Sia Kelompok 4

You might also like

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 13

Pemrosesan Transaksi

Pemrosesan Transaksi
dan
dan
Proses Pengendalian
Proses Pengendalian Internal
Internal
KELOMPOK 44
KELOMPOK

01 SUCIAWATIALAATI
SUCIAWATI ALAATI 02 FRISKAAMEMA
FRISKA AMEMA

03 SABRINAMASPEKE
SABRINA MASPEKE 04 MIECHELLMANDAGI
MIECHELL MANDAGI
Pengendalianinternal
Pengendalian internalmerupakan
merupakanrencana
rencanaorganisasi
organisasidan
danmetode
metode
bisnisyang
bisnis yangdipergunakan
dipergunakanuntuk
untukmenjaga
menjagaaset,
aset,memberikan
memberikan
informasiyang
informasi yangakurat
akuratdan
danandal,
andal,mendorong
mendorongdandanmemperbaiki
memperbaiki
efisiensijalannya
efisiensi jalannyaorganisasi,
organisasi,serta
sertamendorong
mendorongkesesuaian
kesesuaiandengan
dengan
kebijakanyang
kebijakan yangtelah
telahditetapkan.
ditetapkan.
—MENURUTCommittee
—MENURUT Committeeof
ofSponsoring
SponsoringOrganization
Organization

“Pengendalian internal sebagai semua sistem, struktur atau proses yang


diimplementasikan oleh dewan komisaris, manajemen dan karyawan dalam
perusahaan yang bertujuan untuk menyediakan jaminan yang memadai bahwa
tujuan pengendalian tersebut dicapai, meliputi efektifitas dan efisiensi operasi,
keandalan pelaporan keuangan dan kepatuhan terhadap peraturan
perundangan-undangan dapat tercapai.”
ApaSaja
Apa SajaKlasifikasi
Klasifikasidari
dariPengendalian
PengendalianInternal?
Internal?

1. Pengendalian untuk pencegahan (preventif control), pengendalian untuk pemeriksaan (detektif


control), dan pengendalian korektif (correctif control). Pengendalian preventif menahan masalah
sebelum terjadi. Mengangkat personil akuntansi yang berkualitas tinggi, secara tepat memisahkan tugas
karyawan, dan secara efektif mengendalikan akses fisik secara asset, fasilitas, dan informasi merupakan
pengendalian preventif efektif. Karena tidak semua masalah pengendalian dapat dicegah, maka
pengendalian detektif diperlukan untuk menemukan masalah. Pengendalian korektif memecahkan
masalah yang ditemukan dengan pengendalian detektif.

2. Pengendalian umum dan Pengendalian aplikasi Pengendalian umum dirancang untuk menjamin
bahwa lingkungan pengendalian organisasi adalah stabil dan dikelola untuk menghasilkan efektivitas
pengendalian aplikasi. Pengendalian aplikasi digunakan untuk mencegah, mendeteksi, dan mengoreksi
kesalahan dan ketidak teraturan transaksi ketika diproses.
.

.
3. Pengendalian Administrasi dan Pengendalian. Akuntansi Pengendalian
administratif membantu menjamin efisional operasional dan kepatuhan
pada kebijakan manajemen. Sebaliknya,pengendalian akuntansi membantu
mengamankan asset dan menjamin catatan keuangan.

4. Pengendalian Input, proses, dan output Pengendalian juga


diklassifikasikan menurut dimana pengendalian tersebut
diimplementasikan dalam siklus pengolahan data. Pengendalian input
dirancang untuk menjamin bahwa hanya data yang akurat, valid dan
diwenangkan dimasukan kedalam sistem.
EKSPOSUR
EKSPOSUR

Eksposur adalah risiko-risiko yang dihadapi suatu entitas dari operasi usahanya dan yang memiliki
konsekwensi keuangan. Eksposur merupakan obyek yang rentan terhadap risiko dan berdampak pada
kinerja perusahaan apabila risiko yang diprediksikan benar-benar terjadi. Pengendalian dibutuhkan
untuk mengurangi eksposur terhadap resiko. Eksposur mencakup potensi dampak finansial akibat
suatu kejadian dikalikan dengan probabilitas terjadinya kejadian tersebut. Istilah risiko merupakan
Sinonim untuk istilah probabilitas terjadinya suatu kejadian. Oleh karena itu, eksposur adalah risiko
dikalikan konsekuensi finansial atas risiko tersebut. Terdapat 8 Eksposur Umum diantaranya:

1. Biaya yang terlalu tinggi. Biaya yang terlalu tinggi mengurangi laba. Setiap pengeluaran yang
dibuat oleh suatu organisasi potensial untuk menjadi biaya yang terlalu tinggi. Harga yang
dibayarkan untuk pembelian barang yang digunakan dalam organisasi bisa saja terlalu mahal.
2. Pendapatan yang cacat. Biaya tarutang tidak tertagih dan penjualan kredit terlalu banyak.
Barang dagangan telah dikirim ke pelanggan tetapi tidak tercatat sehingga tidak ditagih.
Perusahaan mengirim tagihan ke pelanggan dengan nilai yang lebih kecil dari seharusnya.
Tagihan hilang atau salah catat sebagai piutang dagang.

