Professional Documents
Culture Documents
Presentasi Public Relations
Presentasi Public Relations
3. building a relationship
with key stakeholders
across numerous platforms
2. engaging
in order to shape and frame
the public perception of an
organization.
Anticipating, analyzing and interpreting :
public opinion,
Public relations attitudes and
also encompasses issues that might have an impact, for
the following: good or ill, on the operations and plans of
the organization.
Public Relations
Public relations adalah
aktivitas manajemen
komunikasi antara organisasi
Public Relations : Direncanakan
dan publik organisasi dalam
upaya menciptakan image dan
hubungan positif.
Organisas Manajem
Public Aktivitas
i en
Komunik
Hubunga
asi Image Pengaruh
n positif
Persuasif
Public relations Menumbuhkan/
menyangkut Komunikasi Menggunakan mengembangkan
aktivitas sebagai persuasif media massa kepentingan
berikut yaitu: publik/khalayak,
Aktivitas Melakukan
Alat management, promosi/memprom Publisitas Lobbying
Public osikan
Lambaga/Organisasi.
Front Liners
Public
Individu, Small Group,
Organisasi dan Masyarakat
Model Peran Public Relations dan, Organisasi dan Public
HAA /
N
I
PER ANISAS
PUBLI
PUBLIC
U SA
RELATIONS
C
ORG
Mewakili perusahaan - PR representatif di
garda depan
Membantu membangun & memelihara
Tugas image
Front Malayani publik dgn sangat baik.
Liners Membina hubungan positif - emosional
benefit
Mencegah kekecewan publik/pelanggan
Kemampuan dan penggunaan bahasa yang baik.
Penampilan yg menarik
tugas dengan :
Team work
Identity
Tepat waktu
Cakap
Saling mendukung/membantu
Manajemen PR Mencapai tujuan organisasi
bagi Front Liner
Leadership
Kemampuan berkomunikasi
Pengetahuan mengenai klien atau
khalayak
Sikap masyarakat Strategi humas/
public relations
Pro Conserve
Tujuannya aktivitas PR melalui komunikasi
:
• a. Membangkitkan kesadaran individu.
• b. Memanfaatkan kekuatan psikologis dan sosial
komunikan .
Komunikasi • c. Efeknya akan memengaruhi pikiran (kognitif), sikap
(affective) dan prilaku (behavior).
Persuasi
Tindakan persuasi adalah:
dan
Public • - Komunikasi dalam bentuk yang lembut,
• - Tanpa memaksa dan tanpa kekerasan
Relations (coercive).
• - Dilakukan dengan cara terbuka.
• - merupakan dua kesatuan yang terlepas satu
sama lain dalam pengambilan keputusan.
Credibility Context Content
Delapan (8) hal yang
mendukung komunikasi
yang dikenal dengan Clarity Continuity Consistency
“The Eight C’s of
Communication” yaitu:
Capacity of
Channels
audience
Let’s Discuss
Evaluation
Evaluation
Fungsi-fungsi > Media dan Public Relations (PR) adalah dua lembaga penting dalam
kampanye pemilihan umum.
PR Politik > Fungsi berita yaitu untuk mengungkap suatu peristiwa atau keadaan
Menurut yang terbuka dan tanpa rekayasa, sehingga masalah inilah yang harus
dikuasai oleh seorang PR tentang para kandidat mereka agar dapat
Kotler, (2000) menyusun strategi untuk kampanye.
4.Mengupayakan langkah-
5. Memberikan saran-saran,
langkah lobi dengan berbagai
pertimbangan, atau bimbingan
kalangan termasuk dengan
kepada partai politik atau
pemerintah dan aparat
kandidat, misalnya mengenai
keamanan, untuk
isu publik, posisi-posisi, dan
mengantisipasi ketika ada hal-
citra partai atau kandidat di
hal yg berkaitan dengan
mata publik atau khalayak.
masalah-masalah tertentu.
Upaya untuk menampilkan diri pada masyarakat sesuai
dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat serta dapat
dipasarkan sehingga mendapatkan dukungan suara dalam satu
pemilihan. politik melalui media, merupakan strategi yang
Pencitraan
Pencitraan juga sangat ampuh dalam menanamkan opini pada
masyarakat tentang suatu partai.
diri Melalui pencitraan diharapkan terjadi pergeseran opini ke
dalam arah yang lebih baik.
adanya opini publik yang positif, keputusan memilih menjadi
Politik keniscayaan terhadap partai yang sedang bertarung di arena
politik.
Opini publik sendiri merupakan metode persuasi dengan
sistem komunikasi yang lebih luas.
