Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 36

Case Report Session

APENDISITIS AKUT
Hanna Asmar
G1A218086

PEMBIMBING
dr. Willy Hardy Marpaung, Sp.BA
KEPANITERAAN KLINIS SENIOR
BAGIAN BEDAH RSUD RADEN MATTAHER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
PENDAHULUAN

Appendicitis adalah peradangan yang terjadi pada Appendix


vermiformis. Appendicitis merupakan kasus bedah akut
abdomen yang paling sering ditemukan.

Appendicitis dapat mengenai semua kelompok usia, meskipun tidak


umum pada anak sebelum usia sekolah. Meskipun telah dilakukan
peningkatan pemberian resusitasi cairan dan antibiotik yang lebih
baik, appendicitis pada anak-anak, terutama pada anak usia
prasekolah masih tetap memiliki angka morbiditas yang signifikan.

Semua kasus appendicitis memerlukan tindakan pengangkatan dari


Appendix yang terinflamasi, baik dengan laparotomy maupun
dengan laparoscopy. Apabila tidak dilakukan tindakan pengobatan,
maka angka kematian akan tinggi, terutama disebabkan karena
peritonitis dan syok.
Pendahuluan Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang
STATUS PASIEN
IDENTITAS : An. B
Nama

Umur : 10 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Bangsa : Indonesia

Suku : Melayu

Agama : Islam

Alamat : RT 10 Sekernan

Pekerjaan : Pelajar

MRS : 23 Maret 2109

Identifikasi Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang


Riwayat penyakit sekarang
Keluhan Utama
Nyeri perut kanan bawah yang
memberat sejak ± 2 hari SMRS.
• Pasien datang ke RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi dengan
keluhan nyeri perut kanan bawah sejak ±7 hari SMRS.
• Awalnya, 7 hari SMRS, pasien merasakan nyeri perut kanan bawah
yang hilang timbul dan terasa ditusuk-tusuk
• 2 hari SMRS nyeri dirasakan terus menerus, nyeri diperberat dengan
bergerak seperti berjalan dan berkurang dengan berbaring. Skor VAS
4.
• Pasien juga mengeluhkan nyeri kepala, mual (+), muntah (+) setiap
makan dan minum, demam (+), nafsu makan menurun (+), menggigil
(+).

Identifikasi Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang


Riwayat penyakit dahulu

• Keluhan serupa (-)

Riwayat penyakit Keluarga

• Keluhan serupa (-)

Identifikasi Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang


Pemeriksaan umum

Keadaan umum : Tampak lemah


Kesadaran : Compos mentis GCS: E4M6V5
Posisi : Berbaring
Kulit : Kuning langsat, pigmentasi (-),
efloresensi (-)
Sianosis : (-)
Dyspnoe : (-)
Ikterus : (-)
Anemia : (-)
Suhu : 39,5˚C
Respirasi : 23 x/menit
Tekanan darah : 100/60 mmHg
Nadi : 114 x/menit, reguler, kuat angkat

Identifikasi Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang


Pemeriksaan khusus
Kepala Muka
• Normocephali • Simetris
• Rambut hitam , pendek, tidak • Ekspresi tampak sakit sedang
mudah dicabut
Mata
• Kelopak mata edema (-/-)
• Konjungtiva anemis (-/-)
• Sklera ikterik (-/-)
Telinga, hidung, tenggorokan • Pupil bulat, isokor
dbn • Refleks cahaya (+/+)
Leher
• JVP 5+2 cmH2O
Jantung
• Inspeksi: ictus cordis tidak terlihat, thrill (-)
• Pembesaran tiroid dan
• Palpasi: ictus cordis teraba 2 jari, kuat
KGB leher (-)
angkat
Paru • Perkusi: batas jantung dbn
• Inspeksi: bentuk normal, simetris • Auskultasi: BJ I dan II reguler, murmur (+),
• Palpasi: nyeri tekan (-), fremitus gallop (-)
taktil normal ka=ki
• Perkusi: sonor
• Auskultasi: vesikuler (+/+),
rhonki(+), wheezing(-)

