Occupational Lung Disease

You might also like

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 27

Occupational lung disease: when should I

think of it and why is it important?


Pembimbing : dr. Benyamin P.Octavianus, Sp.P
Nicholas Jeremy Maruli (112022207)
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
RSUD CENGKARENG JAKARTA
Periode 28 Agustus 2023 – 4 November 2023
Pendahuluan

 Paparan terhadap inhalansi beracun di tempat kerja mempunyai potensi menyebabkan


hampir semua jenis penyakit paru-paru, seperti asma, PPOK, dan penyakit paru-paru
interstisial
 Pasien dengan penyakit paru-paru akibat kerja seringkali mempunyai pekerjaan dengan
kualitas rendah dan terkena dampak kesenjangan kesehatan.
 Paru-paru mempunyai struktur dan fungsi dengan permukaan yang luas dan vaskularisasi
yang tinggi dan terdapat penghalang tipis antara udara dan darah.
 Paru-paru sebagai tempat yang penting bagi agen lingkungan yang mempunyai banyak
efek toksik lokal atau sistemik pada imunologi.
 Beberapa penyakit paru akibat pekerjaan muncul dengan gambaran patognomonik.
 Penyakit paru akibat pekerjaan menyebabkan efek akut dan kronis yang berbeda secara
klinis .
 Penyakit paru akut biasanya berhubungan dengan penyakit kronis dengan latensi yang
panjang antara paparan pertama kali dengan manifestasi klinis yang sering terjadi.
 Penyebab dari penyakit paru biasanya disebabkan oleh asap , bahan kimia, uap , gas dan
debu
 Penyakit paru-paru akibat pekerjaan dapat dicegah.
 Untuk mendiagnosis penyakit pernafasan akibat kerja, perlu diperoleh riwayat kerja yang lengkap
(pekerjaan yang dilakukan sejak aktif bekerja)
 Biasanya paparan yang berkaitan dengan bahan kimia, produk biologi,uap, gas, debu dan/atau asap, dengan
memastikan semaksimal mungkin intensitas dan lamanya paparan.
 Untuk mendiagnosis penyebab penyakit paru-paru akibat pekerjaan biasanya dapat mempengaruhi
pengobatan dan prognosis penyakit
Occupational asthma

 Asma yang berhubungan dengan pekerjaan bukanlah hal yang jarang terjadi namun
mungkin kurang diketahui.
 Hubungan antara gejala asma dan pekerjaan mungkin tidak terlihat jelas oleh pasien.
 Ada jenis utama asma yang berhubungan dengan pekerjaan
 disebabkan oleh paparan udara dilingkungan kerja , biasanya asma dapat memperburuk di
tempat kerja Karena paparan udara, terdapat berbagai faktor nonspesifik di tempat kerja
dapat memperburuk gejala asma
 Ciri-ciri kondisi tersebut adalah tidak mudah dibedakan satu sama lain. Asma yang
diperburuk oleh pekerjaan sering terjadi dan diperkirakan akan mempengaruhi 1/5 dari
pasien asma yang bekerja
 Asma yang berhubungan dengan pekerjaan bukanlah hal yang jarang terjadi namun
mungkin kurang diketahui. Mungkin ada banyak penjelasan
 untuk ini. Pertama, hubungan antara gejala asma dan pekerjaan mungkin tidak terlihat jelas
oleh pasien.
 Kedua, dokter mungkin tidak berpikir untuk menanyakan secara spesifik gejala apa pun
yang berhubungan dengan pekerjaan.
Why is it important?

