Server Open Source

You might also like

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 10

SERVER OPEN SOURCE

 
Disusun Oleh:
 ATIKA WULANDARI (2002021044)
 FIKHI ARDIAN FUJITA (2002021010)
 REPI YULIANA SARI (2002021028)
 WAYU LILI NOVA (2002021054)
 WINDIANI (20002021042)

SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS INDONESIA
2022 / 2023
A. Pengertian Open Source

Software open source adalah sebuah software yang dapat dimiliki dengan cara mengambil / mendownload secara
gratis dari internet, yang kode softwarenya di publikasikan ke publik atau pengguna internet. Umumnya orang akan
memperbaiki kelemahan-kelemahan dari software tersebut dan memodifikasi tampilan atau bahasanya. Lalu
menguploadnya kembali / mempublikasikan kembali software yang sudah diperbaiki tersebut ke internet, dan pada saat
yang sama orang lain juga akan mendownload aplikasi software open sorce ini dan memperbaiki kelemahan-kelemahan
yang lain.
B. Sejarah Open Source
Istilah open source (kode program terbuka) sendiri baru dipopulerkan tahun 1998. Namun, sejarah peranti lunak
open source sendiri bisa ditarik jauh ke belakang semenjak kultur hacker berkembang di laboratorium-laboratorium
komputer di universitas-universitas Amerika seperti Stanford, Berkeley, Carnegie Mellon, and MIT pada tahun 1960-
an dan 1970-an.
Awalnya tumbuh dari suatu komunitas pemrogram yang berjumlah kecil namun sangat erat dimana mereka biasa
bertukar kode program, dan tiap orang bisa memodifikasi program yang dibuat orang lain sesuai dengan kepentingannya.
Hasil modifikasinya juga mereka sebarkan ke komunitas tersebut.
Perkembangan di atas antara lain dipelopori oleh Richard Stallman dan kawan-kawannya yang
mengembangkan banyak aplikasi di komputer DEC PDP-10. Awal tahun 1980-an komunitas hacker di MIT dan
universitas-universitas lain tersebut bubar karena DEC menghentikan PDP-10. Akibatnya banyak aplikasi yang
dikembangkan di PDP-10 menjadi banyak yang kadaluarsa. Pengganti PDP-10, seperti VAX dan 68020, memiliki sistem
operasi sendiri, dan tidak ada satupun piranti lunak bebas. Pengguna harus menanda-tangani nondisclosure agreement
untuk bisa mendapatkan aplikasi yang bisa dijalankan di sistem-sistem operasi ini.
Pada tahun 1991, seorang mahasiswa S2 di Finland mulai mengembangkan suatu sistem operasi yang
disebutnya Linux. Dalam pengembangannya Linus Torvalds melempar kode program dari Linux ke komunitas
terbuka untuk dikembangkan bersama. Komunitas Linux terus berkembang dimana kemudian akhirnya
melahirkan distribusi-distribusi Linux yang berbeda tetapi mempunyai pondasi yang sama yaitu kernel Linux dan
librari GNU glibc seperti RedHat, SuSE, Mandrake, Slackware, dan Debian dan lainnya. Beberapa dari distribusi
di atas ada yang bertahan dan besar, bahkan sampai menghasilkan distro turunan, contohnya adalah Distro
Debian GNU/Linux. Distro ini telah menghasilkan puluhan distro anak, antara lain Ubuntu, Knoppix, Xandros,
dan lainnya.

Seiring dengan semakin stabilnya rilis dari distribusi Linux, semakin meningkat juga minat terhadap peranti
lunak yang bebas untuk di sharing seperti Linux dan GNU tersebut, juga meningkatkan kebutuhan untuk
mendefinisikan jenis peranti lunak tersebut. Akan tetapi teminologi “ free ” yang dimaksud oleh FSF
menimbulkan banyak persepsi dari tiap orang. Sebagian mengartikan kebebasan sebagaimana yang dimaksud
dalam GPL, dan sebagian lagi mengartikan untuk arti gratis dalam ekonomi. Para eksekutif di dunia bisnis juga
merasa khawatir karena keberadaan perangkat lunak gratis dianggap aneh.

Kondisi ini mendorong munculnya terminologi “open source” dalam tahun 1998, yang juga mendorong
terbentuknya OSI (Open Source Initiative) suatu organisasi nirlaba yang mendorong pemasyarakatan dan
penyatuan “Open Source”, yang diinisiasi oleh Eric Raymond dan timnya.
 
