(Week 3) FEUI - Kinerja Perbankan Komersial - 2018

You might also like

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 74

Kinerja Perbankan Komersial

Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia

Together

Proprietary/Internal Use Only


KINERJA PERBANKAN

Apakah Bank Anda SEHAT ???


Top 10 Banks Benchmarking
Top 10 Banks control 66.6% of Industry’s Total Assets

• BTN recorded the highest Assets growth of


Total Assets (IDR 17% YoY mostly from 19% growth of Loan
funded by 16% of Deposit growth (CASA 10%,
tio) TD 21%), with the gap with CIMB Niaga by
IDR12 tio as of Sep 18.

1,183 1,174
1,039 1,079
799 740 764 668

272 232 261 252 204 213 179 174 173 169 164 150

MarketShare(%)
Sep 18 15.2 15.1 10.3 9.8 3.5 3.4 2.6 2.3 2.2 2.1
Sep 17 14.5 15.1 10.3 9.3 3.2 3.5 3.0 2.4 2.4 2.1

Growth(%)
YoY 13.9 8.8 8.0 14.3 17.4 3.4 (4.2) 2.9 2.2 9.5
QoQ 2.6 1.6 0.9 4.0 1.6 0.2 (1.4) (2.1) 0.9 (3.7)

Sep 18 Sep 17 Source : Publication Report Sep 18 (Consolidated)


Industry Source : SPI Sep 18 5
Proprietary/Internal Use Only
BTN recorded the highest Loan & Customer Deposits growth by 19% YoY and 16%, respectively
Growth(%) Growth(%)
Loan (in IDR tio)* QoQ 16v17 17v18 Customer Deposits (in IDR tio) QoQ 16v17 17v18
808 1.8 10.0 16.5
873 4.1 10.9 13
794 838
694 771
781 2.4 9.8 13.8 831 3.5 10 9.2
763 803
686 761
528 4.1 14 16.8 619 (0.3) 17 7.0
507 620
452 579
487 6 13 15.6 549 4.2 19.6 14
458 526
421 481
220 4.1 20 19 1 195 3 14 16 1
211 190
185 168
183 (2) 3 2 10 194 2.1 5 4
186 190 6
179 187
149 (1) 6 6 135 (3.3) 8 (6)
150 140
141 144
127 (0.5) 0.1 4 98 (5) (3) (0.4)
128 104
122 99
131 3.3 5 8 111 (2.6) 3 (7)
127 114
122 119
120 2.6 17 16.0 118 (2) 20.3 3
117 121
103 115

Growth (%) QoQ 16v17 17v18 Growth (%) QoQ 16v17 17v18
Top 10 Banks 2.8 9 14.2 Top 10 Banks 2.1 10.6 8.9
Industry 2.9 8 13 Industry 1.5 12 6.6
Sep 18 Jun 18 Sep 17 Source :Banks Publication Report Sep 18 (Consolidated) & Industry SPI Sep 18
Arranged according to Asset Size, Ranking based on YoY growth *Total Loan including Leasing 6
Proprietary/Internal Use Only
BNI recorded the highest CASA growth by 17% YoY
…while BTN recorded the highest Time Deposits growth by 21% YoY
Growth(%) Growth(%)
CASA (in IDR tio) QoQ 16v17 17v18 Time Deposits (in IDR tio) QoQ 16v17 17v18
493 1.8 9 15
380 7 12.7 11
484 354
427 344
536 3 12.6 9 295 4.0 6 9.8
519 284
493 269
478 (1) 11.0 11 141 2 36 (5.8)
482 138
429 150
339 1.0 20.8 17 1 209 10 18 9.8
336 190
290 191
90 2.4 21.5 10.4 105 3.3 8 21 1
88 102
82 86
103 (3.1) 6 4 91 6
107 6 83 9 3.2 4
100 87
49 (3.5) (1) (7) 86 (3) 13.4 (6.3)
51 89
53 92
48 (4) 4 3 51 (7) (9) (3)
50 54
47 52
46 (3.3) 2 2 65 (2) 3.4 (12)
48 66
45 74
45 1.4 12.6 (2) 74 (4) 26 6.6
44 76
46 69