 Diagnosis dini OA yang disebabkan oleh sensitiser penting karena beberapa alasan.
 Semakin lama durasi paparan semakin buruk hasil asma. Paparan yang terus-menerus
menghasilkan tingkat penyumbatan aliran udara yang lebih besar —> menyebabkan
peningkatan hiperresponsif bronkus nonspesifik dan penurunan volume ekspirasi paksa
yang lebih cepat dalam 1 detik
 Prognosisnya lebih baik jika OA teridentifikasi lebih dini dan pasien teridentifikasi dapat
menghindari paparan terhadap agen penyebab nya.
 Setiap kasus OA merupakan gambaran adanya bahaya kesehatan ditempat kerja.
occupational COPD

 COPD adalah penyakit pernafasan lingkungan yang paling utama: penyebab utama
penyakit ini adalah menghirup asap tembakau, yang merupakan suatu campuran racun
pernapasan yang kuat dan kompleks.
 Pada saat penelitian lanjut telah menyoroti dan menekankan proporsi besar pasien PPOK
(25-35%) yang tidak pernah merokok dan mengungkap beberapa paparan dan faktor resiko
yang menyebabkan perkembangan dari PPOK.
 Paparan di tempat kerja yang memiliki bukti kuat adanya hubungan dengan PPOK adalah
 debu tambang batu bara,
 silika, biji-bijian dan tekstil, dan kurang kuat dengan debu pertanian, asbes, kadmium, karbon
hitam,
 serat keramik tahan api, endotoksin, tepung, isosianat, asap las, emisi oven kokas, solar
 knalpot, dan terowongan debu dan asap
 peran penyebab lingkungan lainnya
 paparan, seperti polusi udara dalam ruangan dari pembakaran biomassa atau perokok pasif, atau
udara luar ruangan
 serta kemungkinan faktor kerentanan yang ditentukan secara genetis, faktor atau peristiwa yang
mempengaruhi paru-paru
 penyakit paru, seperti asma, tbc, rheumatoid arthritis, HIV dan infeksi virus dan non viral
Occupational interstitial lung diseases

 ILD ditandai dengan berbagai kombinasi peradangan parenkim dan/atau fibrosis.


 beberapa paparan inhalasi yang ditemui di tempat kerja yang merupakan penyebab ILD
 Paparan maupun penyakitnya mudah diidentifikasi, misalnya. paparan debu batubara dan
pneumoconiosis
 Pada ILD lainnya, hubungan antara paparan di tempat kerja dan penyakit mungkin tidak
dapat diketahui, khususnya jika gambaran klinis atau radiologisnya tidak spesifik
Idiopathic pulmonary fibrosis and asbestosis

 Fibrosis paru idiopatik (IPF) adalah penyakit progresif kronis yang secara radiologis
dengan fibrosis subpleural dominan basal dan memiliki gambaran sarang lebah, keduanya
digambarkan sebagai pneumonia interstisial biasa (UIP)
 IPF tidak diketahui penyebabnya
 Biasanya yang terjadi pada IPF ditempat kerja karena paparan terhadap uap, gas, debu dan
asap . Biasanya yang berhubungan signifikan adalah debu logam 8%, debu kayu 4% , dan
silika 3%
 Biasanya IPF lebih sering terjadi pada pria dibandingkan dengan wanita , dengan rata-rata
usia yang terkena adalah 70 tahun saat terdiagnosis dan terjadi peningkatan pada Daerah
industri
Hypersensitivity pneumonitis

 Pneumonitis hipersensitivitas (HP) adalah ILD inflamasi dan/atau fibrotik yang timbul
pada orang yang rentan terpapar antigen pemapar , banyak di antaranya dapat terjadi di
lingkungan kerja
 HP tidak mudah untuk didiagnosis. Hal ini disebabkan karena ditambah dengan variasi
kasus secara geografis, menyebabakan epidemiologi yang sulit dijelaskan
 Lebih dari 300 agen berbeda telah dikaitkan dengan HP dan dapat dikaitkan secara luas
didefinisikan sebagai agen mikroba (bakteri, jamur), antigen hewan, dan yang lebih jarang,
bahan kimia.
 Semua paparan ini dapat terjadi di lingkungan kerja.
 Secara historis, paparan terhadap serbuk dari bulu unggas (“bird fancier’s lung) dan jamur
pada jerami (“farmer lung”) merupakan penyebab paling umum dari HP
Identifikasi Hypersensitivity pneumonitis