3. Kerugian aktiva akibat kehilangan aktiva. Aktiva dapat hilang sebagai akibat pencurian,
tindakan kekerasan atau bencana alam. Kas, bahan baku, atau peralatan dapat rusak atau
salah penempatan. Hal ini bisa terjadi sebagai akibat dari kecerobohan karyawan atau
tindakan tidak sengaja. Karyawan termasuk manajemen bisa tanpa dengan sengaja
mengelola atau merusak kas, bahan baku, atau peralatan.
4. Akuntansi yang tidak akurat. Kebijakan dan prosedur akuntansi dapat salah,
tidak tepat atau secara signifikan berbeda dari yang diterima umum.
Kesalahan ini dapat mencakup kesalahan penilaian transaksi, kesalahan waktu
pencatatan, atau kesalahan klasifikasi transaksi. Dampak kesalahan dapat
berakibat pada informasi yang tidak akurat guna pengambilan keputusan atau
laporan keuangan yang menyebabkan kesalahan pengambilan keputusan.

5. Interupsi Bisnis. Interupsi bisnis mencakup penghentian sementara suatu


operasi bisnis, penghentian permanen atau operasi suatu bisnis atau penutupan
suatu usaha interupsi bisnis terjadi akibat ketidakmampuan menghadapi
kegiatan operasi yang buruk, tindakan kekerasan fisik, atau bencana alam.
6. Sanksi Hukum. Sanksi hukum mencakup denda yang dikenakan oleh pengadilan atau badan
legal yang memiliki wewenang atas organisasi dan operasi perusahaan. Pengertian kegiatan
bisnis bisa saja terjadi sebagai hukuman dan lembaga pemerintah jika perusahaan melakukan
perbuatan yang melanggar hukum.

7. Ketidakmampuan untuk bersaing. Ketidakmampuan untuk bersaing merupakan


ketidakmampuan suatu organisasi untuk bertahan di pasar atau industri.

8. Kecurangan dan Pencurian. Kecurangan dan pencurian dapat dilakukan oleh pihak eksternal
di luar perusahaan ataupun pihak eksternal di dalam perusahaan. Biaya yang terlalu tinggi,
pendapatan yang cacat, kehilangan aktiva, ketidakakuratan catatan akuntansi, interupsi bisnis,
sanksi hukum, dan ketidakmampuan untuk bersaing, semuanya bisa saja merupakan dampak
dari kecurangan dan pencurian.
Kecurangandan
Kecurangan danKejahatan
Kejahatankerah
kerahputih
putih
MenurutEdwin
Menurut EdwinHardin
HardinSutherland
Sutherland 1939.
1939.
Sutherlandberpendapat
Sutherland berpendapatbahwa
bahwakejahatan
kejahatankerah
kerahputih
putihmerupakan
merupakan
kejahatanyang
kejahatan yangdilakukan
dilakukanoleh
olehseseorang
seseorangyang
yangsangat
sangatterhormat
terhormat
danberstatus
dan berstatussosial
sosialtinggi
tinggidi
didalam
dalampekerjaannya.Tindakan
pekerjaannya.Tindakan
kejahatanini
kejahatan inidapat
dapatterjadi
terjadidi
didalam
dalamperusahaan,
perusahaan,kalangan
kalangan
professional,perdagangan,
professional, perdagangan,maupun
maupunkehidupan
kehidupanpolitik.
politik.
Apasaja
Apa sajabentuk
bentukkejahatan
kejahatankerah
kerahputih?
putih?

1. Kecurangan manajemen. Meliputi penyalahgunaan atau kesalahan interpretasi


terhadap aset baik oleh karyawan atau pihak ketiga di luar perusahaan, atau
keduanya.

2. Pelaporan keuangan yang menyesatkan. Tindakan sengaja atau tidak sengaja,


sebagai akibat niat hati atau kekhilafan, yang menyebabkan informasi dalam laporan
keuangan secara material mengganggu pengambil keputusan.

3. Kejahatan korporat. Merupakan kejahatan kerah putih yang menguntungkan


suatu perusahaan atau organisasi, dan bukan hanya menguntungkan individu
tertentu yang melakukan kecurangan.
Tujuan dan
Tujuan dan Siklus
Siklus Transaksi
Transaksi
Pengendalian berguna untuk mengurangi eksposur.
Analisis eksposur dalam suatu organisasi sering berhubungan dengan
konsep siklus transaksi. Sekalipun tidak ada dua organisasi yang benar
benar sama, pada umumnya organisasi menghadapi kejadian ekonomi
yang serupa Kejadian tersebut menghasilkan transaksi yang dapat
dikelompokkan sesuai dengan empat siklus aktivitas bisnis.
•Siklus pengeluaran
•Siklus produksi
•Siklus keuangan
•Siklus Pendapatan

You might also like