Download as ppt, pdf, or txt
Download as ppt, pdf, or txt
You are on page 1of 88

PENGERTIAN UMUM PETA

• Kenapa dalam kartu undangan sering dilampirkan


denah lokasi (peta sederhana) ?

• Kenapa pada saat menunjukkan suatu lokasi kita


sering menggambarkan dengan coretan-coretan
gambar, pada papan tulis, kertas ataupun mungkin di
permukaan tanah ?

Secara umum, bahasa gambar/visual akan


lebih mudah di pahami
Gramedia
Lewat manakah saya ke Toko Gramedia ?
BNI
Dari rumah lurus ke utara mengikuti
jalan ini melewati perempatan, terus
melewati jembatan sungai, sampai di
RS perempatan berikutnya belok ke kanan
sekitar 200 meter di sebelah timur
Bank BNI atau persis di depan RS
Rumah

Lebih Mudah Manakah ?


Daerah permukiman manakah yang rawan banjir ?
Dimanakah lokasi yang akan tergenang air ?
Lokasi manakah yang masih bisa dikembangkan untuk lokasi permukiman ?
Berapa luas hutan yang masih ada ?
PETA adalah : Gambaran Permukaan Bumi

Yang diproyeksikan ke bidang


datar dengan skala tertentu
Apa yang dimaksud dengan permukaan bumi ?

hutan permukiman

jalan

relief

sungai
BENTUK SIMBOL OBYEK

Jalan digambarkan dengan garis


Bangunan kecil digambarkan
dengan titik

Hutan Bakau digambarkan


dengan luasan/area
Bagaimana Obyek Permukaan Bumi Digambarkan ?

1. Obyek digambarkan dengan simbol


2. Bentuk Permukaan bumi digambarkan dengan
Proyeksi Peta
3. Detail informasi obyek ditentukan dengan skala
4. Jenis informasi digambarkan berdasarkan thema
SIMBOL PETA
A. Obyek Permukaan Bumi
Dalam Peta Rupabumi, Obyek Permukaan Bumi
dikelompokkan atas :

Detil 1: Bangunan dan unsur buatan manusia


Detil 2: Infrastruktur Transportasi atau Perhubungan
Detil 3: Topografi dan Relief
Detil 4: Batas Administrasi baik alam maupun buatan
Detil 5: Vegetasi (Penggunaan Lahan)
Detil 6: Hidrografi atau unsur perairan
Detil 7: Toponimi atau nama geografi
SIMBOL PADA PETA RUPABUMI
GEDUNG DAN BANGUNAN LAINNYA
Pem ukim an, Bangunan
Ms Gj Mesjid, G ereja
Pr Vh Pura, Vihara
Kuburan : Islam,Kristen
Cina,Budha

Kantor Pem erintah/Fasilitas Um um :


Kc Kl/Ds Kecamatan, Kalurahan/Kantor Desa
Rs Pu Bp Rum ahsakit, Pukesm as, Balai Pengobatan
P ol P os Tlp Lst Polisi, Militer, Kotak Pos, Wartel, Listrik
M enara, Pariwisata, Tempat Bersejarah
Tam bang, Sum ber G as Alam , Air Panas
Sum ur/Sum ber Air, Pangkalan Minyak
PERHUBUNGAN
Jalan Negara
Jalan Desa
Gang
Jalan Setapak
Titian
Sipon / gorong-gorong
Tambangan
Jalan Kereta Api
Ja la n L ori
Talang, Terowongan
St Pk
Stasiun,Perhentian Kereta Api
Ht Term inal, Halte
Tm
TUMBUH-TUMBUHAN

Sawah Irigasi
Sawah Tadah Hujan
Kebun/Perkebunan
Hutan

Sem ak/Belukar
Tegalan/Ladang

Tanah Kosong/Rumput
Hutan Rawa
PENGENALAN SIMBOL UNTUK
PEMAHAMAN KONDISI LAPANGAN
TOPOGRAFI

Bentuk medan

Kenampakan di peta
Dalam bentuk simbol
garis
Bentuk medan

Kenampakan di peta
dalam bentuk simbol
titik ketinggian
Hubungan antara relief
dan sebaran obyek
PENYAJIAN DATA KETINGGIAN DALAM
BENTUK KONTUR DAN SHADING
ANALISIS
PROFIL PENAMPANG MELINTANG
B

