Asyafiiyah Askep Pneumoni

You might also like

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 40

ASUHAN KEPERAWATAN

BRONKOPNEUMONIA
BRONKOPNEUMONIA
Bronkopneumonia : peradangan akut parenkim paru
biasanya berasal dari suatu infeksi. (Price, 1995).

Pneumonia adalah suatu


peradangan paru yang
disebabkan oleh
mikroorganisme
(bakteri,virus,
jamur,parasit).
 Radang serius pada paru, spesifik
yaitu SARS, AVIAN INFLUENZA

 Inflamasi : konsolidasi akibat


eksudat yang masuk dalam area
alveoli
 bersamaan dg proses infeksi akut

pada bronkus : bronchopneumonia


Klasifikasi
Menurut PDPI, 2011 terdapat 3 klasifikasi pneumonia yaitu :
 Berdasarkan klinis dan epidemiologis

 Pneumonia komuniti (CAP)

 Pneumonia nosokomial (HAP)

 Pneumonia aspirasi

 Pneumonia pada pasien imunocompomised

 Berdasarkan bakteri penyebab


 Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri (bacterial/typical)

 Pneumonia yang disebabkan oleh virus

 Pneumonia yang disebabkan oleh mikoplasma atau clamydia (atipikal)

 Pneumonia yang disebabkan oleh jamur

 Berdasarkan predileksi infeksi


 Pneumonia lobaris

 Bronchopneumonia
Etiologi

 Bakteri : S. pneumoniae, H. influenzae, C.


pneumoniae, and M. Pneumoniae
 Virus : Influenza, parainfluenza, adenovirus

 Jamur : Candidiasis, histoplasmosis, pergifosis,

coccidioido mycosis, cryptococosis,


pneumocytis carini
 Aspirasi : Makanan, cairan, lambung, Inhalasi :

Racun atau bahan kimia, rokok, debu dan gas


Streptococus pneumoniae legionolla pneumophila

Streptococus pyogenes
KLASIFIKASI
 Pneumonia komuniti (community-
acquired pneumonia)
Berdasarka
n klinis dan
epidemiolo
Bukti  Pneumonia
gis nosokomial, (hospital-
ekternal
acquired pneumonia/nosocomial
pneumonia)
Manfaat
dan
keinginan
 Pneumonia
pasien aspirasi

 Pneumonia pada penderita


immunocompromised
KLASIFIKASI lanjutan.....
1. Pneumonia bakteri/tipikal :
alkohol, retardasi mental,post-op,
terinfeksi virus imun menurun
Berdasarka
n penyebab
Bukti
ekternal 2. Imun menurun : penyakit, lansia &
malnutrisi, bakteri pneumonia
Manfaat
dan cepat berkembang & merusak
keinginan
pasien
paru-paru.

3. Infeksi, sebagian lobus paru/seluruh


lobus/sebagian dari lima lobus
paru-paru menjadi terisi cairan.
KLASIFIKASI LANJUTAN....
Berdasarkan lokasi infeksi
 Pneumonia lobaris

 Bronko pneumonia (Pneumonia lobularis)

 Pneumonia interstisial
Perjalanan

Infeksi menyebar ke seluruh tubuh peredaran darah.

Bakteri Pneumokokus penyebab pneumonia bakteri

Didahului infeksi saluran napas ringan 1 minggu before (flu)

Pneumonia (pneumokokus)

Masuk ke dalam paru-paru

Indv peka
Klebsiella: alkoholik, staphyllococcus:infeksi influenza. Pneumonia
Atipikal:mycoplasma, legionella&chalamydia.
Patofisiologi
Kuman masuk ke saluran Mekanisme pertahanan
napas atas terganggu

Terbentuk sekret virulen

Sekret berlebih turun


Inflamasi ke alveoli
Penularan
 Inhalasi (penghirupan) mikroorganisme dari udara
yang tercemar seperti kontak langsung dengan
penderita melalui percikan ludah sewaktu bicara,
bersin dan batuk dapat memindahkan bakteri ke
orang lain
 Aliran darah, dari infeksi di organ tubuh yang lain

 Migrasi (perpindahan) organisme langsung dari

infeksi di dekat paru-paru


1. Pneumonia Akibat virus.
 Penyebab utama virus influenza (bakteri hemofilus influenza
bukan penyebab penyakit influenza, bisa menyebabkan
pneumonia).

