Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 86

Kesetimbangan

Kimia

Dr. Ridla Bakri, MPhil – Dept. Kimia FMIPA-UI


Kesetimbangan Kimia

 Kesetimbangan Kimia, keadaan dimana re-


aksi kimia berjalan ke kanan dan ke kiri pa-
da kecepatan yang sama dan dalam waktu
yang bersamaan.

 Sehingga rasio konsentrasi (jumlah) pereaksi


dan produk tidak berubah seiring dengan
perubahan waktu

Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI


Pencapaian Kesetimbangan

Misal Reaksi A B
• Ke kanan A B kecepatan = kf
[A]
• Ke kiri B A kecepatan = kb
[B]
• Total A B
kecepatan ke kanan kf [A] =
kecepatan
Dr. Ridla Bakri, keFMIPA-UI
MPhiL – Dept. Kimia kiri
Jenis Kesetimbangan

 Beberapa jenis kesetimbangan ;

 Gas
 Kelarutan - heterogen
 Asam/Basa - homogen
 Redox
 Kompleksasi

Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI


Konstanta Kesetimbangan Kc

a A + b B  c C + d D

Kc 
C Dc d

k kanan
A  B
a b k kiri

Kc = Konstanta Kesetimbangan
Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI
Pencapaian Kesetimbangan
• Ketika Kesetimbangan telah tercapai, A B
• “ ” menyatakan
kecepatan reaksi ke kanan = kecepatan reaksi ke
kiri
atau Kf[A] = Kb[B]
Kf/Kb = [B]/[A] menghasilkan
• Hukum Aksi Massa : Keq = [B]/[A]

• Untuk reaksi Keset. p aA + qbB  pP + qQ


maka K  P  Q   
eq Hukum Aksi Massa
 A  B
a b

Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI


Proses Haber
• Pembuatan NH3 dengan Proses Haber :
N2(g) + 3H2(g)  2NH3(g) (tidak 100 % produk)

• Ketika NH3 terbentuk, kemudian produk tersebut bere-


aksi kembali membentuk N2 dan H2 lagi.

Hukum Aksi Massa:

K eq 
NH3 
2

 Kc
 N 2   H 2
3


Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI
Kesetimbangan Asam-Basa
Dalam Larutan Aqueous
Konstanta Disosiasi Asam,
+ -
HC2H3O2 + H2O H3O + C2H3O2

[H3O+][C2H3O2-]
K = ----------------------
[H2O][HC2H3O2] +
[H3O ][C2H3O2-]
Ka = K*[H2O] = ----------------------
[HC2H3O2]
Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI
Kesetimbangan Asam-Basa
Dalam Larutan Aqueous
Konstanta Disosiasi Basa
NH3 + H2O NH4+ + OH-

[NH4+][OH-]
K = -----------------
[H2O][NH3]
+ -
[NH ][OH ]4
Kb = K*[H2O] = ----------------
[NH3]
Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI
Autoionisasi Air

H2O + H2O H3O+ + OH-

[H3O+][OH-]
K = ------------------
[H2O]2

Kw = K [H2O]2 = [H3O+][OH-] = 1,0 x 10-14

Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI


Konstanta Kesetimbangan Keq
• Pergeseran Reaksi (kearah Pereaksi atau
Produk?)
P • Q Produk 
p q x
k eq  
A  • B Peraksi 
a b y

Bagi
A) Keq < 1, ratio [Produk]x < [Pereaksi]y
B) Keq > 1, ratio [Produk]x > [Pereaksi]y
C) Keq = 1, ratio [Produk]x = [Pereaksi]y

Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI


Konstanta Kesetimbangan Keq
Bagi,
A) Keq < 1, pada kesetimbangan, reaksi bergerak ke
arah pembentukan Pereaksi.
B) Keq > 1, pada kesetimbangan, reaksi bergerak ke
arah pembentukan Produk.
C) Keq = 1, pada kesetimbangan Produk dan Pereaksi
adalah sama.

Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI


Reaksi Belum Setimbang
• Untuk reaksi yang belum mencapai kesetimbangan, maka
Hukum Aksi Massa hanya dapat mengukur Kuosien Reaksi
(Reaction Quotient).
• Misal reaksi kimia dibawah belum mencapai kesetimbang-
an.
aA + b B rR + p P
• Kuosien reaksi dapat ditulis sebagai berikut :
r p
[R] [P]
Q a b
 [A] [B]
• Nilai Q dapat menentukan arah reaksi yang akan terjadi.
– Q < Keq Reaksi bergerak ke Kanan
– Q > Keq Reaksi bergerak ke Kiri

 Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI


Sistem Heterogen
• Pada Kesetimbangan sistem Heterogen (berbeda
fasa).
• Contoh, Padat-Cair atau Padat-Gas
• Konsentrasi padatan selalu Konstan ;

Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI


Sistem Heterogen
• Walaupun ke dua kontainer mengandung jumlah
padatan yang berbeda.
• Pada temperatur tertentu (pada satu sistem ke
dua nya sama),
A) Konsentrasi larutan akan sama,
B) Tekanan partial dari gas akan sama.
• Selama reaksi berlangsung Konsentrasi Padatan
tidak berubah !
Komponen Padatan tidak di ikut sertakan di
dalam persamaan (hukum) Aksi Massa atau di
dalam perhitungan Kuosien Reaksi.

Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI


Sistem Heterogen
• Contoh, perhatikan reaksi:
CaCO3(s)  CaO (s) + CO2 (g)

Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI


Sistem Heterogen CaCO3
Dalam perhitungan Hukum Aksi Massa, Konsentrasi padatan tidak diikut
sertakan.
Walaupun ke dua kontainer mempunyai jumlah padatan yang berbeda
(CaCO3 dan CaO), selama temperaturnya sama, maka Tekanan parsial dari
CO2 pada saat kesetimbangan selalu sama.

[CaO] * [CO 2 ]
k eq 
[CaCO3 ]
[konstan ] * [CO 2 ]
[CaO] dan [CaCO3] = tetap k eq 
[konstan ]
k eq  [CO 2 ]
Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI
Soal : Hukum Aksi Massa

Tuliskan persamaan Kp dan Kc untuk reaksi ;


• Setiap soal terdapat tanda untuk menentukan
apakah reaksi homogen atau heterogen :
a) 3NO(g)  N2O (g) + NO2 (g)
b) CH4 (g) + 2H2S (g)  CS2 (g) + 4H2 (g)
c) Ni(CO)4 (g)  Ni(s) + 4CO(g)
d) Fe2O3 (s) + 3H2 (g)  2Fe (s) + 3H2O (g)

Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI


Reaksi Quotient

4
[ pCS 2 ] * [ pH 2 ] [CS2 ] * [H 2 ] 4
b) K p = 2
; Kc =
[ pH 2S ] * [ pCH 4 ] [H 2S]2 * [CH 4 ]

3
[ p H 2O ] [H 2 O] 3
d) K p  3
; Kc  3
[ pH 2 ] [H 2 ]

Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI


Contoh
• Pada temperatur 700 oC, persamaan reaksi dibawah,
mempunyai Kc = 1,1 x 107. Berapakah nilai Kp nya?
2 H2(g) + S2(g) 2 H2S(g)

Kp = Kc (RT)∆ng

• T = 700 + 273 = 973 K


• R = 0,08206 L. atm/mol. K
• ∆ng = (2) - (2+1) = - 1

• Kp = Kc (RT)∆ng
= (1,1 x 107) [(0,08206 L.atm/mol K)(973K)-1
= 1,378 x 105

Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI


Contoh ;
• Penguraian COCl2 pada suhu 100 oC mempunyai nilai Kc = 2,2 x 10-
10
.
COCl2(g) CO(g) + Cl2(g)
• Jika konsentrasi awal COCl2 adalah 0,095 M, berapakah konsentrasi
zat-zat lainnya pada saat kesetimbangan?

Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI


Contoh ;
• Penguraian COCl2 pada suhu 100 oC mempunyai nilai Kc = 2,2 x 10-
10
.
COCl2(g) CO(g) + Cl2(g)
• Jika konsentrasi awal COCl2 adalah 0,095 M, berapakah konsentrasi
zat-zat lainnya pada saat kesetimbangan?
COCl2(g) CO(g) Cl2(g)
• Konsentrasi awal (M) 0,095 0,000 0,000
• Bereaksi -X +X +X
• Saat kesetimbangan (0,095 – X) X X
• Kc = [CO][Cl2]/[COCl2] = (x)(x)/(0,095 – x) = x2/(0,095-x)
• 2,2 x 10-10 = x2/(0,095-x) x2 = 2,2 x 10-10 (0,095 – x)
• x2 + 2,2 x 10-10 x - 2,09 x 10-11 = 0
Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI
Bentuk persamaan kwadrat tersebut sama dengan persamaan

aX2 + bX + C = 0
• yang merupakan persamaan garis lurus
• Sehingga X dapat dicari melalui perhitungan sbb.,
- b + V b2 – 4 ac
X=
2a
• Catatan : Hanya nilai yang positif yang diperlukan
-10 -10 -
-112,21/2
x 10 x [(2,2 x 10 )2 + (4)(1)(2,09 x 10
)]
• X=
2 (1)
• X = 4,57 x 10-6 M
Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI
Dengan diketahui nilai X maka, konsentrasi zat lainnya dapat
diketahui, yaitu

• COCl2(g) = (0,095 – X) = 0,095 M


• CO(g) = X
-6
= 4,57 x 10 M
• Cl2(g) = X
-6
= 4,57 x 10 M

• Karena kecilnya perubahan konsentrasi COCl2(g), maka


konsentrasinya dianggap tetap (tidak berubah).

Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI


Cara Perhitungan Konsentrasi Pada Sistem
Kesetimbangan
• Tulis dan sempurnakan persamaan reaksi kesetimbang-
an
• Tulis Konstanta kesetimbangan sesuai dengan reaksi
dan koefisien reaksinya
• Masing-masing zat yang tidak diketahui konsentrasinya
diberi nilai X
• Kurangi zat yang diketahui konsentrasinya dengan X
• Masukkan nilai-nilai konsentrasi tersebut ke dalam per-
samaan Konstanta Kesetimbangan
• Cari nilai X
• Masukkan nilai X untuk masing-masing zat termasuk
untuk zat yang telah diketahui konsentrasinya.
Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI
Keq Merupakan Fungsi Persamaan Reaksi

• Konstanta Kesetimbangan dinyatakan sesuai


dengan persamaan reaksi yang tertulis.

• Misal, COCl2 (g)  CO (g) + Cl2 (g) (i)

• Reaksi kebalikannya

CO (g) + Cl2 (g)  COCl2 (g) (ii)

• Hubungan Keq antara ke dua reaksi (i) & (ii) ?

Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI


Keq Merupakan Fungsi Persamaan Reaksi

[CO] [Cl2 ]
K eq (i)  Hubungan Konstanta Kesetimbangan
 [COCl 2 ]

[COCl2 ] K eq (i) = K eq (ii) -1

K eq (ii) 
 [CO] [Cl2 ]
maka 1
Kke kanan 
[CO] [Cl2 ]  [COCl Kke kiri
1
2]

  
 [COCl2 ] [CO] [Cl2 ] 
Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI
Keq dari Beberapa Persamaan Kimia

Beberapa jenis Reaksi Kimia :


A  B Keq = [B] / [A]
B  A Krev = [A] / [B] Krev= 1/Keq
1/2A  1/2B K’ = [B]1/2 / [A]1/2 K’ =
(Keq)1/2
2B  2A K” = [A]2 / [B]2 K ”=
(1/Keq)2

Note: Krev = 1 / Keq or Keq = 1 / Krev


K’ = (Keq)1/2 or Keq = K’2
Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI
Penentuan Q dan Menghitung K

Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI


Contoh 1: Hubungan Keq
2SO3(g)  2SO2(g) + O2(g) Kc= 2,4x10-3
pada suhu 700°C.
a) Hitung Kc untuk: 2SO2(g) + O2(g)  2SO3(g)
b) Apakah pada temperatur ini reaksi (a) bergerak ke
arah SO2 dan O2, ataukah ke arah SO3 ?

2
1  p SO3  1
a) K =  2   3  416,7
ke kiri Kc
 p SO2   p O2  2,4•10

b) Kke kanan  1 menghasilkan Produk


Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI
Contoh 2: Hubungan Keq

Pada 480 °C Reaksi pembentukan HCl adalah :


2Cl2(g) + 2H2O (g)  4 HCl(g) + O2 (g) Kp =
0,0752

a) Berapa Kp untuk : 4 HCl(g) + O2(g)  2Cl2(g) + 2H2O(g)


b) Berapa Kp untuk : Cl2(g) + H2O(g)  2HCl(g) + 1/2O2(g)
c) Berapa nilai Kc : 2 Cl2(g) + 2H2O(g)  4HCl(g)+O2(g)

a) Persamaan ini adalah kebalikan dari reaksi aslinya


b) Persamaan ini, setengah dari reaksi aslinya
c) Persamaan ini dihitung berdasarkan konsentrasi zat.

Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI


Hubungan K Beberapa Reaksi Kimia
Hubungan
Hubungan KKeqeq terhadap
terhadap beberapa
beberapa persamaan
persamaan Kimia
Kimia ::
1.1. 2NO
2NO2(g)
2(g)

 N
N 2O
2O4(g)
4(g)
KK11
2.
2. N
N22O
O44(g) + O 2(g)
(g) + O2(g)  2NO
2NO3(g)
3(g)
KK22

3.
3. 2NO
2NO2(g) + O 2(g)
2(g) + O2(g)  2NO
2NO3(g)
3(g)
KK33

[N2O4 ] [N2O4 ] [NO3 ]2


K1  2 K 1 •K 2  •
 [NO 2 ]
 [NO2 ] [N2O4 ] [O2 ]
2

[NO3 ]2 [NO3 ] 2
K2 
 [N2O4 ] [O2 ] K1 • K 2  2
 K3
 [NO2 ] [O2 ]

Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI
Konstanta Kesetimbangan
Beberapa Reaksi

A  B  C  D

B C D


K1  K2  K3 
A B C
D
K total   K1  K 2  K 3
A
Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI
Hubungan Kc and Kp
Misal Reaksi :
COCl2 (g)  CO (g) + Cl2 (g)
[pCO ][pCl2 ] [CO] [Cl2 ]
Kp  K 
[pCOCl2 ] or c
[COCl2 ]
Dan dapat dihitung melalui :

 
n
K c  K p RT
n K
 p  K c RT
 [RT memiliki eksponen yang positif (+n)]

Δn = Σ(mol Gas)produk – Σ(mol Gas)pereaksi


Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI
Hubungan Kc dan Kp
[pCO ][pCl2 ] CO Cl2 
kp  dan kc  Tetapi PV  nRT
[pCOCl2 ] COCl2 
nRT n
Maka P   RT = Konsentrasi RT
V V
[pCO ] [pCl2 ] {[CO].RT]} {[Cl2 ].RT]
kp  
[pCOCl2 ] {[COCl2 ].RT}

[CO] [Cl2 ] RT  RT [CO] [Cl2 ] RT


kp    
[COCl2 ] RT [COCl2 ] 1

CO Cl2 
kp   RT 1  kc  RT  n
COCl2 
 n  n
 kp  kc  RT dan kc  kp  RT
Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI
Prinsip Le Chatelier

Jika pada suatu sistem yang berada dalam


Kesetimbangan, dilakukan suatu perubah-
an, seperti perubahan Konsentrasi, Tekan-
an, Temperatur, dll., maka sistim kesetim-
bangan akan bergerak (bergeser) ke arah
pengaruh dari perubahan yang terjadi kecil.

“Jika ke dalam sistem kesetimbangan di berikan suatu


aksi maka sistem akan mengadakan reaksi sehingga
pengaruh aksi menjadi kecil”

Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI


Prinsip LeChatelier
1. Pengaruh Konsentrasi.
• Jika ke dalam suatu sistem yang sudah setimbang,
ditambahkan sejumlah zat (baik Pereaksi maupun
Produk). Maka reaksi akan membentuk kesetimba-
ngan baru (bergeser) dengan cara mengurangi (me-
reaksikan) zat yang ditambahkan.
• Sehingga, reaksi kesetimbangan akan bergerak
ke-arah berlawanan dari tempat zat yang ditam-
bahkan.
• Sebaliknya, mengurangi (menarik) jumlah zat dari
suatu sistem yang setimbang, akan menyebabkan
reaksi bergerak ke arah zat yang dikurangi.

Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI


Prinsip LeChatelier
• Contoh ; Reaksi pembuatan ammonia secara proses
Haber.
N2 + 3H2 2NH3
• Jika kepada sistem yang telah setimbang tersebut di-
tambahkan lagi sejumlah H2.
– maka sistem tersebut dengan sendirinya akan
membuat kesetimbangan baru dengan cara me-
ngurangi kelebihan H2 dengan merubahnya men-
jadi NH3 sampai terbentuk kesetimbangan baru.
– Selama proses berlangsung sejumlah N2 juga akan
ikut bereaksi.
Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI
Prinsip LeChatelier

Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI


Ilustrasi dari LeChatelier
Tito•Toti

Pada Kesetimbangan

Setiap perubahan
akan menimbulkan
penyesuaian baru.

Kesetimbangan baru
terbentuk

Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI


Pengaruh Perubahan Konsentrasi-1
Contoh ;

CH4(g) + NH3(g) HCN(g) + 3 H2(g)


• Jika pada sistem kesetimbangan ditambahkan
ammonia, maka reaksi akan bergeser ke kanan,
menghasilkan Produk lebih banyak.
• Sebaliknya, jika ammonia diambil (dikurangi) dari
sistem maka kesetimbangan akan bergeser ke
kiri, menghasilkan Pereaksi lagi, dengan cara
mereaksikan H2 dan HCN menghasilkan CH4 dan
NH3 lebih banyak dari jumlah awal.
Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI
Pengaruh Perubahan Konsentrasi-1

CH4(g) + NH3(g) HCN(g) + 3 H2(g)

Kesetimbangan bergeser
Penambahan NH3 ke arah pembentukan produk.

CH4(g) + NH3(g) HCN(g) + 3 H2(g)

Kesetimbangan bergeser ke Kiri,


Mengurangi NH3 ke arah pembentukan pereaksi.
Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI
Pengaruh Perubahan Konsentrasi-2

CH4(g) + NH3(g) HCN(g) + 3 H2(g)


• Jika pada sistem kesetimbangan ditambahkan
salah satu jenis produk, maka reaksi akan
bergeser ke kiri, menghasilkan Pereaksi lebih
banyak.
• Sebaliknya, jika salah satu produk HCN atau H2
diambil (dikurangi) dari sistem maka
kesetimbangan akan bergeser ke kanan,
menghasilkan Produk lebih banyak, dengan cara
mereaksikan CH4 dan NH3 untuk mengganti
Produk yang hilang.
Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI
The Effect of a Change in Concentration–II

CH4(g) + NH3(g) HCN(g) + 3 H2(g)

Kesetimbangan bergeser
ke arah Pereaksi. Penambahan H2

CH4(g) + NH3(g) HCN(g) + 3 H2(g)

Kesetimbangan bergeser ke arah


Pembuatan HCN, untuk mengganti Mengurangi HCN
HCN yang hilang.
Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI
Kesetimbangan Fasa Gas
Katalis
N2(g) + 3 H2(g) 2 NH3(g) + heat
P&T

Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI


Prinsip Le Chatelier
Perubahan Konsentrasi or Tekanan Parsial
(Penambahan) bagi
N2(g) + 3 H2(g) 2 NH3(g)

Kenaikan konsentrasi (jumlah/Tekanan) N2


dan/atau H2, menyebabkan Kesetimbangan
bergeser ke arah produksi NH3

Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI


Prinsip Le Chatelier
Perubahan Konsentrasi or Tekanan Parsial
(Pengurangan) bagi

N2(g) + 3 H2(g) 2 NH3(g)

Pengurangan jumlah (konsentrasi/Tekanan)


NH3 , menyebabkan kesetimbangan bergeser
ke arah pembentukan NH3.

Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI


Perubahan Konsentrasi
Pereaksi ditambah, Rxn ke Kanan Pereaksi dikurang, Rxn ke Kiri

Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI


Perubahan Konsentrasi
Produk ditambah, Rxn ke Kiri Produk dikurangi, Rxn ke Kanan

Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI


Prinsip Le Chatelier

Penambahan Tekanan Sistem

• Kesetimbangan akan bergeser ke arah


volume terkecil (jumlah mol terkecil).

CO(g) + 3H2(g) CH4(g) + H2O(g)

Sistem kesetimbangan akan bergeser ke arah pembentuk-


an Produk (CH4 & H2O)
Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI
Prinsip Le Chatelier

Perubahan Temperatur
bagi
N2(g) + 3 H2(g) 2 NH3(g) + heat

Reaksi di atas adalah reaksi Eksoterm.


Sehingga jika Temperatur dinaikkan, ma-
ka reaksi akan bergeser ke arah pereaksi
(endoterm).

Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI


Contoh ;
Kompleks Kobalt digunakan untuk sensor ke-
lembaban udara. Sesuai prinsip Le Châtelier,
jika kelembaban udara tinggi (banyak H2O),
apa warna komplek Kobalt yang terbentuk?

Pink blue

Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI


Contoh ;
Suatu penelitian persaingan ikatan antara O2 dan
CO dengan hemoglobin (Hb), dijelaskan dalam
persamaan reaksi,

Hb(O2)4 + 4 CO Hb(CO)4 + 4O2

Sesuai prinsip Le Châtelier, bagaimana keracunan


CO dapat dihilangkan ?