Perbesaran Vertikal 1 kali


Ketinggian
1176 1701 2193

A
B
651
126

0 4425 8850 13275 17700 22125 26502

Jarak
ANALISIS LERENG/GRADIEN
B

Kemiringan lereng/slope sering


Disebut dengan gradien

Perbesaran Vertikal 1 kali


Ketinggian
1176 1701 2193

A
B
651
126

0 4425 8850 13275 17700 22125 26502

Jarak
MENGHITUNG GRADIEN
100

25
C
C

Selisih nilai B
antara dua
kontur di A
dan di C Misal jarak B - C adalah 2 cm di peta
pada skala 50.000, maka
jarak di lapangan sama dengan
2 cm x 50.000 = 100.000 cm
= 1000 m
A Jarak horisontal di peta x skala B Beda Tinggi B-C adalah 100 – 25
= 75 meter.
Maka kemiringan lereng adalah
75 / 1000 = 0,075 derajad
atau 75/1000 x 100 % = 7,5 %
PENGENALAN OBYEK
Tanah Kosong

Danau
Jalan

Pemukiman

Hutan Rawa
Sungai

Tambak
PROYEKSI PETA
(Transformasi Bidang Lengkung Bumi ke Bidang Datar)
PERMUKAAN BUMI DIGAMBARKAN
DENGAN PROYEKSI PETA

Bangun berbentuk bola/bumi

Merubah bidang lengkung


menjadi bidang datar

Hasil perubahan bidang lengkung


menjadi bidang datar
Jenis Sistem Proyeksi

Proyeksi Kerucut
SISTEM PROYEKSI KERUCUT
Proyeksi Azimut

Proyeksi Planar

Proyeksi Silinder
CONTOH PROYEKSI SILINDER/MERCATOR

Perubahan dari bentuk bola bumi ke bidang permukaan


silinder
DIMENSI BUMI

Sistem koordinat geografi


mendefinisikan lokasi
data spasial pada
permukaan bumi, dalam
tiga dimensi

Lintang dan bujur


merupakan sudut yang
diukur dari pusat bumi
ke suatu titik
MODEL BUMI

Spheroid : perkiraan secara matematis bentuk dan


ukuran bumi
SISTEM KOORDINAT BUMI
Sistem koordinat
datum lokal

Sistem koordinat
datum pada pusat
bumi
Permukaan Bumi
Datum pada pusat bumi (WGS84)
Datum Lokal (Bessel)

Datum adalah posisi relatif spheroid terhadap pusat bumi


Datum merupakan kerangka referensi pengukuran lokasi
di permukaan bumi
Datum mendefinisikan origin garis lintang dan bujur
Proyeksi Sistem Koordinat

Proyeksi Sistem koordinat


didefinisikan dengan permukaan
bidang datar dua dimensi
SISTEM PROYEKSI UTM
UNIVERSAL TRANSVERSE MERCATOR
SISTEM PROYEKSI UTM
Greenwich
SISTEM KOORDINAT UTM
84oLU

Central meridian

equator
0o
6o

80oLS
500.000
300.000 400.000 600.000 700.000

ekuator

Central meridian
PEMBAGIAN ZONA UTM

1 2 n 30 31 32 m 60

ekuator

1800BB 60BB 60BT 1800BT


120BB Greenwich 120BT
Pembagian Zona UTM
Zone Central Meridian Range pada Longitude Zone Central Meridian Range pada Longitude

