Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 44

ARS 06 - Dasar Sturktur dan Konstruksi Bangunan

TANGGA
Ir. Suranto, S.T., M.T.
SASARAN
PEMBELAJARAN
TANGGA

Di akhir sesi pembelajaran pada bagian materi 3, diharapkan mahasiswa mampu:

1. Memahami dan menjelaskan defenisi tangga pada bangunan berlantai 2 – 4.

2. Memahami dan menjelaskan bentuk-bentuk dan bagian-bagain konstruksi tangga pada


bangunan berlantai 2 – 4.

3. Merencanakan tangga pada bagunan berlantai 2 – 4.

2
DESKRIPSI
TANGGA

Disesi ini mahasiswa akan mempelajari tentang defenisi


tangga, syarat-syarat tangga, bentuk-bentuk tangga dan
sistem konstruksi tangga pada bangunan berlantai 2 – 4.

3
DEFINISI
& SUSUNAN TANGGA
DEFINISI TANGGA
(STAIRS)
TANGGA

• Tangga merupakan sistem transportasi dalam


bangunan yang berbentuk vertikal.
• Pada umumnya tangga ditempatkan sedemikian
rupa, sehingga tidak banyak menggunakan
ruangan, mudah ditemukan oleh setiap orang dan
diusahakan memperoleh penyinaran matahari
pada siang hari.
• Untuk keamanan biasanya bangunan-bangunan
bertingkat dilengkapi dengan tangga tambahan
berupa tangga kebakaran yang diletakkan
menempel pada dinding bagian luar.
• Bahan-bahan untuk pembuatan tangga terdiri dari
5 bahan kayu, baja, beton tulang, batu/Bata merah
dan lain-lainnya.
DEFINISI TANGGA
( STAIRS)
TANGGA

• Tangga adalah jalur bergerigi (mempunyai trap-


trap) yang menghubungkan satu lantai dengan
lantai di atasnya, sehingga berfungsi sebagai jalan
untuk naik dan turun dari atau menuju lantai atas
atau bawahnya.
• Tangga adalah alat bantu transportasi vertikal,
penghubung antar lantai pada suatu bangunan.
B A G I A N D A R I TA N G G A
TANGGA

• PONDASI TANGGA
Sebagai dasar tumpuan (landasan) agar tangga tidak mengalami penurunan,
pergeseran, maka di bagian pangkal tangga bawah harus diberi pondasi pondasi
tangga berupa pasangan batu kali, beton bertulang atau bisa kombinasi keduanya.
Pada lantai atas, di bawah pangkal tangga harus diberi balok anak sebagai
pemangku plat, agar lantai tidak menahan beban terpusat yang besar.
SUSUNAN TANGGA
TANGGA

8
SUSUNAN TANGGA
TANGGA

• Tangga merupakan salah satu bagian dan suatu bangunan yang berfungsi sebagai alat
penghubung lantai bawah dengan lantai yang ada di atasnya pada bangunan bertingkat dalam
kegiatan tertentu.
• Anak tangga (trede) adalah bagian dari tangga yang berfungsi untuk memijakkan/
melangkahkan kaki ke arah vertikal maupun horisontal (datar).
• Bidang trede datar yang merupakan tempat berpijaknya telapak kaki dinamakan: Aantrede
(langkah datar), sedangkan bidang trede tegak yang merupakan selisih tinggi antara dua
trede yang berurutan dinamakan Optrede (langkah tegak/naik).
• Pada tangga kayu di bagian langkah datar atau Aantrede biasa dibuat bagian yang disebut
Wel ukurannya maksimum 5 cm. Satu langkah datar (Aantrede) + Wel dinamakan trede
sehingga lengkapnya menjadi demikian:
• Lebar anak tangga untuk satu orang berjalan dibuat 60-90 cm dan untuk dua orang
berjalan dibuat 80-120 cm, 150-130 cm.

