Professional Documents
Culture Documents
CBD Neuropediatri
CBD Neuropediatri
CBD Neuropediatri
Neuropediatri
Pembimbing :
Dr. dr. Alifiani Hikmah P, Sp.A(K)
Dr. Tun Paksi Sareharto, MSi.Med, Sp.A(K)
Epilepsi Resisten Obat
Menurut ILAE 2010, epilepsi resisten obat didefinisikan sebagai kegagalan dari 2 pemberian terapi OAE
yang sudah tepat, adekuat, dan taat pemberian (jadwal obatnya), baik sebagai monoterapi atau kombinasi,
yang ditujukan untuk mencapai keadaan bebas kejang.
Kwan P, Arzimanoglou A, Berg A, Brodie M, Hauser W, Mathern G, et al. Special report : definition of drug resistant epilepsy : consencus proposal by the ad hoc
task forceof the ILAE commission on therapeutic strategies. Epilepsia. 2010: 51:1069-77.
Identitas Pasien
Rujukan dari RS daerah Kendal dengan suspek Epilepsi fokal. Kejang dikeluhkan bertambah frekuensinya, 5-6
Pertama kali (2021) kejang tampak mulai dengan mata sebelah kali per hari dengan bentuk yang sama seperti
kanan berkedip kedip, tangan dan kaki kanan bergerak gerak, sebelumnya. OAE ditambahkan Oxcarbazepin
kemudian seluruh tubuh bergerak gerak seperti kelojotan, lama 1 (dosis 6 mg/kg/8 jam), diminum 1 bulan namun
menit, rerata kejang muncul 3 kali per hari. Kejang tidak kejang bertambah per harinya dengan bentuk
didahului demam, sebelum dan sesudah kejang anak sadar. kepala menengok ke kanan, tangan kanan kaku
Didiagnosis dengan Epilepsi fokal to general. Anak sudah di EEG menekuk dan kaki kanan juga menekuk.
dengan hasil ada gelombang epileptogenic, sudah diterapi dengan Oxcarbazepin lalu distop dan diganti Levetirasetam
Asam Valproat selama ± 1 tahun di RS daerah. Setelahnya anak (dosis 30 mg/kg/hari). Selama 2 minggu
rutin kontrol ke Poli Anak RSDK dan diteruskan Asam Valproat pemakaian, kejang bertambah, ±8 kali per hari.
sirup (Mulai dosis 40 mg/kg/hari). Anak diprogramkan MRI Brain Levetirasetam lalu distop dan diganti Topiramat
epilepsi (dosis 3 mg/kg/hari)
Anak diprogramkan untuk EEG longterm tanggal Dirumah kejang dikeluhkan makin bertambah tiap hari, ±
5/1/2023. Kejang bertambah, 9-10 kali per hari, lalu OAE 30 kali per hari, berupa kepala menengok kanan, mulut
ditambah kembali Levetirasetam (dosis 50 mg/kg/hari) merot ke kanan, tangan dan kaki kanan kaku lurus.
dan Clobazam (dosis 0.3 mg/kg/hari). Hasil EEG longterm Sebelum dan sesudah kejang anak sadar. Anak masih
kesan epilepsi fokal hemisfer kiri. Lalu dikonsulkan ke dengan OAE Asam valproate (dosis 40 mg/kg/hari),
Bedah Saraf untuk opsi bedah epilepsi. Anak lalu Topiramat (dosis 9 mg/kg/hari), Levetirasetam (dosis 50
diprogramkan untuk kraniotomi bedah epilepsi. mg/kg/hari), dan Clobazam (dosis 0.3 mg/kg/hari). Anak
lalu dibawa ke IGD RSDK.
Widjaja W, Jain P, Demoe L, Guttman A, Tomlison G, Sander B. Seizure outcome of pediatric epilepsy surgery. Neurology. 2020; 94:311-21.
Camfield P, Camfield C. Incidence, prevalence, and aetiology of seizures and epilepsy in children. Epileptic Disord. 2015;17:117-123.
Kwan P, Arzimanoglou A, Berg A, Brodie M, Hauser W, Mathern G, et al. Special report : definition of drug resistant epilepsy : consencus proposal by the ad hoc
task forceof the ILAE commission on therapeutic strategies. Epilepsia. 2010; 51:1069-77.
PEMBAHASAN KASUS
Dosis 40 mg/kg/hari 1
Dosis 3 mg/kg/hari 4
Dosis 30 mg/kg/hari 3
Dosis 6 mg/kg/hari 2
Kwan P, Arzimanoglou A, Berg A, Brodie M, Hauser W, Mathern G, et al. Special report : definition of drug resistant epilepsy : consencus proposal by the ad hoc
task forceof the ILAE commission on therapeutic strategies. Epilepsia. 2010: 51:1069-77.
• Definisi epilepsi resisten obat meliputi 2 tahapan :
Kwan P, Arzimanoglou A, Berg A, Brodie M, Hauser W, Mathern G, et al. Special report : definition of drug resistant epilepsy : consencus proposal by the ad hoc
task forceof the ILAE commission on therapeutic strategies. Epilepsia. 2010: 51:1069-77.
