Professional Documents
Culture Documents
Perkerasan Jalan Kelompok 5
Perkerasan Jalan Kelompok 5
PERKERASAN
JALAN
KELOMPOK 5
KELOMPOK 5
01 ALMAS NABILA 2103020030
07 GUNAWAN 2103020039
LATAR BELAKANG
meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan
pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukan
bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah,
di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah
atau air, seta di atas permukaan air, kecuali jalan
kereta api, dan jalan kabel (UU RI No 38 Tahun
2004).
ASPAL AGREGAT
ASPAL KERAS
3 BEJANA
STAGE 2
Mengatur Jarum
Penetrasi
STAGE 3
Proses Penetrasi
HASIL UJI PENETRASI BITUMEN
HASIL ANALISA UJI
COBA
PENETRASI BENDA PENETRASI BEDA
TITIK ASPAL
UJI 1 (33,7˚C) UJI 2 (26,4˚C)
1 180 99 60%
2 170 70
3 163 61
4 161 55
5 159 46
RATA-RATA
166,6 66,2 KESALAHAN UJI COBA PENETRASI
(mm)
penetrasi aspal yang didapat sebagaimana yang diuraikan diatas sangat jauh dari
ketentuan dan hasil pengolahan data tidak bisa digunakan dan harus dilakukan
pengujian ulang terhadap aspal/benda uji.
UJI BERAT JENIS BITUMEN
NO NAMA PERALATAN
1 PIKNOMETER
2 TIMBANGAN
NO NAMA BAHAN
1 ASPAL DINGIN
2 AIR SULING
Berat jenis bitumen atau ter adalah perbandingan antara berat bitumen
terhadap air suling pada suhu tertentu dengan volume yang sama
Proses Penimbangan
Berat Piknometer
Timbangan Berat
Piknometer Yang Berisi
Air dan Juga Aspal
PROSEDUR
Proses Penimbangan
Piknometer Setelah Diisi
Air
HASIL PERCOBAAN
Berat Piknometer A 30 gr
Berat Piknometer + Air B 57 gr
Berat Piknometer + C 32 gr
Bitumen
Berat Piknometer + Air + D 58 gr HASIL ANALISA BERAT JENIS BITUMEN
Bitumen
Berat Jenis Bitumen 2 gr
KESIMPULAN
Dari hasil pengujian berat jenis didapat besar nilai berat jenis pada
praktikum telah memenuhi standar karna untuk nilai 2 gram sesuai dengan
standar AASTHO T228-79.
UJI DAKTILITAS BITUMEN
NO NAMA PERALATAN
1 KOMPOR
CETAKAN
2 DAKTILITAS
KUNINGAN
3 TERMOMETER
MESIN UJI
4
DAKTILITAS
NO NAMA BAHAN
Pengujian daktilitas aspal yaitu untuk
menentukan keplastisan suatu aspal, 1 AIR TAWAR
● Terjadi kesalahan pada saaat pengujian daktilitas bitumen yaitu pada sesi penyiapan benda
uji, dimana benda uji yang seharusnya dilapisi dengan campuran glyserin, pada saat
praktikum dilapisi oleh sabun colek saja. Hal ini menyebabkan pada saat pengujian
daktilitas oleh mesin penarik, benda uji tidak mencapai titik putus. Sehingga pembacaan
jaraknya juga tidak bisa dipastikan.
pada mesin daktilitas terjadi kesalahan, dimana pergerakan mesin ketika menarik benda
uji tidak berjalan lancar segingga kecepatan standar penarikan sesuai SNI tidak terpenuhi
untuk jarak yang di dapat dari hasil pengujian masih sudah memenuhi standar yang berlaku
UJI TITIK LEMBEK ASPAL
NO NAMA PERALATAN
1 BEJANA GELAS
CINCIN KUNINGAN
2
DAN BOLA BAJA
DUDUKAN BENDA
3
UJI
TERMOMETER
4
KACA
5 SMARTPHONE
6 KOMPOR LISTRIK
NO NAMA BAHAN
1 AIR
2 ASPAL DINGIN
Titik lembek adalah suhu dimana bola baja dengan besar tertentu akan
menekan lapisan aspal atau ter yang tertahan dalam cincin dengan ukuran
tertentu.Biarkan aspal atau ter menyentuh pelat dasar yang berada di bawah
ring pada ketinggian tertentu dengan pemanasan tertentu juga
Pemasangan
Benda Uji
PROSEDUR
Memasukan Seluruh
Peralatan ke dalam
Bejana
HASIL UJI TITIK LEMBEK BITUMEN
Pemeriksaan I Pemeriksaan II
HASIL ANALISA UJI
No Suhu COBA
Waktu Suhu (˚C) Waktu
(˚C)
1 0.00 30 0.00 30
3 menit 18 3 menit 18 60%
2 35 35
detik detik
5 menit 32 5 menit 32
3 40 40
detik detik
7 menit 35 7 menit 35
4 45 45
detik detik
9 menit 40 9 menit 40
5 50 50
detik detik
9 menit 51
6 - - 52
detik
untuk besar suhu dari titik lembek aspal pada benda uji 1 dan benda uji 2 praktikum
sudah memenuhi standar yang berlaku.
UJI KEAUSAN AGREGAT DENGAN
MESIN LOS ANGELES
NO NAMA PERALATAN
2 BOLA BAJA
3 SARINGAN
4 TIMBANGAN
Grad. Pemeriksaan
Ukuran Saringan I II
Lewat Berat Berat Berat Berat
Tertahan (mm)
(mm) Sebelum (a) Sesudah (b) Sebelum (a) Sesudah (b)
76,2 63,5
63,5 50,8
50,8 38,1
38,1 25,4
25,4 19 2500 2500
19 12,7 2500 2500
12,7 9,5
9,5 6,3
6,3 4,75
4,75 2,36
Jumlah Berat 5000 5000
Berat tertahan saringan
863 863
no.10 dan 8
HASIL UJI COBA BERAT JENIS
(𝑎−𝑏 ) BITUMEN
𝑎𝑢𝑠𝑎𝑛 = × 100 %
𝑎
KESIMPULAN
Didapat keausan rata-rata dari agregat yang diuji adalah sebesar 82,74% maka dapat disimpulkan bahwa tingkat keausan atau besar persentasi
keausan yang didapat dari pengolahan data praktikum adalah tidak baik digunakan dalam bahan perkerasan jalan karna tingkat keausan agregat >
40%.
KESIMPULAN
REVENUE LAST YEAR
Dari beberapa hasil penelitian diatas, untuk penentuan kelayakan bahan-bahan penyusun
perkerasan jalan yang diuji, masih belum bisa menentukan layak atau tidaknya bahan-bahan
tersebut untuk di jadikan penyusun perkerasan jalan, dikarnakan data hasil pengujian masih belum
memenuhi standar yang berlaku yang disebabkan oleh keterbatasan alat dan adanya human eror.
Sebaiknya dilakukan pengujian ulang terhadap benda uji sebagaimana yang si uraikan pada bagian
analisis perhitungan.
THANKS YOU