 Gejala awal seperti influenza, yaitu demam, batuk kering, sakit


kepala, nyeri otot, dan kelemahan.

 Dalam 12 hingga 36 jam : sesak, batuk lebih parah, & berlendir


sedikit, suhu & membirunya bibir.

 Tipe pneumonia bisa ditumpangi dg infeksi pneumonia karena


bakteri : superinfeksi bakterial keluarnya lendir yang
2. Pneumonia jamur

 Merupakan infeksi sekunder.


 Predileksi: (immunocompromised).

Berdasarkan predileksi infeksi:


1. Pneumonia lobaris : satu lobus (percabangan
besar bronkus) kanan/kiri.

2. Pneumonia bronkopneumonia : bercak-bercak


infeksi pada berbagai tempat di paru.
 Sering terjadi pada bayi atau orang tua

 Kantong udara paru-paru penuh dengan nanah dan cairan yang


lain.

 Fungsi paru : menyerap udara bersih (oksigen) &


mengeluarkan udara kotor menjadi terganggu.

 Akibatnya : kekurangan oksigen menjadi lebih mudah


terinfeksi oleh bakteri lain (super infeksi) penyembuhan
sulit
Gambaran Klinis
Gejala pneumonia serupa untuk semua jenis :
Gejala Mayor: 1.batuk
2.sputum produktif
3.demam (suhu>37,80c)
Gejala Minor: 1. sesak napas
2. nyeri dada
3. konsolidasi paru pada
pemeriksaan fisik
4. jumlah leukosit >12.000/L
Pemeriksaan fisik

• retraksi (penarikan dinding dada


bagian bawah ke dalam saat
pneumonibernapas bersama dengan
Bukti peningkatan frekuensi napas)
ekternal

• perkusi pekak
Manfaat
dan
keinginan• Fremitus melemah
pasien

• Suara napas melemah

• Ronki.
Abses paru
Edusi pleural
Kompli
Empisema
kasi
Gagal nafas
Bukti pneum
Perikarditis
ekternal oni
Meningitis
Atelektasis
Manfaat
dan
Hipotensi
keinginan
Delirium
pasien

Asidosis metabolik
Dehidrasin Penyakit multi
lobular
Sinar X : Mengidentifikasikan distribusi
Pemeri
strukstural ex Lobar, bronchial); menyatakan
ksaan
abses luas/infiltrate, empiema
(stapilococcus); infiltrasi menyebar atau
Bukti diagnos
terlokalisasi (bacterial);
ekternal tik
/penyebaran/perluasan infiltrate nodul (lebih
sering virus). Pada pneumonia mikoplasma,
Manfaat sinar x dada mungkin bersih
dan
keinginan
pasien
Gambaran Radiologis
1.Pneumonia Lobaris
2. Bronchopneumonia (Pneumonia Lobularis)

Pada gambar ini


tampak konsolidasi
tidak homogen di
lobus atas kiri dan
lobus bawah kiri.
3. Pneumonia Interstisial

Terjadi edema dinding


bronkioli dan juga edema
jaringan interstitial
prebronkial. Radiologis
berupa bayangan udara
pada alveolus masih
terlihat, diliputi oleh
perselubungan yang tidak
merata.
 AGD menunjukkan hipoksemia dan
Pemerihiperkarbia, pada stadium lanjut dapat
terjadi asidosis respiratorik
ksaan
Bukti
ekternal lab Leukositosis, meskipun leukosit rendah
terjadi pada LED à meningkat
Manfaat 
Fungsi paru à hipoksemia, volume
dan
keinginan menurun, tekanan jalan nafas meningkat
pasien dan komplain menurun

 Elektrolit à Na dan Cl mungkin rendah

 Bilirubin à meningkat

 Aspirasi / biopsi jaringan paru


PENATALAKSANAAN MEDIS

• Ringan : antibiotik per-oral


• Lansia : sesak nafas dg penyakit
jantung/paru lainnya, dirawat :
PENGOBAantibiotik I.V.
TAN
Bukti • oksigen, cairan intravena ABN
ekternal mekanik
• Respon (+) pengobatan : 2 minggu
Manfaat
dan
• Enteral bertahap : NGT, feeding
keinginan drip
pasien • inhalasi dengan salin normal dan
beta agonis untuk memperbaiki
transport mukosilier
• Koreksi gangguan keseimbangan
asam basa & elektrolit
pneumonia community

