Professional Documents
Culture Documents
Buku STBM 5 Pilar 13mei Rev
Buku STBM 5 Pilar 13mei Rev
Buku STBM 5 Pilar 13mei Rev
KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA
Pedoman
Pelaksanaan
M O N I TO R I N G
dan V E R I F I K A S I
S T B M 5 Pilar
D I R E K TO R AT P E N Y E H ATA N L I N G K U N G A N
K E M E N T E R I A N K E S E H ATA N
2022
K a t a Pengantar
Rumah tangga yang Rumah tangga yang Rumah tangga yang memiliki
menempati rumah layak memiliki akses sanitasi akses sampah yang terkelola
huni (memiliki seluruh layak dan aman dengan baik (perkotaan)
aspek kelayakan)
80% penanganan
90% layak
52,78% (pengangkutan)
(termasuk 15% aman)
20% pengurangan
PROGRAM
I N D O N E S I A S E H AT
dengan
P E N D E K ATA N
K E L U A R G A (PIS–PK)
GERAKAN Kecamatan
M A S YA R A K AT Sehat
H I D U P S E H AT
Desa/ Kabupaten/
(GERMAS)
Keluarga Kel Kota Sehat
S A N I TA S I sehat Sehat
TO TA L B E R B A S I S
Provinsi
M A S YA R A K AT ( S T B M )
Sehat
Indonesia
S T B M T I N G K AT Sehat
KELUARGA D A N
INSTITUSI
Kementerian Kesehatan / 5
TA R G E T R E N S T R A K E M E N T R I A N K E S E H ATA N 2020–2024
Indikator
2020 2021 2022 2023 2024
Kementerian Kesehatan / 6
Memastikan terjadinya proses
perubahan perilaku masyarakat
M E N G A PA Menyiapkan rancangan
PERLU pendampingan pendampingan/
upaya percepatan
M O N I TO R I N G
? Advokasi bagi Pimpinan dan Stake
holder terkait dalam perencanaan,
implementasi dan pengembangan
program
Kementerian Kesehatan / 7
P R O S E S P E M A N TA U A N / M O N I T O R I N G
P E N Y I A PA N
KUNJUNGAN P E M A N TA U A N
KE SETIAP PERUBAHAN
DOKUMEN/
RUMAH PERILAKU
FORMULIR
P E M A N TA U A
N
• Panduan • Penilaian • Dilakukan untuk seluruh
pengisian KK
form • Wawancara • Jika 1 rumah > 1 KK
• Form maka dilakukan pada
pemantauan setiap KK
• Peta • Jika salah satu
wilayah/desa/ anggota keluarga
kelurahan (data belum
rumah) melakukan perilaku pilar
1–5 maka dianggap KK
tsb belum melakukan
Kementerian Kesehatan / 8
M O N I TO R I N G
PILAR 1
STBM P I L A R 1:
Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS)
Definisi A k s e s Sanitasi
( T P B / R P J M N 2020–2024–adaptasi)
Ladder sanitasi berdasarkan SDG
6
DIRECT
SAFELY OPEN
BASIC SANITATION SHARED/LIMITED UNIMPROVED DISCHARG
MANAGED DEFACATIO
E NO
SANITATION N
ACCESS
Klasifikasi akses sanitasi merujuk pada kuesioner
BPS
AKSES SANITASI AMAN AKSES SANITASI LAYAK – AKSES SANITASI LAYAK – AKSES BABS BABS
SENDIRI BERSAMA SANITASI TERTUTUP TERBUKA
BELUM LAYAK
a. Pengguna Fasilitas I. Perkotaan dan pedesaan I. Perkotaan dan I. Fasilitas sanitasi dengan lubang Babs Buang
sanitasi: rumah a. Pengguna Fasilitas pedesaan tanah di perkotaan Terselubun Air Besar
tangga sendiri sanitasi: rumah a. Pengguna Fasilitas • Pengguna Fasilitas sanitasi: g/ Direct Sembarang
b. Bangunan tangga sendiri sanitasi: bersama sendiri atau digunakan bersama discharge, an (BABS)
