Professional Documents
Culture Documents
PF JANTUNG Heh
PF JANTUNG Heh
Interna team!
Pendahuluan
• Ucapkan salam, bismillah, informed consent
Pasien di posisikan unuk tidur terlentang
dengan kepala terangkat 30 derajat, dan buka
bajunya!
INSPEKSI
Duduk membungkuk 60
derajat kedepan
• Balik lagi ke kanan penderita : lakukan inspeksi
dinding depan dada untuk melihat pulsus
diarea apeks, pulmonal, trikuspidal, aorta
PALPASI
• Menggunakan ujung jari/telapak tangan
• Palpasi : area apeks
trikuspidal,septal,pulmonal,aorta
– Perhatikan apakah adana PULSASI, THRILL, HEAVING
LIFT pada dinding dada
• Thrill dari daerah apeks : posisi berbaring ke sisi kiri dengan
nahan nafas waktu EKSPIRASI
• Thrill dari daerah aorta dan pulmonal : posisi pasien
terlentang/duduk condong kedepan
• Tentukan periode impuls : raba dinding dada sambil
auskultasi arteri karotis
Palpasi
• Palpasi iktus kordis : ICS 5 linea midclavicula sinistra 2 cm ke
medial (lokasi harus benar)
– Raba dengan ujung jari-jari
– Kemudian dengan satu jari (teraba/tidak) teraba tentukan
dengan 1 jari Kuat angkat(kardiomegali)/normal lemah,
melebar/tidak (kalau 2 jari teraba berarti ada pelebaran)
– Tentukan LOKASI (sisi kiri, pergeseran?. Terletak di ICS 4-5)
– Diameter : normal 1-2 cm. abnormal = kardiomegali/LVH
– Amplitudo : normal seperti tepukan tangan
– Frekuensi = 60 - 100
– Durasi : mendengarkan suara jantung VS rasakan iktus kordis
– Perpindahan
Palpasi
• Pulsus parasternal
– Linea parasternal sinistra ICS 345 (angulus ludovici
3 jari di sebelahnya
– Ekspirasi tahan
– Rasakan pulsusnya!
PALPASI
• Palpasi Sternal Lift
– Processus xyphoideus
– Menilai adanya pembesaran ventrikel kanan
– Kalau nggak teraba kita lakukan pulsus epigastrik
(arcus costa ke arah bahu kiri)
Palpasi
• Palpasi impuls ventrikel kanan : letakkan ujung
jari-jari pada ICS III,IV, V pada batas sternum kiri.
Kalau udah teraba : lokasi, amplitude, dan durasi
(pasien ekspirasi dan hentikan nafas)
• Palpasi daerah epigastrium (ujung jari diluruskan)
tekan jari telunjuk di bawah KOSTA ke atas arah
bahu kiri untuk merasakan pulsasi ventrikel kanan
• Palpasi Pulmonal : ICS 2 kiri
• Palpasi aorta : ICS 2 kanan
PERKUSI
• BATAS-BATAS JANTUNG!!!
• KANAN : temukan garis midclavicula kanan dan jari
tangan diletakkan sejajar dgn iga lakukan perkusi
dari cranial ke kaudal hingga terjadi perbahan suara
SONOR menjadi REDUP pada sela iga VI kanan (bata
antara paru dan puncak hepar) diukur dua jari ke arah
cranial dan jari tangan diletakkan tegak lurus iga,
kemudian dilakukan perkusi kearah medial untuk
mencari perubahan suara sonor ke redup yang
merupakan batas kanan jantung dan normal pada garis
sterna kanan.
Linea midclavicula dextra
PEKAK HEPAR!
REDUP JANTUNG!
2 cm ke cranial
SONOR ke REDUP
ICS 2 kiri
AUSKULTASI
• Lakukan di tempat yg benar
– Katup pulmonal : ICS II linea sternalis sinistra
– Katup aorta : ICS II linea sternalis dextra
– Katup mitral (apeks) : ICS V 2 jari? medial dari linea
midclavicula sinistra
– Katup trikuspidal : ICS IV dan V garis sterna kanan dan
kiri
• ICS IV linea sternalis dextra et sinistra
– ICS III kiri : bunyi patologis dari septal ASD dan VSD
– Arteri carotis dex et sin : penjalaran bising dari katup
aorta, stenosis di arteri karotis
AUSKULTASI
• Bunyi jantung normal
– BJ I merupakan suara yang dihasilkan dari penutupan
katup mitral dan trikuspidal, sinkron dengan denyut
arteri karotis dan iktus kordis
– BJ II merupakan suara yang dihasilkan dari penutupan
katup aorta dan pulmonal
– Fase sistolik : fase antara BJ I dan BJ II
– Fase diastolic : Fase antara BJ II dan BJ I
– Pada APEKS dan TRIKUSPIDAL BJ I LEBIH KERAS dari BJ II
– Pada AORTA dan PULMONAL suara BJ II LEBIH KERAS dari
BJ I
• KARDIOVASKULERAUSKULTASI dengan
stetoskop suarajantung
• SUARA NORMAL JANTUNG
• S1=suara saat menutupnya katub
atrioventrikular(tricuspid, mitralvalves)
• S2=suara saat menutupnya katub aortik dan
pulmonik
• Contoh hasil pemeriksaan pada jantung
normal S1, S2, no murmur and gallops
• Bunyi Jantung 1:
- Durasi: lebih panjang (0,14 detik)
- Frekwensi lebih rendah
• Bunyi Jantung 2:
- Durasi: lebih pendek (0,11 detik)
- Frekwensi lebih tinggi
• Bunyi jantung tambahan
– BJ III : bunyi yg terdengar TIDAK LAMA SETELAH BJ
II dan di dengar di area apeks
– BJ IV : bunyi yang terdengar SESAAT SEBELUM BJ I
dan di dengar di area apeks
• Bunyi Jantung 3:
- timbul pada awal dari sepertiga
pertengahan masa diastolik
- karena osilasi darah di antara dinding
ventrikel akibat masuknya darah ke ventrikel
pada masa pengisian cepat (rapid filling)
- sifat: rumbling, lemah,
- sukar dideteksi dengan stetoskop
• Bunyi Jantung 4:
- vibrasi dinding ventrikel akibat
mengalirnya darah ke dalam ventrikel
sewaktu kontraksi atrium
- hampir tidak pernah terdeteksi dengan
stetoskp
- hanya pada fonokardiogram
SUSABLE
• urutan px harus benar,
• menggunakan sisi diafragma untuk
mendengarkan daerah apeks,
• dapat mengetahui BJ I dan II (ada suara diantara
pulsus deficit),
• ada atau nggak suara tambahan pada sistolik,
• dapat menentukan ada.tidak suara tambahan
pada diastolic, gallop s3, s4, bising gallop (kaki
kuda)
VJP dan RAJ
• Tekanan Vena Jugularisdan reflex abdomino jugular
• Penderita berbaring dengan kepala miring ke kiri membuat sudut 30
derajat
• Tentukan titik teratas pada VJ, diurut vena dulu, tunggu naik/ngga.
Lalu tarik garis sejajar dengan lantai, dari angulus juga ditarik faris
sejajar lantai dan ukur selisihnya
• Mengukur jarak vertical antara titik tersebut dengan angulus sternalis
• Tempatkan telapak tangan dengan tengah abdomen
(abdominojugular)
• Menekankan telapak tangan kedalam
• Tahan tekanan 30-60 detik
• Mengamati ada/tidaknya kenaikan tekanan vena jugularis.