Identifikasi Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang


Pemeriksaan khusus
Abdomen
•Inspeksi : Datar, warna kulit
sama dengan sekitar. Darm Contour
(-), Darm Steifung (-) Distensi (-)
•Auskultasi : Peristaltik (+) Ekstremitas superior
•Palpasi : Massa Tumor (-), • L : edema (-), deformitas (-)
defans muscular lokal (+), Nyeri • F : akral hangat, krepitasi (-)
Tekan(+)pada titik Mc Burney, • M : ROM aktif
Rebound sign (+), Rovsing Sign (+),
Psoas sign (+) Obturator Sign (+)
Hepar / Lien tidak teraba.
•Perkusi : Timpani, Nyeri Ketok
pada titik Mc Burney(+).

Genital
Dalam batas normal
Ekstremitas inferior
• L : edema (-), deformitas (-)
• F : akral hangat, krepitasi (-)
• M : ROM aktif

Identifikasi Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang


Alvarado Score

Keterangan Alvarado score:


Interpretasi dari Modified Alvarado Score:

1–4 : sangat mungkin bukan


appendisitis akut
5–7 : sangat mungkin appendisitis
akut
8 – 10 : pasti appendisitis akut

Identifikasi Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang


Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Darah rutin
WBC 13,45 4-10 109/L
RBC 4,65 3,5-5,5 1012/L
HGB 11,5 11-16 g/dl
HCT 34,7 35-50 %
PLT 272 100-300 x 109/L
Elektrolit
Natrium 132,29 mmol/L 135-148 mmol/L
Kalium 4,88 mmol/L 3,5-5,3 mmol/L
Chlorida 97,15 mmol/L 98-110 mmol/L
Calcium 1,23 mmol/L 1,19-1,23 mmol/L
Identifikasi Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis kerja
Apendisitis Akut
Terapi
Non farmakologis Farmakologis
• Awasi TTV Pre Op:
• Tirah Baring •IVFD RL 30 tpm
Rontgen Thorax • Berikan asupan •Inj. Ondansentron 2x4 mg
nutrisi yang cukup •Inj.Cefotaxime 2x1 gr
•Konsul dokter spesialis bedah anak.
(R/Apendiktomi)
Post Op:
•IVFD RL 20 tpm
•Ketorolac 3 x 1amp
•Inj. Ceftriaxone 2x1 gr

Identifikasi Anamnesis Pemeriksaan Fisik Diagnosa dan tatalaksana


TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI APPENDIKS VERMIFORMIS

Apendiks adalah suatu struktur yang buntu, berasal dari sekum. Apendiks pertama
kali terbentuk pada usia lima bulan kehamilan. Aliran darah terutama dari arteri
apendicular yang merupakan cabang arteri ileokolika. Arteri ini berjalan dari
mesoapendiks posterior menuju ileum terminal. Arteri apendiks aksesori dapat
muncul dari percabangan arteri cecalposterior.

pendahuluan Tinjauan pustaka Analisa kasus Kesimpulan


Definisi Apendisitis Akut pada Anak


 apendisitis akut pada anak dapat didefinisikan
sebagai inflamasi dan infeksi akut dari apendiks
vermiformis pada individu yang belum mencapai
ulang tahun ke-18.

pendahuluan Tinjauan pustaka Analisa kasus Kesimpulan


Etiologi


 Apendisitis diawali obstruksi lumen apendiks diikuti oleh
infeksi. Obstruksi dapat disebabkan oleh hiperplasia
limfoid (60 %), fekalit (35 %), benda asing (4 %), tumor
(1 %) . Obstruksi juga dapat disebabkan oleh parasit
Enterobius vermicularis dengan proporsi 0,2 – 41,8 % di
seluruh dunia.