tengah: klosetnya b. Bangunan rumah tangga lain dengan rumah tangga lain yaitu Terbuka,
menggunakan leher tengah: klosetnya tertentu tertentu pengguna yaitu
angsa menggunakan leher b. Bangunan • Bangunan tengah klosetnya fasilitas pengguna
c. Bangunan bawah: angsa tengah: klosetnya menggunakan leher angsa sanitasi yang yang tidak
• tanki septik c. Bangunan bawah menggunakan leher • Bangunan bawah: Lubang memiliki memiliki
(septic tank) tanki septik angsa tanah tempat fasilitas
yang yang tidak c. Bangunan bawah pembuangan tempat buang
disedot disedot tanki septik II. Akses Sanitasi Dasar (non akhir tinja air besar dan
setidaknya leher angsa) berupa kolam/ yang
sekali dalam 5 II. Khusus Perdesaan II. Khusus Perdesaan • Pengguna Fasilitas sanitasi: sawah/sungai/ memiliki
tahun terakhir; a. Pengguna Fasilitas a. Khusus Perdesaan rumah tangga sendiri atau danau/laut dan fasilitas
atau sanitasi: rumah Pengguna digunakan bersama dengan atau/pantai/ tetapi tidak
• Sistem tangga sendiri Fasilitas sanitasi: rumah tangga lain tertentu tanah menggunakan
Pengolahan Air b. Bangunan bersama rumah • Bangunan atas: klosetnya lapang/
Limbah (SPAL) tengah: klosetnya tangga lain menggunakan kebun dan
menggunakan leher tertentu plengsengan dengan- lainnya.
angsa b. Bangunan tutup dan cubluk/
c. Bangunan tengah: klosetnya cemplung.
bawah: Lubang menggunakan leher • Bangunan bawah tanki. IPAL,
tanah angsa atau Lubang Tanah
c. Bangunan
bawah: Lubang III.Fasilitas Umum
tanah
Kementerian Kesehatan / 10
Tangga Perubahan Sanitasi
(Sanitation Ladder)
Kementerian Kesehatan / 11
Monitoring Pilar 1 S T B M
Bangunan bawah:
tangki septik
(septic tank) yang
disedot setidaknya
sekali dalam 5
tahun terakhir.
Pengguna fasilitas sanitasi:
rumah tangga sendiri
Kementerian Kesehatan / 13
A k s e s Sanitasi Layak di Perkotaan
(Basic Sanitation in Urban Setting)
Bangunan bawah:
tangki septik
(septic tank) yang
disedot setidaknya
sekali dalam 5
tahun terakhir.
Pengguna fasilitas sanitasi:
rumah tangga sendiri
Kementerian Kesehatan / 14
A k s e s Sanitasi Layak di Pedesaan
(Basic Sanitation in Rural Setting)
Kementerian Kesehatan / 15
A k s e s Sanitasi Layak Be rsama di Perkotaan
(Limited Sanitation Access in Urban Setting)
Bangunan bawah:
tangki septik
(septic tank) yang
disedot setidaknya
sekali dalam 5
tahun terakhir.
Pengguna fasilitas sanitasi:
bersama rumah tangga lain tertentu
Kementerian Kesehatan / 16
A k s e s Sanitasi Layak Be rsama di Pedesaan
(Limited Sanitation Access in Rural Setting)
Kementerian Kesehatan / 17
A k s e s Sanitasi Be lum Layak di Perkotaan
(Unimproved Sanitation in Urban Setting)
Pengguna
fasilitas sanitasi:
rumah tangga
sendiri
Pengguna fasilitas
sanitasi: bersama
rumah tangga lain
tertentu
Bangunan
tengah:
klosetnya
menggunakan
leher angsa.
Bangunan bawah: lubang tanah atau cubluk.