Growth (%) QoQ 16v17 17v18 Growth (%) QoQ 16v17 17v18
Top 10 Banks 0.9 11.5 10.2 Top 10 Banks 4.1 9 6.9
Industry 0.3 11.0 9.5 Industry 3.1 12.5 3
Sep 18 Jun 18 Sep 17 Source :Banks Publication Report Sep 18 (Consolidated) & Industry SPI Sep 18
Arranged according to Asset Size, Ranking based on YoY growth 7
Proprietary/Internal Use Only
BCA consistently recorded the highest CASA Ratio
Variance(%) Variance(%)
Loan to Deposit Ratio (in %)* QoQ 16v17 17v18 CASA Ratio (in %) QoQ 16v17 17v18
92.7 (2.1) (0.6) 2.6
56.5 (1.3) (0.7) 1.1
94.8 57.8
90.1 55.4
93.5 (1.1) (0.3) 3.6
64.5 (0.2) 1.4 (0.2)
94.6 64.6
89.9 64.7
85.3 3.6 (2.0) 7.2
77.2 (0.5) (3.7) 3.1
81.7 77.7
78.1 74.1 1
89.0 1.8 (5.0) 1.2
61.9 (2.0) 0.6 1.5
87.3 63.8
87.9 60.4
112.8 1.4 5.5 3.0 46.2 (0.2) 3.0 (2.4)
111.5 46.5
109.8 48.6
92.4 53.2
95.9 8 (3.5) (2.1) (1.5) 56.1 5 (2.9) 0.7 (0.0)
94.0 53.3
109.1 3.3 (2.0) 13.1 36.3 (0.0) (3.1) (0.1)
105.8 36.4
96.0 36.4
98.5 4.3 2.1 4.7 48.6 0.9 3.4 1.4
94.1 47.7
93.8 47.1
114.8 6.5 1.4 15.7 41.6 (0.3) (0.3) 3.7
108.3 1 41.9
99.1 38.0
100.9 4.2 (2.3) 11.1 37.8 1.2 (2.7) (2.0)
96.7 36.6
89.8 39.8
Ratio (%) Sep 17 Jun 18 Sep 18 Ratio (%) Sep 17 Jun 18 Sep 18
Average Top 10 Banks 90.0 93.9 94.5 Average Top 10 Banks 59.1 60.6 59.8
Industry 88.7 92.8 94.1 Industry 53.9 56.1 55.4
Sep 18 Jun 18 Sep 17 Source :Banks Publication Report Sep 18 (Consolidated) & Industry SPI Sep 18
Arranged according to Asset Size, Ranking based on Sep 18 figures
*Consolidated ratio except for BNI, Danamon (LFR). LDR BCA & Avg. Top 10 Banks include loan to other bank 8
Proprietary/Internal Use Only
BCA maintained the lowest NPL Gross – Ratio compared to other banks
Growth(%) Variance(%)
Non Performing Loan (in IDR tio)* QoQ 16v17 17v18 NPL Ratio – Gross (in %)* QoQ 16v17 17v18
20.5 7 11 27
2.5
19.1 2.4 0.1 0.0 0.2
16.2 2.3
23.5 (1.5) 8 (9)
3.0 (0.1) (0.1) (0.7)
23.9 3.1
25.7 3.8
7.4 5 20 10.1 1.4 0.0 0.1 (0.1)
7.1 1.4 1
6.7 1.5
10.1 2.0 1 (14) 2.1 (0.1) (0.3) (0.7)
9.9 2.2
11.7 2.8
5.8 (0.9) 2.2 3 2.7 (0.1) (0.5) (0.4)
5.9 2.8
5.7 3.1
6.1 (0.8) (4) (12) 3 3.4
6.2 3.4 10 0.0 (0.3) (0.5)
7.0 4.0
4.7 3.6 21 9.8 3.1 0.1 0.4 0.1
4.5 3.0
4.3 3.0
3.9 (9) (6) (4) 3.0 (0.3) (0.2) (0.3)
4.2 3.3
4.0 3.3
3.6 1 2.0 (24) 1 2.7 (0.1) (0.1) (1.1)
3.5 2.8
4.7 3.9
2.1 1.7 54 7 1.8 (0.0) 0.5 (0.2)
2.1 1.8
2.0 1.9
Growth (%) QoQ 16v17 17v18 Ratio (%) Sep 17 Jun 18 Sep 18
Top 10 Banks 1.6 5 (3) Average Top 10 Banks 2.9 2.5 2.5
Industry 2.3 1.9 2 Industry 2.9 2.7 2.7
Sep 18 Jun 18 Sep 17 Source :Banks Publication Report Sep18 (Consolidated) & Industry SPI Sep 18
Arranged according to Asset Size, Ranking based on YoY growth and Sep 18 figures for ratios
*Consolidated figures and ratio except for BCA 9
Proprietary/Internal Use Only
SISTEM PENILAIAN
TINGKAT KESEHATAN BANK
BERDASARKAN RISIKO
(RISK BASED BANK RATING)
Tingkat Kesehatan Bank adalah hasil
dari penilaian kondisi Bank yang
dilakukan terhadap risiko dan kinerja
Bank
Peraturan & Latar Belakang

