Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 21

PENIMBALAN MAGNETIC

COMPASS
Tujuan, azas dan alat untuk menimbal pedoman

• Tujuan penimbalan pedoman:


– membuat deviasi sekecil mungkin
– perobahan deviasi pada perobahan perobahan haluan agar terjadi
secara berangsur-angsur dan merata
– sebanyak mungkin memperkuat gaya pengarah dan disamakan pada
semua haluan
• Azas-azas penimbalan:
– Gaya magnetis yang menyebabkan deviasi, dilenyapkan oleh gaya yang
sama dan sejenis, tetapi yang bekerja pada arah yang berlawanan
– Kutub permanent pada kapal harus ditimbal oleh magnet permanent
– Kutub transient pad besi lunak vertical ditimbal oleh massa besi lunak
vertical
– Kutub transient pada besi lunak horizontal harus ditimbal oleh massa
besi lunak horizontal yang sejenis
Alat-alat untuk menimbal pedoman:

– Magnet-magnet tetap:
» Korektor P (Batang C), yaitu magnet membujur kapal untuk menimbal uraian
horizontal membujur dari magnetisme kapal yang permanent, yaitu P/λH
» Korektor Q (Batang B), yaitu magnet melintang untuk menimbal uraian horizontal
melintang dari magnetisme kapal yang permanent, yaitu Q/λH
– Batang-batang flinder (Flinder bars), yaitu batang besi lunak yang diarahkan tegak
lurus geladak, dipertengahan kapal, untuk menimbal magnetisme transient di dalam
besi lunak vertical, yaitu c.tg.i


 

– Korektor D, yaitu bola-bola atau silinder besi lunak berongga yang diletakkan di sisi
kanan kiri pedoman, pada ketinggian yang sama dengan magnet batang pada
pedoman, untuk menimbal bagian utama dari simpangan kwadrantal, yaitu koefisien D
– Magnet senget, yaitu magnet permanent yang dipasang tegak lurus geladak kapal,
tepat dipertengahan pedoman.

•  
Alasan dilakukan penimbalan:
• Pedoman yang tidak di timbal memiliki deviasi yang
besar dan tidak beraturan. Deviasi pedoman yang besar
memiliki kerugian sebagai berikut:
• Deviasi berobah cepat; pada perobahan haluan mawar pedoman
kadang-kadang menjadi tidak tenang dan lamban, sehingga sulit
untuk digunakan pada waktu kapal berlayar diperairan sempit atau
pada waktu pemanduan kapal.
• Mudah terjadi kekeliruan apabila berlayar dibawah pwerintah pandu
• Deviasi yang besar mengakibatkan perobahan besar dalam gaya
pengaruh, sehingga pada haluan-haluan tertentu mawar menjadi
terlampau lamban
• Jika simpangan senget besar, maka pada waktu kapal oleng mawar
pedoman menjadi tidak tenang
Ringkasan pembagian magnetisme kapal:
  Sifat Pengaruh Cara penimbalan
Jenis Induksi di
induksi dalam

I Besi keras
Magnetisme Tetap (tidak dapat Gaya magnetisme Dengan korektor P, Q, dan R (B, C
Permanent hilang sejak kapal tetap ada di semua dan J)
dibangun lintang

II Besi lunak
Magnetisme Sekilas (cepat datang Gaya berobah Batang flinder dan bola- bola
Transient cepat hilang menurut haluan kapal (Korektor D)

III Tidak dapat ditimbal.


Magnetisme Besi setengah Sementara (lambat Timbul jika
Konsekwensi:
Remanen keras datang lambat hilang berhaluan sama dan
cukup lama Deviasi pedoman harus selalu
diperiksa
Besarnya nilai variasi di suatu tempat dapat kita baca
pada mawar pedoman peta-peta laut atau peta
pelayaran yang kita gunakan. Keterangan:
• Increasing annually artinya bertambah besar setiap tahunnya (increasing
1’ annually = bertambah 1’ setiap tahun)
• Decreasing annually artinya berkurang setiap tahunnya (decreasing 2’
annually = berkurang 2’ setiap tahunnya. Sedangkan
• Stationary artinya nilainya tetap sepanjang masa (sampai ditetapkan
kemudian) Contoh:
• Pada peta laut kita membaca mawar pedoman, nilai variasi tertulis:
Variation 2º 30’ E (1956), increasing 1.5’ annually. Berapakah variasi
ditempat itu pada tahun 2003?
Perhitungannya adalah sebagai berikut: dari tahun 1956 sampai 2003 = 47
tahun. Artinya nilai variasi bertambah 1.5 x 47 = 70.5 menit = 1º 10’ 30”
Jadi variasi pada tahun 2003 = 2º 30’ 00” + 1º 10’ 30” = 3º 40’ 30” E (Timur)
Sedangkan Kekuatan medan total menurut
POISSON digambarkan sebagai berikut:
T Magnet Kapal    
Magnet bumi
Perma n e n Transien Arah
X’ X +P   +bY +cV M em b uj u r

