Dalam buku mardalena(2017) gizi adalah rangkaian proses secara organik makanan yang dicerna oleh tubuh untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan fungsi normal organ serta mempertahankan kehidupan seseorang. Turner (dalam Syfrizar,2008) mendefinisikan ilmu gizi sebagai ilmu yang mempelajari proses- proses dimana organisme hidup mempergunakan material-material yang diperlukan untuk pemeliharaan fungsi tubuh Vrause (dalam syafriaal, 2008) mendefinisikan ilmu gizi sebagai ilmu yang mempelajari makanan dalam hubungannya dengan kesejahteraan tubuh, meliputi kebutuhan makanan untuk golongan usia dan aktifitas tertentu
Definisi dr para Ahli
Yean Bogert (dalam Syafrizal,2008) mendefinisikan ilmu gizi sebagai ilmu yang mempelajari tentang pemberian makanan kepada tubuh setepat-tepatnya untuk pertumbuhan, pemeliharaan dan perbaikan Eva D.Wilson (dalam syafizal, 2008) mendefinisikan ilmu gizi sebagai ilmu yang mempelajari tentang tubuh yang terdiri darijenis, jumlah materi yang harus dicukupi dalam makanan sehari-hari guna pemeliharaan sel-sel tubuh Abad 19 dan ke 20 pada masa purba, ilmu gizi dinyatakan sebagai suatu evolusi, Para peneliti menggambarkan manusia sebagai pemburu makanan yang dikenal sebagai Todhunter. Bagi manusia purba fungsi utama dr makanan adalah mempertahankan hidup.
Perkembangan Ilmu Gizi
Kajian ilmu gizi diawali oleh Hipocrates yg terkenal Bapak kedokteran, pada tahun 400 SM. Hipocretes berspekulasi tentang peran dan makanan dalam pemeliharaan kesehatan dan penyembuhan penyakit. Ia juga berteori perihal zat panas yang diperlukan oleh tubuh seseorang dan bersumber dari bahan makanan. Secara umum kebutuhan panas dalam tubuh seseorang dipengaruhi oleh usia. Kecukupan zat panas tersebut akan dipenuhi denganbanyak sedikitnya makanan yang dikonsumsi. Memasuki abad ke 16 berkembang doktrin mengenai pemeliharaan kesehatan yang tidak hanya dapat dicapai dengan pengaturan makanan, tetapi kemudian berkembang juga doktrin tentang hubungan antara makanan dan panjang umur. Comaro dan francis Bacon yang hidup 100 tahun berpendapat bahwa ‘’makanan yang diatur dengan baik dapat memperpanjang umur’’. Memasuki abad ke-17-18 tercatat berbagai penemuan tentang suatu yang dimakan (makanan) yang berhubungan dengan kesehatan. Abad 18satu dr berbagai penemuan ilimiah yang telah ditemukan yaitu penemuan adanya hubungan antara proses pernafasan. Proses masuknya O2 dan keluarnya CO2 dr dalam tubuh, dengan proses pengolahan makanan dalam tubuh disebutkan oleh antonie Laurent Lavosier sebagai suatu yg mendasari ilmu gizi. Lavosier(bapak ilmu kimia bapak ilmu gizi dunia) dan Laplace (ahli fisika) merintis penelitian kuantitatifnya mengenail pernafasan dengan hewan percobaan binatang kelinci. Penelitian lain pada tahun 1687 ditemukan penemuan berupa penetapan standar makanan. Penemuan tersebut mengatur tentng baik tidaknya berbagai jenis makanan untuk tubuh Pada tahun 1747 Dr.Lind menemukan jeruk manis untuk menanggulangi sariawan atau scorbut. Belakang diketahui jerukmanis banyak mengandung vit C, sehingga dapat dikonsumsi mencegah sariawan atau Scorbut. Pada tahun 1854 Suster Florence Nightingale (tokoh perawat dunia) menyimpulkan pemberian makanan kepada pasien penderita akibat perang harus sesuai dengan kebutuhan pasien untuk mempercepat proses penyembuhannya Tahun 1803-1873, ditemukan analisis protein, karbohidrat dan lemak yang merupakan komponen utama penghasil energi bagi tubuh. Tahun 1831-1932 muncul beberapa tokoh atau pakar dalam pengukuran energi dengan kalorimeter(Kkal) seperti Vait, Rubner, Lusk dan Attawater. Tahun 1861-1930 muncul tokoh Hopkin dan Eljkman sebagai perintis penemuan vitamin yang mampu membedakan vitamin yang larut dalam air dan vitamin larut dalam lemak. Tahun 1872-1929, Mendel dan Osborn menemukan vitamin dan analisi kualitas protein. Kedua tokoh ini memperjelas posisi vitamin dalam makanan dan peranannya dalam tubuh serta kualitas protein yang dilihat dari struktur yaitu asam amino yang essensial maupun yang Non essensial. Abad 19 Rubner meneliti perihal urine dan feses dengan berbagai susunan makanan yang menjadi dasar penelitian kalorimeter. Rubner menghubungkan susunan kalori basal dengan luas penampang tubuh dan menghitung energi, karbohidrat, protein dan lemak dr bernagai makanan Tahun 1847, mayer dan Helm Holz menemukan hukum Konservasi Enargi untuk organisme hidup dan mati. 1926 Mary Swart Rose yg dikukuhkan sebagai Profesor ilmu gizi pertama di Columbia, New York Amerika Serikat. Sejak saat itu ilmu gizi mengalami perkembangan tentang komposisi karbohidrat, lemak, protein, serat, air dan abu serta nilai energi sejumlah bahan makanan.
Abad ke 20 Mc Collum dan Charles G.King melanjutkan
penelitian vitamin yang kemudian muncul ‘’Science Nutrion’’ dalam bukunya, Soekirman (2000) menjelaskan apabila ilmu gizi adalah ilmu pengetahuan yg membahas sifat-sifat nutrien yang terkandung dalam makanan, pengaruh metaboliknya serta akibat yang timbul bila terdapat kekurangan zat gizi