Download as ppt, pdf, or txt
Download as ppt, pdf, or txt
You are on page 1of 30

INTEGRASI INDIKATOR JASA LINGKUNGAN

KEDALAM KARBON HUTAN


DI TAMAN NASIONAL
“Menuju Operasionalisasi Peran Konservasi kedalam REDD+ di Indonesia”

Oleh:
Subdit PJL Panas Bumi dan Karbon
Disampaikan pada acara:
Bimbingan Teknis Bidang Pemanfaatan Jasa Lingkungan Karbon di Hutan Konservasi
di Kantor Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan
Kota Agung, 19 September 2018

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan


Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Dan Ekosistem
Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan Konservasi
http://jasling.menlhk.go.id
OUTLINE
Hasil Perundingan Perubahan Iklim
REDD+: Konsep vs Operasionalisasi
Internalisasi Hasil Perundingan Perubahan Iklim kedalam Kebijakan Nasional
Konsep Pemanfaatan Jasa Karbon Hutan di Kawasan Hutan Konservasi
PermenLHK No. P.70/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2017 tentang Tata Cara
Pelaksanaan REDD+
Tantangan Operasionalisasi Peran Konservasi kedalam REDD+
Upaya Mengintegrasikan Jasa Lingkungan kedalam Stok Karbon

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan


Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Dan Ekosistem
Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan Konservasi
http://jasling.menlhk.go.id
Hasil Perundingan Perubahan Iklim
PARIS AGREEMENT
PARIS AGREEMENT
A Article 5.1

BALI ACTION
BALI ACTION PLAN PLAN Parties
Parties should
should take
take action
action to
to conserve
conserve and
and
Article 1(b)(iii)
Article 1(b)(iii) enhance,
enhance, as as appropriate,
appropriate, sinks
sinks and
and reservoirs
reservoirs
of
of GHG
GHG as as referred
referred to
to in
in Article
Article 4,
4, paragraph
paragraph
Policy
Policy approaches
approaches and and positive
positive 11 (d),
(d), of
of the
the Convention,
Convention, including
including forests
forests
incentives
incentives onon issues
issues relating
relating toto
reducing
reducing emissions
emissions from
from
deforestation
deforestation and
and forest
forest Article 5.2
degradation
degradation in in developing
developing
countries;
countries; and
and the
the role
role of
of Policy
Policy approaches
approaches andand positive
positive incentives
incentives for
for
activities
activities relating
relating to
to reducing
reducing emissions
emissions from
from
conservation,
conservation, sustainable
sustainable deforestation
deforestation andand forest
forest degradation,
degradation, andand the
the
management
management of of forests
forests and
and role
role ofof conservation,
conservation, sustainable
sustainable management
management
enhancement
enhancement of of forest
forest carbon
carbon of
of forests
forests and
and enhancement
enhancement of of forest
forest carbon
carbon
stocks
stocks in
in developing
developing countries
countries stocks
stocks inin developing
developing countries
countries [REDD+]
[REDD+]
[REDD+]
[REDD+]
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Dan Ekosistem
Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan Konservasi
http://jasling.menlhk.go.id
REDD+: Konsep vs Operasionalisasi

Penurunan emisi dari Metodologi


deforestasi dan degradasi Penyediaan Insentif
hutan

Peran konservasi  Pendekatan


(the role of conservation) additionality
 Skenario BaU
REDD+
Sustainable Management of
Forest

Peningkatan stok karbon hutan


Internalisasi Hasil Perundingan Perubahan Iklim kedalam
Kebijakan Nasional
B
Undang-Undang RI Nomor 16 Tahun 2016
tentang Pengesahan Paris Agreement to The UNFCCC

Pengarus-utamaan isu perubahan iklim ke dalam program


masing-masing Eselon I lingkup KLHK

C
Sejalan dengan UU RI Nomor 16 Tahun 2016, UU Nomor 41 Tahun 1999 dan
PP Nomor 28 Tahun 2011 jo PP Nomor 108 Tahun 2015

PermenLHK tentang Pemanfaatan Jasa Karbon Hutan


di Kawasan Hutan Konservasi
Konsep Pemanfaatan Jasa Karbon Hutan
di Kawasan Hutan Konservasi

