Minipro ASI Ekslusif

You might also like

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 41

LAPORAN MINI PROJECT

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU


TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
DI WILAYAH KERJA POSYANDU BALAI DESA PATEMON

dr. Irkham Yudhi PS


Pendahuluan
ASI  makanan pertama, Utama, bernilai gizi tinggi, terjangkau

• Pola pemberian ASI –> segera atau 30 menit hingga satu jam setelah melahirkan, selanjutnya
pemberian ASI saja atau menyusui secara ekslusif hingga bayi usia enam bulan

• Pemberian makanan tambahan terlalu dini  membuka pintu gerbang  diare, sembelit, batuk
pilek, dan panas.  kematian bayi

• keuntungan untuk ibu  lactational infertility, child spacing


Profil data kesehatan Indonesia tahun 2014 :52,3%
Tahun 2015 : 54,3 . Tahun 2016 : 55,7 % . Tahun 2017 : 51,8 %
target nasional :80%.
Profil data kesehatan Jawa Tengah
Tahun 2015 : 56,1 %
Tahun 2016 : 42,7 %
Profil data kesehatan Kebumen
Tahun 2012 : 54,58 % Profil data kesehatan Gombong
Tahun 2013 : 61,17 % Tahun 2015 : 100%
Tahun 2014 : 59,3 % Tahun 2016 : 69,7 %
Tahun 2015 : 68,3% Tahun 2017 : 54 %
Tahun 2016 : 41,8 %
Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap ibu terhadap ASI eksklusif di
wilayah kerja posyandu Balai Desa Patemon.

Mengidentifikasi karakteristik responden berdasarkan umur, pendidikan,


pekerjaan, paritas, dan sumber informasi.

Mengidentifikasi pengetahuan responden tentang ASI Eksklusif.


Mengidentifikasi sikap responden tentang ASI Eksklusif.
Manfaat Penelitian

Sebagai bahan masukan bagi puskesmas dalam upaya peningkatan cakupan


program

Sebagai sumber informasi untuk mengetahui pengetahuan dan sikap ibu


terhadap pemberian ASI Eksklusif.

Mempromosikan tentang pentingnya pemberian ASI Eksklusif, dan saran yang


membangun untuk penelitian selanjutnya.
Tinjauan
Pustaka
Air Susu Ibu
ASI
A V
ASI 4 hari
 mudah pertam
emulsi dicern a 100-
dalam a 300 m.

nir
laruta

protei
sistem
pencer
naan
ol
hari ke
10
sampai

S u
n, bayi seterus
laktos yang nya
a& masih 300–
rentan. 850

u m
garam
- bayi ml/hari
garam menge tergant
luarka ung

s e
anorga
n lebih besarn
nik
sedikit ya
dise energi stimul
kresi

u A
dalam asi
kalenj mence ASI
ar rna pada
mama ASI, tahun

Ib
e, 
sebaga
i
ia
dapat
mengg
S
pertam
a
adalah

u I
makan unaka 400–
an n 850
bagi energi ml/hari
bayi selebih ,
 nya tahun
nutrisi untuk kedua
dasar kegiata 200–
dan n 400
eleme pertum ml/hari
n buhan , dan
denga dan sesuda
n perke hnya
jumla mbaha 200
h yang n ml/hari
sesuai. organ.
Menurut stadium laktasinya :

Di dipro dikelua
St
sekresi
pada 4
hari
A
duksi
pada
A
rkan
pada
hari ke
ad
pertama
sebesar
150–300
SI
hari
ke 5
SI
10
sampai

iu tr m
seterus
ml/hari sampa
kolostru nya,
m
i pada volume
hari
m
protein
utama
adalah
an
ke 10. at
bervari
asi
yaitu
ASI
K sis an
globulin, 300–
khususn semak 850
ya tinggi in ml/hari

ol i/ g/
dalam
level menin tergant
immuno gkat ung
globulin pada

os
A (IgA),
yang pe
tetapi
komp m
besarny
a
memban osisi stimula
tr
tu
melapisi
usus
ra
protei
n
at
si saat
laktasi.

