Kegiatan pengelolaan Sediaan

Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan

Medis Habis Pakai

Oleh : Muhammad Muhlis, S.Si., Apt., Sp.FRS

 Menejemen dan Penggunaan Obat

Perencanaan
Pemilihan Pengadaan
kebutuhan

Pendistribusia
Penyimpanan Penerimaan
n

Pemusnahan
Pengendalian Administrasi
& Penarikan
 Drug Management Cycle

 Selection

Management Support
• Organization


Use • Financing Procurement
•Information Management


• Human Resources


Distribution
Drug Management
Cycle
 PERENCANAAN

PERENCANAAN KEBUTUHAN MERUPAKAN KEGIATAN UNTUK

MENENTUKAN JUMLAH DAN PERIODE PENGADAAN SEDIAAN
FARMASI, ALAT KESEHATAN, DAN BAHAN MEDIS HABIS PAKAI
SESUAI DENGAN HASIL KEGIATAN PEMILIHAN UNTUK
MENJAMIN TERPENUHINYA KRITERIA TEPAT JENIS, TEPAT
JUMLAH, TEPAT WAKTU DAN EFISIEN.
 HAL YG PERLU DIPERHATIKAN

A. ANGGARAN YANG TERSEDIA;

B. PENETAPAN PRIORITAS;
C. SISA PERSEDIAAN;
D. DATA PEMAKAIAN PERIODE YANG LALU;
E. WAKTU TUNGGU PEMESANAN; DAN
F. RENCANA PENGEMBANGAN
INDIKATOR PERENCANAAN YG BAIK

Perencanaan baik

Kebutuhan terpenuhi

Semua resep terlayani

PERENCANAAN
1. METODE KONSUMSI
2. METODE EPIDEMIOLOGI
3. METODE KOMBINASI KONS-EPID
 METODE KONSUMSI:
DIBUAT BERDASARKAN ATAS DATA
KONSUMSI PERBEKALAN PERIODE
SEBELUMNYA
MACAM METODE KONSUMSI
1. ONE BIN SYSTEM, PENGADAAN DILAKUKAN JIKA
BENAR-BENAR PERSEDIAAN HABIS
2. TWO BIN SYSTEM, PENGADAAN DILAKUKAN JIKA
PERSEDIAAN CADANGAN TELAH DIKELUARKAN.
3. FIXED ORDER QUANTITY SYSTEM, PENGADAAN
DILAKUKAN DGN JUMLAH YANG SAMA.
4. FIXED ORDER PERIOD SYSTEM, PENGADAAN
DILAKUKAN PADA INTERVAL WAKTU YANG TETAP.
5. ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ),
PENGADAAN DILAKUKAN DGN JUMLAH
PEMESANAN YG PALING EKONOMIS, DGN
MEMPERHITUNGKAN BIAYA PEMESANAN, HARGA
BARANG PERUNIT, JUMLAH YG DIBUTUHKAN, DAN
BIAYA PENYIMPANAN.
6. ECONOMIC ORDER INTERVAL (EOI), PENGADAAN
DILAKUKAN PADA INTERVAL TERTENTU YG
DIANGGAP PALING EKONOMIS
7. SISTEM ABC
 SI ST E M A BC
(ALWAYS BE
DIDASARKA TTER CONTR
N ATAS NIL
AI EKONOMOL)
DENGAN IS BARANG
BARANG DI
KATEGORIK
AN