RED Penurunan emisi dari DEFORESTASI Skema Penurunan


D Penurunan emisi dari DEGRADASI HUTAN Emisi
Pengelolaan hutan berkelanjutan Skema Konservasi Stok
Peran konservasi Karbon Hutan
+ Peningkatan stok karbon hutan Skema Peningkatan
Stok Karbon Hutan
Konsep Pemanfaatan Jasa Karbon Hutan
di Kawasan Hutan Konservasi
PEMANFAATAN JASA KARBON
HUTAN DI KAWASAN HUTAN
KONSERVASI
PEMELIHARAAN STOK PENINGKATAN STOK
KARBON HUTAN KARBON HUTAN
SKEMA
SKEMA SKEMA
KONSERVASI
PENURUNAN PENINGKATAN
STOK KARBON
EMISI STOK KARBON HUTAN
HUTAN
The role of
conservation
Additionalities Potential loss
KORELASI
(kinerja penurunan emisi) (resiko kehilangan)

Pemodelan hubungan
REDD+ antara stok karbon & jasa
lingkungan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Dan Ekosistem
Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan Konservasi
http://jasling.menlhk.go.id
Konsep Pemanfaatan Jasa Karbon Hutan
di Kawasan Hutan Konservasi
PEMELIHARAAN STOK KARBON HUTAN PENINGKATAN STOK KARBON HUTAN

SKEMA PENURUNAN SKEMA KONSERVASI


SKEMA PENINGKATAN STOK KARBON HUTAN
EMISI STOK KARBON
o Perlindungan ekosistem dari HUTAN o Pembinaan habitat melalui:
ancaman kebakaran, o Peningkatan kelestarian - penanaman dan pengkayaan dengan jenis tumbuhan
pembalakan liar, jasa lingkungan/jasa endemik dan/atau jenis asli dalam rangka penyediaan pakan,
perambahan; ekosistem tata air; tempat bersarang dan ruang wilayah jelajah satwa;
o Perlindungan terhadap kehati o Pengembangan jasa - eradikasi dan pengendalian jenis pengganggu (invasive alien
yang meliputi ekosistem, lingkungan/jasa species);
jenis dan genetik yang ekosistem keindahan o Percepatan proses mekanisme alam;
mencakup satwa, tumbuhan dan fenomena alam o Pembinaan obyek wisata alam;
dan jasad renik dari ancaman (ekowisata); o Pembinaan populasi dengan meningkatkan jumlah populasi:
penurunan dan/atau o Peningkatan kehati; - satwa liar melalui pelepasliaran satwa utama dan satwa
kepunahannya; o Peningkatan kelestarian mangsa endemik dan/atau jenis asli satwa setempat yang
o Pemeliharaan daya dukung produk jasa populasinya terancam punah
ekosistem bagi kelestarian lingkungan/jasa - tumbuhan liar melalui penanaman jenis tumbuhan endemik
produksi jasa ekosistem. dan/atau jenis asli dalam rangka penyediaan pakan, tempat
lingkungan/jasa ekosistem bersarang dan ruang wilayah jelajah satwa;
o Peningkatan sosial ekonomi - hidupan liar melalui relokasi satwa liar dan/atau eradikasi.
masyarakat daerah
penyangga kawasan hutan
konservasi.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan


Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Dan Ekosistem
Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan Konservasi
http://jasling.menlhk.go.id
PermenLHK No. P.70/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2017 tentang Tata
Cara Pelaksanaan REDD+

PERMENLHK P.70/MENLHK/ SKEMA


SKEMA PEMANFAATAN
PEMANFAATAN JASA
JASA
KARBON
KARBON HUTAN
HUTAN DI
DI KAWASAN
KAWASAN
SETJEN/KUM.1/12/2017 HUTAN
HUTAN KONSERVASI
KONSERVASI

Pengurangan emisi dari 1 Skema


Skema pencegahan
pencegahan
deforestasi dan
degradasi hutan deforestasi
deforestasi dan
dan degradasi
degradasi
hutan
hutan dan/atau
dan/atau lahan
lahan gambut
gambut
Pelaksanaan Konservasi stok karbon (skema
(skema penurunan
penurunan emisi)
emisi)
REDD+ hutan

Pengelolaan hutan 2 Skema


Skema konservasi
konservasi stok
stok
berkelanjutan karbon
karbon hutan
hutan
Peningkatan stok karbon
hutan 3 Skema
Skema peningkatan
peningkatan stok
stok
karbon
karbon hutan
hutan