u lih ur
ASI
bayi semak matur
yang
masih in merupa

m an
rentan renda kan
dan nutrisi
h, bayi
mencega
h kuman sedan yang
memasu gkan terus
ki bayi. beruba
IgA ini
lemak
h
juga dan disesua
mencega hidrat ikan
h alergi
makana
arang dengan
n semak perkem
bangan
in bayi
tinggi sampai
6 bulan
Ringkasan perbedaan antara ASI, Susu Sapi, Susu formula
Ringkasan perbedaan antara ASI, Susu Sapi, Susu formula
komposisi ASI yang dihasilkan saat bayi mulai menyusu

fore hin
Pada awal ASI yang
fase dihasilkan
menyusu pada saat
milk
ASI (5
menit dmil
akhir
menyusui
(setelah 15-
,
pertama)
air susu
encer &
k
20 menit)
air susu
bening yang kental
mengandu dan putih.
ng mengandun
sekitar 1 – g
2g/dl sedikitnya
lemak tiga sampai
empat kali
memuaska
lebih
n rasa haus
banyak
bayi waktu
lemak
mulai
menyusui
Komponen unggul yang terkandung dalam ASI yang dapat
melindungi bayi dari berbagai penyakit
Manfaat ASI
Let down reflex

Reflek prolaktin
Laktasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi Produksi ASI
Makanan Ibu

Ketentraman Jiwa dan Pikiran

Penggunaa Alat Kontrasepsi yang mengandung estrogen dan progesteron

Kurang sering menyusui atau memerah payudara

Kelainan endokrin ibu (jarang terjadi)

Jaringan payudara hipoplastik


Kebutuhan
cairan, kalori dan
protein bayi
menurut U/BB
METODE
PENELITIA
N
Jenis Tempat & Waktu Desain
Penelitian Penelitian Penelitian
•Balai Desa •cross
•deskrip Patemon
•18 Februari sectiona
tif 2019. l
Populasi Penelitian seluruh ibu yang
memiliki anak berusia
0-6 bulan di wilayah
Gombong.
ibu menyusui yang
Sampel Penelitian datang di posyandu
balai desa Patemon
pada tanggal 18
Teknik Pengambilan Sampel Februari 2019
accidental sampling.
Teknik Pengumpulan Data teknik wawancara
maupun mengisi
kuesioner.

Instrumen Penelitian kuesioner yang berisi


pertanyaan tertulis
tentang pengetahuan
dan sikap ibu tentang
pentingnya pemberian
Definisi Operasional

Pengetahuan ibu adalah segala sesuatu


yang diketahui ibu
tentang pemberian
ASI eksklusif.

Sikap ibu respon atau


tanggapan ibu
terhadap ASI
Eksklusif
Hasil
Puskesmas Gombong I

Lokasi;
• Jalan Yos Sudarso Timur no 110 Wero Gombong Kebumen, yang
merupakan puskesmas rawat jalan, rawat inap serta bersalin untuk umum.

•luas 719,579 km2, dengan 5 desa, dengan jumlah penduduk


Wilayah kerja; 12.341 jiwa.

Desa; • Wero, Kedungpuji, Panjangsari, Banjarsari, Patemon

Jumlah penduduk wilayah •12.341 jiwa dengan jumlah Kepala keluarga 3.677.
kerja
jumlah penduduk laki-Iaki •perempuan :6272 jiwa,
dan perempuan •laki-Iaki : 6069 jiwa
S
d ela
m
P
e
ny1
erias

n gar
kta
g hat
u
pw
a nertail
y
m
n da
hteria
bh
kua
nerja
H yG
o2a
i 0
km
b1
p o7a
dn
e galter
hd
r 1a
pI
t yat
S
1P a
n0
e A
g,
db
n bilaesr
nper
s oje
ubn
i yta.
a
k
it
Karateristik Responden

Umur adalah faktor yang


menentukan pemberian ASI dari
segi produksi. Ibu yang berusia 19-
23 tahun pada umumnya dapat
menghasilkan cukup ASI
dibandingkan dengan yang berusia
lebih tua karena fisiologis tubuh
yang masih baik.
Sebagaimana umumnya, tingkat
pendidikan mempengaruhi
kemudahan mendapatkan informasi
yang akhirnya mempengaruhi
perilaku seseorang.
Status pekerjaan ibu merupakan
faktor pendukung pemberian ASI,
di mana ibu yang tidak bekerja
akan lebih mudah dalam
memberikan ASI eksklusif
dibandingkan ibu yang bekerja
Berdasarkan tabel diatas tampak
bahwa sebagian besar (60,00%)
responden tidak memberikan ASI
Eksklusif.

