa paroksismal, penambahan berat badan,
pelebaran tekanan nadi, murmur dan
◦ takikardia (atau bradikardia jika ada keterlibatan distensi vena jugularis.
iskemik dari sistem konduksi), hipotensi, takipnea,
hipoksemia, dan sianosis.
◦ ada distensi vena jugularis, ronki difus pada
auskultasi paru, dan murmur
Mitral Regurgitasi
◦ Penatalaksanaan:
Intra Aortic Balloon Pump (IABP) → menstabilkan
hemodinamik untu kondisi darurat
Therapi aspirin → antikoagulasi
Therapi kardiotonikum, diuretik → gagal jantung
Intervensi Bedah MVR
Aorta Stenosis
Penyempitan lumen antara ventrikel kiri dan aorta
ETIOLOGI Aorta Stenosis
Kongenital DIPEROLEH
Efisiensi mekanis
jantung
dipertahankan
cukup lama
Miokard Hipertrofi
Nyeri Dada Aliran koroner Kebutuhan oksigen
kekurangan
menurun miokard meningkat Ventrikel kiri
oksigen
Suplai darah ke
SIncope
otak berkurang
Aorta Stenosis
◦ Manifestasi Klinik:
Tanpa gejala stenosis ringan
Dispnue saat latihan manifestasi dekompensasi LV thd
kongesti paru
Pusing, synkope volume darah ke otak me↓
Angina pectoris kebutuhan oksigen myocard me↑ (hipertrofi)
TD sedikit me↓ aliran darah di sistemik ber
Resiko kematian mendadak
Aorta Stenosis
Test Diagnostik:
Suara jantung: murmur sistolik keras & kasar di daerah area
aorta menyebar ke arteri karotis & apeks LV
EKG: hipertropi LV, disritmia ventrikel
Radiologi: dilatasi LV, kongesti paru, kalsifikasi aorta
Echocardiogram: ganggun gerakan & struktur katup aorta
Angiografi: menentukan tekanan sistolik LV terhadap aorta
Aorta Stenosis
◦ Penatalaksanaan:
Intervensi Bedah (pilihan utama) Valvuloplasti
(komisurotomi, anuloplasti, kordoplasti), Ballon
Valvuloplasti
Therapi aspirin → antikoagulasi
Therapi kardiotonikum, diuretik → gagal jantung
Aorta Regurgitasi
◦ Ketidakmampuan bilah2 katup aorta menutup dg sempurna selama diastole shg
menyebabkan aliran balik darah dari aorta ke LV
Etiologi
Penyakit Katup Primer Primary Aortic Root Disease
◦ endokarditis infektif, yang mengubah anatomi ◦ Perubahan degeneratif pada penyakit akar aorta
selebaran; robekan atau laserasi pada aorta asendens dapat disebabkan oleh perubahan terkait usia,
yang menyebabkan prolaps cusp aorta karena nekrosis
hilangnya penyangga komisura ◦ Hipertensi sistemik kronis yang parah dapat
◦ Kerusakan struktural katup bioprostetik adalah mendilatasi anulus aorta dan menyebabkan AR
penyebab AR katup yang semakin umum. progresif.
◦ Ruptur traumatis atau avulsi cusp aorta merupakan ◦ Diseksi retrograde aorta dapat melibatkan dan
penyebab AR akut yang jarang mengganggu anulus aorta yang menyebabkan
AR
Patofisiologi Aorta
Regurgitasi
Refluks darah dari
aorta ke ventrikel
kiri
Volume ventrikel kiri
meningkat
Tekanan dinding
Cepat Lelah Cardiac output Gagal Hipertrovi
ventrikel kiri
saat aktivitas menurun Jantung Kiri ventrikel kiri
meningkat
Sesak
Kongestif Paru Nafas,
Batuk
Aorta Regurgitasi
◦ Manifestasi Klinik:
Debar jantung yg semakin bertambah kuat, denyutan arteri terlihat
di prekordium hipertropi LV
Fatigue
Dispneu on effort, ortopnue, Paroximal nocturnal dyspneu
(regurgitasi sedang-berat)
Perbedaan tekanan nadi (sistolik-dastolik), denyut nadi “water-
hammer”
Aorta Regurgitasi
◦ Test Diagnostik:
Suara jantung: murmur diastolik, suara gemuruh diastolik terdengar
di apex.
Radiologi: pembesaran LV (kardiomegali)
EKG: hipertropi LV, disritmia ventrikel
Echocardiogram: penebalan otot jantung, gerakan jantung abnormal,
gerakan katup jantung abnormal
Aorta Regurgitasi
◦ Penatalaksanaan:
Therapi kardiotonikum, diuretik → gagal jantung
Therapi aspirin → antikoagulasi
Therapi AB pencegahan infeksi berulang
Intervensi Bedah jika gejala memberat
Diagnosa Keperawatan
D.0077 Nyeri Akut Objektif : Mayor
• Tampak meringis
• Pengalaman sensorik atau emosional • Bersikap protektif (mis. waspada, posisi menghindari nyeri)
yang berkaitan dengan kerusakan • Gelisah
• Frekuensi nadi meningkat
jaringan aktual atau fungsional, • Sulit tidur
dengan onset mendadak atau lamat
dan berintensitas ringan hingga berat Objektif : Minor
yang berlangsung kurang 3 bulan.
• Tekanan darah meningkat
• pola napas berubah
• nafsu makan berubah
• proses berpikir terganggu
Penyebab •
•
Menarik diri
Berfokus pada diri sendiri
• Diaforesis
• Agen pencedera fisiologis (mis.
inflamasi, lskemia, neoplasma)
D.0008 : Penurunan Curah Jantung : Ketidakadekuatan jantung memompa
darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh.
Gejalan dan Tanda Mayor Subjektif :
Gejalan dan Tanda
Penyebab :
Mayor Subjektif :
• 1. Perubahan irama • 1. Perubahan irama Perubahan irama jantung :Bradikardial / Takikardia, Gambaran
EKG aritmia atau gangguan konduksi.
jantung. jantung : Palpitasi.
2. Perubahan frekuensi 2. Perubahan preload :
jantung. lelah. • Perubahan preload :Edema, Distensi vena
3. Perubahan 3. Perubahan jugularis, Central venous pressure (CVP)
kontraktilitas. afterload : Dispnea. meningkat/menurun, Hepatomegali.
4. Perubahan preload. 4. Perubahan
5. Perubahan afterload. kontraktilitas :
Paroxysmal nocturnal Perubahan afterload : Tekanan darah meningkat / menurun, Nadi
dyspnea (PND); perifer teraba lemah, Capillary refill time > 3 detik, Oliguria, Warna
kulit pucat dan / atau sianosis.
Ortopnea; Batuk.
• Perubahan kontraktilitas : Terdengar suara
jantung S3 dan /atau S4, Ejection fraction
(EF) menurun.
D.0056 Intoleransi Aktivitas : Ketidakcukupan
energi untuk melakukan aktivitas sehari hari
Penyebab Gejala dan Tanda Mayor Gejala dan Tanda Minor