Kategori % Anggaran % Persediaan

A 80 % 20 %
B 15 % 30 %
C 5% 50 %
• KATEGORI A ADALAH BARANG YANG MEMILIKI
NILAI UANG ANTARA 75-80% DARI NILAI UANG
TOTAL, TETAPI HANYA BERJUMLAH ANTARA 15-
20% DARI SELURUH ITEM PERSEDIAAN.
• 2) KATEGORI B ADALAH BARANG YANG
MEMILIKI NILAI UANG ANTARA 10-15% DARI
NILAI UANG TOTAL, TETAPI HANYA
BERJUMLAH ANTARA 20-25% DARI SELURUH
ITEM PERSEDIAAN.
• 3) KATEGORI C ADALAH BARANG YANG
MEMILIKI NILAI UANG ANTARA 5-10% DARI
NILAI UANG TOTAL, TETAPI HANYA
BERJUMLAH ANTARA 60-65% DARI SELURUH
ITEM PERSEDIAAN.
Analisis ABC ini dapat
mangklasifikasikan seluruh
jenis barang berdasarkan
tingkat nilainya
Untuk tujuan manajemen,
barang A harus menerima
analisis yg maksimum,
dievaluasi dan di cek ulang, krn
kelompok ini memiliki nilai jual
yg sangat tinggi
Fokus Utama
 CARA
1. BUAT HARGA TOTAL ITEM BARANG
2. URUTKAN BARANG BERDASARKAN BIAYA TOTAL DARI
NILAI TERBESAR KE TERKECIL.
3. BUAT JUMLAH KOMULATIF
4. BUAT % KOMULATIF
5. KELOMPOKKAN A = 80 % ANGGARAN (0-80)
B = 15 % (80 – 95)
C = 5 % (95 – 100)
 CONTOH
Nama Obat Jumlah pemakaian Harga satuan (Rp)
Ampisilin 500 1200 tablet 400
Amoksisilin 500 1300 tablet 500
Ciprofloksasin 500 1000 tablet 2500
Captopril 500 tablet 2000
Parasetamol 500 2000 tab 350
Parasetamol sirup 400 botol 4000
Antalgin tablet 2000 tablet 400
Betadin 50 ml 200 botol 7500
Dettol 100 ml 200 botol 9000
Kapas 100 g 1200 200
Plastik pembungkus 3000 25
Nama Obat Jumlah pemakaian Harga satuan (Rp) Jumlah
Ampisilin 500 1200 tablet 400 480000
Amoksisilin 500 1300 tablet 500 650000
Ciprofloksasin 500 1000 tablet 2500 2500000
Captopril 500 tablet 2000 1000000
Parasetamol 500 2000 tab 350 700000
Parasetamol sirup 400 botol 4000 1600000
Antalgin tablet 2000 tablet 400 800000
Betadin 50 ml 80 botol 7000 560000
Dettol 100 ml 200 botol 9000 1800000
Kapas 100 g 1200 200 240000
Plastik pembungkus 3000 25 75000
Nama Obat Harga Komulatif % komulatif nilai
Ciprofloksasin 2500000 2500000 24.03 A
500
Dettol 100 ml 1800000 4300000 41.33 A
Parasetamol 1600000 5900000 56.70 A
sirup
Captopril 1000000 6900000 66.31 A
Antalgin tablet 800000 7700000 74.00 A
Parasetamol 700000 8400000 80.07 B
500
Amoksisilin 650000 9050000 86.98 B
500
Betadin 50 ml 560000 9610000 92.36 B
Ampisilin 500 480000 10090000 96.97 C
Kapas 100 g 240000 10330000 99.28 C
Plastik 75000 10405000 100.00 C
pembungkus
 PRIORITAS PENGADAAN

• KETIKA KEUANGAN TIDAK CUKUP TERSEDIA UNTUK MEMENUHI

PEMBELANJAAN SELURUH KEBUTUHAN, MAKA HARUS ADA PEMILIHAN
BERDASARKAN PRIORITAS KEPENTINGAN,

VEN,
• SALAH SATUNYA ADALAH DENGAN MENGGUNAKAN ANALISA

VITAL, ESSENSIAL DAN NON-ESSENSIAL

 VEN

VITAL ADALAH OBAT-OBAT LIFESAVING, ATAU OBAT YG TANPANYA DAPAT

MENYEBABKAN KECACATAN PERMANEN ATAU KEMATIAN DAN TIDAK
TERGANTIKAN
ESSENSIAL ADALAH OBAT OBAT YANG PENTING DAN EFEKTIF UNTUK MENGATASI
PENYAKIT TETAPI TIDAK SEPENTING OBAT VITAL, DAN DAPAT TERGANTIKAN
NON-ESSENSIAL ADALAH OBAT OBAT YANG DIGUNAKAN PADA SELF-LIMITED
ILLNESSES, EFIKASINYA MASIH DIPERTANYAKAN
 GUNA ANALISIS VEN