• Penentuan kategori dari hasil pengobatan ditentukan secara umum dari kontrol
terhadap kejang dan ada tidaknya efek tak terduga yang ditimbulkan pada masing-
masing penilaian tersebut.
Kwan P, Arzimanoglou A, Berg A, Brodie M, Hauser W, Mathern G, et al. Special report : definition of drug resistant epilepsy : consencus proposal by the ad hoc
task forceof the ILAE commission on therapeutic strategies. Epilepsia. 2010: 51:1069-77.
• Masing-masing kategori tersebut akan dibagi lagi menjadi tiga pilihan berdasarkan kejadian
efek yang tidak terduga karena terdapat perbedaan secara klinis pada suatu kejadian
epilepsi resisten obat yang disertai atau tanpa disertai efek yang tidak terduga.
• Pemberian terapi yang adekuat adalah terapi dengan dosis yang sesuai dalam jangka waktu
tertentu. Hal ini tidak termasuk kondisi dosis obat yang diturunkan karena munculnya ESO
yang tidak diharapkan.
• Jika pasien tidak rutin berobat maka kategori terhadap kontrol kejang dan kejadian efek
yang tidak diharapkan dimasukkan dalam kriteria yang tidak dapat ditentukan (3C).
Kwan P, Arzimanoglou A, Berg A, Brodie M, Hauser W, Mathern G, et al. Special report : definition of drug resistant epilepsy : consencus proposal by the ad hoc
task forceof the ILAE commission on therapeutic strategies. Epilepsia. 2010: 51:1069-77.
Faktor Risiko untuk Menjadi Epilepsi Resisten Obat
• Suatu penelitian menyimpulkan beberapa factor risiko
epilepsi menjadi epilepsi resisten obat antara lain : Pada pasien didapati beberapa factor risiko
Usia saat onset terjadi epilepsi (terutama pada masa
bayi)
EEG abnormal EEG pertama dengan kesan
Symptomatic epilepsy
ada gelombang epileptogenic, kemudian Long
EEG abnormal term dengan kesan epilepsi fokal di hemisfer
Kejang dengan demam kiri.
Kelainan yang didapati dari penunjang diagnostic
radiologis Radiologis MRI Brain Epilepsy didapati
Disabilitas intelektual atrofi hipokampus kanan kiri.
Status epilepticus
Komorbid psikiatris
Kalilani L, Sun X, Pelgrims B, Noack R, Villanueva V. The epidemiology of drug resistant epilepsy : a systematic review and meta analysis. Epliepsia.
2018;59(12):2179-93.
Persentase pasien Epilepsi yang dapat bebas kejang dan yang menjadi resisten obat
36%
47%
3%
14%
Bebas kejang dengan 1 obat Bebas kejang dengan 2-3 obat Bebas kejang dengan beberapa obat Epilepsi resisten obat
Wan PAK. Early identification of refractory epilepsy. The New England journal of medicine. 2000;2:4-17.
Langkah Terapi Epilepsi
Asam valproat
Oxcarbazepin, Levetirasetam,
Topiramat
Boon P, Ferrao S, Jansen A, Lagae L, Legros B, Weckhuysen S. Recommendations for the treatment of epilepsy in adult and pediatric patients in Beligium: 2020
update. Acta Neurol Belg. 2021;121(1):241-57.
Bedah Epilepsi
Salah satu pilihan superior Tujuan utama dari bedah Terdapat kriteria eligibilitas
pada kasus epilepsi resisten epilepsi bukan hanya terhadap tindakan bedah
obat. mengatasi lesi tertentu, epilepsi (kriteria lama dan
Suatu pendekatan alternatif melainkan untuk mengisolasi kriteria baru).
yang meningkatkan zona epileptogenic (yang
kemungkinan bebas kejang mungkin atau mungkin juga
atau kontrol kejang yang tidak sesuai dengan lesinya)
lebih baik.
KRITERIA KANDIDAT BEDAH EPILEPSI
Kriteria Lama Kriteria Baru
Epilepsi tipe parsial atau fokal Mesial temporal sclerosis dan
Hippocampal sclerosis
Resisten obat Apabila sebagai tindakan paliatif
Membuat seseorang kehilangan banyak Pembedahan dini pada anak-anak dimana
kemampuan (handicapped) otak masih berkembang
Ruíz-García M, Alonso-Vanegas MA, Pérez-Reyes SP, Quiñones-Canales G, Rodríguez-Leyva I, Martínez-Rodríguez HR, et al. Clinical guideline: preoperative evaluation of epilepsy surgery.
Rev Mex Neurocienc. 2021;20(2):116–22.
21
Ghaffari-Rafi A, Leon-Rojas J. Investigatory pathway and principles of patient selection for epilepsy surgery candidates: A systematic review. BMC Neurol. 2020;20(1):18-32.
