Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 28

Risk factors for low back pain: A

population-based longitudinal
study
Preceptor : dr. Cice Tresnasari, Sp.KFR
Mohamad Daffa Putra-121
Dimas Muhammad Farhan - 12100122551
radiculopathy
Radikulopati ialah suatu keadaan yang berhubungan dengan gangguan fungsi & struktur radiks akibat proses
patologis yang dapat mengenai 1 atau lebih radiks saraf dengan pola gangguan bersifat dermatomal.

Pada pasien adapun Lumbar Radikulopati yaitu bentuk radikulopati pada daerah lumbar yang disebabkan oleh iritasi
atau kompresi dari radiks saraf lumbar. Lumbar radikulopati sering juga disebut ataksia. Pada lumbar radikulopati
sering didapatkannya keluhan nyeri punggung bawah (LBP).
etiology
1. Proses kompresif
a. HNP atau herniasi diskus.
b. Dislokasi traumatic.
c. Fraktur kompresif.
d. Scoliosis.
e. Tumor medulla spinalis.
f. Neoplasma tulang.
g. Spondylosis.
h. Spondilolistesis & spondilolisis.
i. Stenosis spinal.
j. Spondylitis tuberculosis.
k. Spondylosis servikal.
2. Proses inflamasi
a. Guillane-Barre syndrome.
b. Herpes zoster.
3. Proses degenerative
a. DM
klasifikasi
· Cervical radikulopati.

· Lumbar radikulopati.

· Thoracal radikulopati
manifestasi klinis
Gangguan motoric, berupa LMN sign: Gangguan sensorik:

 Atrofi otot.  Numbness.


 Fasukilasi.  Tingling pada dermatom yang terkena.
 Hipotonus.
 Hyporeflex.
 Kekuatan otot menurun pada myotom yang
terkena.
manifestasi klinis
manifestasi klinis
patogene
sis
pemeriksaan

● Straight leg raise test (Lasegue sign): A straight leg raise


leads to increased pain in the ipsilateral leg with radiation
to the motor or sensory area of the affected nerve root.
● Bragard sign: A straight leg raise leads to increased pain
in the ipsilateral leg; lowering the leg to just below the
level where pain is produced and pulling the foot to
dorsiflexion reproduces the pain.
● FABER/Patrick dan Contra-patrick
pemeriksaan penunjang

Xray spine
MRI Spine
tatalaksana

● Treatment is similar to that for nonspecific back pain and neck pain.
○ Physiotherapy with exercises to strengthen the back and neck
○ Continuation of daily activities (minimize bed rest) [19][20]

○ Analgesics (e.g., NSAIDs) [21]

○ Consider a short course of oral glucocorticoids for pain related to radiculopathy. [17][18]

● Advise patients that symptom improvement is typically gradual (several weeks).


● For patients with severe pain, consider periradicular therapy: image-guided injection of local anesthetic (e.g., ropivacaine
) and glucocorticoids at the intervertebral foramen to reduce inflammation and edema at the affected nerve roo
physiotherapy

infrared : pain relief, menurunkan spasme otot


ultrasound : tissue repair
massase : relaksasi otot
traksi
Mc Kenzie Exercise
Tehnik latihan secara aktif yang di tujukan pada kasus – kasus LBP dengan gerakan badan ke belakang/ekstensi.

Tujuan :
- Penguatan dan peregangan otot ekstensor dan fleksor sendi lumbosacralis.
- Menekankan peran aktif pasien.
- Dapat mengurangi nyeri yang disebabkan oleh spasme otot sehingga stuktur jaringan spesifik mengalami pemendekan.
Efek Terapeutik :
· Mengurangi/menghilangkan limitasi ROM.
· Memulihkan mobilitas dan fungsi lumbal dgn menghilangkan stress/mengembalikan posisi mobile segment ke posisi normal.
· Rileksasi otot yg spasme dgn mengulur dan memperbaiki postur.
Kontraindikasi :
· Fraktur
· Dislokasi
· Ruptur ligament
· Osteoporosis
Gerakan Latihan :

Latihan 1
Posisi pasien terlengkup, kepala menghadap salah satu sisi, pasien diminta untuk tarik nafas dan rileks selama 4-5 menit.

Latihan 2
Posisi telengkup, lipat siku, badan tertumpu pada siku, pandangan lurus ke depan, lalu pertahankan posisi selama 2-5 menit.
Latihan 3
Posisi terlengkup, posisi tangan seperti push up, lalu gerakan tekan matras pinggang dan badan terangkat ke atas. Usahakan pelvis
dan kedua lutut tetap menempel pada lantai, pertahankan selama 5 detik dengan 10 x repetisi.

