Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 11

PELANGGARAN HAK CIPTA PLAGIARISME SKRIPSI DI INTERNET

KELOMPOK IV

SRI WARDANI (2006200276)


ADE HILMY RAIHAN (2006200296)
M. RIDHO NST (2006200272)
HAFIF RAHMAN SAPUTRA (2006200306)
ILHAM MARTUA SIHOMBING (2006200275)
PENGERTIAN PLAGIARISME

Plagiarisme diinternet merupakan pelanggaran yang


terjadi diinternet dalam bentuk penjiplakan dengan cara
menggandakan keseluruhan atau meniru suatu karya
milik orang lain .
Tindakan copy paste bukanlah menjadi masalah jika
pengambilan tulisannya sesuai dengan aturan dan tidak
merugikan kepentingan dari penulis selaku pemegang hak
cipta dengan mengacu pada dasar hukum Pasal 44 Ayat
(1) huruf a Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 Dalam
pasal tersebut sudah sangat jelas jika mengutip atau
mengambil tulisan pada karya orang lain dengan tetap
mencantumkan sumber secara jelas dan lengkap beserta
tidak merugikan kepentingan yang wajar dari pencipta
merupakan syarat untuk menghindari dari pelanggaran
hak cipta yaitu plagiarisme
Bentuk bentuk plagiarisme
 Berdasarkan aspek yang dicuri
1. Plagiat Ide (Plagiarism of Ideas)
Tipe plagiat ini relatif sulit dibuktikan karena ide atau gagasan bersifat abstrak dan kemungkinan memiliki
persamaan dengan ide orang lain.
2. Plagiat Kata demi Kata (Word for word plagiarism)
Tipe ini serupa dengan slavish copy, yaitu mengutip karya orang lain secara kata demi kata tanpa menyebutkan
sumbernya.
3. Plagiat Sumber (Plagiarism of Source)
Plagiat tipe ini memiliki kesalahan yang fatal karena tidak menyebutkan secara lengkap selengkap-lengkapnya
referensi yang dirujuk dalam kutipan. Jika sumber kutipan itu merujuk seseorang sebagai penulis yang terkait dengan
kutipan, maka nama penulis tersebut harus turut serta disebut. Ini tentu sikap yang fair dan tidak merugikan kepentingan
penulis tersebut serta kontributor-kontributor lainnya.
4. Plagiat Kepengarangan (Plagiarism of Authorship)
Tulis karya tulis yang disusun oleh orang lain. Tindakan ini terjadi atas dasar kesadaran dan motif kesengajaan
untuk membohongi publik. Misalnya mengganti kover buku atau sampul karya tulis orang laindengan kover atas namanya
tanpa izin.
 Berdasarkan bentuk kesengajaan

1. Plagiat Sengaja
Plagiat sengaja adalah plagiat yang secara sadar melakukan Tindakan dengan menggunakan, meminjam, menjiplak
karya orang lain baik berupa ide, gagasan, kalimat, dan teori tanpa mencantumkan sumber referensi.

2. Plagiat Tidak Sengaja


Plagiat tidak sengaja adalah plagiat yang dilakukan oleh seseorang karena ketidak-sengajaan, yaitu kurangnya
pengetahuan dan pemahaman orang tersebut dalam mengutip.

 Berdasarkan propersi yang dibajak

1. Plagiat Ringan
Plagiat ringan manakala dalam sebuah karya tulis ilmiah yang dibuat oleh seseorang kurang dari 30%.
2. Plagiat Sedang
Plagiat sedang mempunyai prosentasi 30%-70% dalam sebuah karya tulis yang dibuat.
3. Plagiat Total
Plagiat total berarti lebih dari 70% isi karya tulis ilmiahnya merupakan plagiat dari karya orang lain. Plagiat ini tidak
bisa ditoleril dan karya tersebut harus direvisi ataupun tak diakui.
 Berdasarkan pola
1. Plagiarisme total
Yaitu tindakan plagiasi yang dilakukan seorang penulis dengan cara menjiplak atau
mencuri hasil karya orang lain seluruhnya dan mengklaim sebagai karyanya.
Biasanya, dalam plagiasi ini seorang penulis hanya mengganti nama penulis dan
instansi penulis aslinya dengan nama dan instansinya sendiri.
2. Plagiarisme parsial
Yaitu tindakan plagiasi yang dilakukan seseorang penulis dengan cara cara
menjiplak sebagian hasil karya orang lain untuk menjadi hasil karyanya sendiri.
Biasanya, dalam plagiasi jenis ini seorang penulis mengambil pernyataan, landasan
teori, sampel, metode analisis, pembahasan dan atau kesimpulan tertentu dari
hasil karya orang lain menjadi karyanya tanpa menyebutkan sumber aslinya.
3. Auto-plagiasi (self-plagiarisme)
Yaitu plagiasi yang dilakukan seorang penulis terhadap karyanya sendiri, baik
sebagian maupun seluruhnya. Misalnya, ketika menulis suatu artikel ilmiah seorang
penulis meng-copy paste bagian-bagian tertentu dari hasil karyanya dalam suatu
buku yang sudah diterbitkan tanpa menyebut sumbernya.
4. Plagiarisme antar bahasa
Yaitu plagiasi yang dilakukan seorang penulis dengan cara menerjemahkan suatu
karya tulis yang berbahasa asing ke dalam bahasa Indonesia. Kemudian, penulis
menjadikan hasil terjemahan tersebut sebagai hasil karyanya tanpa menyebut
sumbernya.
 Dalam bentuk penyajian

