Tn. Ratno. Op, Lia Amalia

You might also like

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 20

 

LAPORAN KASUS
KONSERVASI
PERAWATAN LESI SERVIKAL
NON KARIES (ABFRAKSI)
DENGAN RESTORASI RMGIC

Nama : Lia Amalia


Pembimbing: Drg. Hesti witasari, Sp. KG
NPM: 1112013019
Kasus
Identitas pasien

Nama : Tn.R
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 45 tahun
Alamat : cempaka putih
No. Tlp : 082127xxxxx
Agama : Islam
Pekerjaan : driver ojek online
Tanggal Kunjungan : 17 Oktober 2019

Pasien laki-laki 45 tahun datang ke RSGM YARSI dengan keluhan gigi terasa ngilu pada
belakang kanan bawah dan kiri bawah, rasa ngilu muncul secara hilang timbul. Pasien juga
mengeluhkan pasien mengeluh sulit mengunyah karena banyak gigi belakang yang hilang.
Sehingga pasien mengunyah menggunakan gigi depan dan geraham kecil. Pasien merokok 4-5
batang rokok sehari. Pasien menyikat gigi 1x sehari ketika mandi dengan cara digosokkan
kanan dan kiri (horizontal), pasien tidak memiliki riwayat penyakit lain dan kebiasaan
buruk.
Gambaran klinis
Radiografi panoramik
g ram
on to Gigi T Diagnosis Rencana Gig T Diagnosis Rencana
O d
V Perawatan i V Perawatan

18   NON   21 + Sou + PN  
17 - Rrx Ekstraksi 22 + Sou + PN  
16 - Rrx Ekstraksi 23 + Sou + PN  
15 - NP - D6 site 2 size 2 Psa +RK kls II 24 + Sou + PN  

14 + PR – D5 site 2 size 2 Pulp caping + rk 25 + Sou + PN  


kls II
13 + Sou + PN   26 - Rrx Ekstraksi
12 + Sou + PN   27 - Rrx Ekstraksi
11 + Sou + PN   28   NON  

  T Diagnosis Rencana Gig T Diagnosis Rencana


Gigi V Perawatan i V Perawatan
41 + Sou +PN 38 - Miss  
42 + Sou + PN 37 - Miss  
43 + Sou +PN   36 - Miss  
44 + Abf + PN Rmgic kls V 35 + Sou + PN  
45 + Abf + PN Rmgic kls V 34 + Abf + PN Rmgic kls V
46 + Sou + PN   33 + Sou + PN  
47 + Sou + PN   32 + Sou + PN
48 - Rrx Ekstraksi 31 + Sou + PN
ries
o ka
ik
res
r
kto
Fa
Gambaran klinis
Radiografi panoramik

Perawatan Non invasif


• Pembersihan gigi
Sikat gigi : 3x sehari
Flossing setiap hari : 
Sikat interdental : -
• Agen antibakteri : obat kumur clorhexidine
• Diet mengurangi
Gula dan cemilan di antara waktu makan utama : -
Minuman asam tinggi : -
Minuman berkafein : 
• Saliva
Meningkatkan asupan air : 
Obat kumur baking soda : -
Konsumsi makanan/minuman berbahan dasar susu : -
Permen karet xylitol/CCP-ACP : -
• Fluor: Pasta gigi:  Kumur : - Gel : -
• Penutupan pit dan fissur dengan GIC : -
Diagnosis 34
Abfraksi

Prognosis
Baik secara anamnesis, tidak ada penyakit sistemik, pasien kooperatif dan mau
merubah kebiasaan buruk dan sikap.
Penatalaksanaan

Bahan: Alat: Isolasi area kerja


Masker, Alat standar menggunakan cotton
gloves, glass slab, roll. Isolasi untuk
cotton roll, cement spatle menjaga area kerja dari
cotton pellet, plastik, kontaminasi saliva,
microbrush, plastic filling
dentin instrument,
conditioner. bur poles.

Membersihkan kavitas
• me kekuatan ikatan terlebih dahulu,
glass ionomer baik ke kemudian dilakukan
email maupun dentin aplikasi dentin
• Aplikasi GIC conditioner

• Finnishing dan
polishing
Prognosis : Baik, pasien dirujuk ke bagian prostodonti untuk dibuatkan GTSL
Tinjauan pustaka

Abfraksi salah satu NCCL  keadaan hilangnya struktur gigi, tidak terkait
non-carious cervical lesions karies di CEJ.
Gigi yang diberi beban dalam arah horizontal, mendapat efek stres yang terkonsentrasi di
area servikal, menyebabkan terjadi lekukan di daerah servikal gigi dan biasanya berbentuk
wedge.

