Kelompok 3 (MRA)

You might also like

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 12

Pengertian :

Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah


populasi, tetapi “social situation” yang biasanya terdiri dari 3
elemen yaitu: tempat, pelaku dan aktivitas yang berinteraksi
secara sinergis. Sedangkan pada kuantitatif populasi diartikan
sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek
yang memiliki karakteristik dan kualitas tertentu yang akan
dijadikan sebagai objek kajian penelitian. Misal total nasabah
500Sampel.
Dalam penelitian kuantitatif, sampel atau contoh adalah
sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diteliti.
Sampel yang baik, yang kesimpulannya dapat dikenakan pada
populasi, adalah sampel yang bersifat representatif atau yang
dapat menggambarkan karakteristik populasi sehingga biasanya
disebut sebagai responden penelitian. Sedangkan pada
kualitatif sampel tidak dinamakan sebagai responden,
melainkan sebagai narasumber, partisipan, informan dan
lainnya.
1
Teknik Sampling

 
Pengertian teknik sampling
Teknik pengambilan sample atau teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel dari populasi. Sampel
yang merupakan sebagaian dari populasi tsb. kemudian diteliti dan hasil penelitian (kesimpulan) kemudian
dikenakan pada populasi (generalisasi).
 

ADD A FOOTER 2
Syarat-syarat teknik sampling :
Teknik sampling boleh dilakukan bila populasi
Manfaat sampling bersifat homogen atau memiliki karakteristik
yang sama atau setidak-tidaknya hampir sama.
Bila keadaan populasi bersifat heterogen, sampel
❖ Menghemat biaya penelitian. yang dihasilkannya dapat bersifat tidak
❖ Menghemat waktu untuk penelitian. representatif atau tidak dapat menggambarkan
karakteristik populasi.
❖ Dapat menghasilkan data yang lebih akurat.
❖ Memperluas ruang lingkup penelitian.

ADD A FOOTER 3
Jenis-Jenis teknik sampling
Probability sampling :
Merupakan Teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap
elemen populasi untuk dipilih menjadi sampel
Non probability sampling
Merupakan Teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang/kesempatan yang
sama bagi setiap unsur atau anggota dalam populasi untuk dipilih menjadi sampel
penelitian
Dalam penelitia kualitatif, Teknik sampling yang digunakan adalah no probability
sampling dengan metode purposive sampling dan snowball sampling

ADD A FOOTER 4
Jenis-Jenis Teknik Sampling
a. Random Sampling
Cara cara random sampling :
Teknik sampling yang dilakukan dengan memberikan peluang
atau kesempatan kepada seluruh anggota populasi untuk menjadi 2) Teknik sampling secara sistematis (systematic sampling)
sampel. Sampel yang diperoleh diharapkan merupakan sampel Prosedur ini berupa penarikan sample dengan cara
yang representatif. Teknik sampling semacam ini dapat dilakukan mengambil setiap kasus (nomor urut) yang kesekian dari
dengan cara-cara sebagai berikut : daftar populasi.
• Cara-Cara Random sampling Setiap elemen populasi dipilih dengan suatu jarak interval
1). Teknik sampling secara rambang sederhana (tiap ke n elemen) dan dimulai secara random dan selanjutnya
Paling populer yang dipakai dalam proses dipilih sampelnya pada setiap jarak interval tertentu. Jarak
penarikan sampel rambang sederhana adalah interval misalnya ditentukan angka pembagi 5,6 atau 10. Atau
dengan undian. Setiap elemen dalam populasi dapat menggunakan dasar urutan abjad.
mempunyai kesempatan sama untuk diseleksi Syarat yang perlu diperhatikan oleh peneliti adalah adanya
sebagai subyek dalam sampel. Penting, peneliti daftar semua anggota populasi
harus mengetahui jumlah responden yang ada Sampling ini bisa dilakukan dengan cepat dan menghemat
dalam populasi penelitian. Sampling ini memiliki biaya, tapi bisa menimbulkan bias
bias terkecil dan generalisasi

ADD A FOOTER 5
Cara Pengambilan Sampel
➢ Suatu populasi yang mempunyai anggota 500 individu, akan diambil sampelnya sebanyak 50 individu,
Peneliti memberi nomor urut pada setiap anggota populasi dengan urutan nomor 1, 2, 3,….., 500.
➢ Dibuat interval pada nomor-nomor anggota populasi misalnya dengan interval 10 angka, sehingga
diperoleh 50 kelompok bilangan (kelas interval).
➢ Setiap kelas interval secara acak ditetapkan bilangan mana akan diambil anggotanya untuk dijadikan
sampel yang mewakili interval tersebut.
➢ Misalnya ditetapkan 7 sebagai nomor yang mewakili kelas interval pertama ( 1 s.d. 10), maka
selanjutnya akan didapati 17 untuk mewakili kelas interval kedua (11 s.d. 20).
➢ Selanjutnya 27 mewakili kelas interval ketiga, dan seterusnya, sampai 497 untuk mewakili kelas
interval terakhir atau kelima puluh (491 s.d. 500).
➢ Dengan demikian diperoleh jumlah sampel sebanyak 50.
4) Teknik sampling secara rambang bertingkat (stratified sampling)