Kementerian Kesehatan / 18
A k s e s Sanitasi Be lum Layak di Pedesaan
Kerangka
bambu Tutup lapisan tanah
20cm
Pengguna
fasilitas sanitasi:
bersama rumah
tangga lain Bangunan bawah: lubang cubluk/cemplung slab kayu dengan penutup
tertentu
Kementerian Kesehatan / 19
A k s e s Sanitasi Be lum Layak (Menggunakan Sarana U m u m )
Kementerian Kesehatan / 20
Buang A i r Besar Sembarangan ( B A B S ) Tertutup
(Open Defecation)
Pengguna
fasilitas sanitasi:
rumah tangga
sendiri
Pengguna
Tempat pembuangan akhir
fasilitas sanitasi:
bersama rumah tinja di lokasi terbuka: sungai,
tangga lain kolam, saluran irigasi, parit,
tertentu kebun, ladang, dll
Dibuang sendiri tanpa septik tank
Kementerian Kesehatan / 21
B A B S Terbuka
BABS terbuka yaitu: pengguna yang tidak memiliki fasilitas tempat buang air
besar dan yang memiliki fasilitas tapi tidak menggunakannya
Kementerian Kesehatan / 22
Catatan:
No DEFINISI OPERASIONAL
1 Jika 1 rumah dengan 1 KK tersedia 1 jamban maka status kepemilikan jamban bisa menjadi status
aman, layak, belum layak atau masih OD tertutup.
2 Jika 1 rumah memiliki 2 K K hanya tersedia 1 jamban di dalam rumah tersebut maka:
1. Catat status 1 K K utama dengan memilhat dan segera menginput no K K nya dilanjutkan dengan
observasi terhadap sarana jamban, apakah jamban yang digunakan masuk dalam kriteria: aman, layak,
belum layak atau OD tertutup.
2. Maka 1 K K selanjutnya tetap dicatat dan ditanyakan kemana akses sanitasinya. Apalagi
menggunakan sarana pada point (1) dan point (1) tersebut masuk dalam kategori layak, maka KKk 2
masuk dalam
kategori sharing.
3. Namun bila K K utama masuk sarananya ke dalam kategori jamban yang belum layak, maka K K 2
masuk dalam pencatatan kategori bukan sharing tetapi masuk di jamban yang belum layak.
3 1 Jika 1 rumah ada 2 K K dan memiliki 2 sarana maka:
1. K K utama kita anggap akses di sarana pertama dengan kategori: aman, layak, belum layak atau OD tertutup.
2. K K ke 2 kita anggap akses ke sarana ke 2 dengan kategori: aman, layak, belum layak atau OD tertutup.
4 Jika 1 rumah ada 1 K K dan ada penyewa maka yang dicatat tetap 1 K K tersebut, penyewa harus diberikan
akses sarana terpisah (namun tidak dicatat). Pencatatan penyewa masuk di dalam K K asalnya. Sehingga
tidak akan double pencatatan.
5 Jika ada keluarga yang menetap tidak sesuai dengan alamat pada KK, maka pencatatan tetap dilakukan
pada domisili K K saat ini. Pencatatan akses sarana jamban mengikuti sarana yang digunakan di tempat
menetap
saat ini.
Kementerian Kesehatan / 23
Catatan:
1. Untuk akses sanitasi aman pada emonev yang baru data akan di Nol kan dahulu.
2. Data JSSP pada pedesaan pada emonev yang lama akan dimasukkan kepada
data akses sanitasi layak.
