pelbagai aspek teoritis yang mendasari penelitian. Hal yang telah ditulis dalam latar belakang masalah perlu dirinci, dan hubungan antar variabel dibahas. Dalam tinjauan pustaka tidak perlu seluruh aspek penyakit yang diteliti ditulis dgn proporsi yg seimbang, bak membuat suatu buku ajar, yang diperlukan adalah tinjauan komprehensif terhadap aspek yang diteliti, dengan penekanan utama pada hubungan antar variabel yg dipermasalahkan dan variabel yg mungkin berperan. Tinjauan Pustaka - 2 Beberapa pengertian dasar perlu disebut, akan tetapi uraian panjang lebar tidak diperlukan. Sumber pustaka seyogyanya cukup baru, mungkin 5 tahun terakhir; agar informasi yg disampaikan tidak kadaluarsa. Sumber informasi terkini dapat diperoleh dari on-line database melalui akses internet. Teknik penulisan harus diperhatikan. Kalimat yg terlalu panjang, kalimat tanpa subyek, atau ejaan yg tidak taat asas, harus dihindarkan. Alur pikir yg logis harus dijaga. Tinjauan Pustaka - 3 Penulisan paragraf yg tidak tepat dapat mengurangi kejelasan informasi yg disampaikan. Penulisan rujukan harus sangat diperhatikan KERANGKA KONSEPTUAL Dibuat dengan bentuk diagram yg menunjukkan jenis serta hubungan antar variabel yg diteliti dan variabel lainnya yg terkait. Pada diagram hendaknya dibuat batas batas lingkup penelitian. Diagram harus menunjukkan keterkaitan antar variabel. Kerangka konseptual Kerangka konsep yang baik harus dapat memberikan informasi yg jelas dan mempermudah pemilihan desain penelitian, Salah satu kekeliruan yg sering dilakukan adalah membuat alur atau kerangka desain penelitian (misal diagram yg menunjukkan populasi terjangkau, sampel kemudian subyek randomisasi, dilakukan intervensi, jenis variabel yg diukur, dsb). Alur penelitian memang perlu dibuat, tetapi ini merupakan bagian dari metode penelitian bukan kerangka konsep….! (Jadi kerangka Penelitian lebih baik tidak digunakan.