yang diinduan ksi


+aX

Kekuatmedan
Y’ Y +Q +dX +eY +fV Melintang

V’ V +R +gX +hY +kV Vertikal

  X Y V  

Kekuatan me dan yang me nginduksi

Catatan:
Selama kapal duduk tegak: X’ = X + P + aX +
cV
Y’ = Y + Q + eY
V’ = V + R + g X + k V (tidak berlaku pada
saat kapal oleng/senget)
Macam-Macam magnet
Magnet, adalah benda besi atau baja yang menarik benda-
benda besi atau baja lainnya. Terdapat 3 macam magnet
yaitu:
• Magnet alam, yaitu potongan besi yang magnetis secara
alamiah. Batang-batang magnet separti ini konon terdapat di
Asia Kecil
• Magnet buatan, yaitu besi/baja yang dijadikan magnet secara
buatan oleh sapuan- sapuan menggunakan magnet lain
• Magnet elektro, yaitu batang besi yang dililit dengan
kumparan tembaga (diisolasi) yang dialiri listrik. Batang besi
akan menjadi magnetis hanya apabila kumparan dialiri listrik.
Pada batang magnet terdapat 3 bagian utama yaitu:

• Kutub-kutub magnet yang terletak pada ujung-ujung


batang magnet hingga 1/12 x panjang batang magnet.
Kutub Utara atau Kutub Merah, dan Kutub Selatan atau
Kutub Biru.
 

