Kano Model

You might also like

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 21

Perancangan dan pengembangan produk

KelOmpok 2
Pito erik putra
Raini
Safdal tomi gee
Willyan indryani

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INDUSTRI


YAYASAN MUHAMMAD YAMIN PADANG
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI (STTIND) PADANG
2023
KANO MODEL

Sejarah dan penjelasan kano

Metode kano adalah metode yang betujuan untuk


mengkategorikan atribut-atribut dari produk maupun jasa
berdasarkan seberapa baik produk/ jasa tersebut mampu
memuasknan kebutuhan pelanggan. Atribut-atribut layanan
dapat dibedakan menjadi beberaapa kategori.
• Must be atau basic needs
• One-dimensional atau performance needs
• Atractive atau excitement needs
Kano model
Kano Model, diucapkan “Kah-no,” adalah metode
untuk memprioritaskan fitur pada peta jalan produk
berdasarkan seberapa besar kemungkinannya untuk
menyenangkan pelanggan.Untuk menilai apakah
menambahkan item berperingkat tinggi ke peta jalan
adalah langkah strategis yang bijaksana, tim produk
dapat membandingkan biaya implementasinya
dengan biaya penggunaannya.

Model Kano dapat memberikan pemahaman rinci tentang


tuntutan pelanggan. Suara tabel pelanggan dapat
digunakan untuk menerjemahkan dan memodifikasi kata
demi kata yang dihasilkan, yang menjadi masukan yang
sangat baik untuk Quality function deployment (QFD)
House of Quality.
Secara khusus, model memiliki dua dimensi:
• Pencapaian (sumbu horizontal) berkisar dari penyedia yang tidak
melakukannya sama sekali hingga pemasok yang melakukannya dengan
baik.
• Kepuasan (sumbu vertikal) berkisar dari ketidakbahagiaan total dengan
produk atau layanan hingga kepuasan lengkap dengan produk atau
layanan.
Saatnya untuk membahas apa artinya menggunakan model Kano dengan
banyak pengguna dan fitur sekarang setelah kita memiliki pengetahuan dasar
tentang cara kerjanya. Bagian ini didasarkan pada beberapa cerita dari praktisi
dan peneliti yang menggunakan model Kano, yang telah berbagi pengalaman
dan intisari dari setiap tahap proses:

1. Memilih atribut dan pengguna untuk analisis;


2. Memperoleh informasi terbaik dari klien;
3. Memilih atribut dan pengguna untuk analisis
• Memilih fitur
Pilih fitur yang memberikan manfaat besar bagi pengguna. Backlog Anda dapat terdiri
dari pembayaran utang teknis, item penjualan/pemasaran, sistem pelaporan, atau
penyegaran desain.
• Memilih pelanggan
Anda harus mempertimbangkan beberapa demografi, kohort logis, atau persona yang
menjadi milik konsumen (atau prospek) yang Anda pilih untuk berpartisipasi dalam
survei Anda. Jika tidak, data Anda mungkin akan tersebar luas.
• Memperoleh informasi terbaik dari klien
• Satu-satunya pendekatan yang Anda gunakan untuk berkontribusi pada penelitian Kano
adalah kuesioner dan bagaimana Anda menyajikannya. Karena itu, Anda harus
memastikan bahwa fase ini sesukses yang Anda bisa.
• Perjelas pertanyaan
Anda harus mengajukan pertanyaan yang lugas dan singkat. Masing-masing harus
mewakili satu sifat. Jika fiturnya rumit, pecahkan kuerinya.
• Alih-alih menggambarkan fitur, tunjukkan.
Lebih baik daripada mengajukan pertanyaan langsung adalah menunjukkan kepada
konsumen fungsionalitas dan menanyakan bagaimana perasaan mereka tentang hal itu.
Alih-alih kueri tertulis, Anda dapat menawarkan prototipe, gambar rangka interaktif, atau
maket. Konsumen mungkin lebih memahami apa yang disarankan dengan “penjelasan”
visual dan dinamis ini.
• One-dimensional (performance needs),
Berisi tingkat kepuasaan pelanggan mengenai keinginan mereka. Kebutuhan ini
memuaskan atau tidak memuaskan sebanding dengan proporsi kehadirannya atau
ketidakhadiran dalam produk atau jasa. Peforma yang tinggi dari produk atau jasa
akan membawa kepuasan pelanggan.
• Contohnya adalah diskon, diskon besar menghasikan kepuasan pelanggan yang
tinggi
• Must-be attributes (basic needs)
Pada kategori keharusan (must-be) atau kebutuhan dari (basic needs), pelanggan
menjadi tidak puas apabila kinerja dari atribut yang bersangkutan rendah atau tidak
dapat memenuhi kebutuhan dasar, tetapi kepuasan pelanggan tidak akan
meningkat jauh diatas netral meskipun kinerja dari atribut tersebut tinggi atau
memenuhi kebutuhan dasar.
• Contohnya, adanya pelayan yang tidak ramah menyebabkan ketidakpuasan
pelanggan, sedangkan adanya pelayan yang ramah tidak menaikan tingkat
kepuasan pelanggan karena kehadiran dari pramuniaga yang ramah adalah
kebutuhan dasar
• Attractive (Exciteement needs)
Ketidakhadiran atribut ini tidak menyebabkan ketidak puasan
karena mereka tidak diharapkan oleh pelanggan; oleh karena itu
pelanggan tidak akan menyadari bila atribut ini tidak ada. Namun
pencapaian atribut ini akan meningkatkan kepuasan pelanggan
seiring dengan kenaikan performa atribut.
• Contoh, pelanggan produk parfum tidak akan kecewa jika tidak
diberikan bonus dalam produk, namun akan sangat puas jika
bonus ditambahkan dalam pembelian
Kategori pelanggan tidak tetap sepanjang masa kategori
pelanggan akan berubah sesuai dengan perkembangan
teknologi munculnya pesaing dan waktu. Secara bertahap
atribut attractive dapat menjadi one dimensional dan
akhirnya dapat menjadi atribut must be.
Model Kano pada dasarnya memiliki 3 atribut namun respon pelanggan terkadang
berbeda-beda sehingga muncul kategori indifferent, questionable, dan reverse.
• Indifferent merupakan kategori dimana pelanggan acuh tak acuh
terhadap fitur produk, dan tidak peduli apakah fitur tersebut ada atau
tidak ada dan tidak membuat perbedaan nyata dalam reaksi kepuasan
terhadap produk tersebut. hal inilah yang harus dihindari dalam
mengerjakan ini karena tidak terlalu berguna.
• Questionable, merupakan kategori dimana biasanya jawaban tidak
termasuk dalam kategori ini. Skor dari questionare menandakan bahwa
pertanyaan yang diutarakan salah atau bahwa orang yang diwawancarai
salah memahami pertanyaan atau salah dalam mencoret jawaban.
• Reverse, merupakan kategori dimana fitur dari produk ini tidak hanya
tidak diinginkan oleh pelanggan, namun bahkan pelanggan mengharapkan
sebaliknya.
Langkah – langkah penelitian dengan menggunakan Model
Kano adalah:
Langkah 1 :
Identifiiasi ide atau permintaan pelanggan atau menganalisa
yang akan diukur dengan menggunakan metode ini.
Langkah 2:
Membuat kuesioner kano, Dalam pembuatan kuesioner yang
perhitungannya menggunakan model kano maka sifat dari
kuesioner tersebut merupakan satu pertanyaan memiliki dua
bagian, yaitu : functional (positif) dan Dysfunctional (negatif).
Dalam membuat pertanyaan, pertanyaan yang telah dibuat diuji
terlebih dahulu uji validitas dan reliabilitasnya. Kelima variable
dalam kano tersebut termasuk skala Likert, karena memiliki
gradasi dari sangat positif sampai sangat negative. Untuk setiap
variable tidak diberi skor dalam pengolahan datanya, tetapi
mengikuti langkah-langkah yang sesuai dengan Model Kano yaitu
dengan menggunakan table Evaluasi Kano.
Langkah 3:
Memproses hasil jawaban kuesioner dengan menggunakan Tabulation
of Surveys dan untuk memproses hasil jawaban diperlukan Tabel
Evaluasi Kano:
Tabel Tabulation of Surveys
Langkah 4:
Menganalisa hasil proses. Langkah yang dilakukan dengan
memposisikan setiap atribut pertanyaan.