 Pneumonia community
 Ampisilin 100 mg/kg BB/hari dalam
4 kali pemberian.
Antibiotik
Bukti
 Kloramfenikol 75 mg/kg BB/hari
ekternal dalam 4 kali pemberian

Manfaat 
Pneumonia hospital
dan  Sefotaksim 100 mg/kg BB/hari
keinginan
pasien dalam 2 kali pemberian.
 Amikasin 10-15 mg/kg BB/hari
dalam 2 kali pemberian.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
 Identitas :
 Umur : Anak-anak cenderung mengalami infeksi
virus dibanding dewasa
 Tempat tinggal : Lingkungan dengan sanitasi
buruk beresiko lebih besar
PENGKAJI
AN
Bukti  Riwayat Masuk
ekternal  Batuk,demam tinggi (seizure), Kesadaran
kadang menurun jika disertai riwayat kejang
Manfaat demam (seizure).
dan
keinginan
 Riwayat Penyakit Dahulu
pasien
 Predileksi penyakit saluran pernafasan lain
seperti ISPA, influenza sering terjadi dalam
rentang waktu 3-14 hari sebelum diketahui
adanya penyakit Pneumonia.
 Penyakit paru, jantung serta kelainan organ vital
bawaan dapat memperberat klinis penderita
Sistem Integumen
kulit pucat, cyanosis, turgor menurun
(akibat
dehidrasi sekunder), banyak keringat , suhu
Pengkajian
Bukti
ekternal kulit meningkat, kemerahan
Manfaat
Sistem Pulmonal
dan
Sesak nafas, dada tertekan, hiperventilasi,
keinginan
batuk (produktif/nonproduktif), otot bantu
pasien

nafas (+), pernafasan diafragma&perut


RR , stridor, ronchii pada lapang paru (+)
1. Kerusakan pertukaran gas berhubungan
dengan gangguan pengiriman oksigen.
Diagnosa
keperawat
Bukti an
ekternal 2. Infeksi, resiko tinggi terhadap
(penyebaran) berhungan dengan
Manfaatketidakadekuatan pertahanan utama.
dan
keinginan
3. Ketidakefektifan
pasien
bersihan jalan napas
berhubungan dengan pembentukan
edema.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1. Kerusakan pertukaran gas INTERVENSI :
berhubungan dengan gangguan 1) Kaji frekuensi, kedalaman, dan
pengiriman oksigen kemudahan bernapas.
 Rasional : Manifestasi distres
 Tujuan : setelah dilakukan tindakan pernapasan tergantung pada/indikasi
keperawatan diharapakan pertukaran derajat keterlibatan paru dan status
gas efektif kembali kesehatan umum.

2) Tinggikan kepala dan dorong sering


 Kriteria : mengubah posisi, napas dalam, dan
 Menunjukkan perbaikan ventilasi batuk efektif.
dan oksigenasi jaringan dengan
AGD dalam rentang normal dan tak  Rasional : Tindakan ini meningkatkan
ada gejala distres pernapasan. inspirasi maksimal, meningkatkan
 Berpartisipasi pada tindakan untuk pengeluaran sekret untuk memperbaiki
memaksimalkan oksigenasi ventilasi
Intervensi....lanjutan
3) Pertahankan istirahat tidur. Dorong 4) KOLABORASI DENGAN TIM
menggunakan teknik relaksasi dan MEDIS (DOKTER) DALAM
aktivitas senggang. PEMBERIAN OKSIGEN DAN
 Pemeriksaan gas darah.
 Rasional : Mencegah terlalu lelah dan
menurunkan kebutuhan/konsumsi
 Rasional : pemberian oksigen akan
oksigen untuk memudahkan perbaikan membantu pernapasan sehingga
infeksi.  Eskpasi paru dapat maksimal.
 Pemeriksaan gas darah untuk
4) Observasi penyimpangan kondisi, catat mengetahui
hipotensi banyaknya jumlah sputum
merah muda/berdarah, pucat, sianosis,
 Kemampuan bernapas.
perubahan tingkat kesadaran, dispnea
berat, gelisah.