pendahuluan Tinjauan pustaka Analisa kasus Kesimpulan


Patofisiologi
Fase obstruksi Fase inflamasi Fase perforasi

obstruksi pada lumen Edema celah antara arteri di dinding apendiks


apendiksmukus yang epitel mukosa akan tersumbat iskemia
diproduksi tidak dapat keluar merenggang infark pada tempat yang
dan menumpuk di dalam translokasi sudah terinfeksi
lumen apendiks sebelah distal mikroorganisme dari perforasikomplikasi
sumbatankenaikan tekanan dalam lumen masuk ke seperti periapendikuler
intralumen yang menekan submukosa inflamasi infiltrate, periapendikular
dinding apendiksvasa yang terbentuk pus yang abses, atau pertitonitis
ada di dinding juga ikut masuk ke dalam lumen umum.
tertekan; vasa limfatika, lalu  tekanan intraluminer
vena dan yang terakhir bertambah tinggi arteri
arteriekstravasasi yang ada di dinding juga
cairanedema ikut tertekan.

pendahuluan Tinjauan pustaka Analisa kasus Kesimpulan


Manifestasi Klinis

• Gejala awal terjadinya apendisitis adalah terjadinya gangguan ringan


pada sistem pencernaan sebelum timbulnya rasa nyeri, seperti
penurunan selera makan, perubahan pola buang air besar.
• Anoreksia, mual dan muntah, yang biasanya akan diikuti dengan
munculnya nyeri dalam beberapa jam.
• Demam, takikardia, nyeri akan timbul dekat dari lokasi apendiks,
kebanyakan pada titik McBurney.

pendahuluan Tinjauan pustaka Analisa kasus Kesimpulan


Alur Penegakan Diagnosis
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Gejala awal : penderita berjalan membungkuk sambil
penurunan selera memegangi perut sebelah kanan.
makan, perubahan pola Palpasi
buang air besar. Pada fase inflamasi dapat dijumpai nyeri
Anoreksia, mual dan
tekan pada titik McBurney
muntah, yang biasanya Nyeri lepas tekan (rebound tenderness)
akan diikuti dengan Defans muskuler lokal, terutama pada
munculnya nyeri dalam yang letak apendiksnya antececal.
beberapa jam. Perkusi
Demam, nyeri akan
Nyeri ketok pada abdomen kanan bawah
timbul dekat dari lokasi Auskultasi
A apendiks, kebanyakan
pada titik McBurney.
Bila belum ada komplikasi, dalam batas

B D
normal
Colok dubur (rectal toucher)

C
Nyeri bila jari diarahkan ke kanan atas
antara jam 10-11

pendahuluan Tinjauan pustaka Analisa kasus Kesimpulan


Alur Penegakan Diagnosis

Pemeriksaan Khusus
Pencitraan pada Apendisitis Akut
 Ultrasonografi Apendiks 1. Nyeri tekan titik McBurney
 CT-Scan Abdomen 2. Rovsing sign
3. Psoas sign
4. Obturator sign
5. Rebound sign
A
B D Laboratorium
C • Leukositosis
• Shift to the left WBC
Psoas Sign

Obturator Sign
Skoring Apendisitis

Alvarado Score

Keterangan Alvarado score:


Interpretasi dari Modified Alvarado
Score:

1–4 : sangat mungkin bukan


appendisitis akut
5–7 : sangat mungkin
appendisitis akut
8 – 10 : pasti appendisitis akut
Diagnosis Banding

• Pada anak-anak dan balita: intususepsi, diverkulitis dan


gastroenteritis akut
• Pada anak – anak usia sekolah: gastroenteritis, konstipasi,
infark omentum

pendahuluan Tinjauan pustaka Analisa kasus Kesimpulan


TATALAKSANA
• Terapi non-operatif
• Pemberian antibiotik IV
• Rujuk ke Sp.BA

• Terapi operatif

Pre-operatif Operatif Post-operatif


Laparascopy
Antibiotik Open appendictomy
appendictomy
Pemberian cairan Antibiotik
Komplikasi

 Apendisitis perforasi, apendisitis kronis, apendisitis infiltrat.