 Identifikasi penyebab HP di tempat kerja seringkali memerlukan pertanyaan secara


langsung tentang agen spesifik
 Ciri-ciri utamanya mencakup paparan terhadap penyebab HP yang diketahui ditempat kerja
 Biasanya gejala mulai dalam beberapa jam setelah terpapar agen yang diduga dan biasanya
pola paparan yang jelas pada saat bekerja
 Memburuknya gejala di tempat kerja dapat dicegah dengan cara tidak ada pekerja yang
melakukan pekerjaan pada akhir pekan dan pada hari libur dikarena kan untuk
meminimalisir terjadinya paparan ditempat kerja
 HP akut mungkin sulit untuk dibedakan dengan bronkitis akut atau pneumonia.
Silicosis

 Silika merupakan mineral yang berlimpah didalam bumi.


 Biasanya pada pekerja tambang silika tersebut dapat terhirup pada saat melakukan
pekerjaan contohnya adalah silika kristalin
 Silikosis merupakan penyakit akibat papan silika kristalin, dimulai Dari silikosis akut
hingga silikosis kronis.
 Silikosis aku dan kronis ini mempunyai variasi dan mekanisme patologis.
 Biasanya pada silikosis akut terjadi pada orang dengan papan intensitas yang tinggi dengan
durasi yang relatif singkat (biasanya 10 tahun setelah terpapar, Namun sering terjadi dalam
1-2 tahun)
 Silikosis kronis biasanya terpapar lebih dari 10 tahun
 Biasanya pada pasien yang terpapar silika mempunyai gejala pernapasan ringan (batik atau
sesak nafas ringan saat beraktivitas)
 Paparan silika sendiri apabila terjadi terus menerus dapat berhubungan dengan penyakit
infeksi tuberkulosis
Sarcoidosis

 Sarcoidosis merupakan penyakit multisitem yang ditandai dengan adanya granuloma non
kaseosa.
 Etiology dari sarcoidosis masih belum jelas. Kemungkinan besar Hal ini disebabkan oleh
faktor lingkungan pada individu yang rentan secara genetik terhadap disfungsi imunitasnya
.
 > 90% kasus sarcoidosis melibatkan paru-paru , mulai dari musim dan geografis tempat
tinggal.
Other granulomatous lung parenchymal
diseases
 CBD merupakan penyakit granulomatosa yang disebabkan oleh paparan logam berilium
(dalam bentuk asap atau debu)
 Biasanya digunakan dalam industri dirgantara, elektronik
 Paparan ini dapat menyebabkan sensitisasi berilium —> biasanya dilakukan pemeriksaan
atau test proliferasi limfosit berilium (BeLPT)
 Gambaran radiologist paru-paru tidak dapat dibedekan dengan sarkoidosis dengan
limfadenopati dan nodul interstisial
 HMLD adalah ILD granulomatosa disebabkan oleh paparan logam yang sangat keras yang
dibentuk oleh pemadatan tungsten Karbida dan kobalt secara bersamaan
 Gambaran klinis biasanya onset nya terjadi secara perlahan
 Radiologist penampakan tidak spesifik
 Paparan debu (atau asap) logam lain supertitles alumunium, titanium dan zirkonium sangat
jarang menyebabkan penyakit paru granulomatosa.
Why is it important?

 Identifikasi ILD sangat penting bagi pasien


 Biasanya dilakukan pengobatan imunosupresif . Tetapi untuk sarkoidosis tidak efektif
dilakukan pengobatan tsb.
 Pada kasus CBD mempunyai manfaat dari pengobatan imunosupresif
Conclusion

 Paparan di tempat kerja dan lingkungan penting dalam mempertimbangkan pengelolaan


pasien yang terkena penyakit non kerja
 Paparan di tempat kerja dan lingkungan merupakan bagian dari manajemen komprehensif
penyakit pernapasan pada sebagian besar pasien
 Dari penelitian ini didapatkan beberapa pola penyakit paling umum yang disebabkan atau
diperburuk oleh paparan pada tempat kerja.
 Didapatkan beberapa jenis penyakit yaitu infeksi Saluran pernafsan, neoplasma paru,
penyakit paru granulomatosa

You might also like