Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 9

Teori cheese

model
Teori cheese model
Swiss cheese model (swiss cheese theory) adalah model
penyebab kecelakaan yang dikembangkan oleh psikologi
inggris James T. Reason pada tahun 1990 dan Dante
Orlandella, yang gunakan untuk menganalisis penyebab
kegagalan sistematis atau kecelakaan.
 Disebut swiss cheese karena model ini
menggambarkan sebuah sistem dengan
gambar keju swiss yang berlubang-lubang
dan ditaruh berjejer setelah dipotong-potong.
James T. Reason menggambarkan proses
terjadinya kecelakaan melalui ilustrasi
potongan-potongan keju Swiss.
 Lapisan-lapisan (layers) keju tersebut
menggambarkan hal-hal yang terlibat dalam
suatu sistem keselamatan, sedangkan lubang-
lubang yang terdapat pada tiap lapisan
tersebut menunjukkan adanya kelemahan
yang berpotensi menimbulkan terjadinya
kecelakaan.
Mekanisme Terjadinya Kecelakaan
Menurut Teori Keju Swiss
Pada dasarnya, kecelakaan terjadi akibat pengulangan
keggalan pada empat layer. Empat layer yang menyusun
terjadinya suatu accident (Kecelakaan), yaitu:
 Organizational Influences (pengaruh pengorganisasian dan
kebijakan manajemen dalam terjadinya accident)
 Unsafe Supervision (pengawasan yang tidak baik)
 Precondition for Unsafe Act (kondisi yang mendukung
munculnya unsafe act)
 Unsafe Act (perilaku atau tindakan tidak aman yang
dilakukan dan berhubungan langsung dengan terjadinya
accident)
Pengendalian Dan Pencegahan Kecelakaan
Menurut Teori Keju Swiss

 Berdasarkan teori keju swiss ( swiss cheese


theory), kecelakaan bisa dicegah dan angka
kejadian kecelakaan dapat dikendalikan dengan
cara menambahkan satu atau lebih lapisan keju
untuk menghindari lubang.
 Training CRM ( cre resource managemen) dan
safety merupakan salah satu upaya dilakukan
oleh organisasi atau perusahaan untuk
mengurangi kelemahan setiap potongan keju.
 Berbagai kelemahan yang terkumpul akhirnya suatu saat bisa membuat beberapa lubang

yang berada digaris lurus sehingga transparan yang menggambarkan sebuah kecelakaan.

 Unsafe acts

Menurut Reason, unsafe acts dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu errors dan

violations. Errors merupakan gambaran dari suatu kegiatan fisik dan mental seseorang

yang tidak berhasil melakukan sesuatu yang diinginkan. Errors dibagi menjadi tiga

yaitu decision errors, skill-based errors, dan perceptual errors. Violations menunjukkan

adanya keinginan untuk mengabaikan petunjuk atau aturan yang telah ditetapkan untuk

menyelesaikan suatu tugas tertentu. Violations dibagi menjadi dua jenis, yaitu rutin dan

khusus.
Dalam penerapan aspek keselamatan di tempat kerja, seringkali
pekerja tanpa sadar melakukan unsafe act salah satunya adalah pada
saat pengambilan keputusan Seperti dalam menilai risiko, pekerja
seringkali menganggap remeh risiko yang dihadapi selama bekerja
sehingga sering terjadi kecelakaan akibat kelalaian tersebut. Selain
itu, kesalahan dalam penetapan prioritas dalam bekerja, terburu-
buru, menunda-nunda, mengabaikan peringatan, dan kesalahan
dalam memilih tindakan atau perilaku yang akan dilakukan.
Kesalahan berikutnya yang sering terjadi di lingkungan kerja

berkaitan dengan unsafe act adalah kesalahan berdasarkan

keterampilan yang dimiliki oleh pekerja. Contohnya yaitu

melakukanoperasi tanpa sengaja, melakukan kesalahan yang

berkaitan dengan daftar pemeriksaan, overcontrol atau

undercontrol, terjadi kesalahan dalam pemindaian visual, dan

kesalahan lain.

You might also like