Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 32

WORK SHOP

TIM PENGGERAK PKK


KABUPATEN MAGETAN

PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN


BULLYING, KEKERASAN DAN INTOLERANSI
DALAM KELUARGA

SURYA GRAHA, 2 NOVEMBER 2022


MARS PAAREDI
HAI KELUARGA INDONESIA Reff…
TANAMKAN POLA ASUH ANAK DAN PAAREDI PAAR DI ERA DIGITAL
REMAJA
POLA ASUH ANAK DAN REMAJA
DENGAN PENUH CINTA DAN KASIH
DENGAN PENUH CINTA DAN KASIH
SAYANG
SAYANG
DI DALAM KELUARGA
DI ERA DIGITAL

KISAH KRISNA KIAT KISAK DAN KILAS


MARI SEMUA KITA LAKSANAKAN
PKBN AGAR KITA MENYATU
SOLID TEAM MENUJU INDONESIA MAJU
Ihsanudin

DAI
USTADZ
MUBALLIGH
TRAINER
MOTIVATOR
INSPIRATOR

Penyuluh Agama Islam Fungsional


Kementerian Agama Kab. Magetan

08125969151
Buku-buku Antologi :

“DIEN ESHAAN”
 Guru Magetan Menulis
 Demi anak
 Simfony Dua Hati

• Rumah Baru
 Kaulah Tokoh Inspiratif di Hatiku
• Menapaki Jalan Takdir  Unforgetable
• Yang Sirna Perlahan
 Petuah Bermakna
• Apa Salah Janda
 I Love My Job
• Kau Yang Telah Pergi

• Akhirnya Kumenemukanmu  Rumahku Surgaku


• Pulang  Traumatically
• Kisah Kesabaran
 My Wonderfull Mom
• Guru Inspiratif

• Move On
 Indahnya Berbagi
• Kisah cinta Puth Abu-abu  Bunga Rampai
• Bukan Sarjana Pengangguran
 Serumah tapi tak sejiwa
 Berpacu Tanpa Menoleh
Anak :
- Rahmatul Linsani
- Fitria Zahra Rahmadani Ihsan (Alm)
- Imra’atu Shaliha Ihsani
- Zakkysthafa Ibadillah Ihsan
HANYA SATU PINTAKU

Hanya satu pintaku tuk memandang langit biru


dalam dekap seorang ibu.
Hanya satu pintaku tuk bercanda dan tertawa
dipangkuan seorang ayah
Apabila ini hanya sebuah mimpi
ku selalu berharap dan tak pernah terbangun
Hanya satu pintaku tuk memandang langit biru
dipangkuan ayah dan ibu
(dalam dekap ayah dan ibu)
APA ITU BULLYING ?

Bullying (perundungan) adalah tindakan


penggunaan kekuasaan untuk menyakiti
seseorang atau sekelompok orang baik secara
verbal, fisik, maupun psikologis sehingga
korban merasa tertekan, trauma, dan tak
berdaya.
CONTOH PERILAKU YANG BISA MENJADI
TANDA BULLYING DALAM KELUARGA:

• Membuat tuntutan yang tidak masuk akal kepada korban


• Membuat lelucon yang terkesan merendahkan korban
• Melontarkan kritik yang tidak membangun atau malah menyakitkan hati
• Menggunakan perasaan dan emosi korban untuk mengendalikannya
• Menuduh korban berlaku egois kepada anggota keluarga yang lain
• Mengabaikan atau meremehkan perasaan, pemikiran, keinginan, dan kebutuhan korban
• Membesar-besarkan kelemahan dan kekurangan korban di depan anggota keluarga lain, agar korban
merasa rendah diri
• Membuat korban merasa bersalah akan hal-hal yang sebenarnya bukan merupakan kesalahannya
• Melakukan silent treatment, dengan tujuan untuk menghukum korban
• Menghasut anggota keluarga lain untuk ikut melawan atau menghindari korban
CAUTION
• Kebanyakan orang seringkali tidak menyadari bahwa telah terjadi bullying di
keluarga. Hal itu terjadi karena tindakan perundungan di keluarga umumnya
dilakukan secara halus dan manipulatif.
• Apabila tindakan yang dilakukan anggota keluarga membuat sesorang
merasa kebingungan, sakit hati, frustrasi, cemas, dan tidak berharga, hal
tersebut menjadi tanda bullying.
PERAN DALAM BULLYING