9
A N A K TA N G G A
TANGGA

• Anak tangga adalah bagian dari


tangga yang berfungsi untuk
bertumpunya telapak kaki. Anak
tangga dipasang teratur agar nyaman
dan mudah dilalui, bentuk dan lebar
serta selisih tinggi masing-masing
anak tangga dibuat sama.
SUSUNAN TANGGA
TANGGA

Posisi tangga, aantrade & optrade, well-wellat-stootboard

12
SUSUNAN TANGGA
TANGGA

• Stootbord (bidang sentuh), adalah sistem


penguatan yang terbuat dari papan dimana berfungsi
sebagai penguatan pada trede. Untuk menutupi celah
antara trede dan stootbord dipasang wellat dengan
ukuran 1,5 x 2 cm atau 2 x 3 cm, selain itu wellat dapat
menguatkan stootbord.
• Boom (Ibu Tangga) adalah bagian tangga berupa
dua batang atau papan miring yang berfungsi menahan
kedua ujung anak tangga (trede). Salah satu batang
boom yang menempel pada tembok dinamakan Boom
Tembok atau Boom Luar, sedangkan batang yang lain
berdiri miring bebas dinamakan Boom Bebas atau
Boom Dalam. Kemiringan boom sesuai dengan
besarnya kelandaian tangga (α). Bagian ujung dari
anak tangga, wellat dan stootbord dihubungkan Ibu tangga/boom
dengan alur pada sisi dalam boom, dengan dalam
13 takikan 1 cm. Sedangkan lebar boom yang diizinkan
pada tangga kayu adalah minimal 3-4 cm.
I B U TA N G G A
TANGGA

• Ibu tangga merupakan bagian konstruksi pokok yang berfungsi


mendukung anak-anak tangga. Ibu tangga dapat merupakan
konstruksi yang menjadi satu dengan rangka bangunannya, tetapi
boleh juga dibuat terpisah, tergantung cara mana yang paling
dibutuhkan.
SUSUNAN TANGGA
TANGGA

• Bordes adalah bagian dari tangga yang merupakan L= ln + a s/d 2.a


bidang datar yang agak luas dan berfungsi sebagai
tempat istirahat bila terasa lelah. Bordes ini dibuat
Misal panjang bordes
apabila jarak tempuh tangga sangat panjang yang
mempunyai jumlah trede lebih dari 20 buah dan atau (L) = ln + 2 . a
lebar tangga cukup akan tetapi ruangan yang tersedia ln = 57 - 65 cm
untuk tangga biasa/tusuk lurus tidak mencukupi. (L) = 65 + 2 . 20 ~ (a = 17,5 - 20 cm)
L = 105 cm
• Bordes yang berada di sudut tembok dinamakan
bordes sudut sedangkan bordes yang berada di
tengah-tengah tinggi tangga (bukan di sudut)
dinamakan bordes tengah/antara. Untuk menentukan
panjang bordes (L) digunakan pedoman ukuran satu
langkah normal datar pada hitungan (ln) ditambah
dengan satu atau dua langkah panjat datar (Aantrede
= a).
• Biasanya panjang bordes diambil antara 80-150 cm.
15
SUSUNAN TANGGA
TANGGA

16
Bordes
SUSUNAN TANGGA
TANGGA

• Pelengkap, adalah bagian dari tangga agar tangga yang dilalui aman. Bagian dari pelengkap
terdiri dari:
• Tiang sandaran adalah tiang yang berdiri tegak yang ujung bawahnya tempat
memanjatkan boom dan ujung atasnya sebagai tempat menumpangnya sandarari (rimbat
tangan, pegangan). Bila menggunakan kayu berpenampang bujursangkar dapat diambil
ukuran 8/8 - 10/10 cm.
• Sandaran (pegangan) adalah batang yang berfungsi sebagai pegangan tangan bagi yang
melintasi tangga yang mempunyai posisi sejajar dengan sisi atas boom. Sandaran ini
dipasang setinggi 75 - 90 cm terhitung dari sisi boom, sandaran yang menempel pada
tembok dinamakan sandaran tembok (sandaran luar) sedangkan yang satu lagi
dinamakan sandaran bebas (sandaran dalam). Kayu sandaran dipakai kayu bulat dengan
Ø 4 - 5 cm atau kayu 4 x 6 cm atau 6 - 8 cm.

17
SUSUNAN TANGGA
TANGGA

18

Tiang & sandaran pada pelengkap tangga


SUSUNAN TANGGA
TANGGA

• Ruji (balustrade) merupakan susunan barisan papan-papan tegak yang berfungsi sebagai
pagar pengaman agar orang yang menjalani tangga, bila terpgleset tidak langsung jatuh ke
samping.