Ketentuan Umum

Metodologi Penilaian Tingkat Kesehatan Bank


berdasarkan Risiko

Tindak Lanjut Hasil Penilaian Tingkat Kesehatan Bank

Sanksi
PERATURAN
PERATURAN

• PBI No. 13/1/PBI/2011 tentang Penilaian Tingkat


Kesehatan Bank Umum
• SE BI No. 14/37/DPNP tgl. 27 Desember 2012 tentang
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sesuai
Profil Risiko dan Pemenuhan Capital Equivalency
Maintained Assets (CEMA)  ICAAP (Internal Capital
Adequacy Assesment Process)
• POJK No. 34/POJK.03/2016 tentang Kewajiban
Penyediaan Modal Minimum Bank Umum
• SE OJK No. 14/SEOJK.03/2016 tentang Pembukaan
Jaringan Kantor Bank Umum Berdasarkan Modal Inti
LATAR BELAKANG TINGKAT KESEHATAN BANK
LATAR BELAKANG TINGKAT KESEHATAN BANK
• Bagi Otoritas Pengawas Bank :
Kesehatan Bank merupakan cerminan kondisi dan kinerja
bank, yang selanjutnya digunakan sebagai dasar untuk :
 Penyusunan supervisory plan yang memuat semua strategi dan
rencana Pengawas Bank dalam melakukan pengawasan
 Pelaksanaan supervisory action yang sesuai dan tepat waktu atas
permasalahan yang teridentifikasi dalam penilaian, termasuk
penetapan status pengawasan dalam rangka exit policy

• Bagi Bank :
Sebagai dasar bagi bank untuk :
 Menetapkan strategi bisnis di waktu yang akan datang
 Menyusun dan melaksanakan corrective action, atas kelemahan/
permasalahan bank
LATAR BELAKANG TINGKAT KESEHATAN BANK
KETENTUAN UMUM
KETENTUAN UMUM
• Bank wajib memelihara dan/atau meningkatkan penilaian
tingkat kesehatan bank dengan menerapkan prinsip
kehati-hatian dan manajemen risiko
• Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk
memelihara dan memantau Tingkat Kesehatan Bank serta
mengambil langkah-langkah yang diperlukan
• Bank wajib melakukan penilaian tingkat kesehatan dengan
menggunakan pendekatan risiko (Risk Based Bank Rating)
baik secara individu maupun secara konsolidasi
• Bank wajib melakukan penilaian sendiri atas tingkat
kesehatan bank
• Hasil penilaian sendiri Tingkat Kesehatan Bank oleh Bank
telah disetujui oleh Direksi dan wajib disampaikan kepada
Dewan Komisaris
KETENTUAN UMUM
• Penilaian sendiri tingkat kesehatan bank dilakukan paling
kurang setiap semester untuk posisi akhir bulan Juni
dan Desember, serta wajib melakukan pengkinian self
assessment Tingkat Kesehatan Bank sewaktu-waktu apabila
diperlukan
• Bank wajib menyampaikan hasil penilaian Tingkat
Kesehatan Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

• OJK melakukan penilaian Tingkat Kesehatan Bank setiap


semester untuk posisi akhir bulan Juni dan Desember,
serta melakukan pengkinian sewaktu-waktu apabila
diperlukan.
KETENTUAN UMUM
• Hasil penilaian sendiri Tingkat Kesehatan Bank oleh Bank
telah disetujui oleh Direksi dan wajib disampaikan kepada
Dewan Komisaris
• Bank wajib menyampaikan hasil penilaian Tingkat
Kesehatan Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
• Apabila terdapat perbedaan hasil penilaian sendiri Tingkat
Kesehatan Bank oleh Bank dan OJK, maka yang berlaku
adalah penilaian oleh OJK
METODOLOGI TINGKAT KESEHATAN BANK
METODOLOGI TINGKAT KESEHATAN BANK

• Ada 4 faktor dalam melakukan assessment Tingkat


Kesehatan Bank :
1. Profil Risiko (Risk Profile)
2. GCG (Good Corporate Governance)
3. Rentabilitas (Earnings)
4. Permodalan (Capital )
METODOLOGI TINGKAT KESEHATAN BANK