1 177BB 180BB -174BB 31 3BT 0 - 6BT


2 171BB 174BB -168BB 32 9BT 6BT - 12BT
3 165BB 168BB -162BB 33 15BT 12BT - 18BT
4 159BB 162BB -156BB 34 21BT 18BT - 24BT
5 153BB 156BB -150BB 35 27BT 24BT - 30BT
6 147BB 150BB -144BB 36 33BT 30BT - 36BT
7 141BB 144BB -138BB 37 39BT 36BT - 42BT
8 135BB 138BB -132BB 38 45BT 42BT - 48BT
9 129BB 132BB -126BB 39 51BT 48BT - 54BT
10 123BB 126BB -120BB 40 57BT 54BT - 60BT
11 117BB 120BB -114BB 41 63BT 60BT - 66BT
12 111BB 114BB -108BB 42 69BT 66BT - 72BT
13 105BB 108BB -102BB 43 75BT 72BT - 78BT
14 99BB 102BB - 96BB 44 81BT 78BT - 84BT
15 93BB 96BB - 90BB 45 87BT 84BT - 90BT
16 87BB 90BB - 84BB 46 93BT 90BT - 96BT
17 81BB 84BB - 78BB 47 99BT 96BT -102BT
18 75BB 78BB - 72BB 48 105BT 102BT -108BT
19 69BB 72BB - 66BB 49 111BT 108BT -114BT
20 63BB 66BB - 60BB 50 117BT 114BT -120BT
21 57BB 60BB - 54BB 51 123BT 120BT -126BT
22 51BB 54BB - 48BB 52 129BT 126BT -132BT
23 45BB 48BB - 42BB 53 135BT 132BT -138BT
24 39BB 42BB - 36BB 54 141BT 138BT -144BT
25 33BB 36BB - 30BB 55 147BT 144BT -150BT
26 27BB 30BB - 24BB 56 153BT 150BT -156BT
27 21BB 24BB - 18BB 57 159BT 156BT -162BT
28 15BB 18BB - 12BB 58 165BT 162BT -168BT
29 9BB 12BB - 6BB 59 171BT 168BT -174BT
30 3BB 6BB - 0 60 177BT 174BT -180BT
SKALA PETA
Skala Peta adalah perbandingan antara jarak
di lapangan dengan jarak di peta.

Sebagai contoh : Jarak sebenarnya antara Jakarta –


Bogor adalah 50 km. Pada peta skala 1 : 100.000,
maka jarak antara kedua kota tersebut adalah :

1 cm di peta = 100.000 cm / 1 km di lapangan,


Maka 50 km di lapangan = 50 cm di peta
Obyek bisa dikenali

Obyek sulit dikenali

Skala 1 : 25.000 Skala 1 : 50.000


Detail obyek pada skala 1 : 25.000 tidak bisa dikenali
Pada skala 1 : 50.000 -- maka perlu penyederhanaan
Skala 1 : 25.000 Skala 1 : 10.000
Pembuatan peta skala 1 : 10.000 dari data skala 1 : 25.000
tidak merubah tingkat detail informasi skala 1 : 10.000, artinya
Informasi yang disampaikan tetap informasi skala 1 : 25.000
DETAIL INFORMASI DITENTUKAN
OLEH SKALA PETA

Skala besar, obyek


digambarkan lebih
detail/rinci

Kedalaman informasi
yang ditampilkan
peta, ditentukan
oleh skala

Skala kecil, obyek


digambarkan lebih
sederhana
BERBAGAI JENIS PETA UNTUK
PENYAJIAN TEMATIS
INFORMASI DIGAMBARKAN SESUAI TEMA
PETA BATIMETRI

PETA BATAS

PETA ADMINISTRASI

PETA TOPOGRAFI

Obyek di permukaan bumi dapat dipetakan berdasarkan maksud


dan tujuan pengguna
MEMBACA PETA
RUPABUMI

BAKOSURTANAL
MENGGUNAKAN PETA RUPABUMI/TOPOGRAFI

Secara umum penggunaan peta rupabumi mencakup :


1. Pembacaan Peta
2. Analisis Peta
3. Interpretasi Peta

PEMBACAAN PETA

Pembacaan Peta adalah upaya mengenali/mendiskrip-


sikan fitur yang ditampilkan dalam peta
Sebagai contoh adalah, mengenali obyek yaitu mengenal
obyek yang digambarkan dengan simbol, mengetahui
posisi dan arah, mengetahui sistem georeferensi,
mengenal sumber data, dan lain-lain.
ANALISIS PETA

Analisis Peta adalah suatu upaya menganalisa informasi


yang ditampilkan dalam peta.

Sebagai contoh adalah menghitung lereng, menghitung


volume, menentukan pola dan kepadatan drainase,
menganalisa pola vegetasi, menganalisa pola sebaran
permukiman, dll
INTERPRETASI PETA

Interpretasi Peta adalah upaya menganalisis peta


dikaitkan dengan sumber informasi lain, untuk
suatu tujuan.