19
SUSUNAN TANGGA
TANGGA

20

Tiang sandaran, ruji, pegangan, boom pada tangga


SYARAT-SYARAT TANGGA
TANGGA

1. Syarat Umum Tangga


Syarat-syarat umum tangga di antaranya dapat ditinjau dari segi, seperti berikut:
a. Penempatannya
• Penempatan tangga diusahakan sehemat mungkin menggunakan ruangan.
• Ditempatkan sedemikian rupa sehingga mudah ditemukan oleh banyak orang (bagi yang memerlukannya) dan
mendapat sinar pada waktu siang hari.
• Diusahakan penempatannya tidak mengganggu/menghalangi lalu lintas orang banyak.

b. Kekuatannva:
• Bila menggunakan bahan kayu hendaknya rnemakai kelas I atau II, agar nantinya tidak terjadi pelenturan/goyang.
• Kokoh dan stabil bila dilalui oleh sejumlah orang + barangnya.

c. Bentuknya
• Bentuk konstruksi tangga diusahakan sederhana, layak, sehingga dengan mudah dan cepat dikerjakan serta murah
biayanya.
• Bentuknya rapih, indah dipandang dan serasi dengan keadaan di sekitar tangga.

21
SYARAT-SYARAT TANGGA
TANGGA

2. Syarat Khusus Tangga


Yang termasuk dalam syarat khusus tangga adalah perhitungan untuk besaran antrade dan
optrade, yaitu dengan cara:

CARA 1.
a + 2 . O = ln
Di mana: a = aantrede (langkah datar)
O = optrede (langkah naik)
ln = langkah normal dapat diambil antara 57 - 65 cm
Contoh.: ditetapkan O = 17,5 cm dan ln 65 cm, maka didapat a sebesar =
a + 2 . 17,50 = 65
a = 65 - 35
22
a = 30 cm
SYARAT-SYARAT TANGGA
TANGGA

CARA 2.
a + 3 . O = 77 - 85

Contoh: ditetapkan besarnya O = 17,5 cm atau


ln = 83 cm, maka akan didapat a
sebesar:
a + 3 . O = 83
a + 3 . 17,5 = 83
a = 30,5 cm (mendekati cara 1).

23
SYARAT-SYARAT TANGGA
TANGGA

HUBUNGAN "a" DAN “O"


Cara O (cm)

12,5 15 17,5* 20 22,5

I a1 40 14 30* 25 20

II a2 47,5 35 32,5 25 17,5

Ket : * = sering digunakan


Pembacaan: Bila O ditetapkan 17,5 cm, didapat a = 30 cm atau 32,5 cm.

24
SYARAT-SYARAT TANGGA
TANGGA

CARA 3.
Cara lain untuk menentukan ukuran-ukuran anak
tangga dapat juga dilakukan dengan melihat
hubungan antara: – 0 –  (sudut miring tangga,
seperti berikut):

Cara pembacaan TABEL


Bila kita menghendaki tinggi optrede O = 17,5 cm
dengan kemiringan tangga  = 30o maka
dari tabel di atas akan di dapat aantrede a = 30 cm.

25

HUBUNGAN "a" - "0" - “”


SYARAT-SYARAT TANGGA
TANGGA

Kontrol:
tg  = O/a = 17,5 cm / 30cm = 0,583
 = 30,25 ≈ 30

26
Posisi optrade & aantrade pada kemiringan 30o
SYARAT-SYARAT TANGGA
TANGGA

3. Lebar Tangga dan Panjang Bordes


Lebar tangga dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu:
a. Lebar Tangga Efektif adalah lebar tangga-yang dihitung mulai dari sisi dalam rimbat tangan
(pegangan) yang satu sampai dengan sisi dalam rimbat tangan yang lainnya.
b. Lebar Tangga Total adalah lebar efektif tangga ditambah dua kali tebal rimbat tangan (t)
ditambah lagi dua kali sisa pijakan (s) di luar rimbat tangan atau

Lebar tangga total = lebar efektif + 2.t + 2.s

Biasanya : diambil t = 4 - 6 cm
s = 5 - 10 cm

27
SYARAT-SYARAT TANGGA
TANGGA

28
Posisi Lebar dan Bordes Tangga
SYARAT-SYARAT TANGGA
TANGGA

Daftar Ukuran Lebar Tangga Ideal

29
SYARAT-SYARAT TANGGA
TANGGA

c. Panjang Bordes Tangga, ukuran panjang Contoh:


bordes cukup relatif karena disesuaikan • Bila langkah normal ln = 60 cm dan
dengan lugs lantai dan tinggi kosong
langkah datar a = 30 cm, maka panjang
antara muka lantai bawah dengan plafon
bordes = 60 + 1,5 . 30 = 105 cm.
di atasnya, namun demikian panjang
bordes dapat ditentukan dengan
pendekatan, seperti berikut:

Panjang Bordes = ln + 1,5 - 2.a

30

Lebar tangga dan panjang bordes


SYARAT-SYARAT TANGGA
TANGGA

Contoh:
• Bila langkah normal ln = 60 cm dan langkah datar a = 30 cm, maka panjang bordes = 60 +
1,5 . 30 = 105 cm.