Risk Profile

Good Corporate
Governance Peringkat Komposit
Risk Based Bank
Earnings Rating (RBBR)

Capital
RBBR Framework
Good Corporate Governance

Risiko Inheren Manajemen Risiko Net Risk


Risiko Kredit Risiko Kredit
Risiko Pasar 1. Risk Governance Risiko Pasar
Risiko Operasional 2. Kerangka Risiko Operasional
Risiko Likuiditas manajemen Risiko Risiko Likuiditas
Risiko Stratejik 3. Proses Manajemen Risiko Stratejik
Know Risiko Kepatuhan Risiko dan SDM Risiko Kepatuhan
Risiko Hukum Risiko Hukum
Your Risiko Reputasi
4. Internal review Risiko Reputasi

Bank Risiko Inheren Manajemen Risiko Net Risk


Komposit Komposit Komposit

Kinerja Keuangan : Modal dan Rentabilitas

Peringkat Tingkat Kesehatan Bank


25
Apa itu KYB (Know Your Bank) ??

Pemahaman yang komprehensif terhadap


proses bisnis dan elemen penunjang
kegiatan operasional bank, serta kekuatan,
kelemahan dan faktor-faktor eksternal
yang mempengaruhi pencapaian tujuan,
kinerja keuangan dan profil risiko bank
Mengapa perlu KYB ??

 Membantu proses identifikasi bisnis dan aktifitas


penunjang yang utama, sebagai dasar untuk
melakukan penilaian risiko bank
 Meningkatkan pemahaman terhadap faktor-faktor
eksternal dan internal yang mempengaruhi
pencapaian tujuan, kinerja keuangan dan profil risiko
 Mengarahkan fokus pengawasan terhadap faktor-
faktor yang secara signifikan berpotensi
mempengaruhi profil risiko bank
METODOLOGI TINGKAT KESEHATAN BANK
Penilaian Peringkat Komposit :
 Peringkat komposit bank ditetapkan berdasarkan analisis
secara komprehensif dan terstruktur terhadap
peringkat setiap faktor dengan memperhatikan materialitas
dan signifikansi masing-masing faktor
 Kategori peringkat komposit :
a. Peringkat Komposit 1 (PK-1)
b. Peringkat Komposit 2 (PK-2)
c. Peringkat Komposit 3 (PK-3)
d. Peringkat Komposit 4 (PK-4)
e. Peringkat Komposit 5 (PK-5)
 Urutan peringkat komposit yang lebih kecil mencerminkan
kondisi Bank yang lebih sehat.
1. PROFIL RISIKO
Peringkat profil risiko dikategorikan menjadi 5 peringkat :

1. Low

2. Low to Moderate

3. Moderate

4. Moderate to High

5. High
1. PROFIL RISIKO
1. PROFIL RISIKO

8 jenis risiko :
1. Risiko Kredit
2. Risiko Pasar
3. Risiko Operasional
4. Risiko Likuiditas
5. Risiko Kepatuhan
6. Risiko Stratejik
7. Risiko Legal / Hukum
8. Risiko Reputasi
1. PROFIL RISIKO
• Dalam penilaian risiko, dilakukan analisis dan penetapan
peringkat risiko inheren dan kualitas penerapan
manejemen risiko
• Risiko inheren adalah risiko yang melekat pada kegiatan
bisnis bank, baik yang dapat dikuantifikasikan maupun
tidak, yang berpotensi mempengaruhi posisi keuangan
bank
• Risiko inheren dapat berupa :
 Eksposur
 Karakteristik produk/aktivitas
 Kerentanan aspek-aspek bank terhadap suatu faktor
sehingga berpotensi menyebabkan kerugian
1. PROFIL RISIKO
Aspek penilaian kualitas penerapan manajemen risiko :
 Tata kelola risiko
 Kerangka manajemen risiko
 Proses manajemen risiko, kecukupan sumber daya
manusia, dan kecukupan sistem informasi manajemen
 Kecukupan sistem pengendalian risiko
2. GOOD CORPORATE GOVERNANCE
2. GOOD CORPORATE GOVERNANCE
• Penilaian terhadap manajemen bank atas penerapan
prinsip-prinsip pengelolaan Good Corporate Governance
(GCG)
• Seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara :
 Pemegang saham
 Pengurus (pengelola) perusahaan
 Pihak kreditur
 Pemerintah
 Karyawan
 Para pemegang kepentingan intern & ekstern lainnya
2. GOOD CORPORATE GOVERNANCE
T - Transparancy (prinsip keterbukaan)
keterbukaan informasi & proses dalam pengambilan keputusan
A – Accountability (akuntabilitas)
kejelasan fungsi dan tanggung jawab agar pengelolaan bank
efektif
R – Responsibility (pertanggungjawaban)
kepatuhan terhadap perundang-undangan & prinsip
pengelolaan yang sehat
I – Independency (independensi)
pengelolaan yang profesional tanpa pengaruh / tekanan dari
pihak manapun
F – Fairness (kewajaran)
Keadilan & kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholder
2. GOOD CORPORATE GOVERNANCE
3. EARNINGS (RENTABILITAS)
3. EARNINGS (RENTABILITAS)
 Penilaian faktor rentabilitas dilakukan terutama terhadap
kinerja earnings, sumber-sumber earnings, dan
sustainability earnings bank
 Penilaian tersebut mempertimbangkan aspek tingkat, trend,
dan kinerja peer group
 Penilaian aspek kuantitatif menggunakan indikator utama dan
indikator pendukung

