Psikologi

You might also like

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 18

MAKALAH PERKEMBANGAN

KEPRIBADIAN

Kelompok 2

Dina Boru Tobing (23185078)


Maulia Arifa (23185079)
Santika (23185062)
Anisa Zahra (23185066)
Sri Mulyani (23185060)
Salsa Nabila (23185076)
Rita (23185058)
Sri Kusuma Wardani (23185065)
Sri Rahayu (23185056)
Rahadhatul Aisy (23185053)
Pengertian Konsep
Diri

Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu tentang
dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain (Stuart dan Sundeen, 2008).
Hal ini temasuk persepsi individu akan sifat dan kemampuannya, interaksi dengan orang lain dan
lingkungan, nilai-nilai yang berkaitan dengan pengalaman dan objek, tujuan serta keinginannya.
Konsep diri juga merupakan ide, pikiran, perasaan, kepercayaan dan pendirian yang diketahui oleh
individu dalam berhubungan dengan orang lain. Konsep diri berkembang secara bertahap dimulai dari
bayi dapat mengenali dan membedakan orang lain. Proses yang berkesinambungan dari perkembangan
konsep diri dipengaruhi oleh 3 pengalaman interpersonal dan kultural yang memberikan perasaan positif,
memahami kompetensi pada area yang bernilai bagi individu dan dipelajari melalui akumulasi kontak-
kontak sosial dan pengalaman dengan orang lain
Konsep diri adalah penentu terbesar dari perilaku, maka bisa tersirat bahwa konsep diri perawat
professional, yaitu bagaimana perawat merasa tentang diri mereka sebagai perawat sangat penting dalam
praktik keperawatan saat ini dan masa depan. Perawat dengan konsep diri yang sehat cenderung akan
mempengaruhi caring ke pasien ke arah yang positif, dan begitu pula sebaliknya. Perawat yang memiliki
konsep diri yang sehat merasa baik tentang dirinya sendiri, dan pada umumnya akan memandang positif
orang lain.
Perkembangan Konsep Diri

Pengalaman dalam keluarga merupakan dasar


pembentukan konsep diri karena keluarga dapat memberikan
perasaan mampu tidak mampu, perasaan di terima atau ditolak
dan dalam keluarga individu mempunyai kesempatan untuk
mengidentifikasikan dan meniru perilaku orang lain yang
diinginkan serta merupakan pendorong yang kuat agar individu
mencapai tujuan yang sesuai atau penghargaan yang pantas.
Dengan demikian jelas bahwa kebudayaan dan sosialisasi
mempengaruhi konsep diri dan perkembangan kepribadiaan
seseorang.

Karakter individu dengan konsep diri yang positif :

1. Mampu membina hubungan pribadi, mempunyai


banyak teman dan gampang besahabat
2. Mampu berfikir dan membuat keputusan
3. Dapat beradaptasi dan menguasai lingkungan.
Lanjutannya

Konsep diri yang negatif dapat dilihat dari hubungan individu dan sosial yang meladaptif. Setiap
individu dalam kehidupannya tidak terlepas dari berbagai stresor, dengan adanya stresor akan
menyebabkan ketidak keseimbangan dalam diri sendiri. Dalam menguasai ketidakseimbangan
tersebut individu menggunakan koping yang bersifat mambangun ataupun koping yang bersifat
merusak.
Konsep diri mencakup konsep, keyakinan, dan pendirian yang ada dalam pengetahuan
seseorang tentang dirinya sendiri dan yang memengaruhi hubungan individu tersebut dengan orang
lain. Konsep diri tidak ada sejak lahir tapi berkembang perlahanlahan sebagai hasil pengalaman unik
dengan diri sendiri, dengan orang yang berarti dan dengan sesuatu yang nyata dilingkungan.
Bagaimanapun konsep diri bisa atau tidak bisa merefleksikan realita. Konsep diri terutama adalah
kesadaran tentang eksistensi mandiri seseorang yang dipelajari dimasa lalu sebagai hasil dari kontak
sosial dan pengalaman dengan orang lain.
Adapun teori perkembangan Konsep Diri yaitu secara umum disepakati bahwa konsep diri
belum ada sejak lahir tapi berkembang secara bertahap dan juga dipelajari melalui kontak sosial dan
pengalaman berhubungan dengan orang lain dan objek disekitarnya. Konsep diri dipelajari dari
pengalaman yang unik melalui proses eksplorasi diri sendiri, hubungan dengan orang dekat dan
berarti bagi dirinya.
Jenis – Jenis Konsep Diri