 Durante operasi: perdarahan intraperitoneal, dinding perut,
robekan pada caecum atau usus lain.
 Pasca bedah dini: perdarahan, infeksi, hematom, paralitik ileus,
peritonitis.

pendahuluan Tinjauan pustaka Analisa kasus Kesimpulan


Prognosis

 Quo ad vitam : ad bonam


 Quo ad functionam : ad bonam
 Quo ad sanationam : ad bonam

pendahuluan Tinjauan pustaka Analisa kasus Kesimpulan


ANALISA KASUS
ANAMNESIS
An. B usia 10 tahun, datang dengan keluhan Nyeri perut kanan
bawah yang memberat sejak ± 2 hari SMRS.

 Gejala awal : penurunan selera


makan, perubahan pola buang air
Pasien merasakan nyeri perut kanan
bawah yang hilang timbul dan terasa besar.
ditusuk-tusuk. nyeri kepala, mual  Anoreksia, mual dan muntah,
muntah setiap makan dan minum, yang biasanya akan diikuti
demam, nafsu makan menurun, dengan munculnya nyeri dalam
menggigil. beberapa jam.
 Demam, nyeri akan timbul dekat
dari lokasi apendiks, kebanyakan
pendahuluan Tinjauan pustakapada Analisa
titik McBurney.
kasus Kesimpulan
PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi
• Inspeksi : Datar, warna kulit penderita berjalan membungkuk sambil
sama dengan sekitar. Distensi (-) memegangi perut sebelah kanan.
Palpasi
• Auskultasi : Peristaltik (+)
Pada fase inflamasi dapat dijumpai
• Palpasi : defans muscular nyeri tekan pada titik McBurney
lokal (+), Nyeri Tekan(+)pada Nyeri lepas tekan (rebound
titik Mc Burney, Rebound sign tenderness)
(+), Rovsing Sign (+), Psoas sign Defans muskuler lokal, terutama pada
(+) Obturator Sign (+) yang letak apendiksnya antececal.
Perkusi
• Perkusi : Timpani, Nyeri Nyeri ketok pada abdomen kanan
Ketok pada titik Mc Burney(+). bawah
Auskultasi
Bila belum ada komplikasi, dalam batas
normal
Colok dubur (rectal toucher)
pendahuluan Tinjauan pustaka Analisa
Nyeri bila jarikasus
diarahkan Kesimpulan
ke kanan atas
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pada pemeriksaan Pemeriksaan penunjang berupa


laboratorium darah laboratorium (darah, urin,
ditemukan leukositosis. CRP), foto polos abdomen,
Skoring Alvarado pemeriksaan barium-enema,
menunjukkan hasil pasti USG dan CT Scan abdomen.
apendisitis akut. Diagnosis juga dapat dibantu
dengan skoring Alvarado

pendahuluan Tinjauan pustaka Analisa kasus Kesimpulan


Hasil ini mengidikasikan pasien ini untuk
dilakukan tindakan operasi untuk menghindari
terjadi nya perforasi lebih lanjut.
Pada pasien ini telah dilakukan operasi open
appendiktomi pada tanggal 24 Mei 2019.
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Apendisitis akut merupakan penyebab akut abdomen yang paling
sering terjadi pada anak-anak maupun dewasa. Appendisitis
disebabkan karena adanya obstruksi pada lumen appendiks sehingga
terjadi kongesti vaskuler, iskemik, nekrosis dan akibatnya terjadi
infeksi. - Gejala awal yang khas, yang merupakan gejala klasik appendisitis
adalah nyeri samar (nyeri tumpul) di daerah epigastrium di sekitar
umbilikus atau periumbilikalis. Dalam pemeriksaan fisik dapat
ditemukan nyeri tekan pada titik McBurney.
- Pemeriksaan lain yang dapat mendukung diagnosis yaitu psoas sign,
rovsing sign, obturator sign, rebound tenderness, defans muskuler
lokal dan nyeri tekan pada rectal toucher.
- laboratorium (darah, urin, CRP), foto polos abdomen, pemeriksaan
barium-enema,
Bila diagnosis USGjelas
klinis sudah danmaka
CT Scan abdomen.
tindakan palingDiagnosis
tepat juga dapat
adalah dibantu dengan skoring
appendektomi,dapat Alvarado
dilakukan secara open surgery
atau laparascopic appendectomy.
TERIMA KASIH

You might also like