1. Plagiarisme Verbatim
Plagiarisme Verbatim merupakan tindakan plagiasi dengan menjiplak karya orang lain apa adanya dan
memberi kesan bahwa karya tersebut merupakan hasil karya ciptaanya sendiri.

2. Plagiarisme Kain Perca


Plagiarisme Kain Perca atau lebih dikenal dengan patchwork merupakan tindakan plagiasi dengan
mengambil karya milik orang lain dari berbagai sumber tanpa menyebutkan rujukan dan menyusunnya
menjadi satu kesatuan yang utuh, sehingga terkesan sebagai karyanya sendiri.

3. Plagiarisme Parafrasa
Plagiarisme parafrasa merupakan tindakan plagiasi dengan mengubah kalimat dari penulis asli dengan
kalimatnya sendiri dan tidak mencantumkan referensi ataupun kutipan.

4. Plagiarisme Kata Kunci atau Frasa Kunci


Plagiarisme kata kunci atau frasa kunci merupakan tindakan plagiasi dengan mengambil sejumlah kata
kunci dari penulis asli dan memparafrasekannya lagi dengan kata-katanya sendiri.

5. Plagiarisme Struktur Gagasan


Plagiarisme struktur gagasan merupakan tindakan plagiasi dengan mengambil struktur gagasan orang
lain, kemudian dituangkan lagi agar terlihat berbeda.
Sanksi Plagiarisme
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 25 ayat 2 dan pasal 70 mengatur sanksi bagi masyarakat
yang melakukan plagiat, khususnya yang terjadi di lingkungan akademik. Sanksi tersebut adalah sebagai berikut :

(Pasal 25) ayat 2 :


Lulusan perguruan tinggi yang karya ilmiahnya digunakan untuk memperoleh gelar akademik, profesi, atau vokasi
terbukti merupakan jiplakan dicabut gelarnya.

(Pasal 70) :
Lulusan yang skripsi yang digunakannya untuk mendapatkan gelar akademik, profesi, atau vokasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 25 Ayat (2) terbukti merupakan jiplakan dipidana dengan pidana penjara paling lama dua tahun
atau pidana dan paling banyak Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).Peraturan Menteri Nomor 17 Tahun 2010
telahmengatur sanksi bagi mahasiswa yang melakukan tindakan plagiat. Jika terbukti melakukan plagiasi maka seorang
mahasiswa akan memperoleh sanksi sebagai berikut:

1. Teguran
2. Peringatan tertulis
3. Penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa
4. Pembatalan nilai
5. Pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa
6. Pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai mahasiswa
7. Pembatalan ijazah apabila telah lulus dari proses pendidikan.
Cara Mencegah dan Menanggulangi Plagiarisme
a. Cara Mencegah
Cara terbaik untuk mencegah terjadinya plagiarism yaitu dengan
menghargai karya orang lain, melakukan parafrasa dan bertanya
untuk mendapatkan informasi serta arahan. Untuk penyusunan
skripsi, Penulis harus membiasakan dengan mencantumkan
sumber informasi dan nama sumber penulis. Cara memparafrasa
yang baik yaitu dengan membaca sumber dengan seksama
kemudia menulis kembali yang dibaca dengan penyusunan
kalimat yang berbeda tetapi tidak keluar dari topik sumber
tersebut.

b. Cara Menanggulangi
Bagi pelaku plagiat telah akan mendapatkan sanksi dan hukuman
yang telah diatur melalui Peraturan Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 Bab IV
Pencegahan Pasal 7 tentang Pencegahan dan Penanggulangan
Plagiat di Perguruan Tinggi. Mengetahui sebuah karya atau
seorang Penulis melakukan tindakan plagiat atau tidak dapat di
periksa pada program-program yang telah tersedia seperti Turniti
dan Wordcheksystem.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH
Questions & answers
Invite questions from the audience.
Resources
List the resources you used for your research:
• Source #1
• Source #2
• Source #3

You might also like