Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 9

Rencana Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan

Kehilangan
Nama : Ardyne Lusica
Nim : P17230224100
Kelas : 2B
Perkenalan
Angota Kelompok
1. Shintya Kumala (P17230223079)
2. Ditha Martasari (P17230223079)
3. Mochammad Fuadin (P17230223082)
4. Andini Intan (P17230224089)
5. Ardyne Lusica (P172302240100)
Konsep Dasar Kehilangan

Kehilangan adalah pengalaman emosional dan psikologis yang terjadi ketika seseorang
kehilangan sesuatu yang memiliki makna penting bagi mereka, seperti orang yang dicintai,
pekerjaan, kesehatan, atau hubungan.

Faktor-faktor Kehilangan :
1) Jenis Kehilangan: Setiap jenis kehilangan dapat memicu perasaan yang berbeda. Misalnya,
kehilangan seseorang yang dicintai dapat memicu kesedihan mendalam, sedangkan
kehilangan pekerjaan dapat memunculkan rasa tidak aman.

2) Hubungan dengan Yang Hilang: Hubungan emosional dan fisik seseorang dengan apa yang
hilang juga memengaruhi responsnya terhadap kehilangan. Misalnya, kehilangan pasangan
hidup dapat menghasilkan perasaan kekosongan yang mendalam.

3) Situasi Sekitar: Lingkungan sosial, dukungan keluarga, dan lingkungan fisik juga dapat
mempengaruhi cara seseorang mengatasi kehilangan. Seseorang yang memiliki dukungan
sosial yang kuat mungkin dapat lebih baik mengatasi kehilangan daripada mereka yang
merasa sendirian.
Konsep Berduka

Pengertian Berduka: Ajarkan pasien tentang konsep berduka sebagai respons alami terhadap kehilangan.
Berduka adalah serangkaian reaksi fisik, emosional, dan psikologis yang terjadi setelah mengalami
kehilangan. Jelaskan bahwa setiap individu mengalami proses berduka dengan cara yang berbeda.

Tahapan-tahapan Berduka: Sebutkan dan jelaskan tahapan-tahapan berduka menurut model


Elisabeth Kubler-Ross:
• Denial (Penyangkalan): Pasien mungkin menolak untuk menerima kenyataan kehilangan.
Mereka bisa merasa seperti dalam mimpi atau merasa bahwa itu tidak nyata.
• Anger (Kemarahan): Pasien merasakan kemarahan dan frustrasi terhadap situasi dan orang
lain. Mereka mungkin mencari seseorang atau sesuatu untuk disalahkan atas kehilangan
tersebut.
• Bargaining (Tawar-menawar): Pasien mencoba melakukan tawar-menawar dengan kekuatan
yang lebih tinggi atau takdir untuk menghindari atau membalikkan kehilangan. Ini bisa
menjadi waktu refleksi dan merenung.
• Depression (Depresi): Pasien merasakan sedih yang mendalam dan perasaan kehilangan yang
nyata. Mereka mungkin merasa terisolasi, tidak berdaya, dan kehilangan minat pada hal-hal yang
dulu dinikmati.
• Acceptance (Penerimaan): Pada tahap ini, pasien mulai menerima kenyataan kehilangan dan
merasakan perasaan damai dan relatif stabil. Ini bukan berarti mereka melupakan kehilangan, tetapi
mereka belajar untuk hidup dengan itu.

Dinamika Emosional: Bicarakan tentang beragam perasaan yang mungkin dirasakan selama proses
berduka:
1) Kesedihan Mendalam: Perasaan sedih yang intens dan meluas.
2) Kehilangan Minat: Kehilangan minat pada aktivitas yang biasa mereka nikmati.
3) Perasaan Bersalah: Merasa bersalah atas hal-hal yang tidak dilakukan atau dilakukan sebelum
kehilangan.
4) Penolakan: Kesulitan menerima kenyataan dan merasa seperti ada kesalahan dalam situasi.
Rencana Asuhan

a. Penilaian Kehilangan dan Berduka:


1) Evaluasi Jenis Kehilangan: Pertama, identifikasi jenis kehilangan yang dialami pasien, seperti
kehilangan orang yang dicintai, pekerjaan, kesehatan, atau lainnya.
2) Identifikasi Tahapan Berduka: Tinjau perilaku dan emosi pasien untuk mengidentifikasi tahapan
berduka yang mungkin sedang dialami.
3) Nilai Dukungan Sosial: Evaluasi tingkat dukungan sosial yang ada untuk pasien. Apakah
mereka memiliki keluarga, teman, atau kelompok dukungan yang dapat memberikan dukungan
dan pendengaran?
b. Pengembangan Rencana Asuhan:
4) Bentuk Tujuan Bersama: Bekerjasama dengan pasien, buat tujuan yang realistis dan spesifik
untuk membantu mereka mengatasi kehilangan dan proses berduka. Tujuan ini harus dapat
diukur dan dapat dicapai dalam jangka waktu tertentu.
5) Fokus pada Dukungan Emosional: Rencanakan cara untuk memberikan dukungan emosional
kepada pasien.
3. Koping yang Sehat: Bantu pasien mengidentifikasi strategi koping yang sehat dan adaptif untuk
menghadapi perasaan dan tantangan yang muncul selama proses berduka. Ini bisa termasuk latihan
relaksasi, olahraga, atau mengembangkan hobi baru.

4. Fasilitasi Kegiatan Pengalihan: Diskusikan kegiatan yang dapat membantu mengalihkan perhatian
pasien dari kehilangan, seperti berpartisipasi dalam aktivitas sosial, melakukan hobi yang disukai,
atau mengambil bagian dalam kelompok dukungan.

a. Implementasi Rencana:
1) Dukungan Emosional: Berikan dukungan yang empatik dan penuh pengertian kepada pasien.
Dengarkan cerita dan perasaan mereka tanpa menghakimi.
2) Pendekatan Koping: Bantu pasien menerapkan strategi koping yang telah mereka identifikasi.
Bimbing mereka dalam praktik relaksasi atau teknik mengatasi stres.
3) Aktivitas Pengalihan: Dorong pasien untuk terlibat dalam aktivitas yang membantu mengalihkan
perhatian dari kehilangan. Ini dapat membantu meningkatkan mood dan meredakan tekanan.
a. Evaluasi dan Tindak Lanjut:
1) Tinjau Kemajuan: Evaluasi bagaimana pasien telah mengatasi
kehilangan dan tahapan berduka. Apakah ada perubahan dalam
perilaku, emosi, atau pola pikir?
2) Diskusi Perasaan Baru: Diskusikan apakah ada perasaan atau
reaksi baru yang muncul selama proses asuhan. Berikan ruang
bagi pasien untuk membicarakannya.
3) Sesuaikan Rencana: Jika diperlukan, sesuaikan rencana asuhan
berdasarkan perkembangan pasien. Beberapa tahapan berduka
mungkin memerlukan pendekatan yang berbeda.

You might also like