Professional Documents
Culture Documents
Presentation of LETTER OF ROGATORY
Presentation of LETTER OF ROGATORY
Oleh:
Chairijah
Direktur Hukum Internasional dan Otoritas Pusat
Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum
Kementerian Hukum dan HAM RI
Apa itu Letters of Rogatory?
• Letters of Rogatory
– permintaan dilakukan melibatkan lembaga pengadilan di satu negara dengan lembaga
pengadilan di negara lain melalui Otoritas Rogatory
– permintaan terkait dengan civil matters bukan criminal matters
– Permintaan meliputi Service of Process (penyampaian berkas perkara proses pengadilan) dan
Taking Evidence (pengambilan alat bukti)
• MLA
– permintaan dilakukan antara central authority suatu negara dengan central authority di negara
lain
– permintaan terkait dengan masalah pidana (criminal matters)
– Permintaan meliputi Service of Process (penyampaian surat terkait sidang di pengadilan),
pengambilan alat bukti, pernyataan dan keterangan saksi, serta mencari keberadaan
seseorang)
Persamaan antara Letters of Rogatory dengan Bantuan Timbal Balik Dalam Masalah Pidana
(MLA)
– Diatur dalam perjanjian bilateral, regional maupun multilateral berdasarkan
konvensi internasional
– Dalam hal perampasan asset ada eksekusi dari pengadilan
Essential elements of letters rogatory:
• A statement that a request for international judicial assistance is being made in the
interests of justice;
• A brief synopsis of the case, including identification of the parties and the nature of the
claim and relief sought to enable the foreign court to understand the issues involved;
• The type of case [e.g. civil, criminal, administrative];
• The nature of the assistance required [compel testimony or production of evidence;
service of process];
• Name, address and other identifiers, such as corporate title, of the person abroad to be
served or from whom evidence is to be compelled, documents to be served;
• A list of questions to be asked, where applicable, generally in the form of written
interrogatories;
• A list of documents or other evidence to be produced;
• A statement from the requesting court expressing a willingness to provide similar
assistance to judicial authorities of the receiving state;
• Statement that the requesting court or counsel is willing to reimburse the judicial
authorities of the receiving state for costs incurred in executing the requesting court's
letters rogatory.
Elemen-elemen penting dalam pengajuan MLA Dalam Masalah Pidana
di dalam Pasal 28 UU No. 1 Tahun 2006 Tentang Bantuan Timbal Balik Dalam
Masalah Pidana
(1) Pengajuan permintaan Bantuan harus memuat:
a. maksud permintaan Bantuan dan uraian mengenai Bantuan yang diminta;
b. instansi dan nama pejabat yang melakukan penyidikan, penuntutan, atau
pemeriksaan di sidang pengadilan yang terkait dengan permintaan tersebut;
c. uraian tindak pidana, tingkat penyelesaian perkara, ketentuan undang-
undang, isi pasal, dan ancaman hukumannya;
d. uraian mengenai perbuatan atau keadaan yang disangkakan sebagai tindak
pidana, kecuali dalam hal permintaan Bantuan untuk melaksanakan
penyampaian surat;
e. putusan pengadilan yang bersangkutan dan penjelasan bahwa putusan
tersebut telah memperoleh kekuatan hukum tetap, dalam hal permintaan
Bantuan untuk menindaklanjuti putusan pengadilan;
f. rincian mengenai tata cara atau syarat-syarat khusus yang dikehendaki
untuk dipenuhi, termasuk informasi apakah alat bukti yang diminta untuk
didapatkan perlu dibuat di bawah sumpah atau janji;
g. jika ada, persyaratan mengenai kerahasiaan dan alasan untuk itu; dan
h. batas waktu yang dikehendaki dalam melaksanakan permintaan tersebut.
(2) Pengajuan permintaan Bantuan, sejauh itu diperlukan dan
dimungkinkan harus juga memuat:
a. identitas, kewarganegaraan, dan domisili dari orang yang
dinilai sanggup memberikan keterangan atau pernyataan yang
terkait dengan suatu penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan
di sidang pengadilan;
b. uraian mengenai keterangan atau pernyataan yang
diminta untuk didapatkan;
c. uraian mengenai dokumen atau alat bukti lainnya yang
diminta untuk diserahkan, termasuk uraian mengenai orang
yang dinilai sanggup memberikan bukti tersebut; dan
d. informasi mengenai pembiayaan dan akomodasi yang
menjadi kebutuhan dari orang yang diminta untuk diatur
kehadirannya di negara asing tersebut.
Masa depan Letters of Rogatory dalam sistem hukum di Indonesia