• PENYESUAIAN RENCANA KEBUTUHAN OBAT DENGAN ALOKASI BIAYA YG

TERSEDIA. OBAT-OBAT YG PERLU DITAMBAH ATAU DIKURANGI DAPAT
DIDASARKAN PADA PENGELOMPOKAN OBAT MENURUT VEN
• DALAM PENYUSUNAN RENCANAN KEBUTUHAN OBAT, YG MASUK KELOMPOK V
AGAR DIUSAHAKAN TIDAK PERNAH TERJADI KEKOSONGAN
 TAHAP ANALISIS VEN

1. KLASIFIKASIKAN SELURUH OBAT YG DIGUNAKAN BERDASARKAN V, E, N, DENGAN

PERTIMBANGAN PENGGUNAAN KLINISNYA,
2. PASTIKAN KEMBALI JUMLAH YANG AKAN DIBELI UNTUK MEYAKINKAN.
3. USAHAKAN UNTUK MENDAPAT DANA TAMBAHAN
4. MENGELUARKAN DARI PROCUREMENT LIST OBAT-OBAT N YANG TIDAK JELAS
KEGUNAAN TERAPINYA
5. MENGURANGI JUMLAH ATAU MENGELIMINASI OBAT N LAINNYA DAN MENAKSIR
KEMBALI BIAYA UNTUK OBAT YANG TERSISA
6. BATASI DUPLIKASI TERAPI, MISALNYA PADA V DAN E MENGANDUNG LEBIH DARI
SATU OBAT YANG MEMILIKI EFEK TERAPETIK YANG SAMA
7. MENGURANGI OBAT YANG AKAN DIBELI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN
“PERTIMBANGAN KHUSUS”
 CONTOH
• OBAT VITAL :
• DIAZEPAM INJEKSI
• DIGOKSIN TABLET
• ATROPIN SULFAT INJEKSI
• OBAT ESSENSIAL
• DIAZEPAM TABLET
• PARASETAMOL TABLET
• AMOKSISILIN TABLET
• OBAT NON-ESSENSIAL
• FERROSI SULFAT TABLET
• OBAT KUMUR
• ASPIRIN PEDIATRIK TAB
 KOMBINASI ABC & VEN
UNTUK MENGHASILKAN PERENCANAAN YANG AKURAT, DAN
TIDAK MENGABAIKAN TINGKAT KEPENTINGAN OBAT,
DAPAT DIGUNAKAN ANALISIS KOMBINASI ABC-VEN

A B C
V VA VB VC

E EA EB EC
N NA NB NC
 ECONOMIC ORDER QUANTITY

VARIABEL BIAYA PEMESANAN DAN VARIABEL BIAYA PENYIMPANAN

MEMPUNYAI HUBUNGAN TERBALIK, YAITU SEMAKIN TINGGI
FREKUENSI PEMESANAN, MAKA SEMAKIN RENDAH BIAYA
VARIABEL PENYIMPANAN. AGAR BIAYA VARIABEL PEMESANAN DAN
BIAYA VARIABEL PENYIMPANAN DAPAT DITEKAN SERENDAH
MUNGKIN, MAKA PERLU DICARI JUMLAH PEMBELIAN YANG PALING
EKONOMIS.
 SYARAT

