Mengenal Tritunggal

You might also like

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 25

PENGANTAR

MENGENAL
ALLAH TRITUNGGAL
MAHA KUDUS
(TRINITAS)

MATERI KATEKESE DEWASA


PAROKI ST.STEFANUS - SURABAYA
TRINITAS

Tuhan adalah SATU, namun


terdiri dari TIGA pribadi

Allah Bapa (Pribadi pertama),


Allah Putera (Pribadi kedua),
dan Allah Roh Kudus (Pribadi ketiga)
Hal pertama yang
terlintas dalam
benak kita:
Tidak dapat
dimengerti
Membingungkan
Tidak masuk akal
KESALAHPAHAMAN
TERHADAP TRINITAS
Banyak orang mempertanyakan
ajaran Trinitas, bahkan banyak
orang yang bukan Kristen
mengatakan bahwa orang Kristen
percaya akan tiga Tuhan.

Tentu saja hal ini tidak benar,


sebab iman Kristiani mengajarkan
Allah yang Esa.

Namun bagaimana mungkin Allah


yang Esa ini mempunyai tiga
Pribadi?
MENGADOPSI
BUDAYA KAFIR ???
Diseluruh dunia zaman purba, di Babel dulu,
ibadat kepada dewa-dewa kafir yang
dikelompokkan dalam tiga serangkai, sangat
umum.

Dalam agama di India, misalnya, kita temukan


kelompok tiga serangkai Brahma, Syiwa, dan
Wisnu

Dalam agama Mesir kelompok tiga serangkai


Orisis, Isis, dan Horus

Pengaruh itu juga umum di Yunani, dan Roma


pada abad-abad sebelum, selama, dan setelah
Kristus.

Mungkinkah setelah rasul-rasul meninggal,


kepercayaan kafir tersebut menyusup ke dalam
kekristenan ???
BEREVOLUSI ???
TIGA SERANGKAI TRITUNGGAL

AJARAN TRINITAS SAMA SEKALI BUKAN BERASAL dari


konsep ketuhanan dari ajaran lain yang katanya “mirip” .

Tidak ada agama lain yang mempunyai konsep Tritunggal


(1 hakekat, 3 pribadi yang setara).

Yang ada pada mereka adalah kepercayaan terhadap 3


allah / dewa (Polytheisme / Tritheisme), dan ini sangat
berbeda dengan ajaran kristen tentang Allah Tritunggal.
TRITUNGGAL
HANYALAH AJARAN MANUSIA
TIDAK BERASAL DARI ALLAH
SERTA BERTENTANGAN dengan
KITAB SUCI ???

Kata “TRITUNGGAL” tidak ditemukan dalam Kitab


Suci

'Allah ... bukan Allah yang suka pada kekacauan'


(1 Kor 14:33)

Ajaran Tritunggal begitu membingungkan.

Mungkinkah Allah akan mencetuskan doktrin


mengenai diri-Nya sendiri yang begitu
membingungkan sehingga bahkan para
sarjana Teologi Ibrani, Yunani, dan Latin tidak
dapat menjelaskannya?
MAMPUKAH KITA
MEMAHAMI
TRITUNGGAL ???
harus diakui bahwa doktrin tentang Allah Tritunggal itu sangat
sukar dan bahkan tidak dapat dimengerti sepenuhnya
(bdk. Ayub 11:7-9).

Tetapi perlu diingat bahwa adalah sangat logis jika ajaran


tentang Allah Tritunggal itu tidak bisa dimengerti sepenuhnya.

Mengapa?
Karena Allah itu memang mahabesar dan tidak
terbatas, sedangkan pikiran kita terbatas.

St. Agustinus bahkan mengatakan, “Kalau engkau memahami-


Nya, Ia bukan lagi Allah”.

Sebab Allah jauh melebihi manusia dalam segala hal, dan


meskipun Ia telah mewahyukan Diri, Ia tetap tinggal sebagai
rahasia/ misteri yang tak terucapkan

JADI, JUSTRU SANGAT LUCU JIKA PENGENALAN AKAN ALLAH


HANYA BISA DIAKUI SEBAGAI KEBENARAN JIKA HAL TERSEBUT
DINILAI SUDAH SEPENUHNYA DAPAT DITERIMA OLEH AKAL
MANUSIA !!!
BERMACAM ANALOGI…
Mungkin kita pernah mendengar orang yang
menjelaskan konsep Allah Tritunggal dengan
membandingkan-Nya dengan:

matahari: yang terdiri dari matahari itu


sendiri, sinarnya, dan panasnya.