Latihan 4
Posisi tengkurap, lipat kedua siku, badan bertumpu pada kedua siku tersebut, pandangan lurus ke depan dengan kedua tungkai
lurus, angkat kepala ±45o, pasien diminta menggerakkan satu tungkai, kemudian secara bergantian.
Latihan 5
Posisi berdiri tegak, kaki agak terbuka, kedua tangan pada pinggang, jari terbuka ke belakang, lalu bungkukkan badan ke belakang
sesuai kemampuan pasien.Pertahankan posisi selama 5 detik.
Tatalaksana Non-Farmakologi
Terapi dengan menggunakan alat/modalitas, diantaranya:
● Ultrasound Diathermy (USD) → Terapi ultrasound (US) adalah salah satu jenis
terapi dalam bidang Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi yang menggunakan
gelombang suara/ultrasound dengan frekuensi gelombang suara yang tidak
dapat didengar oleh telinga manusia yaitu dengan frekuensi >20.000 kali per
detik/Hertz (Hz) untuk tujuan terapi dalam bidang rehabilitasi muskuloskeletal.
Terapi ultrasound dapat mencapai kedalaman 2-5 cm dari permukaan tubuh.
● Shortwave Diathermy (SWD) → Alat yang mengeluarkan gelombang elektromagnetik yang
menghasilkan efek fisiologis thermal yang dapat menurunkan nyeri 13,66 MHz, 27,33 MHz dan 40,98 MHz. Terapi ini
di berikan kepada pasien dengan waktu 15-20 menit untuk SWD.
● Infrared (IR) → sinar elektromagnetik yang memiliki panjang
gelombang antara 700nm dan 1nm, sehingga menjadikannya sinar
yang tidak tertangkap mata.
● Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS) → aktivasi serabut
saraf sensorik dengan intervensi non-farmakologis yang melewatkan
arus listrik melalui permukaan kulit untuk menghilangkan atau
mengontrol rasa sakit karena TENS mengaktifkan mekanisme
penghambatan endogen untuk mengurangi rangsangan pusat
journal
Subject&Methods
Population
• based on two Finnish population-based surveys, Health 2000 Survey (26) and
Health 2011 Survey ,survey was conducted in 2000-2001 using a two-stage
stratified cluster sampling
• population Survey aged 30 or older consisted of 7977 participants. 6986 (87.6%)
were interviewed, and 6354 (79.7%) participated in the health examination

Characteristics at baseline
• Sociodemographic and lifestyle factors
• Physical workload factors
• Psychological and psychosocial factors
Outcome
• At follow-up, information on the history of LBP was collected by a self-administered
questionnaire.
four LBP outcomes:
1) LBP longer than seven days in the past 12 months (i.e., LBP >7 days)
2) radiating LBP longer than seven days in the past 12 months (i.e., lumbar radicular
pain >7 days)
3) LBP longer than 30 days in the past 12 months (i.e., LBP >30 days)
4) radiating LBP longer than 30 days in the past 12 months (i.e., lumbar radicular pain
>30 days).
Statistical analysis

• The participants with chronic low back syndrome and sciatica at baseline
were excluded.
• stratified the study sample by the presence of LBP in the past 30 days at
baseline and identified the risk factors for new episode of LBP and
prognostic factors for recurrent or persistent
• survey data logistic regression analysis by using Stata's svy prefix
command
Diskusi
• obesitas meningkatkan terjadinya LBP dan nyeri
radikuler lumbal, sedangkan merokok meningkatkan
angka kekambuhan LBP dan nyeri radikuler lumbal.
• Faktor risiko di tempat kerja mekanis meningkatkan
timbulnya dan kambuhnya LBP dan nyeri radikuler
lumbal
• Berjalan kaki atau bersepeda ke tempat kerja
mengurangi tingkat kekambuhan sedangkan depresi
risiko
• berjalan kaki atau bersepeda ke tempat kerja
mengurangi risiko LBP pada non individu yang
mengalami obesitas perut dan pada mereka yang
tidak terkena beban kerja fisik.
terimakasih
referensi
1. Bickley, L. S., Szilagyi, P. G., Hoffman, R. M., Soriano, R. P., & Bates, B. (2021). Bates’ Guide to Physical Examination
and history taking. Philadelphia: Wolters Kluwer.
2. Cifu, D. X., & Eapen, B. C. (2021). Braddom’s physical medicine and Rehabilitation. Philadelphia: Elsevier.
3. Frontera, W. R., DeLisa, J. A., Basford, J. R., Bockenek, W. L., Chae, J., Robinson, L. R., … Prather, H. (2020). Delisa’s
physical medicine and rehabilitation: Principles and practice. Philadelphia: Wolters Kluwer.
4. Shiri, R., Falah-Hassani, K., Heliövaara, M., Solovieva, S., Amiri, S., Lallukka, T., Burdorf, A., Husgafvel-
Pursiainen, K. and Viikari-Juntura, E. (2019), Risk Factors for Low Back Pain: A Population-Based
Longitudinal Study. Arthritis Care Res, 71: 290-299. https://doi.org/10.1002/acr.23710

You might also like