Etiologi absfraksi
Faktor endogen Faktor eksogen
Parafungsi dan oklusi Mastikasi
Pekerjaan
Piranti dental
Gigi sehat dan normal mengirim beban / tekanan
kunyah eksternal melalui email
 ke dentin

Terjadi deformasi dentin Menyebabkan kehilangan


jaringan keras akibat kekuatan
 biomekanik
Sehingga membuat regangan yang maksimal di gigi

Akibat dari melemahkan email dan dentin

Menimbulkan mikrofraktur yang disebut abfraksi di regio email yang
tipis (CEJ)

Lesi abfraksi

Patogenesis
Penatalaksanaan

• Menghilangkan penyebab
Occlusal interferences dan tensile stress yang tidak
menguntungkan yang dikoreksi dengan oclusal adjusment
• Perawatan restorasi

T/ penatalaksaan
• Kemungkinan pulpa terekspos
• Dibutuhkannya estetik yang baik
• Integritas sruktur yang terancam
• Dentin terbuka dan hipersensitifitas
Temuan terkait
abfraksi
• Biasanya berbentuk wedge dengan margin tajam

• Lesi dapat berkembang di sekitar restorasi.

• Peningkatan prevalensi abfraksi pada pasien oklusi eksentrik selama fungsi

• Abfraksi meningkat pada orang bruxism

• Mungkin tidak terjadi pada gigi lain yang berdekatan


Glass ionomer cement

GIC merupakan material restoratif yang terdiri atas kalsium, stronsium,


aluminosilikat (base), dan water-soluble polimer (asam).

Keuntungan GIC

• Adhesi dengan bagian Kekurangan GIC


kalsifikasi terutama dalam
kasus sklerosis dentin • Estetik yang kurang baik
• Kelarutan dalam lingkungan mulut
• Biokompatibilitas
yang asam
• kesamaan modulus elastisitas • Kegagalan disebabkan fraktur
dengan dentin
Pembahasan
Lesi servikal non karies (abfraksi) lebih sering di permukaan
bukal gigi I, C, P

Email yang tipis secara lambat & bertahap


 Regangan CEJ = abfraksi  bentuk wedge

Beban horizontal gigi menghasilkan gaya tension, kompresi dan torsi


di daerah servikal gigi. Gaya dan beban ini menyebabkan kehilangan
fisik atau fisikokimia struktur gigi servikal dan menyebabkan
hipersensitivitas dentin di daerah ini karena paparan progresif pada
tubuli dentin
Roberson dkk  gaya flexure pada dentin dapat
menghasilkan perubahan aliran cairan dan microleakage,
menyebabkan sensitifitas dan inflamasi pulpa

Hipersensitifitas  perlu restorasi karena , pencegahan


impaksi makanan serta menghentikan progresi defek
dan estetik.

Karla (2012):Mengatakan bahan restorasi yang ideal


• Adesif
• Modulus elastisitas
• Ketahanan terhadap aus
• biokompatibel
Dapat dilihat tingkat retensi GIC lebih tinggi:
• GIC membentuk ikatan mekanik dengan sclerotic dentin
• Mampu berikatan dengan ion kalsium di servikal dentin sklerotik.
• Modulus elastisitas GIC rendah  mampu menahan cervical flexure
dibandingkan dengan bahan restorasi yang lain
• Mengurangi ketergantungan akan etsa pada dentin

Sifat fisik GIC


• Adanya pertukaran ion yang
memungkinkan terjadinya
GIC unggul dalam menurunkan sensitifitas dentin
remineralisasi
dalam kasus abfraksi  mencapai 91% • Berisfat melepas flour  mencegah
pertumbuhan bakteri
Selain itu, restorasi GIC memiliki retensi > baik :

• Ikatan kimia baik pada email dan dentin  sehingga efektif pada lingkungan lembab
• Biokompatibilitas
• Pelepasan fluoride secara terus menerus  menghambat metabolisme dan aktivitas asam bakteri
Kesimpulan

• Abfraksi / non-carious cervical lesions (NCCL) hilangnya struktur gigi permanen


m’akibatkan hipersensitifitas
• Abfraksi  retensi plak, insidensi karies, vitalitas pulpa dan masalah estetik

Perlu dirawat
• Restorasi menghentikan hipersensitifitas, mengembalikan fungsi dan
estetik

Restorasi yang digunakan harus adesif & tahan terhadap tooth flexure untuk
keberhasilan restorasi

Serta edukasi ke px  u/ menjaga kebersihan gigi dan mulut dan menjelaskan


cara menyikat gigi.
TERIMAKASIH

You might also like