a. Bullies
b. Victim
c. Bully-victim
d. Netral
MENURUT SURVEI YANG DILAKUKAN AMERICAN OSTEOPATHIC
ASSOCIATION, DAMPAK BURUK BULLYING PADA KORBAN, DI
ANTARANYA :
• Stress
• Depresi
• Susah tidur
• Sakit kepala
• Gangguan kecemasan
• Ketegangan dan nyeri otot
• Kehilangan kepercayaan diri
• Hilangnya fungsi beberapa organ tubuh
• Meningkatnya risiko terkena penyakit kardiovaskular 
CARA MENGHENTIKAN BULLYING DI
KELUARGA
• Kenali emosi dan perasaan. Ini bisa memberi petunjuk mengenai hal-hal apa saja
yang bisa ditoleransi dan tidak. Misalnya, masih memaklumi atau menerima lelucon
yang ringan sesekali, tetapi tidak dengan julukan-julukan tertentu.
• Gali informasi tentang keinginan, perasaan, dan hal apa yang tidak disukai dari
pelaku bullying dengan tegas tanpa bertindak agresif, seperti mempertahankan nada
bicara yang stabil, serta ekspresi dan sikap tubuh yang netral.
• Sadari bahwa tidak perlu menoleransi perilaku buruk seseorang, walau ia adalah
bagian dari anggota keluarga.
• Komunikasikan konsekuensi yang diberikan jika batas-batas yang dibuat dilanggar.
ak
ak u
u

ak
u
MARI KITA CERMATI PERNYATAAN BERIKUT.

• Anak semakin nakal atau orang tua yang semakin tidak sabar ?

• Orang tua harus memahami anak atau anak yang harus memahami
orang tua ?
LEKAT KUINGAT
BELAIAN LEMBUT SAYANGMU

IBU
CIUMAN MESRA KASIHMU
DEKAPAN CINTAMU
KETIKA KINI...
syair by ihsan DIRIKU TUMBUH DEWASA...
AKUPUN MULAI SADARI...
BETAPA BESAR KASIH SAYANGMU...
O..O...... IBU
WAKTU KECIL KU INGIN KU BAKTI PADAMU
KU DITIMANG-TIMANGMU SETULUS CINTAMU
DIBELAI LEMBUT KASIHMU SEDALAM KASIH SAYANGMU IBU
DISENTUH CINTAMU O...O...IBU
KETIKA KINI DO’AKU SLALU UNTUKMU
DIRIKU TUMBUH DEWASA BAHAGIALAH SELALU
AKUPUN MULAI SADARI SEPANJANG HARI – HARIMU IBU
BETAPA BESAR KASIH SAYANGMU
O..O...... IBU O..O...... IBU
KU TAK INGIN KAU JAUH KU TAK INGIN KAU JAUH
BESARNYA CINTAKU BESARNYA CINTAKU
TINGGINYA HARAPKU BERSAMAMU TINGGINYA HARAPKU BERSAMAMU
TUK LALUI TUK LALUI
WAKTU YANG TERSISA KINI WAKTU YANG TERSISA KINI
DI SETIAP HARIKU DI SETIAP HARIKU
DISISA AKHIR NAFAS HIDUPKU DISISA AKHIR NAFAS HIDUPKU

OW...OW...OW.... OW...OW...OW.... OW...OW...OW.... OW...OW...OW....


PERAN YANG MUNCUL SAAT TERJADI BULLYING

a. Bullies (pelaku bullying) yaitu seseorang yang secara fisik dan/atau emosional melukai orang lain secara
berulang-ulang. Pelaku bullying juga cenderung memperlihatkan simptom depresi yang lebih tinggi daripada
orang yang tidak terlibat dalam perilaku bullying dan simptom depresi yang lebih rendah daripada victim atau
korban. Pelaku bullying cenderung mendominasi orang lain dan memiliki kemampuan sosial dan pemahaman
akan emosi orang lain yang sama. 

b. Victim (korban bullying) yaitu seseorang yang sering menjadi target dari perilaku agresif, tindakan yang
menyakitkan dan hanya memperlihatkan sedikit pertahanan melawan penyerangnya. Korban bullying
cenderung menarik diri, depresi, cemas dan takut akan situasi baru.

c. Bully-victim yaitu pihak yang terlibat dalam perilaku agresif, tetapi juga menjadi korban perilaku agresif
Bully victim menunjukkan level agresivitas verbal dan fisik yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak lain.

d. Netral yaitu pihak yang tidak terlibat dalam perilaku agresif atau bullying.
FAKTOR PERILAKU BULLYING

