Professional Documents
Culture Documents
2 Larutan Elektrolit Dan Non 2020
2 Larutan Elektrolit Dan Non 2020
Larutan homogen
H
o
Pelarut Murni Murni utan
a rut lar
padat C Pe l
o
Tekanan uap
B
o
o o o o
Titik beku larutan Titik beku pelarut Titik didih Pelarut Titik didih larutan
Tb Td
SATUAN KONSENTRASI LARUTAN
Kemolaran (M) jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter larutan.
Kemolalan (m) jumlah mol zat terlarut dalam tiap 1000 gram pelarut.
Kenormalan (N) jumlah grek zat terlarut dalam tiap liter larutan.
ppm Bagian solute dalam perjuta bagian larutan
ppb Bagian zat solut permilyar bagian larutan
RUMUS KONSENTRASI LARUTAN
• N = M x jumlah H+ atau OH –
pelarutan
Solut cair : pengenceran
Contoh cara pembuatan larutan
• Bagaimanakah cara membuat larutan NaOH 0,5 M sebanyak 500 mL.
• Untuk membuat 250 ml larutan CH3COOH 0,25N, maka berapa gram
asam tersebut yang harus dilarutkan
• Bagaimana cara membuat larutan 100 ml larutan H2SO4 0,1N dari larutan
pekatnya yang mempunyai massa jenis 1,18 g/ml dan kadar 98 %b/b
BERBAGAI JENIS LARUTAN
ELEKTROLIT
+-
- +-
+ +- + -
+ -+ - +-
-
+
-
+
FENOMENA EKSPERIMEN
elektrolit.
non-elektrolit.
Contoh
Larutan gula ( gula dalam air), molekul gula berada dalam keadaan tersolvasi atau terhidrasi
yakni molekul-molekul gula dikelilingi oleh molekul-molekul air.
Molekul-molekul tersebut tidak bermuatan atau netral sehingga bila dimasukkan elektroda
positif dan negatif ke dalam larutan, tak ada alasan bagi molekul untuk bergerak kearah
elektroda tertentu.
CONTOH
LARUTAN SIFAT DAN PENGAMATAN REAKSI IONISASI
SENYAWA
- terionisasi sempurna NaCl, HCl, NaCl Na+ + Cl-
- menghantarkan arus listrik NaOH, NaOH Na+ + OH-
- lampu menyala terang H2SO4, H2SO4 H+ + SO4-
Elektrolit - terdapat gelembung gas dan KCl KCl K+ + Cl-
Kuat
Makin besar konsentrasi makin besar pula sifat koligatifnya. Untuk larutan elektrolit maka
banyak ion dalam larutan juga akan mempengaruhi sifat koligatif
DIAGRAM FASA
1.atm G F oD E
o o o
H
o
Pelarut Murni Murni utan
a rut lar
padat C Pe l
o
Tekanan uap
B
o
o o o o
Titik beku larutan Titik beku pelarut Titik didih Pelarut Titik didih larutan
Tb Td
Diagram fasa pengaruh solut non volatil pada solven (air).
Pers.1
Jadi ∆ Td ~ ∆ P ~ X2
Harga Kd hanya bergantung pada macam solven dan tidak bergantung pada macam solut.
Untuk larutan elektrolit encer berlaku ∆ Td = Kd .m.i,
dimana i adalah faktor Van’t Hoff, dengan memperhitungkan jumlah ion yang terjadi
(misal i = 2 untuk NaCl dan I = 3 untuk Ca(OH) 2).
i= 1 + (n-1)α
Pers.3
• sifat alamiah solut. Jika molekul AB terdissosiasi menjadi ion A+ dan B- berarti ikatan AB harus
pecah (putus). Proses ini tergantung pada sifat alamiah A dan B. Sebagai contoh pada suhu
dan konsentrasi ang sama, HCl hampir 100 % terdissosiasi sedangkan HF hanya 1 % yang
terdissosiasi.
• Sifat alamiah solven. Didalam solven yang berbeda, sifat solut dapat berubah . Misal HCl di
dalam air terdissosiasi hampir 100 % sedangkan di dalam benmzene kurang dari 100 %.
• Suhu. Tidak ada aturan sederhana mengenai perubahan persen persen dissosiasi terhadap
perubahan suhu. Ada yang naik dengan kenaikan suhu, ada pula yang justru turun dengan
kenaikan suhu. Bahkan asam asetat yang pada suhu biasa (suhu kamar) terdissosiasi 1 %
ternyata di bawah atau diatas suhu kamar persen dissosiasinya kurang dari 1 %.