Mengurangi tekanan O2, menambah tekanan O2,


atau menghilangkan Hb ?
Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI
Pengaruh Kenaikan Temperature

• Eksotermik
CO + 3H2  CH4 + H2O + heat
Pereaksi 

• Endotermik
CO2 + C + heat  2CO
 Produk

Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI


Pencapaian Kesetimbangan
Contoh: N2O4  NO2

Pengaruh temperatur terhadap kesetimbangan NO2 D N2O4 . Tabung berisi


NO2 dan N2O4. Seperti perkiraan Le Chatelier, kesetimbangan pada tempe-
ratur rendah menghasilkan N2O4 yang tidak berwarna , tetapi berubah
menjadi coklat gelap NO2 pada temperatur lebih tinggi.
Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI
Endotermis

Proses Endotermis.
Energi adalah pereaksi

Jika suatu larutan yang


endoterm (Energi ada-
lah pereaksi) maka
reaksi akan bergeser ke
Kanan, atau makin
banyak zat yang
dihasilkan (produk).

Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI


Eksotermis

Proses Eksotermis.
Energy adalah produk

Jika suatu larutan yang


eksoterm (Energi ada-
lah produk) dipanaskan
maka reaksi akan
bergeser ke Kiri, atau
makin banyak zat
pereaksi.

Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI


Prinsip Le Chatelier
Pengaruh penambahan Katalis
• Katalis akan menambah kecepatan reaksi
ke kiri dan ke kanan
• Jadi hanya mempercepat sistem mencapai
kesetimbangan
• Tidak ada pengaruh terhadap pergeseran
kesetimbangan.

Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI


Prinsip Le Chatelier
  [ A  ][ B  ]
AB A  B K 
[ AB ]

 Bagaimana Kesetimbangan akan bergeser ?


 Harus dilihat dari Kuosien Reaksi yang terbentuk

Q
[ A  ][ B  ]
Jika,
Q < K Reaksi bergeser ke kanan
[ AB ]

Q = K Reaksi dalam Kesetimbangan.


Q > K Reaksi bergeser ke Kiri
Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI
Arah Reaksi dan Nilai Q dan K

Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI


Kesetimbangan - Le Chatelier’s
  [ A  ][ B  ]
AB A  B K 
[ AB ]

• Jika produk di tambah? Bergeser ke Kiri!


• Jika Pereaksi di tambah? Bergeser ke Kanan!
• Jika kita menambahkan pereaksi yang dapat bereaksi
dengan B+? Bergeser ke Kanan!
 Jika Temperatur di-naik-kan?
– jika eksotermis Panas = produk Bergeser ke Kiri!
– Jika endotermis Panas = pereaksi Bergeser ke Kanan!
Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI
Pengaruh Perubahan Temperatur
• Hanya perubahan temperatur yang dapat merubah
Konstanta Kesetimbangan, oleh karena itu tempe-
ratur selalu diberikan pada setiap nilai Kc.
• Cara terbaik untuk melihat pengaruh dari perubah-
an temperatur, adalah menyatakan temperatur se-
bagai suatu komponen dari suatu persamaan reaksi
Kimia, yaitu sebagai pereaksi, atau produk.
• Contoh, jika kita mempunyai reaksi eksotermis, pa-
nas (energi) berada pada bagian produk, dan jika
reaksi endotermis, maka panas berada dibagian
pereaksi.
Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI
Pengaruh Perubahan Temperatur
O2(g) + 2 H2(g) 2 H2O(g) + Energi Eksotermis

Energi Listrik + 2 H2O(g) 2 H2(g) + O2(g) Endotermis

• Naiknya temperatur akan membantu reaksi endotermis berlangsung


(Temperatur naik maka reaksi bergeser ke arah reaksi endoterm).
• Penurunan temperatur akan membantu reaksi eksotermis berlang-
sung (Temperatur turun maka reaksi akan bergeser ke arah reaksi
eksoterm).
• Temperatur naik, untuk reaksi dengan nilai H0rxn positiv akan
menyebabkan nilai Kc bertambah besar.
• Temperatur naik, untuk reaksi yang mempunyai nilai H0rxn negativ
akan menyebabkan nilai Kc sistem menjadi turun (kecil).

Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI


Pengaruh Perubahan Tekanan (Volume)

• Perubahan Tekanan umumnya terjadi pada


Gas, (bukan pada cairan atau padatan, karena
tidak dapat ditekan).
• Untuk Gas, perubahan tekanan dapat terjadi
karena :
 Perubahan Konsentrasi komponen Gas
 Penambahan suatu Gas inert (yang tidak bereaksi)
 Perubahan Volume tempat (wadah) reaksi

Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI


Pengaruh Perubahan Tekanan (Volume)

• Jika suatu sistem Gas berada dalam kesetimbangan,


Tekanan-nya berubah akibat dari perubahan Volume,
untuk mengurangi pengaruh dari perubahan tersebut,
maka reaksi akan bergeser (sistem akan membuat
kesetimbangan baru).
– Jika volume mengecil (Tekanan membesar), maka gas ber-
usaha mengurangi jumlah total molekul gas dengan cara
bereaksi/berdisosiasi membentuk molekul dengan jumlah
molekul yang lebih sedikit.
– Jika volume bertambah (Tekanan berkurang), maka gas ber-
usaha menambah jumlah total molekul gas dengan cara
bereaksi/berdisosiasi membentuk molekul dengan jumlah
molekul yang lebih besar.
Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI
Pengaruh Berbagai Perubahan Pada Sistem
Kesetimbangan
Perubahan Pergeseran Reaksi Pengaruh Nilai K
Konsentrasi
Bertambah [pereaksi] Ke Arah pembentukan produk Tidak ada
Berkurang [pereaksi] Ke Arah pembentukan pereaksi Tidak ada
Tekanan (volume)
P naik Ke Arah pembentukan jumlah
(mol) terkecil Tidak ada
P turun Ke Arah pembentukan jumlah
(mol) gas terbesar Tidak ada
Temperatur
T naik Ke Arah penyerap panas Naik, jika H0rxn> 0
Turun, jika H0rxn< 0
T turun Ke Arah pelepas panas Naik, jika H0rxn< 0
Turun, jika H0rxn> 0
Penambahan Katalis Tidak ada; pertambahan kecepatan reaksi
Prediksi Pengaruh Perubahan Konsentrasi