INDIKATOR KUANTITATIF
INDIKATOR KUALITATIF
3. EARNINGS (RENTABILITAS)

Indikator Kuantitatif :

 Level dan tren ROA (Return on Assets)


 Level, tren dan stabilitas Net Interest Income (NII)
 Level, tren dan stabilitas Net Interest Margin (NIM)
 Level, tren dan stabilitas Non Interest Income (NoII)
 Level, tren dan stabilitas Non Interest Expense (NoIE)
 Level, tren dan stabilitas Non Operating Gain/Loss
3. EARNINGS (RENTABILITAS)

Indikator Kualitatif :

 Kualitas dan diversifikasi sumber-sumber earnings


 Kecukupan dan kewajaran pengukuran earnings
 Kemampuan earnings untuk membantu pemupukan modal
 Kinerja earnings di masa depan
3. EARNINGS (RENTABILITAS)
4. PERMODALAN (CAPITAL)
4. PERMODALAN (CAPITAL)
 Penilaian faktor modal dilakukan terutama terhadap tingkat
kecukupan dan pengelolaan modal
 Penilaian tersebut mempertimbangkan aspek tingkat, trend,
dan kinerja peer group
 Penilaian aspek kuantitatif menggunakan indikator utama
dan indikator pendukung
Penilaian kuantitatif
RATING PARAMETER (For Monthly Basis) Weighted
PARAMETER FORMULA Weight Data Risk Score
L LM M MH H Score
Eligible
Rasio KPMM >= 14% 10 % - <14% 8 % - < 10 % 7%-<8% <7% 15% 13% LM 2 0.30
Capital/ATMR

Komposisi Modal T1 / (T2+T3) >= 150 % 125 % - < 150 % 100 % - < 125 % 90 % - < 100 % < 90 % 20% 200% L 1 0.20

Trend pertumbuhan Pertumbuhan


Modal terhadap
modal 3 tahun ke > =6 % 2%-<6% -2%-<2% <- 2 % - - 6 % < - 6% 20% 2% LM 2 0.40
pertumbuhan
depan
ATMR

Rencana
Pertumbuhan Modal pertumbuhan
utk mendukung modal terhadap > 6% 2%-<6% -2%-<2% <- 2 % - - 6 % < - 6% 20% 2% LM 2 0.40
pertumbuhan usaha pertumbuhan
volume usaha

Kualitas aktiva Kualitas aktiva


produktif dibandingkan produktif terhadap < 5% 5% - < 20% 20% - < 50% 50% - < 70 % >= 70% 15% 22% M 3 0.45
modal bank modal bank

Deviden yg
Deviden Pay Out Ratio < 15 % 15 % - < 25 % 25 % - < 35 % 35 % - < 45 % > = 45 % 10% 40% MH 4 0.40
dibagikan/PAT
Composite Rating Kuantitatif 2.15
Low to Moderat
Penilaian kualitatif
Hasil Penilaian
Weighted
PARAMETER Analisa (Positif/Netral/N Score Weight
Score
egatif)
Bank CIMB Niaga memiliki kapabilitas yg sangat baik, setiap saat dapat
melakukan IPO dan memiliki kemampuan mencari sumber permodalan
yang lain. Hal ini ditunjukan dengan adanya rasio ROA, ROE, NIM dan
Akses kepada sumber permodalan EPS diatas rata2 industri, memiliki subscription level yg tinggi dan Positif 1 5% 0.05
merupakan salah satu saham teraktif di bursa saham