Konsep Diri Diri Negatif

Positif Konsep diri positif Calhoun (1990) membagi konsep diri negatif
menunjukkan bahwa adanya menjadi dua tipe, yaitu:
penerimaaan diri dimana individu
dengan konsep diri positif mengenal Pandangan individu tentang dirinya sendiri benar-
dirinya dengan baik sekali. Konsep benar tidak teratur, tidak adanya kestabilan dan keutuhan
diri yang positif bersifat stabil dan diri. Individu tersebut benar-benar tidak tahu siapa
bervarisi. Individu yang memiliki dirinya, kekuatan dan kelemahannya atau yang dihargai
konsep diri positif yang dapat dalam kehidupannya.
memahami dan menerima sejumlah Pandangan tentang dirinya sendiri terlalu stabil dan
fakta yang sangat bermacam-macam teratur. Hal ini bisa terjadi karena individu dididik dengan
tentang dirinya sendiri sehingga cara yang sangat keras, sehingga menciptakan citra diri
evaluasi terhadap dirinya sendiri yang tidak mengizinkan adanya penyimpangan dari
menjadi positif dan dapat menerima seperangkat hukum yang dalam pikirannya merupakan
dirinya apa adanya. cara hidup yang tepat.
Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri

Menurut Stuart dan Sundeen (2008) ada beberapa faktor-


faktor yang mempengaruhi perkembangan konsep diri. Faktor-
foktor tersebut terdiri dari teori perkembangan, Significant
Other (orang yang terpenting atau yang terdekat) dan Self
Perception (persepsi diri sendiri).

Teori perkembangan.
Konsep diri belum ada waktu lahir, kemudian berkembang
secara bertahap sejak lahir seperti mulai mengenal dan membedakan
dirinya dan orang lain.
Significant Other ( orang yang terpenting atau yang terdekat )
Dimana konsep diri dipelajari melalui kontak dan pengalaman
dengan orang lain, belajar diri sendiri melalui cermin orang lain
yaitu dengan cara pandangan diri merupakan interprestasi diri
pandangan orang lain terhadap diri, anak sangat dipengaruhi orang
yang dekat, remaja dipengaruhi oleh orang lain yang dekat dengan
dirinya, pengaruh orang dekat atau orang penting sepanjang siklus
hidup, pengaruh budaya dan sosialisasi.
Self Perception ( persepsi diri sendiri )
Yaitu persepsi individu terhadap diri sendiri dan penilaiannya,
serta persepsi individu terhadap pengalamannya akan situasi
tertentu. Konsep diri dapat dibentuk melalui pandangan diri dan
pengalaman yang positif.
USIA
TUGAS PERKEMBANGAN

0-3 Bulan 1.Dapat mengenal AS1


2.Dapat memasukkan tangan ke mulut
3.Meminum ASI secara eksklusif

3-6 Bulan 1.Mulai menenal makanan pendamping ASI dengan satu rasa
2.Menarik makanan dari sendok dengan lidah
3.Pada saat kenyang akan menutup mulut jika disodori makanan
4.Dapat pemberian makanan seimbang yang lunk (MP-ASI) dengan jadwal
teratur

9-12 Bulan 1. Belajar mengunyah makanan lunak (nasi tim)


2. Dapat makan biskuit sendiri.
3. Dapat mengunyah dan menelan makanan lunak.
4. Dapat minum dari botol minuman bertelinga dengan bantuan orang dewasa

1-3 Tahun 1. Mempunyai kontrol terhadap beberapa bahasa.