Entry Point Rekognisi


PermenLHK No. P.70/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2017 tentang Tata
Cara Pelaksanaan REDD+

A
Pengurangan emisi dari deforestasi dan
degradasi hutan

Konservasi stok karbon hutan

Pembayaran Berbasis Pengelolaan hutan berkelanjutan

Kinerja Peningkatan stok karbon hutan

A Manfaat selain karbon

KAJIAN INTEGRASI INDIKATOR


Belum didukung metodologi, tata
JASA LINGKUNGAN KE DALAM
cara penilaian yang baik, dan tata
KARBON HUTAN DI TAMAN cara implementasi di lapangan
NASIONAL METODOLOGI

 Peluang kegiatan pengelolaan kawasan hutan konservasi untuk mengakses pendanaan REDD+
 Dukungan pendanaan untuk memenuhi kesenjangan kebutuhan pengelolan kawasan hutan konservasi
Tantangan Operasionalisasi Peran Konservasi kedalam REDD+

Penurunan emisi dari Metodologi


deforestasi dan degradasi Penyediaan Insentif
hutan

Peran konservasi  Pendekatan


(the role of conservation) additionality
 Skenario BaU
REDD+
Sustainable Management of Metodologi untuk
Forest
merepresentasikan
peran tersebut masih
Peningkatan stok karbon hutan sangat terbatas

Peran hutan konservasi dalam pemeliharaan dan/atau peningkatan


stok karbon belum terapresiasi dengan baik
Tantangan Operasionalisasi Peran Konservasi kedalam REDD+

Nilai Karbon Hutan

Di Luar Kawasan Di Dalam Kawasan


Konservasi Konservasi

Stok
Karbon Jasa Lingkungan
Stok
Karbon 1 Biodiversity
2 Air
3 Ekowisata

memelihara/ menjamin
meningkatkan keberlangsungan
stok karbon jasa lingkungan

Pendekatan potential loss


Upaya Mengintegrasikan Jasa Lingkungan kedalam Stok
Karbon

Hasil kajian ini akan dijadikan


pedoman pemanfaatan jasling
berbasis karbon di taman Stok Karbon = f (a+b+c)
nasional (operasionalisasi
PermenLHK No. P.70/2017
secara khusus bagi UPT Ditjen
KSDAE)
Lokasi Kajian
Integrasi Jasa Lingkungan ke dalam stok karbon:
Sebuah pendekatan peran konservasi stok karbon

• Stok karbon terdapat di: (1) biomasa di atas tanah; (2) biomasa di
bawah tanah; (3) tanah; (4) kayu mati; dan (5) serasah
• Pohon merupakan kunci dari keberadaan stok karbon di sebuah
ekosistem
• Kehilangan pohon akan berpengaruh pada ketersediaan stok karbon di tempat
lainnya
• Stok Karbon di Ekosistem tertentu dianggap memiliki keterkaitan yang
erat dengan penyediaan jasa lingkungan:
• Biodiversitas
• Air
• Keindahan Alam
• Jika stok karbon berkurang (akibat deforestasi misalnya), maka fungsi
jasa lingkungan lain juga akan terdegradasi
• Biodiversitas berkurang
• Debit atau kualitas air berkurang
• Keindahahan alam berkurang
Penghitungan Stok Karbon #1

EKOSISTEM
DATARAN AGC (tC/ha) BGC (tC/ha) Total
RENDAH
TNMB 96,35 74,74 171,09

TNGHS 252,50 267,20 519,70

TNGP 106,48 91,10 197,58


Penghitungan Stok Karbon #2

EKOSISTEM
AGC (tC/ha) Tanah (tC/ha) Total (tC/ha)
GAMBUT
TN Sebangau 101,40 1.931,63 2.033,03
TN Gunung
85,27 239,97* 325,24
Palung

* Rendahnya nilai cadangan karbon gambut di TN Gunung Palung


disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya karena
dangkalnya kedalaman gambut dan tingkat kematangan
gambut yang masih rendah (fibric).
Integrasi ke Jasa Lingkungan Lain #1

Ekosistem Hutan Hujan Dataran Rendah


Indeks Kehati
Keindahan
Luas Stok Karbon Debit
TN Alam
(Ha) (MgC/ha) (Mm3/th)
Flora Fauna (SBE Index)