Induk perusahaan merupakan Bank terbesar ke 2 di Malaysia yang


Kinerja keuangan pemegang memfokuskan diri pada segmen commercial dan retail yang selaras
saham pengendali dengan Bank CIMB Niaga. Performance keuangan Induk diatas rata2 Positif 1 5% 0.05
perbankan regional

Perbandingan kinerja permodalan Performance Keuangan Bank CIMB Niaga berada diurutan ke 3
dengan peers berdasarkan survey infobank diantara 10 bank dengan total Asset Positif 1 5% 0.05
diatas 100 trilyun

Stabilitas trend KPMM (CAR) 1 Trend permodalan selama 1 tahun terakhir relatif stabil walaupun
tahun kebelakang (historis ) menunjukan penurunan namun tidak signifikan Netral 0 5% 0.00

Komitmen terhadap rencana Semua rencana penambahan Modal telah sesuai dengan business Plan
business dalam rangka walaupun beberapa mengalami kemunduran jadwal issue Positif 1 5% 0.05
memperkuat permodalan

Faktor lain yang besar Terdapat resiko hukum yang tinggi atas kasus X yang berpotensi
pengaruhnya terhadap menyebabkan kerugian sebesar USD 50 juta
Negatif -1 75% -0.75
permodalan

Hasil Penilaian Kualitatif Negatif 100% -0.55


PENILAIAN KECUKUPAN MODAL
• Hasil penilaian tingkat kesehatan Bank akan dihubungkan dengan
kebutuhan modal minimum Bank
• Bank dapat menghitung kebutuhan modal berdasarkan peringkat
komposit profil risiko sesuai tabel berikut :
Capital
>5 – 7% >7 %
Add on 1% >1 – 2% >2 – 5%

Minimum Minimum Minimum Minimum Minimum Minimum


Capital Capital Capital Capital Capital Capital
(8%) (8%) (8%) (8%) (8%) (8%)

Rating 1 Rating 2 Rating 3 Rating 4 Rating 5

• Tambahan penyangga (buffer)


PENILAIAN KECUKUPAN MODAL
Perhitungan CAR (KPMM) berdasarkan Profil Risiko :

Peringkat Profil Risiko KPMM Minimum Rasio Modal Inti


Low (1) 8%
Low – Moderate (2) 9% - <10%
Moderate (3) 10% - <11% Min. 5%
High – Moderate (4)
11% - 14%
High (5)
PENILAIAN KECUKUPAN MODAL

 Capital Conservation Buffer adalah tambahan modal yang


berfungsi sebagai penyangga (buffer) apabila terjadi kerugian
pada periode krisis  wajib bagi Bank BUKU 3 dan BUKU 4

 Countercyclical Buffer adalah tambahan modal yang berfungsi


sebagai penyangga (buffer) untuk mengantisipasi kerugian
apabila terjadi pertumbuhan kredit perbankan yang berlebihan
sehingga berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan 
wajib bagi seluruh Bank

 Capital Surcharge untuk Bank Sistemik adalah tambahan


modal yang berfungsi untuk mengurangi dampak negatif
terhadap stabilitas sistem keuangan dan perekonomian apabila
terjadi kegagalan Bank Sistemik melalui peningkatan kemampuan
Bank dalam menyerap kerugian  bagi Bank Sistemik  wajib
bagi Bank Sistemik
Pembukaan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti

• Berdasarkan PBI 14/26/PBI/2012, kegiatan usaha bank umum


diklasifikan berdasarkan permodalannya yang disebut dengan
BUKU
(BUKU: Bank Umum berdasarkan Kegiatan Usaha).

• Berikut adalah klasifikasi BUKU bank:

Buku Tier 1 Capital Number of Bank


BUKU 1 < IDR 1 Tio 28
BUKU 2 IDR 1 Tio s/d < IDR 5 Tio 23

BUKU 3 IDR 5 Tio s/d < IDR 30 Tio 23


BUKU 4 > IDR 30 Tio 5

• Selama 3 (tiga) bulan berturut-turut


Pembukaan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti
• BUKU 1 :
 Kegiatan usaha dalam Rupiah
 Kegiatan trade finance, electronic banking, PVA
 Domestik

• BUKU 2 :
 Kegiatan usaha dalam Rupiah & Valas
 Kegiatan trade finance, electronic banking, PVA
 Kegiatan treasury
 Domestik