2. Mulai menjadi otonom dalam pikiran dan tindakan.
3. Menyukai tubuhnya.
4. Menyukai dirinya.
5. Dapat mengambil gelas dari meja.
3-6 Tahun 1. Mengambil inisiatif.
2. Mengidentifikasi gender.
3. Meningkatkan kewaspadaan diri.
4. Keterampilan berbahsa meningkat

6-12 Tahun 1. Dapat mengatur diri sendiri.


2. Berinteraksi dengan teman sebaya.
3. Harga diri meningkat dengan penguasaaan
keterampilan baru.
4. Menyadari kekuatan dan keterbatasa.

12-20 Tahun 1. Menerima perubahan tubuh.


2.Menggali tujuan untuk masa depan.
3. Merasakan positif tentang diri.
4. Berinteraksi dengan orang yang mereka anggap menarik
secara seksual

Pertengahan 20-pertengahan 40 tahunan 1. Mempunyai hubungan intim dengan


keluarga dan teman dekat.
2. Menpunyai perasaan stabil, positif tentang diri.

Pertengahan 40-pertengahan 60 tahunan 1. Dapat menerima perubahan dalam


penampilan dan ketahanan.
2. Mengkaji kembali tujuan hidup.
3. Menunjukan perhatian dengan penuaan

akhir usia 60 tahun 1. Merasa positif tentang kehidupan danamaknanya.


2. Tertarik dalam memberikan legalitas bagi generasi berikutnya.
5. Dapat menggunakan serbet
Komponen Konsep Diri

Gambaran diri
Gambaran diri adalah sikap seseorang terhadap tubuhnya secara
sadar dan tidak sadar
Ideal diri
Deal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana ia harus
berperilaku sesuai dengan standar pribadi.
Harga diri
Harga diri adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai
dengan menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal diri
Identitas diri
Identitas diri adalah penilaian individu tentang dirinya sendiri
suatu kesatuan yang utuh. Identitas mencangkup konsistensi
seorang sepanjang waktu dan dalam berbagai keadaan serta
menyiratkan perbedaan dan keunikan dibandingkan dengan 11
orang lain.
Dimensi Konsep Diri

Menurut caulboun (1990) konsep diri memiliki dimensi, yaiti :


pengetahuan tentang diri sendiri, harapan terhadap diri sendiri.

 Pengetahuan tentang diri sendiri Dimensi pertama dari konsep


diri adalah apa yang kita ketahui tentang diri kita.
 Harapan terhadap diri sendiri Ketika seseorang berfikir tentang
siapakah dirinya, pada saat yang sama ia akan berfikir akan
menjadi apa dirinya di masa yang akan datang. Prinsipnya,
setiaporang memiliki harapan terhadap dirinya sendiri. Harapan
akan diri sendiri ini merupakan diri idel.
 Evaluasi diri sendiri Setiap hari setiap orang berkedudukan
sebagai penilai dirinya sendiri, mengukur apakah ia
bertentangan dengan (1) “saya dapat menjadi apa” yaitu
pengharapan seseorang terhada dirinya dan (2) “saya seharusnya
menjadi apa” tentang siapakah dirinya, yaitu standar seseorang
menjadi dirinya sendir. Evaluasi terhadap diri sendiri ini disebut
harga diri, yang mana akan menentukan seberapa jauh seseorang
akan menyukai dirinya.
Pengaruh Perawat Dalam Konsep Diri Klien
Penerimaan perawat terhadap klien dengan perubahan konsep diri
membantu menstimulasi rehabilitasi yang positif.

Pengertian Kepribadian
Dalam bahasa inggris istilah untuk kepribadian adalah
personality. istilah ini berasal dari sebuah kata latin pesona yang
berarti topeng perlengkapan yang selalu dipakai dalam pentas-
pentas drama-drama yunani kuno.istilah ini kemudian dipakai
oleh orang-orang roma dan mengartikannya sebagai seorang yang
Nampak di hadapan orang lain
Pengaruh Kepribadian[Menurut Sigmund Freud,ada
beberapa aspek yang mempengaruhi perkembangan
kepribadian dalam jiwa anda,yaitu:

