Tema 1 SB 2 PB 5

You might also like

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 34

Sifat Operasi Hitung dan

Perkembangbiakan Hewan
SD STRADA KAMPUNG
SAWAH
Kitab Suci
Matius 13:54-58

Setibanya di tempat asal-Nya, Yesus mengajar orang-orang di situ di rumah ibadat mereka. Maka takjublah
mereka dan berkata, “Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan mukjizat-mukjizat itu?
Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf,
Simon dan Yudas? Dn bukankah saudara-saudara-Nya perempuan semuanya ada bersama kita? Jadi dari mana
diperoleh-Nya semuanya itu?” Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka,
“Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya.” Karena
ketidakpercayaan mereka itu, tidak banyak mukjizat diadakan-Nya di situ.
Demikianlah Injil Tuhan.
Doa Pembuka

Dalam Nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus


Ya Tuhan, Engkaulah sumber kebijaksanaan sejati.
Sinarkanlah cahaya Mu ke dalam hati dan pikiran kami, agar kami dapat memahami apa
yang diajarkan pada hari ini.
Semoga dengan demikian Engkau dimuliakan selamanya.
Bapa Kami ….
Santa Maria Della Strada, doakanlah kami.
Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus Amin.
Tujuan Pembelajaran
IPA
1. Mengetahui cara perkembangbiakan hewan secara vegetative
2. Mampu menjelaskan persamaan cara perkembangbiakan hewan dan tumbuhan

Matematika
3. Mengetahui sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat
4. Mampu menggunakan sifat operasi hitung dalam kehidupan sehari-hari
SECARA UMUM DIBEDAKAN MENJADI
2
1. PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF
(TIDAK KAWIN)

2. PERKEMBANGBIAKAN GENERATIF
(KAWIN)
PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF
- Tidak memerlukan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina.
- Ada 3 cara
1. Bertunas
2. Membelah diri
3. Fragmentasi
Bertunas Fragmentasi
Hydra
Cacing
Pipih/planaria

Amoeba Membelah diri


Tunas
Tunas kecil akan muncul pada tubuh induk hewan. Ketika sudah cukup umur, tunas tersebut akan
berpisah dengan tubuh induknya dan akan membentuk individu baru. Contoh hewan yang
berkembang biak dengan tunas adalah Poryfera dan Hydra.
Hydra berkembang biak dengan cara bertunas. Bagian tubuh hydra dewasa akan memunculkan
tunas-tunas baru. Setelah cukup besar, tunas tersebut akan melepaskan diri dan akan menjadi
hydra yang baru.
Fragmentasi
Fragmentasi adalah cara hewan berkembang biak dengan memotong atau memutuskan bagian
tubuhnya. Contoh hewan yang berkembangbiak dengan cara ini adalah Planaria dan beberapa jenis
cacing.
Cacing planaria biasanya hidup di bawah bebatuan di sungai. Jika kita potong salah satu bagian
tubuhnya, potongan itu akan tumbuh menjadi individu baru
Membelah Diri
Perkembangbiakan secara membelah diri dilakukan oleh hewan bersel satu seperti amoeba. Cara induk hewan
membelah diri adalah dengan membagi tubuhnya menjadi dua bagian sama besar. Ukuran
hewan amoeba sangat kecil sehingga hanya bisa dilihat dengan menggunakan mikroskop saja.

Amoeba adalah hewan bersel satu yang mempunyai inti sel. Perkembangbiakan terjadi pada hewan bersel
satu, seperti amoeba, proto-zoa, paramecium, dan virus terjadi dengan cara membelah diri.
Perkembangbiakan amoeba dimulai dengan pembelahan inti sel menjadi dua bagian. Setelah itu diikuti
dengan pembelahan cairan sel dan dinding sel. Akhirnya terbentuklah dua sel amoeba baru. Kedua
amoeba ini hidup mandiri dan akan membelah diri lagi.
Membelah Diri
Perkembangbiakan secara membelah diri dilakukan oleh hewan bersel satu seperti amoeba. Cara induk hewan
membelah diri adalah dengan membagi tubuhnya menjadi dua bagian sama besar. Ukuran
hewan amoeba sangat kecil sehingga hanya bisa dilihat dengan menggunakan mikroskop saja.

Amoeba adalah hewan bersel satu yang mempunyai inti sel. Perkembangbiakan terjadi pada hewan bersel
satu, seperti amoeba, proto-zoa, paramecium, dan virus terjadi dengan cara membelah diri.
Perkembangbiakan amoeba dimulai dengan pembelahan inti sel menjadi dua bagian. Setelah itu diikuti
dengan pembelahan cairan sel dan dinding sel. Akhirnya terbentuklah dua sel amoeba baru. Kedua
amoeba ini hidup mandiri dan akan membelah diri lagi.
• Persamaan antara perkembangbiakan tumbuhan dan hewan adalah
1. Tumbuhan dan hewan mengalami perkembangbiakan secara generatif atau
kawin.

