Bell Pepper Recipes by Slidesgo

You might also like

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 12

Assessment of carotenoid concentrations

in red peppers (Capsicum annuum)


under domestic refrigeration for three
weeks as determined by HPLC-DAD

Amir Hamzah
D1C022022
Table of contents

Refrigasi METODE
01 You can describe the topic of 03 You can describe the topic of
the section here the section here

Refrigator KESIMPULAN
02 You can describe the topic of 04 You can describe the topic of
the section here the section here
REFRIGASI
Refrigerasi adalah proses pemindahan kalor
dari suatu ruangan dengan temperatur
rendah ke temperatur yang lebih tinggi. Pada
ruang dengan temperatur rendah terjadi
penyerapan kalor, sedangkan pada ruang
dengan temperatur tinggi terjadi
pembuangan kalor.
REFRIGATOR
Sistem refrigerasi telah menciptakan alat yang disebut dengan
refrigerator. Refrigerator merupakan alat yang digunakan
untuk melepaskan kalor baik dari suatu benda atau obyek dan
dari suatu ruangan ke lingkungan disekitarnya sehingga obyek
atau ruangan tersebut temperaturnya lebih rendah
dibandingkan lingkunganya.
METODE DAN MATERIAL
1. Samples and sampling
2. Chemicals
3. Carotenoid extraction
4. Saponification
5. High-Performance Liquid Chromatographic – Diode Array
(HPLCDAD) carotenoid analysis.
SAMPLE AND SAMPLING

SAMPEL
The plant material used was Lamuyo-type
sweet red peppers (Capsicum annuum L.)
were acquired from a local supermarket at
commercial maturity stage and from the same
lot, and were then stored in a household
refrigerator at 85% relative humidity and a
temperature of 7 ± 1 °C as an optimum
pepper storage conditions
BAHAN KIMIA

01 02 03
Lutein (xanthophyll from zeaxanthin α- and β-carotene
marigold),

DLL
EKSTRAKSI KAROTENOID
Each pepper sample was placed The mixture was vacuum filtered and the
in a mortar and crushed with a solid residue was collected and re-extracted
pestle two more times with fresh extraction solvent
under the same conditions

using acetone to extract the


carotenoids at least three times,
until a colorless then transferred into a separating funnel

In the first extraction, the internal


standard (a-tocopheryl acetate),
celite

and 20 ml of acetone were placed


in the mortar and the pepper
sample was crushed during 1 min.
SAPONIFIKASI
. Secara singkat, 400 µL karotenoid yang diekstraksi dari paprika ditambahkan ke dalam tabung
reaksi. Jumlah yang sama (400 µL) asam pirogalat dalam etanol dan KOH dalam metanol
kemudian ditambahkan dan ditempatkan dalam penangas ultrasonik dalam kegelapan selama 7
menit. Setelah itu ditambahkan 800 µL air suling dan 1600 µL dietil eter: petroleum eter
(50:50). Setelah divorteks selama 1 menit dan disentrifugasi 3 menit dengan kecepatan 3500
rpm, fase organik (supernatan) dipindahkan ke tabung reaksi lain. Proses ini (dari titik dimana
air sulingan dan dietil eter: petroleum eter ditambahkan) diulangi 2 kali lagi. Bahan organik
yang dikumpulkan dikeringkan dengan nitrogen dan dilarutkan dalam 150 ÿL MeOH: MTBE
(50:50) sebagai persiapan untuk analisis HPLC.
. High-Performance Liquid Chromatographic – Diode Array
(HPLCDAD) carotenoid analysis.
Konsentrasi karotenoid ditentukan dengan HPLC menggunakan sistem yang terdiri dari pompa
model 600, injektor Rheodyne dan detektor photodiode array (PDA) 2998 dan kolom C30 YMC
(5 µm, 250 × 4,6 mm id) , dengan kolom pelindung (Aquapore ODS tipe RP-18). Fase gerak
dibentuk oleh MeOH dengan trimetilamina 0,1% (pelarut A) dan MTBE (pelarut B) dalam
gradien linier. Pada awal, 25, 55 dan 60 menit rasio pelarut adalah 95:5, 70:30, 35:65 dan 95:5.
Deteksi dilakukan pada panjang gelombang 450 nm untuk karotenoid, 285 nm untuk fitoena dan
standar internal, dan 270 nm untuk fitofluena
Hasil dan Pembahasan

Dapat dilihat pada tabel dimana dengan metode yang mirip dengan penyimpanan
domestik (sekitar 4 °C), tidak terlihat variasi apa pun selama tiga minggu
penyimpanan. Penting untuk dicatat bahwa terdapat penurunan yang diamati pada β-
karoten, β-kriptoxantin, dan fitoena pada hari ke-14. Namun, kemudian kadar-kadar
ini meningkat kembali ke tingkat dasar. Perubahan ini sejalan dengan penurunan nilai
VFM yang teramati pada cabai merah pada hari ke-14, yang kemudian pulih pada
akhir periode penelitian
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian kali ini yang membahas tentang pengaruh
penyimpanan refrigasi terhadap kuantitas karoten yang terkandung dalam
cabe merah kali ini. Penyimpanan pada suhu 7 °C selama tiga minggu
tidak memberikan dampak pada konsentrasi karotenoid.

You might also like