Ayub

You might also like

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 39

MANAJEMEN PEMELIHARAAN INDUK LAKTASI

DI PT. NUSANTARA AGRI SEJATI SUKABUMI


JAWA BARAT

Oleh
Dosen Pembimbing
Ayub Abihail de Queljoe
Annisa Hakim, S.Pt, M.Si
J3I118009

TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN TERNAK


2021
BIODATA

NIM Ayah
J3I118009 Adrian Mikhael de Queljoe
email Ibu
ayubdequeljoe@gmail.com Sauduran Hutabarat
Ayub Abihail de Queljoe
Sosial Media HP & WA
ayubdequeljoe (Ig) 083196988851
1
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PENDAHULUAN
TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN TERNAK
LATAR BELAKANG
4
3 Dapat beranak (Murdani 2017)

Faktor pertama kali di


produksi umur 22 bulan,
• Genetik idealnya 3 tahun
• Lingkungan 2
2011
Produktivitas = 959,7
ton
5
Konsumsi = 2.964 ton
1 2012
Sapi perah PT NAS Sukabumi
Produktivitas = 981,5 ton menerapkan system
adalah ternak
Konsumsi = 3.120 ton pemeliharaan
perah
terbesar insentif
populasinya
(Direktorat Jenderal
Peternakan dan Kesehatan
Hewan 2013)
TUJUAN

▹ Menambah wawasan
▹ Meningkatkan skill
▹ Mengetahui teknik budidaya
▹ Mengetahui persoalan di dunia kerja
2
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

METODE
TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN TERNAK
WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

4 Februari 2021 – 28 April Jln. Batusela kp.


2021 Lemahduhur RT 01/11
Kegiatan dilaksanakan Desa Margaluyu, Kec.
mengikuti jam kerja perusahaan Sukaraja, Kab. Sukabumi
Data primer diperoleh
dengan pengamatan keadaan
secara langsung dan juga
informasi dari narasumber
Data sekunder didapat
ANALISIS dengan pengambilan data dari
DATA beberapa literatur terkait
untuk membandingkan
ataupun mendukung data
primer
Data sapi yang digunakan

ANALISIS adalah data 15 ekor sapi yang


calving di bulan Februari dan
DATA Maret 2021.
3
PEMELIHARAAN INDUK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

LAKTASI
TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN TERNAK
PEMELIHARAAN INDUK LAKTASI

Sapi perah mulai memproduksi susu Pemeliharaan induk laktasi di PT


setelah melahirkan. Berkisar setelah Nusantara Agri Sejati meliputi
setengah jam sapi melahirkan, air penanganan pasca calving, proses
susu sapi akan keluar (Syarif dan pemerahan, pencatatan produksi
Bagus, 2011) susu, reproduksi sapi, penanganan
penyakit umum, dan pemberian
pakan.
Penanganan Pasca Calving
1. Umur kebuntingan 275 hari sudah 4. Pemerahan kolostrum 6-8 jam sekali selama
bersiap calving sehari

2. Pasca calving, induk dari kandang 5. Kontrol penyakit, RFM dan Metritis
maternity transisi dipindah ke
hospital dan pedet dipindah ke box 6. Jika sudah pulih, pindah ke kandang fresh
lactation 3A6
3. Treatment injectamin dan calcidex
Pemerahan
1. Pemerahan bertujuan untuk 4. Pra pemerahan: dipping - lap
mendapatkan produksi susu yang dengan kain bersih - stripping
maksimal (Sasongko et al 2012). 5. Pemerahan: pemasangan cluster
2. Dilakukan sekali, pukul 06.30 6. Pasca pemerahan: dipping -
dengan urutan kandang fresh penggiringan kembali - pemberian
(3A6), low lactation (3B2), dan pakan
peak lactation (3B1)
3. Akan terdeteksi RFID saat masuk
ke milking parlor
Produksi Susu
1. Produksi susu 70% dipengaruhi 4. Pencatatan digunakan sebagai
oleh faktor lingkungan yang acuan untuk manajemen kandang dan
terbagi menjadi eksternal dan pakan
internal (Dwinugraha et al 2018). 5. Menggunakan sistem DIM (Days in
2. Produksi susu sapi akan otomatis Milk)
tercatat ke sistem SmartDairy

Sumber: PT Nusantara Agri Sejati 2021


Rataan produksi susu berdasarkan


DIM
16
Produksi susu sangatlah
14
14.061904761904
13.680095238095 bergantung pada ketersediaan
8
12.154285714285 2 pakan.
Produksi susu (kg/ekor/hari)

12 11.668571428571
7 4 10.736190476190
10 5
10.382857142857
1
Pakan dengan kualitas dan
8
nutrisi yang baik dapat
6 meningkatkan produksi susu
4 baik dari kualitas dan kuantitas,
2 memperlama masa puncak
0 laktasi ditambah dengan
Minggu 1 2 3 4 5 6
ke - puncak produksi yang tinggi
juga, dan memperlandai
Sumber: PT Nusantara Agri Sejati 2021
penurunan produksi susu
hingga mencapai akhir laktasi
(Mahmud et al 2020).
Reproduksi Sapi
▹ Keberlangsungan dan ▹ Inseminasi Buatan
keberlanjutan ▹ Service per Conseption (S/C)
perusahaan sapi perah ▹ Calving Interval (CI)
sangat bergantung pada ▹ Days Open
tingkat reproduksi tiap ▹ Days Pregnant
individu sapi. ▹ Pemeriksaan Kebuntingan (PKB)