5. Data sharing akan dimasukkan semua kedata akses sanitasi belum layak.
7. No K K harus diisi, jika tidak diisi maka tidak akan bisa masuk.
Kementerian Kesehatan / 24
M O N I TO R I N G
PILAR 2
STBM P I L A R 2:
Cuci Tangan Pakai Sabun ( C T P S )
Indikator Cuci Tangan Pakai Sabun
Mengetahui cara C T P S
Kementerian Kesehatan / 26
1. Tersedia sarana, air, dan
sabun
Kementerian Kesehatan / 27
2. Mengetahui cara mempraktikkan C T P S
Kementerian Kesehatan / 28
3. Mampu menjelaskan waktu penting cuci tangan
pakai sabun (minimal 3)
Sebelum
Sebelum makan menyusui bayi
• Setelah B A B
• Setelah
Sebelum menyiapkan/ menceboki Setelah kontak
mengolah makanan anak dengan hewan
Kementerian Kesehatan / 29
M O N I TO R I N G
PILAR 3
S T B MP I L A R 3:
Penyehatan Air Minum dan Makanan
Rumah Tangga (PA M M RT)
Definisi Operasional, Indikator
dan Kriteria Pilar 3 S T B M
Kementerian Kesehatan / 31
No Penyehatan Air Definisi
Minum dan Makanan Air K o t o r
Rumah Tangga
( PAM M RT)
Merebus Penyaringan/Filtrasi
Didihkan 3
menit 3 Saringan Keramik
Merebus air Merupakan penyaringan
adalah cara air secara fisik dan kimiawi
sederhana PUR Sodis dengan melewatkan air melalui
yang telah (Solar Disinfectant) pori-pori keramik yang telah
banyak dikenal Cara menggunakan: gumpalan. Jika dilapisi bahan disinfektan
masyarakat. air masih keruh, 1. Siapkan botol plastik yang
Namun 1. Siapkan air yang aduk kembali dan akan digunakan, cuci
demikian perlu akan diolah biarkan selama sampai bersih
memperhatikan sebanyak 10 liter beberapa menit.
waktu yang 4. Setelah air 2. Siapkan air bersih ke dalam
di dalam wadah
dibutuhkan untuk menjadi jernih, botol plastik sampai penuh
2. Masukkan PUR
memastikan dan tutup dengan rapat.
ke dalam air saring air dengan
seluruh kuman 3. Aduk selama menggunakan 3. Jemur di tempat terbuka
berbahaya telah 5 menit dan kain yang bersih dan di bawah terik
mati dengan diamkan sehingga 5. Diamkan air matahari.
membiarkan air terpisah antara jernih tersebut Boarkan selama 6 jam bila
mendidih selama air jernih dan selama 20 menit matahari cerah, 6–7 jam
3 menit gumpalan- 6. Air siap bila
diminum berawan dan 2 hari berturut-
turut bila hujan
Kementerian Kesehatan / 33
Air Minum Aman
Air Kotor
Kementerian Kesehatan / 34
Air Minum Aman
Menyimpan air minum di dalam wadah
yang tertutup rapat, kuat, serta
terbuat dari bahan stainless steel,
keramik, kaca dan jika terbuat
dari plastik (tanda gelas dan
garpu) dan
diambil dengan cara yang aman (tidak
tersentuh tangan atau mulut).
Kementerian Kesehatan / 35
Pangan A m a n dan Sehat
Kementerian Kesehatan / 36
M O N I TO R I N G
PILAR 4
STBM P I L A R 4:
Pengamanan Sampah Rumah Tangga (PSRT)
No Pengamanan Definisi
Sampah
Kementerian Kesehatan / 38
Bahan Interv iew Pilar 4 S T B M
Lingkungan rumah bersih Amati di sekitar rumah dan lingkungannya bersih dan tidak Pengamatan
(tidak terlihat sampah ada sampah berserakan
berserakan di lingkungan
sekitar rumah)
Ada tempat sampah yang Amati apakah ada tempat sampah yang kuat, Pengamatan
kuat, terttutup dan mudah tertutup, dan mudah dibersihkan
dibersihkan
Ada perlakuan yang Tanyakan dan amati, untuk meastikan bahwa sampah dikelola Wawancara &
aman seperti: ditimbun, setiap hari secara aman Pengamatan
dikomposting, buang ke • Tidak membakar sampah
TPS (tidak dibakar, tidak • Tidak membuang sampah ke sumber air (sungai, mata air,
dibuang ke sungai/kebun/ saluran air hujan)
saluran drainase/tempat • Tidak membuang sampah di lahan kosong (kebun,
terbuka) pinggir jalan)