• Sumbu magnet yang menghubungkan kutub-kutub


magnet
• Bidang netral, yaitu bidang tegak lurus sumbu magnetis
yang terletak tepat di tengah batang magnet.
Hukum Induksi Magnetis :
• Didalam besi yg diinduksi didekat kutub yg
menginduksi dibangkitkan sebuah kutub yang
tidak senama.
• Induksi Magnetis adl berbanding lurus dengan
banyaknya magnetisme didalam kutub yg
nmenginduksi.
• Induksi Magnetis adl berbanding terbalik dg
kwadrat jarak dari besi yang menginduksi dan
yang diinduksikan.
PERSIAPAN MENIMBAL PEDOMAN
– Kapal harus duduk tegak, juga pada penimbalan
simpangan senet
– Kapal harus diusahakan duduk dengan sarat rata
(even keel)
– Semua bagian besi harus berada di tempat –tempat
separti keadaan sedang berlayar. Atau dengan kata
lain, kapal harus siap laut secara magnetis.
– Kapal tidak boleh berada di dekat massa besi yang
besar separti: dok, tongkang, pabrik, dan sejenisnya.
KETENTUAN LAIN DALAM PENIMBALAN
PEDOMAN
– Koefisien A dan E tidak ditimbal (pelajari
paragraph A diatas)
– Magnet-magnet penimbal tidak boleh terlalu
dekat dengan mawar pedoman
– Jarak magnet ke pertengahan mawar pedoman
paling sedikit 2 x panjang magnet dan harus lebih
dari 40 cm)
PELAKSANAAN MENIMBAL PEDOMAN
Urutan penimbalan dalam praktek adalah sebagai berikut :
– Pasanglah korektor-D secara perkiraan. Catat jaraknya ke mawar pedoman
– Pasanglah batang flinder secara perkiraan pula.
– Arahkan haluan kapal untuk Timur magnetis
– Timballah simpangan senget dengan menggeser kedudukan batang R
– Perbaiki batang flinder, sehingga setengah deviasi dapat dihilangkan
– Perbaiki korektor P (membujur) dan buatlah deviasi = nol
– Arahkan haluan kapal untuk Utara magnetis atau Selatan Magnetis
– Pasanglah magnet melintang (Korektor Q) dan buatlah deviasi = nol
– Arahkan haluan kapal untuk Barat-magnetis dan buatlah deviasi menjadi berkurang
sampai setengahnya dengan cara menggeserkan lebih jauh magnet membujur (maka
B= 0)
– Arahkan haluan kapal untuk Selatan magnetis atau Utara magnetis dan buatlah deviasi
menjadi berkurang setengahnya dengan cara menggeserkan lebih jauh magnet
melintang (maka C = 0)
– Arahkan haluan kapal untuk salah satu dari surat antara induk magnetis dan perbaikilah
korektor D sehingga deviasi = nol
– Arahkan kapal pada haluan yang berbeda 90º dengan haluan terdahulu dan geserlah
lebih jauh korektor D sedemikian rupa sehingga deviasi menjadi berkurang sampai
setengahnya
– Periksa ulang apakah B dan C perlu ditimbal ulang
– Buatlah daftar/table deviasi.
Apabila tidak ada teknisi yang dapat ditunjuk untuk melakukan pemeriksaan
pedoman, maka langkah-langkah berikut ini boleh jadi cukup bermanfaat bila
dilakukan dengan benar:
• Pada waktu kapal sedang berlayar, kemudikan haluan Utara (000º) dan stel magnet senget sehingga
memperoleh oscilasi yang minimum.
• Robah haluan menjadi 090º (Timur). Setelah berhaluan 090º lebih dari 2 menit, ambil atau pasang atau
gerakkan ke depan/belakang batang magnet B (Korektor P) untuk menjadikan deviasi = 0 (nol)
• Robah haluan menjadi 180º (Selatan). Biarkan kapal berhaluan 180º selama 2 menit. Kemudian ambil
atau pasang atau gerakkan ke samping kanan/kiri magnet batang C (Korektor Q) sehingga memperoleh
deviasi pada haluan itu = 0 (nol)
• Robah haluan menjadi 270º (Barat). Tunggu kapal berhaluan 270º selama 2 menit, kemudian gerakkan
batang B sehingga nilai deviasi pada haluan tersebut menjadi ½ dari nilai sebelum di gerakkan.
• Robah haluan menjadi 000º (Utara). Setelah 2 menit berhaluan 000º gerakkan magnet batang C
sehingga deviasi menjadi ½ dari nilai sebelumnya.
• Robah haluan menjadi 045º atau 135º atau 225º atau 315º kemudian gerakkan bola-bola penimbal
mendekati atau menjauh dari pedoman sehingga kesalahan menjadi minimum
• Robah haluan menjadi 135º atau 225º atau 315º atau 045º (90º dari haluan pada nomor 6), kemudian
gerakkan bola-bola penimbal sehingga mengurangi kesalahan menjadi ½ dari nilai sebelumnya.
• Lakukan pemutaran kapal 360º dan tentukan kesalahan setiap perobahan haluan 45º dengan cara
membaring benda jauh atau memutar mengelilingi rambu tetap di laut. Catat hasilnya untuk digunakan
sebagai dasar pembuatan daftar/kartu deviasi (deviation card). Apabila dalam menarik garis lengkung
deviasi berdasarkan catatan yang dibuat tidak / kurang lurus, agar dibuat sedemikian rupa sehingga garis
lengkung tersebut merupakan sinusoida yang simetris.
Keterangan dari gambar
• Posisi 1: Semua besi melintang (1/2 lunak) di induksi oleh medan magnet bumi.
Di lambung kiri merah dan lambung kanan biru
• Posisi 2: Sesaat setelah berobah haluan, kutub-kutub magnetik tetap (kiri merah
– kanan biru). Terjadi deviasi (Dalil: berobah kekanan deviasi negative atau ke
kiri). ∆H = 90º maka deviasi maksimum
• Posisi 2a: Setelah mengikuti haluan tetap ke Selatan maka besi membujur di
induksi sehingga terjadi kutub-kutub magnet (buritan merah, haluan biru)
• Posisi 3: Setelah berhaluan Barat, sesaat induksi masih tetap.

 
• Posisi 3a: Setelah beberapa lama berhaluan Barat besi melintang di induksi
• Posisi 4: Setelah berhaluan Utara, sesaat induksi tetap.
• Posisi 4a: Setelah beberapa lama berhaluan Utara besi membujur di induksi, dan
seterusnya

You might also like