• PEMBELIAN LANGSUNG
MODEL EOQ, DIGUNAKAN UNTUK
MENENTUKAN BERAPA BANYAK
BARANG YG HARUS DIPESAN SBG
PERSEDIAAN AGAR TIDAK
KEKURANGAN ATAU KELEBIHAN.
MODEL INI MENETAPKAN JUMLAH
ORDER MAKSIMAL DLM WAKTU
TERTENTU DGN MEMINIMALKAN
BIAYA.
 RUMUS

EOQ= 2.D.CS
I.P
D = JML KEBUTUHAN PER THN DLM UNIT
CS = BIAYA PEMESANAN ……………. .
I = % BIAYA PENYIMPANAN PERTAHUN
P = HARGA BARANG PER UNIT…………
I.P = H = BIAYA SIMPAN PERUNIT/THN…..
MODEL EOI
DIGUNAKAN UNTUK MENENTUKAN
INTERVAL PEMBELIAN PERTAHUN
RUMUS
I.P.D D
F= 2.CS F= EOQ

WAKTU INTERVAL PESANAN (V)

V = 1 / F = EOQ/D
 CONTOH:
RS.” SEHAT SELALU” MEMBELI 8.000
UNIT ALAT TES KEHAMILAN SETIAP
TAHUN, HARGA RP 10.000 PER UNIT,
BIAYA PESAN RP 30.000/ PESAN, BIAYA
SIMPAN RP 3.000 PERUNIT/THN

BERAPA EOQ, FREKUENSI PEMBELIAN

PER THN, WAKTU INTERVAL
PEMESANAN ?
JAWAB :
EOQ = 2.D.CS = 2.D.CS
I.P H

=
2 . 8000 . 30.000 = 160.000 = 400 UNIT
3.000

F= I. P.D = 3.000 . 8.000

2 CS 2 . 30.000

= 400 = 20 KALI PEMBELIAN / THN

ATAU
F = D/ EOQ = 8.000/400 = 20 KALI/THN

V=1/F
= 1/20 = 0,05 THN = 0,6 BLN = 18 HARI
 REORDER POINT
AGAR PEMBELIAN BAHAN YANG SUDAH DITETAPKAN DALAM
EOQ TIDAK MENGGANGGU KELANCARAN KEGIATAN
PRODUKSI, MAKA DIPERLUKAN WAKTU PEMESANAN KEMBALI
BAHAN BAKU. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TITIK
PEMESANAN KEMBALI ADALAH :
1. LEAD TIME. LEAD TIME ADALAH WAKTU YANG DIBUTUHKAN
ANTARA BAHAN BAKUDIPESAN HINGGA SAMPAI
DIPERUSAHAAN. LEAD TIME INI AKAN MEMPENGARUHI
BESARNYA BAHAN BAKU YANG DIGUNAKAN SELAMA MASA
LEAD TIME, SEMAKIN LAMA LEAD TIME MAKA AKAN SEMAKIN
BESAR BAHAN YANG DIPERLUKAN SELAMA MASA LEAD TIME.
2. TINGKAT PEMAKAIAN BAHAN BAKU RATA-RATA PERSATUAN
WAKTU TERTENTU.
3. PERSEDIAAN PENGAMAN (SAFETY STOCK), YAITU JUMLAH
PERSEDIAAN BAHAN MINIMUM YANG HARUS DIMILIKI OLEH
PERUSAHAAN UNTUK MENJAGA KEMUNGKINAN
KETERLAMBATAN DATANGNYA BAHAN BAKU, SEHINGGA
TIDAK TERJADI STAGNASI.
• DARI KETIGA FAKTOR DI ATAS, MAKA REORDER POINT
DAPAT DICARI DENGAN RUMUS BERIKUT INI :

REORDER POINT = (LD X AU) + SS

• LD = LEAD TIME
• AU = AVERAGE USAGE = PEMAKAIAN RATA-RATA
• SS = SAFETY STOCK
 CONTOH :