Telah melakukan Tanyakan dan amati, untuk memastikan bahwa sampah dipilah dan Wawancara &
pemilahan sampah minimal melakukan salah satu dari 3R pengurangan, penggunaan Pengamatan
kembali, daur ulang di rumah tangga
Kementerian Kesehatan / 39
Pengamanan Samp ah R u m a h Tangga
100%
Bio Konversi
Telah B SF /Kompos
melakukan
Mudah terurai Daur ulang B3 Residu
pemilahan
sampah
Kementerian Kesehatan / 40
Bank Sampah Pengepul
• Komposting Sampah RT
rumah non
tangga organik
• dan non Bank Sampah RT
Komunal/
Komunitas komersial Komunal/Komunitas
CSR
Produsen
6 5
4
Kementerian Kesehatan / 42
M O N I TO R I N G
PILAR 5
S T B MP I L A R 5:
Pengamanan Limbah Cair
Rumah Tangga ( P L C RT)
No Pengelolaan Air Definisi
Limbah
Rumah Tangga
Kementerian Kesehatan / 44
Bahan Interv iew Pilar 5 S T B M
Tersedia saluran pembuangan Tanyakan dan amati untuk Wawancara & Pengamatan
limbah cair yang kedap dan memastikan apakah ada
tertutup saluran limbah cair rumah
tangga yang kedap dan
tertutup
Terhubung dengan sistem Tanyakan dan amati, untuk Wawancara & Pengamatan
pengolahan air limbah memastikan apakah saluran
cair atau sumur resapan limbah cair rumah tangga
terhubung
dengan IPAL komunal dan
atau menggunakan sumur
resapan
dengan jarak sumur resapan >
10m dari sumber air
Kementerian Kesehatan / 45
Tangga Perubahan Perilaku Pengelolaan
Limbah Cair R u m a h Tangga
Lingkungan
rumah
tidak ada
Terhubun timbunan
g dengan kaleng/
sistem botol bekas
Tersedi pengolahan terbuka
Tidak a limbah yang
terlihat saluran dan atau dapat
limbah resapan menjadi
Saluran genangan yang
air perinduka
air kedap n
limbah disekitar
dan nyamuk
terbuk rumah
tertutup
a
Kementerian Kesehatan / 46
Kriteria Pilar 5 S T B M
Tidak terlihat
genangan air
di sekitar
rumah karena
limbah
domestik
Kementerian Kesehatan / 47
Kriteria Pilar 5 S T B M
Sumur resapan
Bak kontrol yang diisi
batu
dan pasir sebagai
saringan
Kementerian Kesehatan / 48
Kriteria Pilar 5 S T B M
IPAL
Terhubung dengan sumur resapan dan atau sistem pengolahan limbah (IPAL
Komunal/Sewerage system)
Kementerian Kesehatan / 49
VERIFIKASI
STBM
Verifikasi S T B M
+ +
an
100% 50%
Kementerian Kesehatan / 51
Tujuan Verifikasi
Kementerian Kesehatan / 52
Prinsip Verifikasi
Kementerian Kesehatan / 53
Tahapan Proses Verifikasi
2. 3. 4. 5.
1.
Pengumpulan Data Rekapitulasi Review Hasil Pleno Hasil
Persiapan
dan Informasi Data Verifikasi Verifikasi
Kementerian Kesehatan / 54
Ti m dan Me t o d e Verifikasi
Kementerian Kesehatan / 55
Tingkatan Anggota Tim Pendamping Alat Metode Keterangan
Verifikasi Verifikasi
KECAMATAN • Dinas Kesehatan • Aparat • Data Primer Stratifie 1. Di setiap desa dalam kecamatan tersebut harus sudah terverifikasi
Kabupaten/Kota Kecamatan • Data Web d 100% seperti persyaratan verifikasi Desa.
• POKJA Sanitasi/ • PKK STBM Random Dibuktikan dengan berita acara.
AMPL Kecamatan • Format Samplin 2. Verifikasi Kecamatan dilakukan dengan sampling 30% dari jumlah
• PKK Kabupaten • Tim STBM verifikasi g Desa/kelurahan yang ada di setiap kecamatan. Kemudian diambil
• Organisasi yang Kecamatan dan sampling 30 % jumlah K K yang ada pada desa sampling
bergerak di bidang • Camat lokasi rekap 3. Pemilihan sampel dengan cara membagi populasi ke dalam kelompok-
kesehatan (Forum verifikasi kelompok yang homogen lebih baik, untuk menguji apakah daerah
Kabupaten Kota Sehat, • Puskesmas rawan tersebut misalkan bantaran sungai atau lokasi yang biasanya
jika ada) • UPTD digunakan oleh masyarakat untuk BABS, membuang sampah, mencuci
• Tim STBM dari Kecamatan peralatan makan dan minum dan sumber air baku konsumsi.
