JASA PELAYANAN RS

You might also like

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 16

JASA PELAYANAN RS

Prinsip Dasar
• Fee For Service  diberikan atas dasar PELAYANAN yang telah
diberikan
• No Work No Pay  Kontribusi pendapatan  Jumlah berbanding
lurus dengan usaha
• Fee For Performance  Jumlah bernading lurus dengan KINERJA
• Fair is Not Equal  Adil bukanlah sama rata, tapi berdasarkan
proporsi dan kontribusi
• Soft Skill is Bigger Than Hard Skill  Otak lebih mahal daro Otot
SIMPULAN
• Jaspel  Penerimanya seluruh pegawai dalam sebuah tim kerja (team
work)
• Dasar Pemberian jaspel bukan sekedar kebijakan  Manjadi sebuah
hak (UU RS thn 2009)
• Jaspel merupakan bagian dari Sistem remunerasi pada komponen P2
(Pay fir Performance)
What Next?
Pertanyaan besarnya adalah
• Metode apa yang tepat dalam pembagian jaspel di RS setelah era
PPS? Apakah Sesuai Tarif RS? Flat? Konversi? Proporsi?

Clue
• Tidak ada metode yang sempurna dan memuaskan semua pihak
• Selalu ada pihak yang merasa puas dan tidak puas
• Membagi “rupiah” selalu membuat gaduh RS
FAKTA
• Salah satu prinsip pembagian jasa pelayanan  No work No Pay,
Artinya pembagian jasa pelayanan harus  Fee For Service  ada
real cost berdasarkan unit cost

PADAHAL
• Tarif Ina CBGs adalah tarif berbasis Paket (PPS)  bukan biaya satuan
(Unit cost/real cost)

Simpulan : Tarifnya paket, TAPI pembagian Fee For Service


DAMPAK?
1. Jika Tarif Paket CBGs LEBIH KECIL dari total tagihan RS yang merupakan
penjumlahan tarif-tarif pelayanan RS  maka RS harus melakukan
SUBSIDI jasa pelayanan  pasti menggerus Biaya Operasional  risiko
cash flow keuangan RS  bisa kolaps (Kebutuhan pembiayaan
Operasional dan Maintenance LEBIH BESAR daripada KETERSEDIAAN
dana operasional yang ada di “DOMPET” keuangan RS
2. Jika Tarif Paket CBGs LEBIH BESAR dari total tagihan RS yang merupakan
penjumlahan tarif-tarif pelayanan RS  RS seolah-olah “menyunat”
Jaspel Dokter  potensi protes dan ketidakpuasan dokter dan pemberi
pelayanan lainnya  merasa bahwa seharusnya Jaspel mereka
SEHARUSNYA LEBIH BESAR daripada yang diterima  Manajemen
kehilangan TRUST dari para dokter dan pemberi pelayanan
Meski bisa dijelaskan dengan data dan fakta  bahwa
terjadi subsidi silang  kenyataan TIDAK
SEMUDAH itu meyakinkan dokter

DAMPAK
• Akhirnya  Tidak ada motivasi untuk KENDALI BIAYA (efektif
efisien)  karena meras percuma melakukan KENDALI BIAYA jika
“LABA” yang diperoleh karena “penghematan para dokter” TIDAK
dibagikan ke mereka
• Semakin besar potensi terjadi DEFISIT (tarif CBGs LEBIH KECIL
disbanding total taraif RS )  akhirnya tetap menggerus biaya
operasional RS  KOlaps
METODE
PROPORSIKAN LEBIH DAHULU SESUAI TARIF
RUMAH SAKIT (FEE FOR SERVICE) kemudian di
KONVERSIKAN KE TARIF INA CBGs

You might also like