Atau dengan sebuah segitiga, di mana Allah


Bapa, Allah Putera, dan Allah Roh Kudus
menempati masing-masing sudut, namun
tetap dalam satu segitiga.

Bahkan ada yang mencoba menjelaskan,


bahwa Trinitas adalah seperti kopi, susu, dan
gula, yang akhirnya menjadi susu kopi yang
manis.

Penjelasan yang menggunakan analogi ini


memang ada benarnya, namun sebenarnya
tidak cukup, sehingga sangat sulit diterima
oleh orang-orang non-Kristen.

Apalagi dengan perkataan, ‘pokoknya percaya


saja’, ini juga tidak dapat memuaskan orang
yang bertanya.
JADI, MENGAPA KITA
PERCAYA PADA
TRITUNGGAL ?
BUKANKAH ISTILAH
TRITUNGGAL TIDAK
DITEMUKAN DALAM
KITAB SUCI ?

Istilah 'Tritunggal' memang tidak ada


dalam Kitab Suci, tetapi ajaran tentang
TRITUNGGAL jelas-jelas ada.

Dalam Perjanjian Lama hanya ada secara


samar-samar, tetapi dalam Perjanjian
Baru menjadi lebih jelas.
APA KATA KITAB SUCI
TENTANG ALLAH ?
Kitab Suci yang secara eksplisit dan tegas 
menyatakan bahwa Allah itu SATU/TUNGGAL

Kitab Suci menunjukkan adanya ‘kejamakan


dalam diri Allah’

Kitab Suci menunjukkan bahwa Yesus adalah


Allah

Kitab Suci menunjukkan bahwa Roh Kudus


adalah Allah

Kitab Suci menunjukkan bahwa Bapa-Putera-


Roh Kudus berada dalam persatuan yang tak
terpisahkan
Kitab Suci menunjukkan
ketunggalan Allah
Banyak ayat-ayat Kitab Suci yang secara
eksplisit dan tegas  menyatakan bahwa
Allah itu satu

Contoh, Ulangan 6:4
Dengarlah, hai orang Israel : TUHAN
itu Allah kita, TUHAN itu esa
1Kor 8:4
1Tim 2:5
Yak 2:19,
dan lain-lain
Kitab Suci menunjukkan adanya
‘kejamakan dalam diri Allah’
"jamak" disini bukan berarti ‘banyak Allah’, tetapi adanya
‘kejamakan dalam diri Allah’. Jadi, Allah itu esa, tetapi dalam
keesaanNya itu terdapat suatu kejamakan tertentu.

Kata ‘esa / satu’ yang digunakan dalam Ul 6:4, dalam bahasa


Ibraninya adalah ECHAD.
Bahwa kata ECHAD ini sering berarti ‘satu gabungan
‘a compound one’, bukan ‘satu yang mutlak / an absolute one’, Hal
itu bisa terlihat dari contoh :
#Kej 2:24 - Adam dan Hawa menjadi satu (ECHAD) daging.
 
 ada sebuah kata lain dalam bahasa Ibrani yang berarti ‘satu yang
mutlak’ atau ‘satu-satunya’. Kata itu adalah YACHID. Contoh: Kej
22:2,16.

Kalau Musa memang mau menekankan tentang ‘kesatuan yang


mutlak’ dari Allah dan bukannya ‘kesatuan gabungan’ (a compound
unity), maka dalam Ul 6:4 itu ia pasti menggunakan kata YACHID
dan bukannya ECHAD. Tetapi ternyata Musa menggunakan kata
ECHAD, dan ini menunjukkan ada "kejamakan" dalam diri Allah.

Jadi sejak di Perjanjian Lama, Allah telah secara samar-samar


mewahyukan misteri “kejamakan dalam Diri-Nya”
Kitab Suci menunjukkan bahwa
Yesus adalah Allah
a) Kitab Suci secara eksplisit menyatakan keilahian Yesus
(Yes 9:5 Yoh 1:1 Roma 9:5 Fil 2:5b-7 Titus 2:13 Ibr 1:8
2Pet 1:1 1Yoh 5:20).
 
b) Kitab Suci memberikan nama-nama ilahi untuk Yesus
(Yes 9:5 Yer 23:5-6 Yer 33:14-16 Mat 1:23 2Tim 1:10
Ibr 1:8,10).

Dalam Perjanjian Lama, sebutan ‘Juruselamat’ dan


‘Penebus / Penolong’ ditujukan kepada Allah (Yes 43:3,11
Yes 45:15 Yer 14:8 Hos 13:4), tetapi dalam Perjanjian Baru,
sebutan itu ditujukan kepada Yesus (2Tim 1:10 Tit 1:4
Tit 2:13 Tit 3:6 2Pet 1:11 2Pet 2:20 2Pet 3:18).