Kecamatan 4. Data hasil verifikasi tingkat Desa dapat digunakan refrensibagi tim
lain verifikator untuk menentukan wilayah yang akan diverifikasi termasuk
• Perwakilan kelompok peta desa dan data primer (bisa digunakan data dari WEB STBM).
marginal seperti
kelompok diabilitas
KABUPATEN • Dinas Kesehatan • Dinas • Data Primer Evaluasi 1. Di setiap Kecamatan dalam Kabupaten/Kota tersebut harus sudah
/ KOTA Provinsi Kesehatan • Data Web hasil terverifikasi 100% seperti persyaratan verifikasi Kecamatan.
• Tim STBM Kabupaten/ STBM Verifika Dibuktikan dengan berita acara.
Provinsi Kota • Format si 2. Verifikasi administrasi (memastikan seluruh kecamatan semuanya
• POKJA Sanitasi / • Tim STBM verifikasi dan sudah memiliki berita acara) bisa dilaksanakan secara virtual dengan
A M P L Provinsi Kabupaten/ rekap mengundang tim perwakilan kecamatan dan sanitarian puskesmas
• Perwakilan dari Kota untuk menetapkan komunitas sasaran kunjungan lapangan.
kabupaten lain • PKK 3. Verifikasi lapangan tatap muka dengan protokol kesehatan yang ketat
• Dinas di Provinsi yang Kabupaten/ dan mengurangi jumlah tim dilakukan di kecamatan yang dianggap
terkait dengan Sarana Kota kritis yang ditetapkan melalui verifikasi administrasi. Kunjungan
Air Minum dan Sanitasi • Organisasi lapangan dapat mengacu pada pedoman pemicuan dan verifikasi pada
• Perwakilan kelompok yang bergerak masa pandemi.
marginal seperti di bidang 4. Pleno verifikasi secara virtual.
kelompok diabilitas kesehatan 5. Data verifikasi mulai dari tingkat dusun sampai dengan kecamatan
(Forum akan dievaluasi oleh tim verifikasi STBM tingkat kabupaten, jika masih
Kabupaten Kota ditemukan komunitas kritis yang belum memenuhi kriteria STBM,
Sehat, jika ada) maka tim STBM tingkat Kabupaten akan melakukan monitoring dan
evaluasi serta verifikasi ulang dengan didampingi oleh tim STBM
tingkat kecamatan dan desa.
6. Hasil evaluasi verifikasi yang membutuhkan klarifikasi lanjutan bisa
melalui virtual mengundang kecamatan tertentu.
7. Komunitas sasaran kunjungan adalah kecamatan yang terverifikasi SBS
paling awal (sudah lama) dan atau berada di daerah aliran sungai dan
atau yang akses ke sarana sanitasi belum layak dan atau masyarakat
marginal misalnya penyandang disabilitas dan masyarakatmiskin
serta kelompok minoritas lainnya.
Kementerian Kesehatan / 56
Tingkatan Anggota Tim Pendamping Alat Metode Keterangan
Verifikasi Verifikasi
PROVINSI • Kementerian • Dinas • Data Primer Evaluasi 1. Di setiap Kabupaten/Kota dalam Provinsi tersebut harus sudah
Kesehatan Kesehatan • Data Web hasil terverifikasi 100% seperti persyaratan verifikasi Kabupaten/Kota.
• Kementerian/ Propinsi STBM Verifika Dibuktikan dengan berita acara.
Lembaga terkait • Tim STBM • Format si 2. Data verifikasi mulai dari tingkat dusun, kecamatan dan kabupaten
dengan sanitasi dan Propinsi verifikasi akan dievaluasi oleh tim verifikasi STBM tingkat Propinsi, jika masih
air minum • PKK dan ditemukan komunitas kritis yang belum memenuhi kriteria STBM,
• POKJA Sanitasi / Propinsi rekap maka tim STBM tingkat Propinsi akan melakukan monitoring dan
A M P L Provinsi • Organisasi evaluasi serta verifikasi ulang dengan didampingi oleh tim STBM
• Mitra STBM yang bergerak tingkat kecamatan,desa dan Kabupaten.