 Rasional : Syok dan edema paru adalah


penyebab umum kematian pada
pneumonia dan membutuhkan intervensi
medik segera
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
2. Infeksi, Resiko Tinggi Terhadap INTERVENSI :
(penyebaran) berhungan dengan 1) Pantau tanda vital dengan ketat,
Ketidakadekuatan pertahanan utama khusunya selama awal terapi.
 Tujuan : setelah dilakukan tindakan R : Selama periode waktu ini,
keperawatan diharapakan infeksi potensial komplikasi fatal (\
hipotensi/syok) dapat terjadi.
tidak terjadi penyebaran

2) Anjurkan pasien memperhatikan


 Kriteria : pengeluaran sekret (mis.,
 Mencapai waktu perbaikan meningkatkan pengeluaran daripada
menelannya) dan melaporkan
infeksi berulang tanpa
perubahan warna, jumlah dan bau
komplikasi. sekret.
 Mengidentifikasi intervensi R : Meskipun pasien dapat
untuk mencegah/menurunkan menemukan pengeluaran dan
resiko infeksi. upaya membatasi atau
menghindarinya, penting bahwa
sputum harus dikeluarkan dengan
cara aman.
Intervensi....lanjutan
3) Tunjukkan/dorong tehnik 5) Kaji frekuensi/kedalaman
mencuci tangan yang baik. pernapasan dan gerakan dada.
R : Efektif berarti menurunkan R : Takipnea, pernapasan dangkal, dan
gerakan dada tak simetris sering
penyebaran /tambahan infeksi.
terjadi karena ketidaknyamanan
gerakan dinding dada dan/atau
4) Batasi pengunjung sesuai cairan paru.
indikasi.
R : Menurunkan pemajanan
terhadap patogen infeksi lain.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
INTERVENSI :
3. Ketdakefektifan bersihan 1) Kaji frekuensi/kedalaman pernapasan dan
jalan napas berhubungan gerakan dada.
dengan pembentukan edema.  Rasional : Takipnea, pernapasan dangkal, dan
gerakan dada tak simetris sering terjadi karena
 Tujuan : setelah dilakukan tindakan ketidaknyamanan gerakan dinding dada
keperawatan diharapakan jalan nafas dan/atau cairan paru
efektif
2) Auskultasi area paru, catat area penurunan/tak
ada aliran udara dan bunyi napas adventisius,
 Kriteria : mis., krekels, megi.
 Rasional :
 Tidak mengalami aspirasi
Penurunan aliran udara terjadi pada area
 Menunjukkan batuk yang konsolidasi dengan cairan. Bunyi napas
efektif dan peningkatan bronkial (normal pada bronkus) dapat juga
terjadi pada area konsolidasi. Krekels, ronki,
pertukaran udara dalam paru- dan mengi terdengar pada inspirasi dan/atau
paru. ekspirasi pada respons terhadap pengumpulan
cairan, sekret kental, dan spasme jalan
napas/obstruksi.
Intervensi....lanjutan
3) Bantu pasien napas sering. 4) Penghisapan sesuai indikasi.
Tunjukkan/bantu pasien mempelajari  Rasional : Merangsang batuk atau
melakukan batuk, mis., menekan dada pembersihan jalan napas secara mekanik
dan batuk efektif sementara posisi duduk pada pasien yang tak mampu melakukan
tinggi. karena batuk tak efektif atau penurunan
tingkat kesadaran.
 Rasional : Napas dalam memudahkan
ekspansi maksimum paru-paru/jalan .
napas lebih kecil. Batuk adalah
mekanisme pembersihan jalan napas
alami, membantu silia untuk
mempertahankan jalan napas paten.
Penekanan menurunkan
ketidaknyamanan dada dan posisi duduk
memungkinkan upaya napas lebih dalam
dan lebih kuat
Pencegahan
 Mempratekkan hidup sehat
 Mendapatkan vaksin pneumonokokus. Vaksin ini
90% melawan bakteri dan melindungi dari infeksi
selama lima sampai sepuluh tahun
 Makan dengan asupan yang tepat
 Olahraga secara teratur
 Cukup tidur
 Tidak merokok
TERAPI DIET
 Dipsneu : meningkatkan jumlah
pengeluaran energi , p metabolisme
nafsu makan

 Cukup kalori, protein hewani, nabati)


& zat gizi mikro
THANK YOU

You might also like