ASPEK ASPEK ASPEK


BIOLOGIS PSIKOLOGI SOSIOLOGI
Peran Pengembangan Kepribadian

Kemajuan tekhnologi informasi, sarana


komunikasi, dan transportasi dalam era globalisasi
saat ini, menyebkan kondisi seolah-olah tidak ada
lagi batas atau kendala jarak, kendala ruang dan
kendala waktu, sehingga batas antar Negara
terkesan tidak ada, hal tersebut memberikan
pengaruh secara langsung maupun tidak langsung
terhadap pergaulan serta pengembangan
kepribadian manusia.
Pengembangan kepribadian memberikan peran
yang sangat besar kepada anda dalam rangka
meningkatkan kualitas diri pribadi, kualitas
hubungan dengan orang lain, agar anda mampu
berhubungan dengan lingkungan, semangat untuk
selalu menaikkan kapasitas dan kualitas
kepribadian anda setiap hari, akan mendorong
anda untuk mengembangkan kepribadian kearah
yang lebih baik.
Manfaat Pengembangan
Kepribadian

Pengembangan kepribadian memberikan


manfaat secara langsung maupun tidak
langsung terhadap perbaikan kehidupan
manusia setiap hari,di karenakan setiap hari
manusia mempunyai keinginan dan
kebutuhan yang selalu berubah dan
berkembang dalam kegiatan setiap hari.
Dengan adanya pengembangan
kepribadian yang di lakiukan setiap hari oleh
setiap individu yang ingin berubah maka
setiap hari,setiap orang akan berusaha
menjadi yangterbaik dalam bekerjaserta
membantu dan melayani orang lain secara
baik.
Tujuan Pengembangan
Kepribadian

Setiap orang, laki-laki maupun perempuan,


anak-anak, reamaja, sampai dengan dewasa, setiap
hari pasti akan bertumbuh menjadi seorang individu
sesuai dengan bergeraknya waktu.
Dengan mengetahui perkembangan kepribadian
setiap orang akan lebih memahami dirinya secara
utuh agar mampu mengambil sikap dalam menjalani
kehidupan di dalam lingkungan keluarga, lingkungan
kerja, maupun lingkungan masyarakat.
Kepribadian Perawat

 Keadaan fisik Sabagai seorang perawat, kita harus bisa


menjaga dan merawat
 kesehatan tubuh kita sendiri sebelum merawat orang
lain.
 Penampilan yang menarik Di depan pasien kita harus
berpenampilan yang rapi, agar
 pasien percaya pada kita yang akan merawatnya. Pasien
pasti akan berpersepsi,
 bagaimana perawat itu merawat kita, sedangkan perawat
itu saja tidak bisa merawat
 diri dia sendiri.
 Kejujuran Perawat harus mengatakan apa adanya tentang
segala sesuatu yang
 berhubungan dengan keadaan pasien, tidak boleh ada
yang di tutup-tutupi. Keriangan Perawat harus
menunjukkan sikap riang, bahagia. Jangan tunjukkan
sikap
 jutek di depan pasien, agar pasien tidak takut pada kita.
 Berjiwa sportif Perawat harus menjalankan tugasnya
dengan benar, apabila
 mengalami kesalahan, perawat harus mengevaluasinya
lagi dan introspeksi diri.
KESIMPULAN
Salah satu profesi yang berperan penting dalam
penyelenggaraan menjaga mutu pelayanan kesehatan adalah
keperawatan.
Pelayanan keperawatan adalah gabungan dari ilmu kesehatan
dan seni merawat (care), suatu gabungan humanistik dari ilmu
pengetahuan, filosofi keperawatan, kegiatan klinik, komunikasi, dan
ilmu sosial.
Sehingga perlu dikembangkan usaha untuk meningkatkan
kualitas pelayanan keperawatan diberbagai aspek. Salah satunya
adalah perilaku perawat terhadap pasien.
Perawat sebagai ujung tombak pelayanan di rumah sakit
tentunya mempunyai kualitas kepribadian berbeda-beda yang
dipengaruhi oleh berbagai faktor baik internal maupun eksternal.
Perbedaan kualitas kepribadian perawat akan mempengaruhi
cara perawat dalam berinteraksi memberikan pelayanan, dimana
akan berdampak pada tingkat kepuasan pasien.

You might also like