PT. MM MENETAPKAN LEAD TIME BAHAN BAKU A SELAMA 4 MINGGU,

PEMAKAIAN RATARATA SEBESAR 250 KG PERMINGGU, SAFETY
STOCK YANG DITAKSIR SEBESAR PEMAKAIAN RATARATA UNTUK 2
MINGGU. DARI DATA INI, MAKA REORDER POINTNYA ADALAH
SEBAGAI BERIKUT :
REORDER POINT = (4 X 250) + (2 X 250) = 1.500
 SAFETY STOCK

UNTUK MENAKSIR BESARNYA SAFETY STOCK, DAPAT DIPAKAI CARA YANG

RELATIF LEBIH TELITI YAITU DENGAN METODE SEBAGAI BERIKUT :
METODE PERBEDAAN PEMAKAIAN MAKSIMUM DAN RATA-RATA.
METODE INI DILAKUKAN DENGAN MENGHITUNG SELISIH ANTARA PEMAKAIAN
MAKSIMUMDENGAN PEMAKAIAN RATA-RATA DALAM JANGKA WAKTU
TERTENTU (MISALNYA PERMINGGU), KEMUDIAN SELISIH TERSEBUT DIKALIKAN
DENGAN LEAD TIME.
 SAFETY STOCK = (PEMAKAIAN MAKS – PEMAKAIAN RATA-
RATA) LEAD TIME

MISALKAN PT. AGUNG MEMPERKIRAKAN PEMAKAIAN MAKSIMUM BAHAN-BAHAN

PERMINGGU SEBESAR 650 KG, SEDANGKAN PEMAKAIAN RATA-RATANYA
SEBESAR 500 KG DAN LAMANYA LEAD TIME 2 MINGGU, MAKA DATA-DATA
TERSEBUT SAFETY STOCK SEBESAR:
SAFETY STOCK = (650 – 500) 2 = 300 KG
 SS = Safety stock
SS = LT . CA
LT = LEAD TIME
CA = AVERAGE CONSUMPTION

ROP = D.LT / 12 UNIT (BULAN) ROP = Reorder Point

= DLT / 52 UNIT (MINGGU)

ROP = DLT / N N = JML HARI/MINGGU/BULAN

KERJA

SOAL :RS.” SEHAT SELALU” MEMBELI 8.000 UNIT

ALAT TES KEHAMILAN SETIAP TAHUN, HARGA RP
10.000 PER UNIT, BIAYA PESAN RP 30.000/ PESAN,
BIAYA SIMPAN RP 3.000 PERUNIT/THN, LEAD TIME 2
MGG, HARI KERJA = 50 MINGGU.
KONSUMSI RATA-2 PERMINGGU 160 UNIT
HITUNG JUMLAH PESANAN KEMBALI/ROP DAN SS
KURVASSINVENTORY
+ Qo

Working stock
Qo
I Average Inventory

SS
Lead time Safety stock

Waktu
Order placed Drugs received
JUMLAH INVENTORY DGN BERBAGAI
INTERVAL WAKTU PENGADAAN

Qo
Qo
Waktu
Waktu

Qo
Waktu
 PENGADAAN
DEFENISI :
PENGADAAN MERUPAKAN KEGIATAN YANG DIMAKSUDKAN
UNTUK MEREALISASIKAN PERENCANAAN KEBUTUHAN
 CARA PENGADAAN

• PEMBELIAN
• PRODUKSI SEDIAAN FARMASI
• SUMBANGAN/DROPPING/HIBAH
 ALASAN PRODUKSI
• 1) SEDIAAN FARMASI TIDAK ADA DI PASARAN;
• 2) SEDIAAN FARMASI LEBIH MURAH JIKA DIPRODUKSI
SENDIRI;
• 3) SEDIAAN FARMASI DENGAN FORMULA KHUSUS;
• 4) SEDIAAN FARMASI DENGAN KEMASAN YANG LEBIH
KECIL/REPACKING;
• 5) SEDIAAN FARMASI UNTUK PENELITIAN; DAN
• 6) SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK STABIL DALAM
PENYIMPANAN/HARUS DIBUAT BARU (RECENTER PARATUS).
 UMUMNYA YG DILAKUKAN