• Bila subpopulasi-subpopulasi sifatnya bertingkat, cara


pengambilan sampel sama seperti pada teknik
sampling secara proporsional. Digunakan untuk
3) Teknik sampling secara rambang proporsional :
mengurangi pengaruh faktor heterogen dan
melakukan pembagian elemen-elemen populasi ke
dalam strata. Selanjutnya dari masing-masing strata
dipilih sampelnya secara random sesuai proporsinya
• Jika populasi terdiri dari subpopulasi- Sampling ini banyak digunakan untuk mempelajari
subpopulasi maka sample penelitian diambil karakteristik yang berbeda, misalnya, di sekolah ada
kls I, kls II, dan kls III. Atau responden dapat
dari setiap subpopulasi. Adapun cara dibedakan menurut jenis kelamin; laki-laki dan
pengambilannya dapat dilakukan secara perempuan, dll. Keadaan populasi yang heterogen
undian maupun sistematis. tidak akan terwakili, bila menggunakan teknik
random. Karena hasilnya mungkin satu kelompok
terlalu banyak yang terpilih menjadi sampel

ADD A FOOTER 7
Cara-cara random sampling(lanjutan) :
5) Teknik sampling secara kluster (cluster sampling)
Elemen-elemen dalam populasi dibagi ke dalam cluster atau kelompok, jika ada beberapa kelompok
dengan heterogenitas dalam kelompoknya dan homogenitas antar kelompok. Teknik cluster sering
digunakan oleh para peneliti di lapangan yang mungkin wilayahnya luas.
Sampling ini mudah dan murah, tapi tidak efisien dalam hal ketepatan serta tidak umum.
b. Non-random sampling
1) Purposive sampling atau judgmental sampling
➢ Penarikan sampel secara purposif merupakan cara penarikan sample yang dilakukan memiih subjek
berdasarkan kriteria spesifik yang ditetapkan peneliti berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang
sudah diketahui sebelumnya.
➢Pelaksanaan pengambilan sampel yang menggunakan teknik ini, mulamula peneliti harus
mengidentifikasi semua karakteristik populasi, maupun dengan cara lain dalam mempelajari berbagai
hal yang berhubungan dengan populasi.
➢Setelah itu barulah peneliti menetapkan berdasarkan pertimbangannya, sebagian dari anggota
populasi menjadi sampel penelitian.
➢Jadi teknik pengambilan sampel dengan pupossive sampling berdasarkan pada pertimbangan pribadi
peneliti.

ADD A FOOTER 8
b. Nonrandom sampling
2) Snow-ball sampling (penarikan sample secara bola salju)
Proses pengambilan sample dengan cara sambung menyambung informasi dari unit satu dengan unit
lain sehingga menjadi satu kesatuan unit yang banyak.
Penarikan sample pola ini dilakukan dengan menentukan sample pertama. Sampel berikutnya
ditentukan berdasarkan informasi dari sampel pertama, sampel ketiga ditentukan berdasarkan
informasi dari sample kedua, dan seterusnya sehingga jumlah sample semakin besar, seolah-olah
terjadi efek bola salju.
b. Nonrandom sampling
3) Quota sampling (penarikan sample secara jatah).
Teknik sampling ini dilakukan dengan cara pertama-tama menetapkan berapa besarnya jumlah sampel
yang diperlukan.
Biasanya yang dijadikan sample penelitian adalah subjek yang mudah ditemui sehingga memudahkan
pula proses pengumpulan data.
Kemudian menetapkan banyaknya jatah atau quotum, maka jatah atau quotum itulah yang dijadikan
dasar untuk mengambil unit sampel yang diperlukan.
Anggota populasi manapun yang akan diambil, tidak menjadi masalah, yang penting jumlah quotum
yang sudah ditetapkan dapat dipenuhi.

ADD A FOOTER 9
b. Nonrandom sampling
4) Accidental sampling atau convenience sampling
Metode yang proses pengambilan sampelnya cukup dengan mengambil siapa saja yang kebetulan
ditemui oleh observer di lapangan sesuai kebutuhan studi.
Dalam penelitian bisa saja terjadi diperolehnya sampel yang tidak direncanakan terlebih dahulu,
melainkan secara kebetulan, yaitu unit atau subjek tersedia bagi peneliti saat pengumpulan data
dilakukan

ADD A FOOTER 10
THANK YOU !
Nama Kelompok dan Nim

Erna silvia 1908205054


Lela Kodriah 1908205044
Laelah 1908205064
Fahri Abdul Jalil 1808205059

ADD A FOOTER 12

You might also like