C. Sistem Operasi Open Source
Sistem operasi (Operating System) merupakan penerjemah bahasa hardware agar bisa berkomunikasi dengan
manusia atau bisa dikatakan sistem operasi merupakan alat yang membantu kita untuk mengoperasikan hardware /
komputer . Pengertian system operasi secara umum ialah pengelola seluruh sumber-daya yang terdapat pada system
computer dan menyediakan sekumpulan layanan (system calls) ke pemakai sehingga memudahkan dan
menyamankan penggunaan serta pemanfaatan sumber-daya system komputer. Sistem operasi berfungsi ibarat
pemerintah dalam suatu negara, dalam arti membuat kondisi computer agar dapat menjalankan program secara
benar. Sistem operasi juga sering disebut resource allocator.
Konsep Open Source Software pada intinya adalah dapat/diizinkan membuka kode sumber (source code) dari
sebuah perangkat lunak. Konsep ini terasa aneh pada awalnya dikarenakan kode sumber merupakan kunci dari
sebuah perangkat lunak.
Macam – Macam Jenis Sistem Operasi Open source.
 Unix
 MINIX
 BSD (Berkeley Software Distribution)
 GNU Linux
 Sun Solaris
 Syllable Desktop
 AROS Research Operating System
 OpenGEM
 KolibriOS
 ReactOS
 DexOS
 EyeOS
 Google Chrome OS / Chromium OS

D. Dampak Positif Dan Negatif Dalam Penggunaan Open Surce


Open source ini dapat dikembangkan karena bagi seseorang yang ingin memberikan
kontribusinya atau menambahkan suatu fungsi tanpa bergantung dengan fungsi yang ada
diperanti lunak tersebut. Lalu untuk disain dan proses pengembangan open source itu
sendiri terbilang transparansi.
Kontribusinya meliputi:
 Memberikan alternative perangkat lunak (software).
 Memberikan kemajuan pengetahuan tekhnologi informasi serta meningkatkan pengetahuan masyarakat.
 Meningkatkan akses informasi masyarakat.
 Meningkatkan kreatifitas dalam mengembangkan dan memanfaatkan tekhnologi informasi yang sudah ada
dan bisa dibilang melakukan sedikit tidaknya inovasi.
 Memperkecil kesenjangan dalam tekhnologi informasi.
 Menghemat biaya.
 Mengurangi ketergantungan pada vendor yang sudah ada.
 Berlaku untuk semua lapisan masyrakat baik itu si miskin atau si kaya.
Menurut survey tentang open source ada beberapa kekurangan. Yaitu:

1. Interfacenya yang jelek bisa dilihat tidak ada disain dari layout interface itu
sendiri.

2. Terkadang ada beberapa struktuk kode open source yang tidak kita kenal seperti
di software lain, sehingga ada beberapa masyarakat berkata “lebih baik
membayar daripada harus menanggung resiko”.

3. Kurang update atau versinya tidak bisa diupgrade dan terkadang banyak bug-
nya itu loh.

4. Harga tidak pernah bohong.


E. Keuntungan Dan Kerugian Open Surce
Motivasi dari penggunaan dan pengembangan open source software beraneka
ragam, mulai dari filosofi dan alasan etika sampai pada masalah praktis. Biasanya,
keuntungan yang dirasa pertama dari model open source adalah fakta bahwa
ketersediaan open source diciptakan secara gratis atau dengan biaya yang rendah.

1. Keuntungan Open Source Software


Beberapa karakteristik yang menyebabkan Open Source model mendapatkan
keuntungan :
Ketersedian source code dan hak untuk memodifikasi
merupakan hal yang penting. Hal ini menyebakan perubahan dan improvisasi pada
produk software. Selain itu, hal ini memunculkan kemungkinan untuk meletakan code
pada hardware baru, agar dapat diadaptasi pada situasi yang berubah-ubah, dan
menjangkau pemahaman bagimana sistem itu bekerja secara detail.
2. Hak untuk mendistribusikan modifikasi dan perbaikan pada code
Merupakan titik perbedaan Open Source Software dengan Free Software. Pada kenyataannya, hak pendistribusian
diakui dan merupakan hal yang umum, ini adalah hal yang berpengaruh bagi sekumpulan developer
( pengembang ) untuk bekerja bersama dalam project Open Source Software.
 
3. Hak untuk menggunakan software
Merupakan kombinasi dari hak pendistribusian, menjamin ( jika software cukup berguna ) beberapa user yang mana
membantu dalam menciptakan pasar untuk mendukung dan berlangganan software. Hal ini juga membantu dalam
improvisasi kualitas dari produk dan improvisasi secara fungsi. Selain itu akan menyebabkan sejumlah user untuk
mencoba produk dan mungkin menggunakannya secara regler.
2. Kerugian Open Source Software
Beberapa karakteristik yang menyebabkan Open Source model mendapatkan
keuntungan :
a. Tidak ada garansi dari pengembangan
Biasanya terjadi ketika sebuah project dimulai tanpa dukungan yang kuat dari satu atau
beberapa perusahaan, memunculkan celah awal ketika sumber code masih mentah dan
pengembangan dasar masih dalam pembangunan.
 
b. Masalah yang berhubungan dengan intelektual property
Pada saat ini, beberapa negara menerima software dan algoritma yang dipatentkan. Hal ini
sangat sulit untuk diketahui jika beberapa motede utama untuk menyelesaikan masalah
software di patenkan sehingga beberapa komunitas dapat dianggap bersalah dalam
pelanggaran intelektual property.
 
c. Kesulitan dalam mengetahui status project
Tidak banyak iklan bagi open source software, biasanya beberapa project secara tidak
langsung ditangani oleh perusahaan yang mampu berinvestasi dan melakukan merketing.

You might also like