• REKONSTITUSI
• PENGENCERAN
• PEMBUATAN SESUAI FORMULA
• REPACKING
 PERSYARATAN

SEDIAAN YANG DIBUAT DI RUMAH SAKIT

HARUS MEMENUHI PERSYARATAN MUTU
DAN TERBATAS HANYA UNTUK
MEMENUHI KEBUTUHAN PELAYANAN DI
RUMAH SAKIT TERSEBUT.
 PEMBELIAN

YANG PERLU DIPERHATIKAN

1) KRITERIA SEDIAAN FARMASI, ALAT KESEHATAN, DAN BAHAN MEDIS

HABIS PAKAI, YANG MELIPUTI KRITERIA UMUM DAN KRITERIA
MUTU OBAT;
2) PERSYARATAN PEMASOK;
3) PENENTUAN WAKTU PENGADAAN DAN KEDATANGAN SEDIAAN
FARMASI, ALAT KESEHATAN, DAN BAHAN MEDIS HABIS PAKAI; DAN
4) PEMANTAUAN RENCANA PENGADAAN SESUAI JENIS, JUMLAH DAN
WAKTU.
 LANJUTAN…..

A.BAHAN BAKU OBAT HARUS DISERTAI SERTIFIKAT ANALISA;

B.BAHAN BERBAHAYA HARUS MENYERTAKAN MATERIAL
SAFETY DATA SHEET(MSDS);
C.SEDIAAN FARMASI, ALAT KESEHATAN, DAN BAHAN MEDIS
HABIS PAKAI HARUS MEMPUNYAI NOMOR IZIN EDAR ;DAN
D.EXPIRED DATE MINIMAL 2(DUA) TAHUN KECUALI UNTUK
SEDIAAN FARMASI, ALAT KESEHATAN, DAN BAHAN MEDIS
HABIS PAKAI TERTENTU (VAKSIN, REAGENSIA,DAN LAIN-LAIN)
 a a n
P e ng ad
Si ste m

1. TENDER TERTUTUP
2. TENDER TERBUK
3. KONTRAK
4. PEMBELIAN LANGSUNG
 PENGADAAN

• KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIANOMOR 80 TAHUN

2003TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA
PEMERINTAH
• KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1994
TENTANG PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
NEGARA
• PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2010
TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
PERPRES INI MENGATUR HUBUNGAN ANTARA PENGGUNA JASA
DAN PENYEDIA JASA, SELAIN JUMLAH DANA YG DI
BUTUHKAN
ADA KUALIFIKASI PENYEDIA JASA
 PENGADAAN