Meru Betiri 52.012 171,1 4,30 2,35 876,46 124,2


Gunung 43.446 519,7 2,98 1,97 1.225,39 179,5
Halimun
Salak
Gunung 59.904 197,6 3,17 1.66 144,26 180,3
Palung

Rata-rata 51.787,3 296,1 3,5 2,0 748,7 161,3


Integrasi ke Jasa Lingkungan Lain #2

Ekosistem Gambut
Indeks Kehati
Tinggi
Keindahan
Luas Stok Karbon Muka
TN Alam
(Ha) (MgC/ha) Flora Fauna Air
(SBE Index)
(cm)

Sebangau 542.141 2.033,03 4,5 3,06 157,3 19,1


Gunung
29.953 325.24 1,96 3,15 112,5 N/A
Palung

Rata-rata 286.047,0 1.179,13 3,23 3,105 134,9 19,1


Estimasi Nilai Stok Karbon

• Nilai Stok Karbon = Nilai • Estimasi Nilai Air


Biodiversitas + Nilai Jasa Air • Tarif PNBP (Pungutan Usaha
+ Nilai Jasa Wisata Alam Pemanfaatan Air di Kawasan
hutan konsevasi) Skala
besar x 50% Debit Tahunan
• Estimasi Nilai Biodiversitas
• Flora komersial (Harga • Estimasi Nilai Wisata Alam:
Pasar) dan non komersial • Travel Cost Method
(Rehabilitation Cost)
• Fauna (Harga Pasar
Terboboti sudah
mempertimbangkan nilai • Estimasi Harga Stok Karbon
konservasi dan harga pasar) (Rp/tC) = Nilai Stok Karbon
dibagi dengan Volume Stok
Karbon
Penghitungan Nilai Ekonomi Karbon #1

EKOSISTEM HUTAN DATARAN RENDAH


Estimasi Nilai Ekonomi Stok
Volume Stok Karbon
Keindahan Total Nilai Karbon
Biodiversitas Jasa Air
Alam Jasling
TN (Rp (Rp
(Rp (Rp
Milyar/thn) Milyar/thn)
Milyar/thn) Milyar/thn) (tC) (tC/ha) (Rp/tC.thn) (Juta Rp/ha.thn)

MB 832,63 105,2 183,6 1.121 8.898.910,63 171,09 126.017,0 21,56


GHS 1.195,1 127,44 117,5 1.440,0 22.578.835,50 519,70 63.783,0 33,15
GP 3.886,4 36,93 0,4 3.923,7 11.836.027,00 197,60 331.506,0 65,50

Rata-
1.971,38 89,86 100,50 2.161,57 14.437.924,38 296,13 173.768,67 40,07
rata
Penghitungan Nilai Ekonomi Karbon #2

EKOSISTEM RAWA GAMBUT


Volume Stok Karbon Estimasi Harga Stok Karbon
Total Nilai
Keindahan
Biodiversitas Jasa Air Jasa
Alam
TN (Rp (Rp Milyar/ Lingkungan
(Rp Milyar/
Milyar/thn) thn) (Rp Milyar/ (tC) (tC/ha) (Rp/tC.thn) (Juta Rp/ha.thn)
thn)
thn)

Sebangau 34.591,1 306,70 5,00 34.902,8 1.102.186.206,5 1.156,70 38.392,0 444,08


Kesimpulan #1a

Indeks Kehati
Luas Indeks
Ekosistem Hutan Dataran Stok Karbon Debit Air
Rata-rata Faun (Juta m3/thn) Keindahan
Rendah (tC/ha) Flora
(ha) a Alam

Nilai Parameter 51.787,3 296,1 3,5 2,0 748,7 161,3


Nilai Ekonomi Biodiversitas
(Rp Milyar/tahun) 1.971,38
Nilai Ekonomi Jasa Air
(Rp Milyar/tahun) 89,86
Nilai Ekonomi Wisata Alam
(Rp Milyar/tahun) 100,50
Nilai Ekonomi Stok Karbon
(Rp/tC.tahun) 173.768,67
Nilai Ekonomi Stok Karbon
(Juta Rp/ha.tahun) 40,07
Kesimpulan #1b
Indeks Kehati
Tinggi
Luas Stok Indeks
Rata-rata
Ekosistem Rawa Gambut Rata-rata Karbon Faun Keindahan
Flora Muka Air
(ha) (tC/ha) a Alam
(cm)
Nilai Parameter 286.047 1.179,13 3,23 3,105 19,1 134,9
Nilai Ekonomi
Biodiversitas 34.591,1
(Rp Milyar/tahun)
Nilai Ekonomi Jasa Air
306,70
(Rp Milyar/tahun)
Nilai Ekonomi Wisata
Alam 5,00
(Rp Milyar/tahun)
Nilai Ekonomi Stok Karbon
38.392,0
(Rp/tC.tahun)
Nilai Ekonomi Stok Karbon
444,08
(Juta Rp/ha.tahun)
Kesimpulan #2