• BUKU 3 :
 Sama seperti BUKU 2
 Kegiatan operasional di wilayah regional Asia

• BUKU 4 :
 Sama seperti BUKU 3
 Kegiatan operasional di seluruh wilayah luar negeri
PENILAIAN KECUKUPAN MODAL

 Capital Conservation Buffer sebesar 2,5% dari ATMR


wajib dibentuk oleh Bank secara bertahap :
 0,625% dari ATMR : 1 Januari 2016
 1,25% dari ATMR : 1 Januari 2017
 1,875% dari ATMR : 1 Januari 2018
 2,5% dari ATMR : 1 Januari 2019

 Countercyclical Buffer sebesar 0% sampai dengan 2,5% dari


ATMR
ditetapkan oleh otoritas yang berwenang
mulai 1 Januari 2016

 Capital Surcharge sebesar 1% sampai dengan 2,5% dari ATMR


ditetapkan oleh OJK
mulai 1 Januari 2016

*ATMR = Aset Tertimbang Menurut Rasio


Pembukaan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti

 Pembukaan jaringan kantor Bank perlu didukung dengan


kemampuan keuangan yang memadai, antara lain tercermin pada
ketersediaan alokasi Modal Inti sesuai lokasi dan jenis kantor
Bank (Theoretical Capital)

 Perhitungan ketersediaan alokasi Modal Inti mempertimbangkan


pencapaian tingkat efisiensi Bank yang a.l. diukur melalui rasio
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO) dan rasio Net Interest Margin (NIM)

 Bank dengan nilai ketersediaan alokasi Modal Inti yang positif,


memiliki kelebihan kapasitas modal inti yang dapat
dialokasikan untuk membuka Jaringan Kantor

 Bank dengan nilai ketersediaan alokasi Modal Inti nol atau


negatif, tidak memiliki kelebihan kapasitas modal inti yang
dapat dialokasikan untuk membuka Jaringan Kantor
Pembukaan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti
Pembukaan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti
PENILAIAN PERINGKAT KOMPOSIT
TINGKAT KESEHATAN BANK (TKB)

Peringkat
Analisis Faktor
keterkaitannya 1 2 3 4 5
dan Profil Risiko          
signifikansinya GCG          
dalam
mempengaruhi Permodalan          
Peringkat Rentabilitas          
Komposit Peringkat Komposit          
PENILAIAN PERINGKAT KOMPOSIT
TINGKAT KESEHATAN BANK (TKB)

Risk Management Quality


Risk Type Weight Inherent Risk Net Risk
(RMQ)
Credit 35% Low to Moderate 2 Satisfactory 2 Low to Moderate 2
Market 10% Low 1 Satisfactory 2 Low 1
Liquidity 17.5% Low to Moderate 2 Satisfactory 2 Low to Moderate 2
Operational 17.5% Moderate 3 Satisfactory 3 Moderate 3
Compliance 5% Low to Moderate 2 Satisfactory 2 Low to Moderate 2
Reputation 5% Low 1 Satisfactory 2 Low 1
Strategic 5% Low 1 Satisfactory 2 Low 1
Legal 5% Low to Moderate 2 Satisfactory 2 Low to Moderate 2

Composite Risk Low to Moderate 2


PENILAIAN PERINGKAT KOMPOSIT
TINGKAT KESEHATAN BANK (TKB)

RBBR Component Weight Rating

Risk Profile 35% Low to Moderate 2

Capital 30% Sangat Sehat 1

Earning 25% Sehat 2

GCG 10% Sehat 2

Composite Rating Sehat 2


PROSES PENYUSUNAN TKB DI BANK
• Bank wajib melakukan self-assesment penilaian TKB
berbasis risiko paling kurang setiap semester.

Direksi Bank • Self-assesment TKB dilakukan baik secara individu


maupun konsolidasi dengan perusahaan anak.
Self • Hasil self-assesment TKB wajib disampaikan kepada
Assessment
TKB Berbasis TKB dewan komisaris
TKB
Risiko Konsolidasi
Individu
posisi Juni & (dg Perush Anak) • Hasil self-assesment TKB wajib disampaikan kepada
Des BI dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Untuk penilaian TKB secara individu
Laporan paling lambat 31 Juli untuk TKB posisi
akhir Juni dan 31 Januari untuk TKB
posisi akhir Desember
Laporan OJK b. Untuk penilaian TKB secara konsolidasi
Laporan OJK Dewan paling lambat 15 Agustus untuk TKB
Tenggat waktu
Tenggat waktu Komisaris posisi akhir Juni dan 15 Februari untuk
15 Aug & 15 Feb
31 Juli & 31 Jan
TKB posisi akhir Desember

