Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 16

FAMILY CENTER ODHA

Presented :
Ns. Dewi Rahmawati, S.Kep., M.Kep
Backgrounds
People living with HIV/AIDS based on UNAIDS data (2020) 38
million people with 25.4 million people currently on treatment.
Globally, 690,000 people died with AIDS in 2019 and 1.7 million
new deaths from infection

Key populations and partners account for about 98% of new HIV
infections, and more than a quarter of new HIV infections are among
young people (aged 15 to 24 years). This certainly has an impact on
the incidence of children with HIV/AIDS.

HIV/AIDS is a disease that requires handling and support both in


prevention, transmission and treatment, but currently there are still many
families who are dishonest in caring for children with HIV AIDS
BACKGROUND
Mother with HIV status is often unable to cope
with the suffering she experiences, because based
on her perception to get negative stigma. In
addition to caring for children or families, mothers
play a role as breadwinners in meeting the needs of
life, women become workers.

That effort are prevention, treatment and care


programs are urgently needed by patients and
their families. Health workers play a major role
in providing health services
FAMILY CENTERED CARE

Pendekatan holistik dalam pemberian askep pada ODHA


01

Kolaborasi orang tua dan tenaga professional dalam


perawatan pasien
02

Keluarga sebagai fokus utama perawatan kepada


pasien
03

Perawat sbg mitra & fasilitator dalam perawatan pasien ODHA di


rumah saki
04
Prinsip Dasar FCC

01 02 03 04

Martabat &
kehormatan
Berbagai informasi Partisipasi Kolaborasi
Fokus pada
Bangun
kekuatan &
pemberdayaan A la s a
sumber n FC
keluarga
klrg
pada C
O DH
Mengakui
A
Meningkatkan
keahlian klrg sharing informasi
dlm merawat pada ps, klrg,
care giver
ODHA

ciptakan program
Bangun sistem
fleksiberl & tdk
kolaborasi kaku
ELEMEN FCC PADA ODHA (FRETEST, 2012)
Perawat menyadari bahwa keluarga adalah bagian yang
konstan dalam kehidupan pasien, sementara sistem layanan
dan anggota dalam system tersebut berfluktuasi
Memfasilitassi kerjasama antara keluarga den perawat di semua
tingkat pelayanan kesehatan, merawat anggota keluarga yang
ODHA secara individual, pengembangan program, pelaksanaan
dan evaluasi serta pembentukan kebijakan
Menghormati keanekaragaman ras, etnis budaya dan sosial
ekonomi dalam keluarga

Mengakui kekuatan keluarga dan individualitas serta memperhatikan


perbedaan mekanisme koping dalam keluarga
ELEMEN FCC PADA ODHA (FRETEST, 2012)
Memberikan informasi yang lengkap dan jelas
kepada keluarga dan secara berkelanjutan dengan
dukungan penuh

Mendorong dan memfasilitasi keluarga


untuk saling mendukung
Memahami dan menggabungkan kebutuhan dalam setiap
perkembangan bayi, anak-anak, remaja dan keluarga
mereka ke dalam sistem perawatan kesehatan
Menerapkan kebijakan yang komprehensif dan
program program yang memberikan dukungan emosional
dan keuangan untuk memenuhi kebutuhan keluarga

Merancang system perawatan kesehatan yang fleksibel,


dapat dijangkau dengan mudah dan responsif terhadap
kebutuhan keluarga teridentifikasi
CONCLUSIONS

Families with HIV had problems in care and treatment especially


indicator of treatment discontinuation. Loss of follow-up treatment
is increasing. There is a dilemma in antiretroviral treatment in
children who have to take medication for life. The role of family in
the treatment PSWL is usefull for them
keluarga terdiri dari orang yang bergabung
melalui ikatan perkawinan, darah, atau adopsi
. dan tinggal di rumah yang sama. Atau dua
orang atau lebih yang tergabung melalui
ikatan untuk berbagi, kedekatan emosional
dan mengidentifikasi diri mereka sebagai
bagian dari keluarga (Friedman, Browden, &
Jones. 2003)
Orang yang hidup dengan HIV/ AIDS memerlukan dukungan
karena penyakit ini bersifat kronis dan membutuhkan penanganan
yang komprehensif (Li, et al, 2008).

Penyakit- penyakit yang berhubungan dengan orang yang


terinfeksi HIV akan cepat membaik dengan kenyamanan keluarga,
dukungan teman dan orang orang yang dicintainya (Green &
Hestin, 2009).

Keluarga harus bisa menerima ODHA dengan besar hati dan tidak
melakukan diskriminasi terhadapnya, kadang tak mudah membangkitkan
semangat hidup ODHA. Hal itu terjadi terutama pada ODHA yang secara
kejiwaan lemah, tak bisa menerima kenyataan hidup (Yvonne, 2014).
Bentuk dukungan emosional > keluarga membahas
perkembangan penyakit pasien untuk menentukan
langkah tindak lanjut, memberi rasa nyaman berupa kasih
sayang dan penerimaan, keluarga bersikap halus dan
menerima bila ada sikap negatif yang muncul dari pasien
Dukungan emosinal mencakup
ungkapan empati,kepedulian, motivasi
dan perhatian terhadap pasien yang
terinfeksi HIV/ AIDS
Dukungan keluarga terhadap program pengobatan
pasien hiv-aids di posyansus rumah sakit umum
pusat Haji Adam Malik Medan didapatkan hasil
dukungan emosional kategori cukup sebanyak
80% dan kurang sebanyak 20% (Siahaan, 2011).
Dukungan penghargaan bisa berupa keluarga
membandingkan dengan orang lain, sehingga
bahwa masih banyak orang lain yang menderita
penyakit yang sama sehingga termotivasi dalam
menjalani pengobatan

Melibatkan pasien HIV dalam kegiatan


keluarga dan kegiatan sosial dan selalu
mendukung pasien tetap melakukan
pekerjaan sehari- hari
• DUkung
• Dukung an
an • Penatalak
Informasi
sanaan
Instrum onal ==> HIV untuk
ental bantuan dukungan
==> atau sosial
dukunga tindakan berupa
n yang hubungan
dilakuka kolaboratif
langsun
n oleh dengan
g penyedia
merawat keluarga
layanan
, berupa kesehatan
mengan saran, , sosial
informasi dukungan,
tar
, pengungk
kontrol, apan
petunjuk
menyiap serta mengenai
kan nasehat statusnya,
obat, yang
manajeme
finansial n stigma,
dilakuka hubungan
utuk n kepada sosial dan
berobat pasien keluarga
ataupun yang yang
pemberi dapat positif
an digunaka (Swende
n mana,
materi
Ingram, &
secara mengun
Rotheram,
langsun gkapkan 2009).
g suatu
masalah
THANK YOU

You might also like