31

Lebar tangga dan panjang bordes


SYARAT-SYARAT TANGGA
TANGGA

• Dipasang pada daerah yang mudah


dijangkau.
• Mendapat penerangan yang cukup terutama
siang hari.
• Berbentuk sederhana dan layak dipakai.
• Nyaman untuk digunakan.
KOMPONEN TANGGA
TANGGA
TANGGA
JENIS TANGGA

• TANGGA LURUS
• Digunakan pada ruang tangga yang
panjang
TANGGA
JENIS TANGGA

• TANGGA LURUS DENGAN


BORDES
• Digunakan pada ruang tangga
yang panjang dan memiliki
banyak anak tangga
TANGGA
JENIS TANGGA

• TANGGA DENGAN BELOKAN


• Pemilihan tangga seperti ini agar
tidak memakan banyak ruang
JENIS TANGGA
TANGGA

• TANGGA DENGAN
LENGAN
JENIS TANGGA
TANGGA

• TANGGA POROS

Tangga poros menggunakan sedikit ruangan dan hemat,


karena tangga ini dari awal sampai akhir membentuk setengah
lingkaran, dua kali setengah lingkaran bahkan dapat
membentuk empat kali seperempat lingkaran.
JENIS TANGGA
Tangga ligkaran pada ibu tangganya dibuat melingkar dan
TANGGA

• TANGGA POROS mempunyai ibu tangga sebelah dalam. Tangga ini biasanya
terbuat dari baja dan beton.
PERENCANAAN TANGGA
TANGGA

• JUMLAH ANAK TANGGA

JUMLAH = (Δ ELEVASI / Optrede) - 1

Δ elevasi = perbedaan ketinggian antar lantai

Jumlah anak tangga dalam satu tangga diusahakan tidak lebih dari 12-16 buah, apabila
lebih dianjurkan menggunakan bordes untuk kenyamanan pengguna, terutama
penyandang disable dan lansia. Hal ini mengacu pada kemampuan maksimal kelelahan
tubuh manusia.
PERENCANAAN TANGGA
TANGGA

• LEBAR TANGGA
Lebar tangga minimal yang diijinkan digunakan
di dalam bangunan rumah tinggal adalah 80cm
(bukan tangga servis, tangga servis lebar
60cm).
Lebar tangga tersebut adalah lebar tangga
bersih, tidak termasuk railing dan batas
dinding.

Untuk desain, lebar tangga minimal


adalah:
• rencana dilalui 1 orang = 60 cm
• rencana dilalui 2 orang = 120 cm
• rencana dilalui 3 orang = 180 cm
PERENCANAAN TANGGA
TANGGA

• ANAK TANGGA

2 optrede + aantrede = 57-65 cm

Optrede = langkah naik | Aantrede = lebar pijakan

Sedangkan bilangan 57-65 cm merupakan panjang langkah rata-rata orang


berjalan di tempat datar, bagi orang dewasa. Biasanya tinggi anak tangga tegak
atau langkah tegak berkisar 15–20 cm dan tinggi lebar pijakan berkisar 22 – 30
cm agar tapak sepatu dapat berpijak dengan baik.
PERENCANAAN TANGGA
TANGGA

• KEMIRINGAN TANGGA Untuk berjalan naik, tenaga yang diperlukan adalah 2 kali
dari pada berjalan di tempat datar, oleh karena itu
kemiringan tangga jangan dibuat terlalu curam, terutama di
rumah sakit.
Sehingga ada ketentuan bahwa tangga yang layak
dipergunakan memiliki derajat kemiringan tidak lebih dari
35⁰.

α= arc tan (optrede/antrede)


CATATAN:
TANGGA

• Untuk menghindari kecelakaan, apabila dimungkinkan


sebaiknya anak tangga dibuat seragam ukurannya. Baik
tinggi, maupun lebarnya. Apabila tidak dimungkinkan, anak
tangga yang berbeda umumnnya diletakkan pada
bagian paling dasar (antisipasi keamanan).

You might also like