Yesus juga menyatakan keberadaan Diri-Nya yang telah ada


bersama-sama dengan Allah Bapa sebelum penciptaan
dunia (lih. Yoh 17:5). Kristus adalah sang Sabda/ Firman,
yang ada bersama-sama dengan Allah dan Firman itu
adalah Allah, dan oleh-Nya segala sesuatu dijadikan (Yoh
1:1-3). Tidak mungkin Yesus menjadikan segala sesuatu,
jika Ia bukan Allah sendiri.
Kitab Suci menunjukkan bahwa
Roh Kudus adalah Allah

Kitab Suci juga menunjukkan bahwa Roh Kudus


mempunyai sifat-sifat Allah:
1. Kekal (Ibr 9:14).
2. Mahaada (Maz 139:7-10).
3. Mahatahu (1Kor 2:10-11 Yes 40:13).
1Kor 2:10-11 yang menunjukkan bahwa Roh Kudus itu
tahu apa yang ada dalam diri Allah, jelas
menunjukkan bahwa Roh Kudus itu mahatahu!
4. Mahakuasa (Mat 12:28).

Kitab Suci juga menunjukkan bahwa Roh Kudus


melakukan pekerjaan-pekerjaan ilahi seperti:
1. Penciptaan (Kej 1:2 Ayub 33:4).
2. Melahirbarukan (Yoh 3:5-6 Tit 3:5).
3. Membangkitkan Yesus (Rom 8:11).
Kitab Suci menggunakan sebutan Roh Kudus dan
Allah secara interchangeable
(= bisa dibolak-balik).
1. Bandingkan Yes 6:8-10 dengan Kis 28:25-27:
Yes 6:8-10 - "Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata:
‘Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?’. Maka
sahutku: ‘Ini aku, utuslah aku!’. Kemudian firman-Nya: ‘Pergilah, dan katakanlah
kepada bangsa ini: Dengarlah sungguh-sungguh, tetapi mengerti: jangan!
Lihatlah sungguh-sungguh, tetapi mengerti: jangan! Buatlah hati bangsa ini
keras dan buatlah telinganya berat mendengar dan buatlah matanya melekat
tertutup, supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar
dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya lalu berbalik dan menjadi
sembuh’".
 
Kis 28:25-27 - "Maka bubarlah pertemuan itu dengan tidak ada kesesuaian di
antara mereka. Tetapi Paulus masih mengatakan perkataan yang satu ini:
‘Tepatlah firman yang disampaikan Roh Kudus kepada
nenek moyang kita dengan perantaraan nabi Yesaya: Pergilah kepada bangsa
ini, dan katakanlah: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak
mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap. Sebab hati
bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya
melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan
mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik
sehingga Aku menyembuhkan mereka’".
 
Kalau kita membandingkan 2 bagian Kitab Suci di atas, maka jelas terlihat bahwa
apa yang dikatakan Paulus dalam Kis 28:25-27 itu ia kutip dari Yes 6:8-10. Tetapi
dalam Yes 6:8-10 itu dikatakan bahwa itu adalah suara Tuhan
kepada nabi Yesaya, sedangkan dalam Kis 28:25-27 itu Paulus berkata
bahwa firman itu disampaikan oleh Roh Kudus dengan
perantaraan nabi Yesaya. Ini menunjukkan bahwa Roh Kudus adalah
Tuhan sendiri!
Kitab Suci menunjukkan bahwa
Bapa-Putera-Roh Kudus
berada dalam persatuan
yang tak terpisahkan
Yesus menunjukkan persatuan yang tak terpisahkan dengan
Allah Bapa,
“Aku dan Bapa adalah satu” (Yoh 10:30);
“Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa…”
(Yoh 14:9).
Di dalam doa-Nya yang terakhir untuk murid-murid-Nya
sebelum sengsara-Nya, Dia berdoa kepada Bapa, agar
semua murid-Nya menjadi satu, sama seperti Bapa di
dalam Dia dan Dia di dalam Bapa (Yoh 17: 21)
Selain menyatakan kesatuan-Nya dengan Allah Bapa, Yesus
juga menyatakan kesatuan-Nya dengan Roh Kudus, yaitu
Roh yang dijanjikan-Nya kepada para murid-Nya dan
disebutNya sebagai Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa,
(lih. Yoh 15:26). Roh ini juga adalah Roh Yesus sendiri,
sebab Ia adalah Kebenaran (lih. Yoh 14:6). Kesatuan ini
ditegaskan kembali oleh Yesus dalam pesan terakhir-Nya
sebelum naik ke surga, “…Pergilah, jadikanlah semua
bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa,
Putera dan Roh Kudus…”(Mat 28:18-20).
JADI, menurut Kitab Suci:

Allah itu SATU/TUNGGAL


ada ‘kejamakan dalam diri Allah’
Yesus adalah Allah
Roh Kudus adalah Allah
Bapa-Putera-Roh Kudus berada dalam
persatuan yang tak terpisahkan

Inilah yang menjadi dasar bagi


Gereja untuk mempercayai
Allah Tritunggal.
MENGAPA KITA PERCAYA
PADA TRITUNGGAL ?

karena Allah melalui Yesus


menyatakan Diri-Nya sendiri
demikian

dan hal itu kita ketahui dari Kitab


Suci.
AJARAN YANG DIWARISKAN:

Para Rasul yang menyatakan


kembali pengajaran Yesus ini,
contohnya:
Rasul Yohanes yang mengajarkan bahwa
Bapa, Firman (yang adalah Yesus Kristus),
dan Roh Kudus adalah satu (lih 1 Yoh 5:7);

demikian juga pengajaran Petrus


(lih. 1 Pet:1-2; 2 Pet 1:2);

dan Paulus
(lih.  1Kor 1:2-10; 1Kor 8:6; Ef 1:3-14).
BERLANJUT HINGGA KINI…
Para Rasul mengajarkan apa yang mereka
terima dari Yesus, bahwa Ia adalah Sang Putera
Allah, yang hidup dalam kesatuan dengan Allah
Bapa dan Allah Roh Kudus. Iman akan Allah
Trinitas ini sangat nyata pada Tradisi umat
Kristen pada abad-abad awal.

St. Paus Clement (Paus tahun 88-99):


“Bukankah kita mempunyai satu Tuhan,
dan satu Kristus, dan satu Roh Kudus yang
melimpahkan rahmat-Nya kepada kita?”

St. Athenagoras (133-190):


“Sebab, … kita mengakui satu Tuhan, dan
PuteraNya yang adalah Sabda-Nya, dan Roh
Kudus yang bersatu dalam satu kesatuan, -
Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus.”
Ajaran yang tetap
terjaga…
St. Athanasius (296-373),
“Sebab Putera ada di dalam Bapa… dan
Bapa ada di dalam Putera…. Mereka itu
satu, bukan seperti sesuatu yang dibagi
menjadi dua bagian namun dianggap
tetap satu, atau seperti satu kesatuan
dengan dua nama yang berbeda…
Mereka adalah dua,(dalam arti) Bapa
adalah Bapa dan bukan Putera, demikian
halnya dengan Putera… tetapi kodrat/
hakekat mereka adalah satu (sebab anak
selalu mempunyai hakekat yang sama
dengan bapanya), dan apa yang menjadi
milik BapaNya adalah milik Anak-Nya.”
Dogma
Tritunggal Maha Kudus
1.Tritunggal adalah Allah yang satu.
Pribadi ini tidak membagi-bagi ke-
Allahan seolah masing-masing menjadi
sepertiga, namun mereka adalah
‘sepenuhnya dan seluruhnya’. Bapa
adalah yang sama seperti Putera, Putera
yang sama seperti Bapa; dan Bapa dan
Putera adalah yang sama seperti Roh
Kudus, yaitu satu Allah dengan kodrat
yang sama. Karena kesatuan ini, maka
Bapa seluruhnya ada di dalam Putera,
seluruhnya ada dalam Roh Kudus; Putera
seluruhnya ada di dalam Bapa, dan
seluruhnya ada dalam Roh Kudus; Roh
Kudus ada seluruhnya di dalam Bapa, dan
seluruhnya di dalam Putera.
Dogma
Tritunggal Maha Kudus

2.Ketiga Pribadi ini berbeda secara real satu


sama lain, yaitu di dalam hal hubungan
asalnya: yaitu Allah Bapa yang ‘melahirkan’,
Allah Putera yang dilahirkan, Roh Kudus
yang dihembuskan.

3.Ketiga Pribadi ini berhubungan satu dengan


yang lainnya. Perbedaan dalam hal asal
tersebut tidak membagi kesatuan ilahi,
namun malah menunjukkan hubungan
timbal balik antar Pribadi Allah tersebut.
Bapa dihubungkan dengan Putera, Putera
dengan Bapa, dan Roh Kudus dihubungkan
dengan keduanya. Hakekat mereka adalah
satu, yaitu Allah.

You might also like