22. KONTRAK PENGADAAN BARANG/JASA YANG SELANJUTNYA DISEBUT

KONTRAK ADALAH PERJANJIAN TERTULIS ANTARA PPK DENGAN
PENYEDIA BARANG/JASA ATAU PELAKSANA SWAKELOLA.
23. PELELANGAN UMUM ADALAH METODE PEMILIHAN PENYEDIA
BARANG/PEKERJAAN KONSTRUKSI/JASA LAINNYA UNTUK SEMUA
PEKERJAAN YANG DAPAT DIIKUTI OLEH SEMUA PENYEDIA
BARANG/PEKERJAAN KONSTRUKSI/JASA LAINNYA YANG MEMENUHI SYARAT.
24. PELELANGAN TERBATAS ADALAH METODE PEMILIHAN PENYEDIA
PEKERJAAN KONSTRUKSI UNTUK PEKERJAAN KONSTRUKSI DENGAN
JUMLAH PENYEDIA YANG MAMPU MELAKSANAKAN DIYAKINI TERBATAS
DAN UNTUK PEKERJAAN YANG KOMPLEKS.
25. PELELANGAN SEDERHANA ADALAH METODE PEMILIHAN PENYEDIA
BARANG/JASA LAINNYA UNTUK PEKERJAAN YANG BERNILAI PALING
TINGGI RP200.000.000,00 (DUA RATUS JUTA RUPIAH).
27. SELEKSI UMUM ADALAH METODE PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI
UNTUK PEKERJAAN YANG DAPAT DIIKUTI OLEH SEMUA PENYEDIA JASA
KONSULTANSI YANG MEMENUHI SYARAT.
31. PENUNJUKAN LANGSUNG ADALAH METODE PEMILIHAN PENYEDIABARANG/JASA
DENGAN CARA MENUNJUK LANGSUNG 1 (SATU) PENYEDIABARANG/JASA.
32. PENGADAAN LANGSUNG ADALAH PENGADAAN BARANG/JASA LANGSUNG
KEPADA PENYEDIA BARANG/JASA, TANPA MELALUI PELELANGAN/
SELEKSI/PENUNJUKAN LANGSUNG.
A) PELELANGAN ATAU PENUNJUKAN LANGSUNG UNTUK PAKET
PENGADAAN BARANG/PEKERJAAN KONSTRUKSI/JASA LAINNYA YANG
BERNILAI PALING TINGGI RP100.000.000.000,00 (SERATUS MILIAR RUPIAH);
A) PENUNJUKAN LANGSUNG ATAU PENGADAAN LANGSUNG UNTUK PAKET
PENGADAAN BARANG/ PEKERJAAN KONSTRUKSI/JASA LAINNYA YANG
BERNILAI PALING TINGGI RP100.000.000,00 (SERATUS JUTA RUPIAH );
(1) PENGADAAN PEKERJAAN YANG TIDAK KOMPLEKS DAN BERNILAI
PALING TINGGI RP200.000.000,00 (DUA RATUS JUTA RUPIAH) DAPAT
DILAKUKAN DENGAN:
A. PELELANGAN SEDERHANA UNTUK PENGADAAN BARANG/JASA LAINNYA;
ATAU
PENGADAAN LANGSUNG DAPAT DILAKUKAN TERHADAP
PENGADAAN BARANG/PEKERJAAN KONSTRUKSI/JASA LAINNYA
YANG BERNILAI PALING TINGGI RP100.000.000,00 (SERATUS JUTA
RUPIAH) DENGAN KETENTUAN SEBAGAI BERIKUT:
A. MERUPAKAN KEBUTUHAN OPERASIONAL K/L/D/I;
B. TEKNOLOGI SEDERHANA;
C. RISIKO KECIL; DAN/ATAU
D. DILAKSANAKAN OLEH PENYEDIA BARANG/JASA USAHA
ORANGPERSEORANGAN DAN/ATAU BADAN USAHA KECIL SERTA
KOPERASI KECIL, KECUALI UNTUK PAKET PEKERJAAN YANG
MENUNTUT KOMPETENSI TEKNIS YANG TIDAK DAPAT DIPENUHI
OLEH USAHA MIKRO, USAHA KECIL DAN KOPERASI KECIL.
 Tidak semua kebutuhan dapat terpenuhi
sendiri sehingga membutuhkan supplier dari
luar
 Tidak semua supplier dapat dimanfaatkan
 Supplier salah :
 Mutu tidak terjamin
 Hantaran tidak terjamin
 Sulit pengembalian bila barang ED, rusak
 Kontinuitas diragukan
KRITERIA UNTUK MENGEVALUASI
SUPPLIER BARU

Status :
¥ Apakah supplier pabrik utama atau distributor
¥ Jika pabrik apakah supplier menghasilkan
semua produk di pabrik sediri (in-house)
¥ Jika pabrik tidak in- house, siapa pabrik
utamanya ?, apakah pabrik dapat menjamin
kualitas tinggi ?
 QUALITY CONTROL :