1. Keluarga. 
Pelaku bullying seringkali berasal dari keluarga yang bermasalah : orang tua yang sering
menghukum anaknya secara berlebihan, atau situasi rumah yang penuh stress, agresi, dan
permusuhan. Anak akan mempelajari perilaku bullying ketika mengamati konflik-konflik
yang terjadi pada orang tua mereka, dan kemudian menirunya terhadap teman-temannya. Jika
tidak ada konsekuensi yang tegas dari lingkungan terhadap perilaku cobacobanya itu, ia akan
belajar bahwa “mereka yang memiliki kekuatan diperbolehkan untuk berperilaku agresif, dan
perilaku agresif itu dapat meningkatkan status dan kekuasaan seseorang”. Dari sini anak
mengembangkan perilaku bullying.
2. Sekolah 
Pihak sekolah sering mengabaikan keberadaan bullying ini. Akibatnya, anakanak
sebagai pelaku bullying akan mendapatkan penguatan terhadap perilaku mereka
untuk melakukan intimidasi terhadap anak lain. Bullying berkembang dengan pesat
dalam lingkungan sekolah sering memberikan masukan negatif pada siswanya,
misalnya berupa hukuman yang tidak membangun sehingga tidak mengembangkan
rasa menghargai dan menghormati antar sesama anggota sekolah;
3. Kelompok Sebaya
Anak-anak ketika berinteraksi dalam sekolah dan dengan teman di sekitar
rumah, kadang kala terdorong untuk melakukan bullying. Beberapa anak
melakukan bullying dalam usaha untuk membuktikan bahwa mereka bisa
masuk dalam kelompok tertentu, meskipun mereka sendiri merasa tidak
nyaman dengan perilaku tersebut.
4. Kondisi Lingkungan Sosial
Kondisi lingkungan sosial dapat pula menjadi penyebab timbulnya perilaku
bullying. Salah satu faktor lingkungan social yang menyebabkan tindakan
bullying adalah kemiskinan. Mereka yang hidup dalam kemiskinan akan
berbuat apa saja demi memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga tidak heran
jika di lingkungan sekolah sering terjadi pemalakan antar siswanya.
5. Tayangan televisi dan media cetak 
Televisi dan media cetak membentuk pola perilaku bullying dari segi tayangan
yang mereka tampilkan. Survey yang dilakukan Kompas memperlihatkan
bahwa 56,9% anak meniru adegan-adegan film yang ditontonnya, umumnya
mereka meniru geraknya (64%) dan kata-katanya (43%).
JENIS-JENIS BULLYING

a. Bullying Fisik 
Penindasan fisik merupakan jenis bullying yang paling tampak dan paling dapat diidentifikasi
di antara bentuk-bentuk penindasan lainnya, namun kejadian penindasan fisik terhitung kurang
dari sepertiga insiden penindasan yang dilaporkan. Jenis penindasan secara fisik di antaranya
adalah memukul, mencekik, menyikut, meninju, menendang, menggigit, memiting, mencakar,
serta meludahi anak yang ditindas hingga ke posisi yang menyakitkan, serta merusak dan
menghancurkan pakaian serta barangbarang milik anak yang tertindas. Semakin kuat dan
semakin dewasa sang penindas, semakin berbahaya jenis serangan ini, bahkan walaupun tidak
dimaksudkan untuk mencederai secara serius.
b. Bullying Verbal
Kekerasan verbal adalah bentuk penindasan yang paling umum digunakan, baik oleh anak perempuan
maupun anak laki-laki. Kekerasan verbal mudah dilakukan dan dapat dibisikkan dihadapan orang
dewasa serta teman sebaya, tanpa terdeteksi. Penindasan verbal dapat diteriakkan di taman bermain
bercampur dengan hingar binger yang terdengar oleh pengawas, diabaikan karena hanya dianggap
sebagai dialog yang bodoh dan tidak simpatik di antara teman sebaya. Penindasan verbal dapat berupa
julukan nama, celaan, fitnah, kritik kejam, penghinaan, dan pernyataan-pernyataan bernuansa ajakan
seksual atau pelecehan seksual. Selain itu, penindasan verbal dapat berupa perampasan uang jajan atau
barang-barang, telepon yang kasar, e-mail yang mengintimidasi, surat-surat kaleng yang berisi ancaman
kekerasan, tuduhantuduhan yang tidak benar, kasak-kusuk yang keji, serta gosip.
c. Bullying Relasional 
Jenis ini paling sulit dideteksi dari luar. Penindasan relasionaladalah pelemahan harga diri si
korban penindasan secara sistematis melalui pengabaian, pengucilan, pengecualian, atau
penghindaran. Penghindaran, suatu tindakan penyingkiran, adalah alat penindasan yang terkuat.
Anak yang digunjingkan mungkin akan tidak mendengar gosip itu, namun tetap akan
mengalami efeknya. Penindasan relasional dapat digunakan untuk mengasingkan atau menolak
seorang teman atau secara sengaja ditujukan untuk merusak persahabatan. Perilaku ini dapat
mencakup sikap-sikap tersembunyi seperti pandangan yang agresif, lirikan mata, helaan napas,
bahu yang bergidik, cibiran, tawa mengejek, dan bahasa tubuh yang kasar.
d. Cyber bullying 
Ini adalah bentuk bullying yang terbaru karena semakin berkembangnya
teknologi, internet dan media sosial. Pada intinya adalah korban terus menerus
mendapatkan pesan negative dari pelaku bullying baik dari sms, pesan di
internet dan media sosial lainnya.
e. Seksual bullying
Adalah tindakan yang berbahaya dan memalukan seseorang secara seksual.
Intimidasi seksual ini termasuk pemanggilan nama seksual atau cat-calling,
gerakan vulgar, menyentuh, dan materi pornografi.

You might also like