• Konsentrasi. Persen dissosiasi elektrolit bertambah besar dengan turunnya konsentrasi.
Makin encer suatu larutan, makin besar persen dissosiasinya. Pada pengemceran tidak
berhingga, persen dissosianya mendekati 100 % bagi setiap elektrolit.
• Konsentrasi CH3COOH Persen dissosiasi(%)
1M 0,4
10-1 M 1,3
10-2 M 4,3
10-3 M 15
10-4 M 75
~ encer 100
• Dengan demikian definisi elektrolit kuat dan lemah harus menggunakan konvensi
bahwa sebagai referensi adalah larutan 1 M
• Jika larutan 1 M, persen dissosiasinya besar disebut larutan elektrolit kuat sedang
jika kecil dinamakan elektrolit lemah.
Atraksi Interionik.
• Tampak bahwa hanya untuk larutan sangat encer, NaCl akan terurai sempurna menjadi 2 mol
partikel (Na+ dan Cl-). Padahal sejak ditemukannya teori dissosiasi elektrolit Arrhenius (1890)
sampai 1923, dipercaya bahwa larutan NaCl adalah elektrolit kuat tetapi mengapa tak
berdissosiasi sempurna pada konsentrasi pekat?
1923, Peter Debye dan Ernst Huckel mengusulkan penjelasannya:
• Sinar X menunjukkan bahwa garam NaCl adalah 100 % ionik pada keadaan
padat. Karenanya sangat tidak mungkin bila di dalam fasa larutan tidak
terbentuk ion-ion.
• Jadi suatu efek reduksi terhadap jumlah ion-ion Na+ dan Cl- di dalam larutan
tentulah bukan karena assosiasi ion menjadi molekul NaCl melainkan karena
adanya reduksi terhadap aktifitas ion.
• Reduksi ni tentunya berasal dari adanya attraksi interionik diantara Na+ dan
Cl- di dalam larutan.
• Gaya listrik diantara kedua muatan (sebut saja sebagai q1 dan q2) yang
terpisah oleh jarak r menurut hukum Coulomb:
Hk Coulomb
Pada larutan encer NaCl, jarak antara ion r begitu besar sehingga F interaksi antar
ion sangat kecil shg dapat diabaikan. Jika konsentrasi larutan diperbesar maka
jarak antara ion menjadi lebih kecil dan gaya attraksi antara ion positif dan negatif
bertambah besar.
Namun demikian Na+ dan Cl- tidak membentuk pasangan melainkan terdapat
distribusi ion sedemikian hingga setiap setiap ion dikelilingi pelarut dan mereka
bergerak kian kemari di dalam larutan tsbt.
Dengan perkataan lain ion Na+ dan Cl- tidak seleluasa gerakannya bila
dibandingkan dengan di dalam larutan yang lebih encer sehingga daya hantar
listriknya menurun. Semakin pekat larutan akan semakin kecil daya hantar listrik
permol berikut :
Konsentrasi NaCl Daya hantar listrik permol
0,1 m 106,74
0,01 m 118,51
0,001 m 123,74
Encer sekali 126,45
• Jadi jika misalnya kita melipatkan konsentrasi larutan NaCl dari 0,01 m menjadi 0,02 m
maka daya hantar listriknya tidak lipat dua tetapi hanya nail sekitar 97 %, begitu pula
dari 0,05 m menjadi 0,1 m hanya naik sekitar 96 %.
• Makin pekat larutan makin berkurang kenaikan daya hantar listrik permol NaCl.
• Penjelasan serupa dapat digunakan untuk menerangkan tentang penurunan titik
bekunya. Di dalam larutan NaCl yang pekat, ion-ion agak kurang bebas untuk
menurunkan uap air.
SOAL
PENERAPAN PENGERTIAN KONSENTRASI
Berapa gram NaOH yang terlarut dalam 250 ml larutan NaOH 0,4 M?
(BM. NaOH = 40).
Campuran dari 150 ml larutan H2SO4 0,2 M dg 100 ml larutan H2SO4 0,3 M.
Berapa konsentrasi akhir larutan campuran asam tersebut?
Hitunglah normalitas HCl dari asam pekat dengan kadar 40 % dan kerapatan HCl
1,1980 gr/mL! tentukan juga kadar dalam molalitas, ppm dan fraksi mol HCl
30 gram asam asetat (BM=60) dilarutkan dalam 45 gram air
(BM=18). Hitunglah : Konsentrasi larutan dalam % dan fraksi mol
masing-masing zat.