Gambar Posisi Atribut


Dan untuk memposisikan dibutuhkan rata-rata dari
perhitungan satisfaction dan dissatisfaction dari setiap atribut.
Untuk itu ada aturan dalam mengevaluasi, yaitu:
M>O>A>I
Menghitung rata-rata setiap atribut

Extent of Satisfaction Extent of Dissatisfaction

Dari hasil rata-rata kedua hal tersebut dapat diketahui nilai yang
memukinkan untuk mengetahui atribut yang menjadi kepuasan
pelanggan dan ketidakpuasan pelanggan.
Dari hasil penelitian ini, Model Kano merupakan teknik yang
digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan terhadap cara
kerja aplikasi Qlue.
Keuntungan penggunaan model Kano menurut Matzler dan Hinterhuber (1998) (Pawitra & Tan,
2001:422) adalah :
1. Model Kano mementingkan pengertian atau pemahaman akan kebutuhan produk atau jasa.
Atribut yang memiliki pengaruh terbesar terhadap kepuasan pelanggan akan dapat diidentifikasi.
2. Model Kano menyediakan panduan berharga dalam siatuasi trade off. Bila terdapat dua atribut
produk atau jasa yang tidak dapat dilaksanakan bersamaan berhubungan dengan alasan teknis atau
finansial, maka atribut yang dipilih untuk dilaksanakan adalah atribut yang memiliki pengaruh lebih
besar terhadap kepuasan pelanggan.
3. Kegunaan Model Kano dapat mengarahkan kepada pengembangan diferensiasi produk atau jasa
yang luas dengan cara menganalisa atribut yang menaruk (attractive attribute) lebih jauh. Attractive
attribute inilah yang menjadi kunci dalam ememnangkan persaingan pasar.
4. Metode Kano memberikan bantuan yang bernilai dalam menghadapi kondisi pada tahap
pengembangan produk juga dalam mencari atribut kebutuhan pelanggan.

Sebelum melakukan kegiatan perhitungan menggunakan metode-metode diatas maka hal yang
harus dilakukan adalah mengumpulkan data-data yang diperlukan dengan berbagai cara
pengumpulan data.

Kekurangan metode kano : Kurang mampu menangkap seluruh suara dari konsumen .
Studi Kasus: kebutuhan akan layanan di website McDonalds (McD) Indonesia

Hasil jawaban dari kuisioner:


Tabel jawaban kuisioner

Cost Requirement A M O R Q I TOTAL BETTER WORSE

1 8 5 0 3 0 14 30 0.30 -0.19

2 8 11 0 5 0 6 30 0.32 -0.44

3 9 14 0 3 0 4 30 0.33 -0.52

4 2 3 2 0 0 23 30 0.13 -0.17

5 0 1 0 15 0 14 30 0.00 -0.07

6 5 10 0 8 0 7 30 0.23 -0.45

7 0 14 0 8 0 8 30 0.00 -0.64
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengolahan data tersebut, maka didapatkan beberapa
hasil yang dapat disimpulakan sebagai berikut:
Terdapat 7 layanan utama yang ada di dalam website McD Indonesia yaitu:
o Tentang kami
o Sajian kami
o Pelayanan
o Dunia anak
o RMHC
o Lokasi restoran
o Pesan online
Berdasarkan hasil perhitungan dan pengkategorian setiap komponen,maka
didapatkan tingkat kepuasan untuk setiap kebutuhan.
 Yang termasuk kebutuhan “harus (must be)” adalah:
o Layanan untuk melakukan pesanan secara online.

 Yang termasuk kebutuhan “one-dimensional” adalah
o Layanan yang memberikan informasi jenis sajian yang ada di McD
Indonesia.
o Layanan yang memberikan informasi tentang jenis pelayanan yang ada di
McD terhadap konsumennya.
o Layanan yang memberikan informasi tentang lokasi lokasi restoran McD
yang tersebar di seluruh Indonesia
 Yang termasuk kebutuhan “menarik (attractive)” adalah:
o Layanan tentang informasi perusahaan.

 Yang termasuk kedalam indifferent adalah:


o Layanan yang memberikan informasi tentang jenis kegiatan sosial
yang dilakukan McD .
o Layanan khusus untuk anak anak.
Terimakasih !

You might also like