Soal : Pada reaksi “Water Gas Shift” untuk merubah karbon menjadi ba-
han bakar. Karbon bereaksi dengan air menghasilkan Karbon monoxida
dan hidrogen.
C(s) + H2O(g) CO(g) + H2 (g)

Apa yang akan terjadi pada :


(a) [CO] jika C ditambah ? (c) [H2O] jika H2 ditambah ?
(b) [CO] jika H2O ditambah ? (d) [H2O] jika CO dikurangi ?

Rencana : Prediksi dapat dilakukan dengan membuat quosien reaksi


untuk melihat bagaimana kesetimbangan dipengaruhi, atau dengan me-
lihat persamaan reaksi dan langsung memprediksi perubahan arah reak-
si akibat perubahan-perubahan yang terjadi.
Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI
Prediksi Pengaruh Perubahan Konsentrasi

Jawaban :
(a) Tidak ada perubahan, karena karbon adalah padat-
an, dan tidak ikut mempengaruhi kesetimbangan,
selama karbon tersedia maka reaksi akan tetap
jalan dan tidak berpengaruh pada jumlahnya.
(b) Reaksi bergeser ke arah sisi produk, dan [CO]
menjadi bertambah.
(c) Reaksi bergeser ke arah sisi pereaksi, dan [H2O]
menjadi bertambah.
(d) Reaksi bergeser ke arah sisi produk, dan [H2O]
menjadi berkurang.
Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI
Prediksi Pengaruh Temperatur dan Tekanan

Soal : Untuk mendapatkan hasil yang lebih banyak, bagaimana


kita merubah volume (tekanan) or temperatur dari
beberapa reaksi :

(a) 2 SO2 (g) + O2(g) 2 SO3(g) Δ H0 = 197 kJ


(b) CO(g) + 2 H2(g) CH3OH(g) Δ H0 = - 90,7
kJ
(c) C(s) + CO2(g) 2 CO(g) Δ H0 = 172,5
kJ

Rencana:
Untuk melihat pengaruh volume (tekanan), kita harus melihat
reaksi yang membentuk molekul gas terbanyak. Kenaikan
tekanan akan mendorong reaksi ke arah molekul gas terkecil.
Untuk temperatur, kita harus memperhatikan jenis reaksi
Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI
Prediksi Pengaruh Temperatur dan Tekanan

Jawaban : Untuk menghasilkan produk lebih


banyak maka kita harus :
(a) Menaikkan Tekanan, dan menaikkan temperatur.
(b) Menaikkan Tekanan, dan mengurangi temperatur.
(c) Menurunkan Tekanan, dan menaikkan
temperatur akan menghasilkan produk yang lebih
besar.

Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI


Rangkuman : Konstanta Kesetimbangan

• Ekspresi aksi massa = konstanta kesetimbangan.


• Nilai Konstanta Kesetimbangan umumnya ditulis tanpa
satuan.
• Penyataan Keq suatu reaksi adalah untuk reaksi tersebut,
dan keba-likan (1/Keq) ketika reaksi ditulis dalam
bentuk reaksi kebalikannya.
• Konstanta Kesetimbangan yang dinyatakan dalam
Konsentrasi = Kc.
• Dalam reaksi gas atau yang terdapat pereaksi/produk
gas, Kc mempunyai hubungan dengan konstanta yang
dinyatakan dalam Tekanan parsial, Kp.

Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI


Penyelesaian
Soal-Soal
Kesetimbangan

Dr. Ridla Bakri, MPhil – Dept. Kimia FMIPA-UI


Penyelesaian Soal Kesetimbangan
Banyak sekali masalah kesetimbangan yang terdapat
di dunia nyata dan soal-soal Kimia. Masalah tersebut
dapat diselesaikan dengan cara dua tipe dasar.

1. Tipe pertama, adalah konsentrasi saat kesetimbangan diketa-


hui dan Konstantan kesetimbangan dicari.
Diketahui : [Conc] pada kesetimbangan Tanya : Keq

2. Tipe ke dua, Konstanta Kesetimbangan dan Konsentrasi awal


diketahui dan konsentrasi saat kesetimbangan ditanyakan.
Diketahui : [Conc]o dan Keq Tanya : [Conc]
pada Keset.
Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI
Tipe 1: Kesetimbangan

Tipe soal pertama, soal dengan konsentrasi saat kesetimbangan


diketahui dan konstanta kesetimbangan, Keq, ditanyakan.
Diketahui : [Kons] saat kesetimbangan ditanya : Keq
Tahapan pada perhitungan tipe kesetimbangan ini.

1. Tuliskan persamaan reaksi kesetimbangan yang setimbang.

2. Tuliskan persamaan aksi massa sesuai dengan persamaan reaksi


dan koefisien reaksi untuk menghitung konstanta.

3. Masukkan nilai konsentrasi saat kesetimbangan ke dalam persama-


an Aksi Massa dan selesaikan (jawab) nilai konstanta kesetimbang-
an, Keq .

Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI


1. Hitung Keq: hubungan Kc - Kp (Tipe1)
Karbon dioksida diletakkan dalam 5.00-L wadah bertekanan tinggi pada 1.400
°C. Persamaan reaksi, CO(g) + 1/2 O2(g)  CO2 (g) , hitunglah konstanta Kc dan
Kp. Setelah tercapai kesetimbangan didalam wadah terdapat CO 2 = 4,95 mol,
CO = 0,0500 mol, dan O2 = 0,0250 mol.

T = 1.400 C CO (g) + 1 O2 (g)  CO2 (g)


2
V = 5,0 L i

mol e 0,050 mol 0,025mol 4,95mol
Vol = 5,0 L
e 1,00  10 -2 M 5,00  10 -3 M 9,90  10 -1 M

kkcc 
CO22
CO

9.90 10 -1M
9.90 10
-1
M
COO
CO O22 1.00 10 M5.00 10 M
1/2
1/2 1/2
1/2
1.00 10 -2
-2
M  5.00 10 -3
-3
M
kk
 c
c 
 1.40
1.40 •10
•10
33
k pp  k ccRT n
n
n =1 -1.5 = -0.5
k pp  1.40 •1033 • RT .5
.5
 1.40 •1033 • 0.08206 1673 .5
.5

k pp  1.20 1022

Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI
Tipe 2 : Kesetimbangan
Tipe soal ke Dua, Konstanta kesetimbangan dan konsentrasi awal di-
ketahui, dan konsentrasi saat kesetimbangan yang ditanyakan.
Diketahui : [Kons]o dan Keq Tanya : [Kons] saat kesetimbangan
Tahapan perhitungan,

1. Tuliskan persamaan reaksi kesetimbangan dengan setimbang.


2. Tuliskan persamaan Aksi Massa sesuai persamaan reaksi dan koefisien.
3. Buat daftar konsentrasi awal dari zat-zat yang diketahui.
4. Buat tabel iDe (i = initial/awal, Δ = perubahan/proses dan e = equilibrium)
hitung konsentrasi saat kesetimbangan dalam suatu variable (x).
5. Masukkan nilai konsentrasi tersebut kedalam persamaan aksi massa
untuk mencari nilai x
6. Nilai x yang didapat digunakan dalam persamaan reaksi kesetimbangan
untuk menentukan nilai konsentrasi bagi setiap spesi yang terdapat di
dalam reaksi.

Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI


2. Hitung Keq iΔe - metode (Tipe1 & 2)
• A mixture of 0.1000 mol of CO2 , 0.05000 mol of H2, and 0.1000 mol of H2O is placed in a
1.000 L vessel. The following equilibrium is established:
• CO2 (g) + H2 (g)  CO(g)+ H2O (g) At equilibrium [CO2] = 0.0954 M. (a)
Calculate the equilibrium concentrations of H2, CO, and H2O. (b) Calculate the Kc for
the reaction (c) Calculate Kp for the reaction?

CO2(g) + H2 (g)  CO (g) + H2O (g)


i 0.1000M 0.0500 - 0.1000
V = 5.0 L  X X X X
e 0.0954 ? ? ?
0.1000
 - x = .0954
x = .0046 e 0.0954 0.0454 0.0046 0.1046

0.1046M 0.0046M
K  K c RT  0.11
0
Kc =  0.11
 0.0454M
  0.0954M  p
Temp isn’t known, but Dn = 0
Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI
3a. Calculation: Product formed @ Equilibrium (Type2)
• How much SO3 is formed when 0.50 mol of SO2 and 0.50 mol NO2 are in
1.00 L at 821 °C. Kc = 6.85 at this temperature.
SO2(g) + NO2(g)  SO3 (g) + NO(g)
i 0.50 M 0.50M 0.00 0.00
 X  X X +X

e 0.50 - X
 0.50- X +X +X

Kc =
SO3  NO  6.85 =
X X
 SO2  NO2  0.50 - X 0.50 - X
X X
2
Perfect square
 6.85  2.617
type problem
0.50 - X
2
0.50 - X
X = 1.3 - 2.617X, 3.617X = 1.3, X = 0.36M
 Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI
3b. Calculation: Product formed @ Equilibrium (Type2)
• How much SO3 is formed when 0.50 mol of SO2 and 1.00 mol NO2 are in 1.00 L at
821 °C. Kc = 6.85 at this temperature. (Non-perfect square)
SO2(g) + NO2(g)  SO3 (g) + NO(g)
i 0.50 M 1.00M 0.00 0.00
 X  X X +X
e

 0.50 - X 1.00- X +X +X

Kc =
SO3  NO  6.85 =
X X Non-perfect
square problem.
 SO2  NO2  0.50 - X 1.00 - X Solve quadratic

X
2

 6.85 Quadratic Equation :


0.50 - X• 1.00 - X 10.28  10.282 - 4(3.43)(5.85)
X=
-b  b2  4ac 2(5.85)
X
2
x= 
 6.85  2a