> APAKAH SUPPLIER MENGGUNAKAN

GMPS(GOOD MANUFACTURING PRACTICE)
> APAKAH SUPPLIER MEMPUNYAI LAB
QUALITY KONTROL ATAU KERJA SAMA
DENGAN LAB LAIN ?
> APAKAH QQC, IPC DILAKUKAN SELAMA
PROSES PRODUKSI
> APAKAH TES KHUSUS DILAKUKAN UNTUK
KONDISI TROPIS
INSPEKSI
> APAKAH ADA INSPEKSI DARI
PEMERINTAH ATAU ORGANISASI LAIN
YG BERTARAF INTERNASIONAL
> APAKAH HASIL INSPEKSI AKHIR
> APAKAH SERTIFIKASI DOKUMEN
DAPAT DILIHAT/DIPEROLEH ?
PERSONAL/FASILITAS

 APA KUALIFIKASI BAG. PRODUKSI &

QC ?
 BERAPA KAPASITAS PABRIK/
SUPPLIER
 APAKAH PABRIK MEMILIKI
BAGIAN/SUB KONTRAK
REFERENSI DAGANG

 APA LEMBAGA/RS
LOKAL/INTERNASIONAL YG
MENGGUNAKAN SUPPLIER TSB.
 BERAPA LAMA SUPPLIER TSB MELAYANI
GROUP TSB
 BAGAIMANA PENGALAMAN PELANGGAN
INI DGN PELAYANAN SUPPLIER ?
STATUS FINANSIAL
 APAKAH FINANSIAL
SUPPLIER STABIL ?
 APAKAH SUPPLIER DPT
BERTAHAN
HINGGA AKHIR KONTRAK ?
ASSOSIASI KERJASAMA
 APAKAH SUPPLIER MERUP CAB.
INDUK ATAU DALAM ASOSIASI DGN
SUPPLIER LAIN YANG DIKENAL ?
JIKA YAA, APA REABILITAS DARI
SUPPLIER YANG DIKETAHUI
 APAKAH SUPPLIER
MEMPRODUKSI PRODUK YG
DIPASTIKAN DIBAWAH
PENGAWASAN PERJANJIAN LISENSI
DGN SUPPLIER YANG DIKENAL ?
REPUTASI LOKAL
 BAGAI MANA TANGGAPAN
FARMASIS DAN DOKTER THD
SUPPLIER ?
 ADAKAH INFORMASI YG
DIPEROLEH DARI SUMBER PUBLIK
(SPT KORAN, MAJALAH, JURNAL, TV
DSB.) MENGENAI PERFORMANCE
SUPPLIER SECARA LOKAL ATAU
NEGARA LAIN ??
PELAYANAN

 APAKAH SUPPLIER SDH PERNAH

MENGUBAH ATAU MENARIK
PENAWARAN SETELAH PENGAJUANNYA
?
 APAKAH SUPPLIER PERNAH
MENDAPAT PENGHARGAAN DARI
PENGGUNA ?, ATAU GAGAL DLM
MEMBERIKAN PRODUK PESANAN ?
RESPON TERHADAP
PEMERIKSAAN
 APAKAH SUPPLIER SUDAH CUKUP
MERESPON THD SEMUA
PEMERIKSAAN DARI PEMBELI DLM
PERIODE YG LAYAK ?
 APAKAH SUPPLIER MEMBERIKAN
INFORMASI BALIK THD STATUS
ORDER YG BELUM SELESAI ?
PELAYANAN
 BERAPA PERSENTASE
KETERLAMBATAN PENGHANTARAN?
HARI, BLN, MINGGU, TAHUN ???
 ADAKAH BIAYA TAMBAHAN
SEHUBUNGAN DGN
KETERLAMBATAN TSB ??