• Perwakilan kelompok di bidang 3. Verifikasi administrasi (memastikan seluruh kabupaten/kota
marginal seperti kesehatan sudah memiliki berita acara) bisa dilakukan secara virtual dengan
kelompok diabilitas (Forum mengundang tim perwakilan Kabupaten/Kota dan Dinas
Kabupaten Kesehatan dan ditetapkan lokasi kunjungan lapangan (komunitas
Kota Sehat, kritis).
jika ada) 4. Verifikasi lapangan tatap muka dengan protokol kesehatan yang
ketat dan mengurangi jumlah tim dilakukan di Kabupaten/Kota yang
dianggap kritis yang ditetapkan melalui verifikasi administrasi.
5. Pleno verifikasi secara virtual.
6. Hasil evaluasi verifikasi yang membutuhkan klarifikasi lanjutan bisa
melalui virtual mengundang Kabupaten/Kota tertentu
Kementerian Kesehatan / 57
A l u r Verifikasi 5 Pilar S T B M
1.
Verifikasi
2.
dokumen Pemilihan
30% 3.
kecamatan Pemilihan 30%
kelurahan/desa
Mengumpulkan dari kecamatan 4.
semua berita terpilih Pemilihan
acara verifikasi 30% R W dari
Sampel kelurahan/ 5.
stratifikasi acak desa terpilih Pemilihan
untuk 30% RT
verifikasi
lapangan Stratification dari R W 6.
random terpilih
sampling Pemilihan
30% K K
Stratification dari RT
random
sampling
terpilih
Stratification •
random Dikunjungi
sampling di
lapangan
• Dicek
kesesuaian
dengan
berita
acara
Kementerian Kesehatan / 58
Pemanfaatan D a t a Hasil Verifikasi
Dokumen hasil verifikasi dijadikan media, referensi dan bahkan sebagai data dasar
bagi Lintas Program dan Lintas Sektor dalam melakukan kajian-kajian outcome dan
perencanaan program serta kajian dampak kesehatan yang lebih luas.
Data dan informasi hasil verifikasi menjadi dasar advokasi untuk anggaran dan
kebijakan Pemerintah Daerah. Data tersebut juga dapat dipergunakan
Pemerintah setempat dalam kegiatan sosialisasi peningkatan peran swasta dalam
mendukung STBM melalui CSR (Corporate Social Responsibility).
Sebagai dasar dalam penerapan sanksi sebagai upaya untuk menjaga status
pilar- pilar STBM yang telah dicapai dan tidak kembali lagi pada perilaku lama.
Kementerian Kesehatan / 59
Lampiran 1
Berita Acara
Verifikasi
Kementerian Kesehatan / 60
Lampiran 2 Verifikasi
5 Pilar S T B M
Tgl verifikasi:
Nama verifikator:
Ttd verifikator:
V erifikasi
5 Pilar Ttd verifikator: Ttd verifikator:
STBM
Kementerian Kesehatan / 61
Ti m Penyusun Pedoman
Pelaksanaan
Monitoring
dan Verifikasi 5 Pilar
S TSetyawati,
Ely B M S K M,MK M (Sanitarian Ahli Madya)
Yustina Tutuanita, S K M,MK M (Sanitarian Ahli Muda)
Suzanna, SKM,MSi (Sanitarian Ahli Muda)
Aloysia Widyastuti,SKM,MSi (Sanitarian Ahli Muda)
Agustina Widyastuti (Pelaksana)
Muthia Fadhila,S.Tr.KL (Pelaksana)
Mita Sirait (WASH Specialist)
Emily Karyanto (Project Officer)
Martin Dima (lay out dan
illustrator)
Kontributor:
Wahana Visi Indonesia
UNICEF
SIMAVI
IUWASH Plus
YPII
PLAN Indonesia
NMC
Pamsimas
Kementerian Kesehatan / 62
P E D O M A N P E L A K S A N A A N M O N I TO R I N G
D A N VERIFIKASI S TB M 5 PILAR