Bedah Epilepsi
Focal Lesionectomy Bedah reseksi sesuai lesi penyebab
Lesions kejang
Dallas J, Englot D, Naftel R. Neurosurgical approaches to pediatric epilepsy : indications, techniques, and outcomes of common surgical
procedures. European Journal of Epilepsy. 2020;77:76-85.
Engel J. Evolution of concepts in epilepsy surgery. Epileptic Disord. 2019;21(5):391–409.
Bedah Epilepsi
20XX 24
LAPORAN OPERASI BEDAH EPILEPSI 28/2/2023
Komplikasi Bedah Epilepsi
20XX 27
Klasifikasi ILAE 2001 tentang Luaran Bedah Epilepsi
AGENDA
Wieser HG, Blume WT, Fish D, Goldensohn E, Hufnagel A, King D, et al. Proposal for a new classification of outcome with respect to epileptic seizures following epilepsy surgery. Epilepsia.
20XX 28
2001;42(2):282–6.
LUARAN OPERASI BEDAH EPILEPSI
Tidak semua pasien akan menjadi bebas kejang. Ada yang mengalami kejang kembali
setelah sementara waktu terbebas dari kejangnya (relaps) pasca operasi.
Ada studi yang menyimpulkan paska bedah epilepsi menjadi keadaan bebas kejang
mencapai 25%-90%.
Rasio kekambuhan (relaps) bisa dikatakan cukup tinggi, sekitar 25%-30%. Beberapa
studi mengaitkan dengan diskontinuitas OAE pasca operasi, lainnya tidak menemukan
hubungan antara kedua hal tersebut. Lebih lanjut, luaran jangka panjang dari bedah
epilepsi anak masih belum pasti.
Wieser HG, Blume WT, Fish D, Goldensohn E, Hufnagel A, King D, et al. Proposal for a new classification of outcome with respect to epileptic seizures following epilepsy surgery. Epilepsia.
2001;42(2):282–6.
Widjaja W, Jain P, Demoe L, Guttman A, Tomlison G, Sander B. Seizure outcome of pediatric epilepsy surgery. Neurology. 2020; 94:311-21.
Roulet-Perez E, Davidoff V, Mayor-Dubois C. Impact of severe epilepsy on development: recovery potential after successful early epilepsy surgery. Epilepsia. 2010;51:1266–76.
LUARAN OPERASI BEDAH EPILEPSI
Beberapa factor yang diduga mempengaruhi status bebas kejang pada pasien paska operasi
epilepsi :
• Usia saat operasi
• Usia onset epilepsi
• Lama menderita epilepsi
• Frekuensi kejang
• Jenis kelamin
• Bangkitan umum
• Riwayat kejang demam
• Aura
• Lokasi operasi
• Interictal dan Ictal EEG
• Gambaran MRI, Ictal SPECT
Wieser HG, Blume WT, Fish D, Goldensohn E, Hufnagel A, King D, et al. Proposal for a new classification of outcome with respect to epileptic seizures following epilepsy surgery. Epilepsia.
2001;42(2):282–6.
Widjaja W, Jain P, Demoe L, Guttman A, Tomlison G, Sander B. Seizure outcome of pediatric epilepsy surgery. Neurology. 2020; 94:311-21.
Roulet-Perez E, Davidoff V, Mayor-Dubois C. Impact of severe epilepsy on development: recovery potential after successful early epilepsy surgery. Epilepsia. 2010;51:1266–76.
LUARAN OPERASI BEDAH EPILEPSI
Semakin dini usia dilakukan operasi, diharapkan dapat mengontrol kejang dan
meningkatkan kualitas hidup anak.
Usia onset epilepsi, jika onset awal kehidupan maka prognosis lebih buruk dibandingkan
terjadi pada usia 4-10 tahun.
Frekuensi kejang yang tinggi, waktu kejang yang lama, dan adanya episode status
epileptikus juga memiliki kecenderungan menurunkan fungsi kognitif dan kualitas hidup
anak.
Wieser HG, Blume WT, Fish D, Goldensohn E, Hufnagel A, King D, et al. Proposal for a new classification of outcome with respect to epileptic seizures following epilepsy surgery. Epilepsia.
2001;42(2):282–6.
Widjaja W, Jain P, Demoe L, Guttman A, Tomlison G, Sander B. Seizure outcome of pediatric epilepsy surgery. Neurology. 2020; 94:311-21.
Roulet-Perez E, Davidoff V, Mayor-Dubois C. Impact of severe epilepsy on development: recovery potential after successful early epilepsy surgery. Epilepsia. 2010;51:1266–76.
Kesimpulan : Bedah epilepsi lebih efektif daripada medikasi untuk
mengontrol kejang, terutama kejang resisten obat. Usia onset kejang dan usia
saat pembedahan ada kaitannya dengan keadaan bebas kejang, terutama untuk
kejang dengan keadaan patologis lainnya, lokasi pembedahan, dan bedah
lobus temporal.