0.50 -1.50X + X 
2
10.28  5.04
X= =1.309M or 0.447M
 5.85
5.85X2  10.28X   3.43  0 
Only answer which makes
a  5.85 b  10.28 c  3.43
X = 0.447M sense chemically
a =1 b= -1.757 c= 0.586 
Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI
4. Calculating Keq: Method of Approximation (Type2)
• NOCl decomposes to form the gases NO and Cl2. At 35°C the equilibrium
constant is 1.6•10-5. If 1.0 mol of NOCl is placed in a 2.0 L flask what are the
concentration of all specie at equilibrium?
2NOCl  2NO + Cl2 Kc = 1.6 10 -5
i 0.50 M 0 0
V = 2.0 L  2X 2X X


  e 0.5 - 2X + 2X +X

(2X)2  X Assume 0.5 - 2X ~ 0.5


K c = 1.6 10 -5 =
 (0.5 - 2X)2 since
 K c =1.6 10 -5

4X2  X
1.6 10 -5 = , 4X

3
= 4 10 -6
, X =1 10 -2

 (0.5) 
2

Check
 assumption : 0.5 - 2X = 0.5 - 2(1 10 -2
) = 0.48 ~ 0.50
 Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI
Assumption Check
• When making assumptions, if a reaction has a relatively small k eq and a
relatively large initial reactant concentration, then the concentration
change (x) can often be neglected without introducing significant error.
This does not mean x = 0, because then this would mean there is no
reaction. It means that if a reaction proceeds very little (small k) and if
you start with a high reactant concentration, very little will be used up, so
the following holds.
• [react]o -x ≈ [react]eq ≈ [react]o
• When making the assumption that x is negligible, you must check that the
error introduced is not significant. If the assumption results in a change
(error) in concentration of less than 5%, the error is not significant and
the assumption is justified.
• To test the assumption, use the following formula:
• D conc / initial concentration) • 100 < 5%
• In the previous problem, the assumption is check by the following
calculations: [2x / (0.5) ] • 100 = [ 2(1•10 -2) / 0.5 ]•100 = 4% < 5% The
assumption is valid in this example.

Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI


Excercise
1. CO2 + H2  H2O(g) + CO
Apa yang akan terjadi jika ke dalam reaksi ditambahkan
“drying agent” untuk menyerap H2O?
2. H2(g) + I2(g)  2HI(g)
Apa yang akan terjadi jika ke dalam reaksi ditambahkan gas
nitrogen (asumsi nitrogen = gas yang inert/tidak bereaksi ?
3. NaCl(s) + H2SO4(l)  Na2SO4(s) + HCl(g)
What happens when reaction is carried out in an open
container ?
4. AgCl(s)  Ag+(aq) + Cl–(aq)
Apa yang akan terjadi jika ke dalam larutan ditambahkan
sejumlah NaCl ?
5. N2 + 3 H2  2 NH3
Apa yang akan terjadi jika ditambahkan Katalist ?
Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI
6. At 250 ° C, the reaction PCl5 (g)  PCl3 (g) + Cl2 (g) has an
equilibrium constant Kc = 1.80. If 0.100 mol PCl5 is added
to a 5.00-L vessel, what are the concentrations of all specie
at equilibrium ?
7. Exactly 4 mol of SO3 is sealed in a 5.0 L container
@1500K. Kc is 9.34 for the rxn, what are the conc. of all
specie at equilb?

Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI


1. Calculating Keq: Quadratic (Type2)

PCl5 (g)  PCl3 (g) + Cl2(g) -1.80  1.802 + 4(0.036)


X=
i 0.02 M 0 0 2(1)
 X X X - 1.80  1.84
X= = .0198M
2(1)
e 0.02 - X
 +X +X 

K c =1.80 =
PCl3  Cl2 
=
 
X
2

PCl3   Cl2   0.0198 M


 PCl5  0.2 -  X
1.80 (0.02- X) = X2 [PCl5] = 0.0200-0.0198
0.036 - 1.80 X = X2  = 2•10-4M
for this initial condition, the reaction
X +1.80 X - 0.036 = 0
2
essentially goes to completion.

a X2 + bX + c = 0

Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI


2. Calculation: Product formed @ Equilibrium (Type2)

2SO3(g)  2 SO2(g) + O2(g) .256  2.74 10 2 =


0.80 - 2x
2

i 0.80 M 0.00 0.00 9.34


  2x + 2x +x 0.166  0.80  2x
e
 0.80- 2x + 2x +x
2x  0.8  0.166 M
SO2   O2  2x  
2
 x  x  0.317
2

Kc = = 9.34 = >>1
 SO3 2 0.80 - 2x
2
Second iteration yields
Note: Kc>>1, Rxn favors forward x = 0.342 M
Assume reaction goes to completion or .  Third iteration yields x
80M-2x ~ 0, therefore x ~ 0.4M. Using the
iteration method, x is solved for in the = 0.335 M
equation .80M-2x.

4x 
3


4  0.43  9.34
therefore, [SO3]=.130M,
[SO2]=0.670M, [O2]= 0.335 M
0.80 - 2x 0.80 - 2x
2 2

Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI


Procedure for Solving Equilibrium Problems
• 1. Write the balanced equation for the reaction.
• 2. Write the equilibrium expression using the Mass Action Expression.
• 3. List the initial conditions.
• 4. Determine the type of equilibrium problem you have.
• Type1 - Given the equilibrium concentration, solve for K eq .
• Type2 - Given Keq and initial concentration, solve for conc. @ equilb.
• Type1
• Plug the equilibrium concentration into the Mass Action and solve for the
equilibrium constant, Keq .
• Type2
• a) Set up the iDe table and solve for the equilibrium concentration in terms of
a variable (x).
• b) Plug the equations expressing the equilibrium concentration into the
mass action expression and solve for x
• c) Assign the value of x to the equilibrium concentration equation and
determine the numerical value for the equilibrium concentration for each specie
in the reaction.

Dr. Ridla Bakri, MPhiL – Dept. Kimia FMIPA-UI

You might also like