Sumber: PT Nusantara Agri Sejati 2021
Inseminasi Buatan (IB)
▹ Periode estrus sapi ▹ IB dilakukan oleh
berada di rataan 21 inseminator PT NAS
hari (Attabany et al ▹ Sapi yang di IB adalah
2020). yang mengalami gejala
▹ Perkawinan dilakukan estrus
dengan 2 cara, IB dan
kawin alam
Inseminasi Buatan (IB)
Proses IB
▹ Thawing straw dengan air ▹ Gun dimasukkan lewat vulva
37C, lalu keringkan sampai ke dalam uterus
▹ Straw dimasukkan ke dalam ▹ Gun disemprotkan
gun, dan plastik sheath juga ▹ Tangan dan gun keluar dan
dimasukkan ke gun dibersihkan
▹ Tangan masuk ke dalam
rektum, mencari serviks
Inseminasi Buatan (IB)

Selain dengan estrus Gn-RH adalah hormon yang dihasilkan


normal, bisa juga dengan oleh hipotalamus yang berfungsi untuk
sinkronisasi menginduksi pelepasan FSH dan LH di
hipofisa anterior.
Penyuntikan hormon Gn-
RH dan PGF 2 Alfa.
PGF2 alfa digunakan untuk
menginduksi estrus pada sapi dengan
cara melisiskan CL dengan cara
menghambat aliran darah ke CL.
(Budiasa dan Pemayun 2019)
Inseminasi Buatan (IB)

Tidak estrus Jika tidak, tunggu Tidak estrus 12-18 jam


dalam 48 jam 11 hari dalam 48 jam kemudian
7 harikemudian

Gnrh 1 PG 1 Gnrh 2 PG 2 Gnrh


WAJIB
3
IB

IB IB
IB
Estrus dalam 48
12-18`jam
jam Estrus dalam
kemudian
estrus 48 jam
Service per Conception
(S/C)

Adalah angka yang Faktor S/C:


menunjukkan jumlah ▹ Kualitas semen
▹ kualitas organ reproduksi betina
inseminasi buatan yang
▹ kemahiran inseminator
diberikan untuk
menghasilkan suatu
S/C di PT NAS bernilai 1,53
kebuntingan (Siagarini et
al 2014)
Days Open

Adalah masa di mana sapi Faktor days open:


belum mengalami ▹ Nilai S/C
▹ Penyakit organ reproduksi
kebuntingan dari terakhir
Nilai rataan days open di PT NAS
beranak
berkisar 114 hari. Dengan rentang 49-
Dimulai dari terakhir
184 hari.
beranak, pengistirahatan
organ reproduksi selama
kurang lebih 2 bulan, dan
inseminasi sampai bunting
Days Pregnant

Adalah lama kebuntingan Hal ini juga tidak begitu


dari sapi, dimulai dari hari jauh berbeda dengan lama
IB berhasil kebuntingan di PT NAS,
yakni ±281 hari
Lama kebuntingan sapi
berkisar di 277-279 hari
dengan tidak ada
perbedaan yang begitu
nyata antara pedet jantan
atau betina yang
dilahirkan (Aprilt et al
Calving Interval

Adalah jarak calving di Faktor krusial dari CI adalah masa


tahun sebelum dengan kosong
tahun setelahnya
Nilai rataan dari 15 ekor sapi di PT NAS
adalah 12,47 bulan
CI dipengaruhi oleh masa
kosong dan lama
kebuntingan
Pemeriksaan Kebuntingan (PKB)

Dilakukan 2 bulan setelah Apabila uterus besar


IB terakhir. sebelah, maka sapi
dikatakan bunting. Apabila
Teknik yang dilakukan ukurannya sama, IB gagal
adalah dengan palpasi
uterus dari dalam rektum
Penanganan Penyakit Umum pada Induk Laktasi
▹ Manajemen pengendalian dan ▹ Distokia
pencegahan penyakit merupakan upaya
▹ Retentio Fetal Membrane (RFM)
mempertahankan kesehatan ternak
secara terpadu dalam suatu usaha ▹ Metritis
peternakan sapi perah (Ali et al 2018) ▹ Mastitis
▹ Penyakit pada sapi sebaiknya dicegah ▹ Hypocalcemia
karena akan menimbulkan kerugian,
baik dari segi pengobatannya,
pemulihannya, sampai kerugian akibat
ternak tersebut mati
Distokia

1. Gangguan reproduksi 4. Sapi distokia akan


yang menyebabkan dibantu proses
induk sulit melahirkan calvingnya dengan
2. Dinyatakan distokia menarik kaki fetus
apabila setalah 1 jam yang sudah muncul
merejang pertama 5. Treatment calcidex
tidak kunjung dan injectamin
melahirkan
3. Faktor-faktor
Retensio Fetal Membrane (RFM)