2. Tumbuhan dan hewan juga mengalami perkembangbiakan secara vegetative


yaitu menggunakan tunas

3. Tumbuhan dan hewan mempunyai sel kelamin jantan dan sel kelamin betina
N Cara Contoh Cara Contoh hewan
o perkembangbiakan tumbuhan perkembangbia
. tumbuhan kan hewan

1 Generatif Pepaya, mangga, Generatif Ayam, itik,


cabe, tomat, dll. sapi, kambing,
kadal, ikan
pari, dll.

2 Vegetatif   Vegetatif  
tunas Pisang, bambu, tunas Hydra, anemon
tebu laut
 
• Pebedaan antara perkembangbiakan tumbuhan dan hewan adalah
1. Perkembangbiakan tumbuhan secara generative terjadi melalui proses penyerbukan, sedangkan
pada hewan terjadi melalui proses pembuahan.

2. Perkembangbiakan tumbuhan secara vegetative pada tumbuhan dapat secara alami dan
bantuan manusia, sedangkan pada hewan hanya secara vegetative alami.

3. Proses penyerbukan pada tumbuhan dapat dibantu oleh berbagai hal, sedangkan proses
pembuahan pada hewan tidak mendapat bantuan dari manapun

4. Perkembangbiakan secara generatif pada tumbuhan dengan menggunakan biji, sedangkan


pada hewan dengan cara ovipar, vivipar, dan ovovivipar
Sifat-sifat Operasi Hitung
Bilangan Bulat
1. Sifat Komutatif (Pertukaran)
Hanya berlaku
pada operasi
penjumlahan dan
perkalian
a. Sifat komutatif pada penjumlahan

a+ b=b+a

6+2 2 +6
8 Hasil sama 8
Contoh Rumus = a+b = b+a
8 + (-7) = -7 + 8 = 1 15 + (-16) = (-16) + 15 = -1

-10 + (-25) = -25 + (-10) = -35


31 + (-5) = -5 + 31 = 26
-40 + 21 = 21 + (-40) =-19
50 + (-24) = -24 + 50 = 26
-6 + (-36) = -36 + (-6) = -42
b. Sifat komutatif pada perkalian

ax b=bxa

5x 4 4x5
20 Hasil sama 20
Contoh
8 x (-7) = -7 x 8 = -56
-10 x (-25) = -25 x (-10) = 250
30 x (-5) = -5 x 30 = -150
-4 + 21 = 21 x (-4) = -84
50 x (-2) = -2 x 50 = -100
-6 x (-30) = -30 x (-6) = 180
2. Sifat Asosiatif (Pengelompokan)
Hanya berlaku
pada operasi
penjumlahan dan
perkalian
a. Sifat asosiatif pada penjumlahan

(a +b) + c = a + (b + c)

(5 + 4) + 2 5 + ( 4 + 2)
11 Hasil sama 11
20 + ( 5 + 2 ) = (20 + 5 ) + 2 =27 Contoh
(10 + (-2)) + 10 = 10 + ((-2)+10)= 18
30 + (-45 + 10) = (30 + (-45) )+ 10 = -5
-4+(5+ (-2)= (-4+5) + (-2) = -1
b. Sifat asosiatif pada perkalian

(a x b) x c = a x (b x c)

(5 x 4) x 2 5 x ( 4 x 2)
40 Hasil sama 40
20 x ( 5 x 2 ) = (20 x 5 ) x 2 = 200 Contoh
(10 x (-2)) x 3 = 10 x ((-2) x 3)= -60
2 x (-2 x 4) = (2 X (-2)) X 4 = -16
(-3 x 5) x 2 = -3 X (5 X 2) = -30
-6 X (-7 X 2) = (-6 X (-7)) X 2= 84
3. Sifat Distributif (Penyebaran)
Hanya berlaku
pada operasi
penjumlahan dan
pengurangan
b. Sifat distributif pada penjumlahan

a x (b + c) = (a x b) + (a x c)

2 x (3 + 2) (2 x3) + ( 2 x 2)
10 Hasil sama 10
4 x (5 + 4 ) = (4 x5 ) + (4x4) = 36 Contoh
20 x (-2 + (-2)) = (20 x (-2) + (20 x (-2) = -80
(4 x 3) + (4 x 5) = 4 x (3+5)= 32
(8 x -4) + (8 x -7) = 8 x (-4 + (-7 )) = -88
-6 x (5 + (-2)) = (-6 x 5 ) + ( -6 x (-2) = -30 + 12 = -18
b. Sifat distributif pada pengurangan

a x (b - c) = (a x b) - (a x c)

2 x (6 - 2) (2 x6) - ( 2 x 2)
8 Hasil sama 8
8 x (5 – (+ 4 ) = (8 x 5 ) – (8 x 4)=8 Contoh
20 x (-6 - 2) = ( 20 x -6) – (20 x (2) )= -120 -40 = -160
(10 x 6) - (10 x 5) = 10 x (6-5) = 10
15 x (4- (-3)= (15 x 4) – (15 x (-3)) = 60-(-45) = 105
Doa Penutup

Tuhan, kami berterimakasih atas bimbinganMu yang penuh


kasih di dalam pelajaran hari ini.
Semoga pelajaran yang kami proses hari ini dapat bermanfaat
bagi hidup kami selanjutnya.
Terpujilah Engkau selama-lamanya.

Salam Maria
Santa Maria Della Strada doakanlah kami.

You might also like