Contoh,
bila suatu wilayah dalam peta mempunyai pola drainase
rektangular, maka dapat diprediksi bahwa permukaan
tanah wilayah tersebut adalah datar, dan tersusun atas
batuan permukaan yang lunak.
Proses analisis
pola drainase
dari peta topo
grafi untuk
keperluan
interpretasi
wilayah
Contoh pola drainase yang dapat diturunkan dari
Informasi peta rupabumi
PETA

PEMBACAAN PETA

ANALISIS PETA

INTERPRETASI PETA
Maksud dan inti membaca peta adalah
suatu usaha untuk memahami/
menerjemahkan semua hal yang
terkandung pada peta yang terwakili
oleh simbol-simbol
(garis, titik dan area)
TATA LETAK PETA RUPABUMI
JUDUL PETA

PETA RUPABUMI INDONESIA


Lembar 1209 – 1427
1 : 10.000
CIPAYUNG
Edisi Digital : I - 1999
Sistim Penomoran Peta

1209 : JAKARTA 1209 – 14 : BOGOR


1209 – 1 : CIANJUR 1209 – 142 : CIPAYUNG
Sistem penomoran lembar lembar peta dimulai dari batas 91°T sampai 141°
dengan interval 1,5° dan 15°S hingga 10°U dengan interval 1°. Lembar peta
skala 1:250.000 dari barat ke timur diberi nomor urut 01, 02, 03 s/d 34 dan Dari
selatan ke utara dengan urut 01,02,03 s/d 25, Contoh Lembar Peta 1 : 250.000 di
atas 1209 s/d 1209 -142
INDEKS PETA
P E TU N JU K LE TA K P E TA D IA G R A M LO K A S I
6 °2 5 '0 0 '' 5 °4 5 '0 0 ''

1 2 0 9 -1 4 3 3 1 2 0 9 -1 4 4 1 1 2 0 9 -1 4 4 2
C IB IT U N G G A R U N G S A N G C IM A N D A L A
JA K A R TA
6 °2 7 '3 0 '' 6 °1 5 '0 0 ''

1 2 0 9 -1 4 1 9 1 2 0 9 -1 4 2 7 1 2 0 9 -1 4 2 8
C IAW I C IPAY U N G P R O P. JAW A B A R AT

6 °3 0 '0 0 '' 6 °4 5 '0 0 ''

1 2 0 9 -1 4 1 6 1 2 0 9 -1 4 2 4 1 2 0 9 -1 4 2 5
C IR E R E N G S U K A B IR U S C IS A R U A

6 °3 2 '3 0 '' 7 °1 5 '0 0 ''


106°47'30'' 1 0 6 °5 0 '0 0 '' 1 0 6 °5 2 ' 1 0 6 °5 5 ' 1 0 6 °0 0 '0 0 '' 1 0 6 °4 5 '0 0 '' 1 0 7 °3 0 '0 0 ''
SISTEM GEOREFERENSI

Proyeksi : ……………….. Transverse Mercator


Sistem Grid : ………….…… Grid Geografi dan Grid Universal
Tranverrse Mercator
Datum Horizontal :......................... Datum Geodesi Nasional 1995 ( DGN-95)
Datum Vertical :.......................... Muka Laut di Lembar
Satuan Tinggi :.......................... Meter
Selang Kontur :.......................... 5 meter
LEGAL ASPEK
D IC E TA K D A N D IT E R B IT K A N O L E H :
B A D A N K O O R D IN A S I S U RV E I D A N P E M E TA A N N A S IO N A L (B A K O SU RTA N A L )
JA L A N R AYA JA K A RTA - B O G O R K M 46 T L P : (021)87520 62 FA X :6 2-21-87 52064
T L X :483 05 B A K O S T IA C IB IN O N G 16911-B O G O R
http ://w w w.b a ko surta n al.g o .id
Hak Cipta dilindungi oleh Undang-Undang Republik Indonesia

Catatan
Apabila dikerjakan oleh dua instansi, maka ditulis
secara terpisah contoh:
- Diterbitkan : Bappeda Kab.Bogor
- Didesain/Dibuat : Bakosurtanal
PETUNJUK PEMBACAAN KOORDINAT
ORIENTASI (ARAH) PETA
Lain Lain
GARIS BATAS PADA PETA
MEKANISME PEMBUATAN PETA RUPABUMI
MEKANISME PEMBUATAN PETA RUPABUMI
MEKANISME PEMBUATAN PETA RUPABUMI
MEKANISME REPRODUKSI PETA DIGITAL
CONTOH PETA DIGITAL 1 : 25.000
PROSES PEMETAAN

You might also like