1. Atau disebut retensi 3. Petugas kandang


plasenta, adalah akan menarik plasenta
gangguan reproduksi di dari dalam vulva
mana plasenta tidak 4. Treatment yang diberi
kunjung keluar 12 jam adalah oxytocin 2 ml
pasca calving. Normalnya dan Colybagbulus 1
6-8 jam kaplet
2. Kegagalan pelepasan vili
kotiledon dari kripta
kranula (Hemayatul et al
2013).
Metritis
1. merupakan peradangan uterus yang 3. Pencegahan yang bisa
disebabkan bakteri patogen yang
dilakukan adalah mengurangi
masuk melalui vagina, servik, dan
mengkontaminasi uterus (Ali et al kepadatan kandang dan
2018). sanitasi. 4. Treatment obat yang
2. Akibat metritis adalah sapi menjad diberikan adalah Penstrep-400
demam, keluarnya lendir dari vagina
dan Limoxin LA yang
yang berbau busuk, dan penurunan
produksi susu. dilarutkan dengan
perbandingan obat : aquades =
10:100
Mastitis
1. merupakan peradangan jaringan 3. Pencegahan yang bisa dilakukan adalah
ambing bagian dalam yang pemberian iodin pasca pemerahan, membuat
disebabkan bakteri patogen yang sapi tetap berdiri selama 30 menit pasca
masuk ke dalam ambing. pemerahan, dan sanitasi bedding
2. Ciri-cirinya yakni adanya 4. Obat yang diberi adalah Terexin atau
penggumpalan susu yang juga Biomycin 1 tube per hari selama 3 hari yang
terkadang disertai darah saat diinjeksi ke puting yang mastitis
diperah.
3. Oleh karena itu perlu dilakukan
stripping pada saat pra pemerahan
Hypocalcemia
1. Hypocalcemia adalah gangguan 3. Treatment obat untuk penyakit ini adalah
metabolisme tubuh pada sapi akibat Calcidex 250ml dan Biosan 20ml
kekurangan kadar kalsium dalam
darah yang normalnya 9-10mg/100
ml turun menjadi 3-7mg/100ml
(Widyawati 2002).
2. Akibat kurangnya penyerapan
kalsium dalam tubuh, sapi menjadi
ambruk dan susah untuk berdiri
Pemberian Pakan
▹ Dalam pemberian pakan harus memperhatikan kandungan nutrisi berupa
protein, vitamin, mineral, dan serat kasar yang dibutuhkan sesuai dengan
kondisi fisiologis ternak. Pada fase laktasi, nilai PK dan TDN berturut-turut
adalah 16-18% dan 70-75% (Direktorat Perbibitan Ternak 2014). Kebutuhan
nutrien pada fase laktasi harus terpenuhi karena pakan tersebut akan
digunakan untuk kebutuhan hidup pokok sapi, nutrisi untuk fetus dalam
kebuntingan, dan untuk produksi susu.
Pemberian Pakan
▹ Pemberian hijauan dilakukan 2 kali, pukul 08.00 dan 13.00 WIB sebanyak
50kg/ekor/hari
▹ Sementara pemberian konsentrat hanya diberikan pada pagi hari
▹ Jenis hijauan yang diberikan adalah tebon jagung (Zea mays L.) rumput gajah
(Pennisetum purpureum) dan rumput odot (Pennisetum purpureum cv. Mott). Untuk
konsentrat, diberikan beragam jenis seperti onggok, soybean meal (SBM), kopra, bungkil
kelapa sawit, pollard, molases, dan buffer mineral dengan total pemberian konsentrat
adalah 5-7kg/ekor/hari
4
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

SIMPULAN DAN SARAN


TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN TERNAK

Manajemen pemeliharaan sapi secara keseluruhan di PT Nusantara Agri Sejati
sudah dikategorikan baik, ditambah lagi dengan sarana dan prasarana yang
memadai. Dalam pemeliharaan induk laktasi, reproduksi sapi sudah berjalan baik
karena nilai s/c yang kecil dan calving interval yang mencapai target 1 tahun 1
kelahiran. Namun, dalam produksi susu masih dikategorikan kurang baik dengan
puncak laktasi yang terlalu awal dan singkat, serta produktivitas sapi yang kecil.
Ketersediaan pakan yang baik menjadi kunci utama dalam perbaikan
produktivitas sapi laktasi dan juga pemerahan 2 kali untuk lebih merangsang
ambing memproduksi susu lebih.
SIMPULA
N

Masa kosong pada sapi sebaiknya semakin dikurangi karena di beberapa sapi
masih ada calving interval yang lebih dari 12 bulan. Bisa dilakukan dengan
menggunakan testpack khusus ternak di mana bisa mendeteksi kebuntingan hanya
seminggu dari terakhir IB. Pakan untuk fase laktasi juga sebaiknya ditingkatkan
agar mendongkrak produksi susu yang lebih tinggi

SARAN
THANK YOU!

Do American cows
understand France cows’
moo?

You might also like