penyebab ibu tidak memberikan


ASI eksklusif pada bayi usia 0-6
bulan karena ASI tidak keluar atau
ASI keluar sedikit.
dikatakan bahwa umumnya tingkat
pengetahuan responden tentang ASI
eksklusif ialah sedang.
Dapat dikatakan bahwa sikap
responden tentang ASI eksklusif
sejalan dengan pengetahuannya
terhadap hal yang sama
DISKUSI
30 responden yang hadir di balai desa Patemon 18 orang
(60,00%) tidak memberikan ASI Eksklusif

Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang memiliki


tingkat pengetahuan baik lebih cenderung untuk melakukan
praktek pemberian ASI Eksklusif.
Meskipun faktor pengetahuan merupakan faktor yang memiliki
hubungan yang kuat dengan praktek pemberian ASI Eksklusif namun
ada juga faktor lain ASI tidak keluar atau keluar sedikit. Hal ini
disebabkan responden tidak mengetahui tentang manajemen laktasi

manajemen laktasi  mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI


Eksklusif. Hal ini dikuatkan dengan pernyataan beberapa responden yang
menyatakan bahwa pada saat pasca persalinan mereka tidak memberikan
ASI kepada bayi karena payudaranya tidak menghasilkan air susu

Hal ini bisa diakibatkan  pada masa kehamilan responden tidak


memperhatikan kecukupan zat gizi dalam makanan yang
dikonsumsinya dan responden juga tidak tahu cara yang harus
dilakukan agar payudaranya bisa menghasilkan ASI pasca persalinan.
Sosial budaya juga turut mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif
bahwa mereka memberikan makanan selain ASI pada bayi mereka
usia 0-6 bulan karena mengikuti tradisi orang tua atau mengikuti
nasihat ibu lain yang sudah punya anak

Selain itu, ada juga yang beranggapan bahwa bayi mereka tidak akan
kenyang jika hanya diberikan ASI saja. Responden lainnya menyatakan
bahwa mereka harus menghentikan pemberian ASI karena puting susu
yang luka/lecet

responden yang bekerja, mereka menyatakan bahwa mereka tidak


tahu cara memerah dan menyimpan ASI yang baik untuk
ditinggalkan di rumah.
Upaya untuk memecahkan masalah Dinas Kesehatan Kebumen :

• Melakukan pelatihan konseling menyusui dan konseling Makanan


Pendamping ASI (MP-ASI)
• Melaksanakan 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui (LMKM)
• Sosialisasi dan kampanye ASI Eksklusif
• Menciptakan lingkungan yang kondusif terhadap perilaku menyusui.
• Peningkatan komitmen dan kapasitas stakeholder dalam meningkatan,
melindungi, dan mendukung pemberian ASI
• Advokasi dan promosi peningkatan pemberian ASI.
Kesimpulan &
Saran
• ASI eksklusif diwilayah posyandu Balai
Desa Patemon  kategori sedang
• Praktek pemberian ASI Eksklusif  12
orang (40,00%) dari 30 responden
Kesimpula • Penyebab responden tidak memberikan ASI
Ekslusif yang paling banyak  ASI tidak
keluar atau keluar sedikit.

n • Responden yang memiliki tingkat


pengetahuan dan sikap tentang ASI
Eksklusif yang baik lebih cenderung untuk
melakukan praktek pemberian ASI
Eksklusif.
• follow up berupa pelaksanaan kelas ASI
bagi mereka secara berkala.
• mengedukasi keluarga untuk membentuk
tim pengawas pemberian ASI pada bayi
• memberikan penyuluhan tentang ASI

Saran eksklusif serta penyuluhan gizi lainnya


kepada masyarakat terutama dengan metode
ceramah guna membantu meningkatkan
pengetahuan masyarakat serta membantu
mewujudkan pencapaian pemberian ASI
eksklusif.
TERIMA KASIH
dr. Irkham
dr. Agus dr. Edo
dr. Hutami

FIND US:
TERIMA KASIH
JALAN YOS SUDARSO NO.110 WERO, KEBUMEN
(0287) 471002
JALAN YOS SUDARSO NO.110 WERO, KEBUMEN
puskesmas.gb1@gmail.com
INTERNSIP PKM GOMBONG 1

You might also like