Pada dasarnya citra berakar
Pencitraan pada diri seorang public figure
dari nilai-nilai kepercayaan misalnya, dibentuk oleh pencitraan diri yang
yang secara nyata diberikan diolah secara sengaja sedemikan rupa dengan
secara individual dan harapan dari pencitraaan itu adalah mendapat citra
merupakan pandangan atau positif di mata masyarakat luas.
persepsi.
Kadang pencitraan tersebut tidak selalu
Seorang tokoh populer menghasilkan opini publik yang sesuai dengan apa
(public figure) dapat yang diharapkan oleh pelaku pencitraan.
menyandang citra baik atau
buruk. Kedua hal tersebut
bersumber dari citra-citra Hal itu disebabkan karena latar belakang, status
yang berlaku dan terbentuk sosial, ekonomi, perbedaan pengalaman, serta
dari hal-hal yang dilakukan aspek-aspek lain dapat mempengaruhi pemaknaan
tokoh tersebut baik bersifat terhadap pencitraan yang dibangun.
positif maupun negatif.
Firmanzah, bahwa citra atau image dibutuhkan sebagai strategi positioning untuk membedakan satu partai politik dengan partai politik
lainnya.
Pencitraan merupakan konstruksi atas representasi dan persepsi masyarakat terhadap suatu partai politik atau individu mengenai semua hal
yang terkait dengan aktifitas politik. (Firmanzah, Marketing Politik: Antara Pemahaman dan Realitas , Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
2012 )
a. Persepsi, yaitu hasil pengamatan terhadap unsur lingkungan yang dikaitkan dengan suatu
proses pemaknaan individu terhadap rangsangan berdasarkan pengalamannya mengenai suatu
produk (politik). Kemampuan mempersepsi itulah yang dapat melanjutkan proses
pembentukan citra.
b. Kognisi, yaitu suatu keyakinan diri individu terhadap stimulus. Keyakinan itu akan timbul
apabila individu telah mengerti rangsangan itu sehingga individu harus diberikan informasi-
informasi yang cukup dan dapat mempengaruhi perkembangan informasinya.
c. Motif, yaitu keadaan dalam individu yang mendorong keinginan individu untuk melakukan
kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan.
d. Sikap, yaitu kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasa dalam menghadapi
obyek, ide, situasi atau nilai. Sikap bukanlah perilaku, tetapi merupakan kecenderungan untuk
berperilaku dengan cara-cara tertentu (Soemirat dan Elvinaro, 2005, Azhar , 2017)
Citra Publik
Kandidat Pemilih
Pemasaran kandidat
100
80
90
60
70
40
50
20
30
10
TAHAP PEMENANGAN PEMILU
100% Dipilih
90%
80%
P O P U LA R I TA S
70%
60% didukung
50%
40 % Disuka
30%
20 % Dikenal
10 % diketahui
K ERJA PO LITIK
target akhir, per
kebanyakan
diinggat didukung saja
orang merasa,
dipilih belum tentu di pilih
setelah suka pasti
didukung,
padahal tidak, didukung
meskipun suka,
kalo tidak di
dukung juga Diketahui dan dikenal
tidak ada hasil belum tentu disuka.
Contoh Banyak orang tahu
disuka Wiranto, tapi belum tentu
banyak yang suka
kandidat tidak
cukup hanya
diketahui, tetapi
juga harus dikenal Apa yang membuat kita
apa yang dikenal yakin diketahui pemilih?
dilakukan, dan apa diketahui Banyak Partai Banyak
untungnya bagi
Caleg, Pemilih Terbatas
pemilih
Seperti apa citra mereka ?
Tahapan Pencitraan
Mengetahui
Peta Politik
Lingkungan
kandidat Menyusun
Menentukan
( jumlah skenario
citra diri yang
penduduk, berdasarkan
ingin
jumlah Menentukan media yang
ditampilkan
pemilih, data bentuk akan
(pencitraan Target Sasaran
pilah, jumlah pemasaran digunakan.
juga
partai politik, citra diri Dalam bentuk
memperhatikan
jumlah kursi, seperti apakah
potensi
perolehan citra diri itu
kandidat)
tahun lalu, ditampilkan?
basis sosial
masyarakat
dsb)
Push Political Marketing
Langsung berhadapan dengan calon
Pendekatan pemilih.
Media
Pencitraan Menggunakan Stiker
Menggunakan Spanduk
Menggunakan Poster
Terima Kasih
POLITIK (sejatinya)
BERBUDI LUHUR…