• Dalam hal hasil identifikasi dan penilaian OJK


ditemukan permasalahan/pelanggaran yang secara
signifikan mempengaruhi operasional Bank dan
Otoritas Jasa atau kelangsungan usaha Bank, OJK berwenang
Keuangan menurunkan Peringkat Komposit TKB
TINDAK LANJUT
TINDAK LANJUT

Bank wajib menyampaikan action plan kepada


Otoritas Jasa Keuangan dalam hal :
 Penilaian faktor tingkat kesehatan bank ditetapkan
peringkat 4 atau 5
 Peringkat komposit ditetapkan peringkat 4 atau 5
 Dan/atau peringkat komposit 3 namun terdapat
permasalahan signifikan yang perlu diatasi
TINDAK LANJUT
Penilaian peringkat komposit TKB :

Peringkat Komposit 1 (PK-1) :

• Kondisi Bank secara umum sangat sehat


• Mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor
eksternal lainnya.

Peringkat Komposit 2 (PK-2) :

• Kondisi Bank secara umum sehat


• Mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor
eksternal lainnya.
TINDAK LANJUT
Penilaian peringkat komposit TKB :

Peringkat Komposit 3 (PK-3) :

• Kondisi Bank secara umum cukup sehat


• Cukup mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan
faktor eksternal lainnya.

Peringkat Komposit 4 (PK-4) :

• Kondisi Bank secara umum kurang sehat


• Kurang mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan
faktor eksternal lainnya.
TINDAK LANJUT
Penilaian peringkat komposit TKB :

Peringkat Komposit 5 (PK-5) :

• Kondisi Bank secara umum tidak sehat


• Tidak mampu menghadapi pengaruh negatif
yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis
dan faktor eksternal lainnya.
TINDAK LANJUT
Penilaian peringkat komposit TKB :

Peringkat Komposit 4 & 5 :

Peringkat Komposit 3, namun terdapat permasalahan signifikan yang


perlu diatasi

• Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau pemegang saham pengendali Bank wajib menyampaikan action plan kepada Otoritas Jasa
Keuangan
• Bank wajib menyampaikan action plan paling lambat tgl. 15 Agustus (untuk TKB posisi Juni) dan tgl. 15 Februari (untuk TKB posisi
Januari)
SANKSI
SANKSI

Bank yang melakukan pelanggaran akan dikenakan


sanksi administratif berupa :
 Teguran tertulis
 Penurunan Tingkat Kesehatan Bank
 Pembekuan kegiatan usaha tertentu; dan/atau
 Pencantuman pengurus dan/atau pemegang saham
Bank dalam daftar pihak-pihak yang mendapatkan
predikat tidak lulus dalam penilaian kemampuan dan
kepatutan (Fit and Proper Test)
Ilustrasi #1 : Analisis Kinerja Bank
Tahun 2016
Kinerja Bank A Kinerja Bank B
ROA = 5 % ROA = 4%
NPL nett = 0,9% NPL nett = 1,1%
CAR = 16% CAR = 14%

Pertanyaan: bank mana yang kinerjanya lebih baik?


Jawaban:
Bank A memiliki kinerja yang lebih baik dari Bank B.
Dividen dan bonus diberikan lebih besar pada pemegang
saham, manajemen dan pegawai bank A.

Tetapi apakah penilaian ini memadai sebagai gambaran


kinerja bank secara objektif?
Ilustrasi #2 : Analisis Kinerja Bank dengan Tambahan
Informasi
Tahun 2016
Kinerja Bank A Kinerja Bank B
ROA = 5 % ROA = 4%
NPL nett = 0,9% NPL nett = 1,1%
CAR = 16% CAR = 14%

Tambahan informasi:
• Standar deviasi (variabilitas) ROA • Standar deviasi (variabilitas) ROA
selama 3 tahun terakhir = 30% selama 3 tahun terakhir = 15%
• NPL gross = 2,5% • NPL gross = 1,5%
• Trend CAR selama 3 tahun terakhir • Trend CAR mengalami kenaikan
dan strategi bisnis bank ke depan selama 3 tahun terakhir dan strategi
sangat agresif bisnis bank ke depan cukup teratur
• Pelaksanaan manajemen risiko • Pelaksanaan manajemen risiko
tidak memadai memadai
TERIMA KASIH

You might also like