• Belum diperoleh pola hubungan yang jelas antara jasa lingkungan


biodiversitas, air, dan keindahan alam dengan volume stok karbon di
masing-masing ekosistem yang dianalisis
• Namun Indikator-indikator yang diukur mampu menjelaskan
perbedaan-perbedaan yang ada terutama antar ekosistem yang dapat
dijadikan langkah awal untuk membuat panduan analisis jasa
lingkungan di taman nasional
• Kelemahan pendekatan ini adalah, untuk nilai jasa lingkungan yang
sama namun dengan volume stok karbon yang lebih besar, maka nilai
stok karbon menjadi lebih kecil.
• Namun demikian, jika ditinjau dari sudut pandang nilai per hektar,
maka dapat diketahui untuk wilayah yang memiliki stok karbon tinggi
maka nilai karbon dalam satu luasan tertentu akan jauh lebih besar
dibandingkan dengan areal yang memiliki stok karbon rendah.
• Hal ini juga dipengaruhi oleh sejauhmana nilai-nilai jasa lingkungan
dapat dimonetifikasi (dinilai setara uang) untuk masing-masing
ekosistem dengan stok karbon yang berbeda-beda.
Kesimpulan #3

• Peluang pemanfaatan jasa lingkungan karbon di taman


nasional dapat mengikuti skema REDD+ melalui:
• Peningkatan peran konservasi stok karbon
• Penghitungan manfaat selain karbon:
• Jasa Perlindungan Fungsi Hidrologis;
• Perlindungan Fungsi Ekologis;
• Perlindungan keanekaragaman Hayati;
• Penguatan Sumber Penghidupan (livelihood);
• Peningkatan tata kelola hutan dan lahan; dan
• Perlindungan ekosistem esensial
• Konsep integrasi jasa lingkungan dalam penelitian ini
dapat digunakan untuk membantu mendekati kegiatan
manfaat selain karbon
Saran

• Mengingat keterbatasan penelitian yang hanya dapat


mencakup dua ekosistem, yaitu hutan hujan dataran
rendah dan gambut, maka upaya serupa perlu dilakukan
untuk memperoleh gambaran ekosistem-ekosistem
lainnya di taman nasional di Indonesia
• Hasil penelitian perlu direlasikan dengan peraturan
yang berlaku terkait dengan REDD+ untuk mendukung
peran yang lebih besar dari taman nasional pada upaya
mitigasi perubahan iklim nasional
• Upaya implementasi perlu didukung oleh kajian
kelembagaan terkait dengan kesiapan taman nasional
membumikan konsep integrasi jasa lingkungan ke dalam
stok karbon
TANTANGAN IMPLEMENTASI KAJIAN

1 METODOLOGI KONSERVASI STOK KARBON DALAM REDD+


Memasukkan konsep kajian ke dalam metode MRV dalam REDD+

2 METODOLOGI PENILAIAN MANFAAT SELAIN KARBON


Perlindungan fungsi ekologis, penguatan sumber penghidupan (livelihood),
peningkatan tata kelola hutan dan lahan,dan perlindungan ekosistem esensial
merupakan manfaat selain karbon dlam skema REDD+ yang masih membutuhkan
dukungan metode penilaian, termasuk sistem pemantauan dan verifikasi
kinerjanya.

3 KELEMBAGAAN DI TINGKAT TAMAN NASIONAL


Kesiapan kelembagaan di tingkat taman nasional

Penyusunan Perdirjen KSDAE


Penyusunan Perdirjen
TINDAK KSDAE tentang Pemanfaatan
tentang Pedoman Integrasi
Indikator Jasa Lingkungan ke
Jasa Karbon Hutan di
LANJUT Kawasan Hutan Konservasi
dalam Karbon Hutan di Kawasan
Hutan Konservasi
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Dan Ekosistem
Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan Konservasi
http://jasling.menlhk.go.id

You might also like