Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 22

Hernia Diagfragmatika

• Hernia merupakan salah satu bentuk kelainan dimana terjadi


protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui dinding
sekitarnya yang lemah. Hernia terdiri dari isi, kantong, dan cincin
hernia. Hernia dapat diklasifikasikan menurut proses, lokasi, dan
sifat hernia tersebut.

• Diafragma adalah struktur muskulotendineus berbentuk kubah


yang berhubungan dengan vertebra lumbalis 1-3 pada bagian
posterior, sternum pada bagian anterior, dan arkus kosta pada
bagian lateralnya.
Diafragma
Definisi
• Hernia diafragmatika adalah penonjolan organ
intra abdomen ke dalam rongga kavum pleura
melalui suatu lubang pada diafragma.

• Kegagalan penyatuan bagian sternal dan kostal


diafragma bagian anterior pada garis tengah
tubuh membentuk defek (foramen Morgagni)
yang dapat menyebabkan terjadinya hernia.
Hernia diafragma kongenital

CHD terjadi karena adanya defek pada diafragma


saat embriologi. Penutupan dinding diafragma yang
tidak sempurna inilah yang menyebabkan adanya
perpindahan letak komponen dari abdomen ke
rongga toraks.
Klasifikasi Hernia Diafragmatika
• Hernia diafragma kongenital
Hernia Bochdalek / hernia pleuroparietal
Hernia Morgagni / hernia parasternal
• Ruptur diafragma traumatik
• Hernia hiatal non traumatik
(sliding hernia,hernia paraesophageal)
Gejala
• Hernia Morgagni jarang menimbulkan gejala
sebelum usia dewasa.
• Hernia Bochdalek menyebabkan gangguan
pernapasan segera setelah lahir sehingga
memerlukan pembedahan darurat.
• Sisi thoraks yang terkena terlihat lebih
menonjol, perkusi pekak, suara napas
menghilang pada auskultasi. Mediastinum
tergeser ke sisi thoraks yang normal.
Diagnosis
• Pada pemeriksaan foto toraks, hernia morgagni
tampak sebagai suatu massa retrosternal (di
sudut kardiofrenikus kanan), yaitu viskus yang
berisi udara, atau memberikan gambaran serupa
di sebelah dorsal jika ada hernia bochdalek
Hernia Morgagni
Hernia Bochdalek
Hernia Diafragmatika Traumatik
• Ruptur diafragma traumatik dapat terjadi akibat
cedera tajam atau cedera tumpul. Robekan
biasanya terjadi pada bagian tendineus dari
diafragma, lebih sering pada bagian kiri.

Gejala dan tanda yang mungkin timbul pada


hernia traumatika akut antara lain nyeri bahu,
nyeri epigastrium, gangguan napas, dan
terdengarnya bising usus intratorakal.
• Pada penderita dengan keluhan dan gangguan,
diperlukan pembedahan untuk reposisi visera
dan menutup kembali diafragma.

• Prognosis umumnya baik karena bagian


tendineus mudah dijahit sehingga jarang
mengalami kekambuhan
Hernia Hiatal
Sliding hernia
• Sliding hernia terjadi akibat menyusupnya
esophagus dan kardial lambung melalui hiatus
masuk ke rongga dada. Kedua organ itu dapat
kembali ke posisi semula.
• Sliding hernia merupakan 90% dari seluruh
hernia hiatus. Insidensi sliding hernia 7x lebih
tinggi dari pada paraesophageal hernia.
• Gejala utama sliding hernia biasanya merupakan
gejala esofagitis refluks, yaitu regurgitasi asam
dan rasa terbakar dan rasa nyeri dada.
• Mual dan muntah ,nyeri epigastrium ,kembung
(40% kasus), disfagia (5-40% kasus)
• Diagnosis dibuat dengan pemeriksaan
esofagogastrografi yang memperlihatkan adanya
mukosa gaster (kardia) diatas hiatus.
• Xray :
Tata laksana
• Bila tidak didapati gejala dan diagnosis dibuat
secara kebetulan, sliding hernia dibiarkan tanpa
diobati karena jarang menjadi progresif. Bila
tidak ada komplikasi, terapi umumnya hanya
bersifat simtomatis. Bila terjadi komplikasi dan
terapi konservatif gagal, harus dipikirkan
pembedahan
Hernia Paraesofageal
• Pada hernia para esofagus, sebagian dinding
kurvatura mayor lambung tergelincir masuk ke
dalam rongga toraks, sedangkan letak batas
lambung esofagus dalam posisi normal.
Paraesophageal hernia lebih sering terjadi pada
wanita dengan ratio 4:1.
• Diagnosis klinis dibuat bila ada trias (a) nyeri
ulu hati dan distensi abdomen, (b) rasa ingin
muntah tetapi sukar mengeluarkan makanan,
dan (c) kesukaran memasukkan pipa lambung
(NGT).
Hernia paraesofageal
Tata laksana
• Jika hernia paraesofagus tidak menimbulkan
gejala atau tanda komplikasi, dilakukan koreksi
pembedahan yang terdiri atas mengembalikan
hernia ke dalam rongga abdomen untuk
kemudian difiksasi di bawah diafragma
(fundoplikasi)
TERIMA KASIH

You might also like