Professional Documents
Culture Documents
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Ansietas
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Ansietas
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Ansietas
PASIEN ANSIETAS
ANSIETAS SEDANG
ANSIETAS BERAT
PANIK
ANSIETAS RINGAN
Respon fisiologis
Sering napas pendek, nadi dan tekanan darah naik, mulut kering, diare atau
konstipasi, tidak nafsu makan, mual, dan berkeringat setempat.
Respon kognitif
Respon pandang menyempit, rangsangan luas mampu diterima, berfokus pada
apa yang menjadi perhatian dan bingung.
● Respon fisiologis
○ Napas pendek, nadi dan tekanan darah
naik, berkeringat dan sakit
kepala,penglihatan kabur, dan ketegangan.
● Respon kognitif
○ Lapang persepsi sangat sempit, dan tdk
mampu menyelesaikan masalah.
● Respon perilaku dan emosi
○ Perasaan terancam meningkat, verbalisasi
cepat, dan menarik diri dari hubungan
interpersonal.
PANIK
• Perilaku yg tampak pd pasien dgn ansietas
tingkat panik adl pasien tampak ketakutan
dan mengatakan mengalami teror, tdk
mampu melakukan sesuatu walaupun dgn
pengarahan serta disorganisasi kepribadian.
• Terjadi peningkatan aktivitas motorik,
menurunnya kemampuan berhubungan dgn
orang lain, persepsi menyimpang, kehilangan
pemikiran rasional.
PANIK
Respon fisiologis
• Napas pendek, rasa tercekik dan palpitasi, sakit dada,
pucat, hipotensi, dan koordinasi motorik rendah.
Lapang kognitif
• Lapang persepsi sangat sempit, dan tidak dapat berfikir
logis.
Respon perilaku dan emosi
• Mengamuk- amuk dan marah- marah, ketakutan,
berteriak- teriak, menarik diri dari hub interpersonal,
kontrol diri dan persepsi kacau.
RESPON KECEMASAN (Kelliat, 2017)
PERILAKU
AFEKTIF
PSIKOLOGIS
SIMPATIS
PARASIMPATIS
KOGNITIF
PERILAKU
• Agitasi • Mengekspresikan
• Gelisah kekhawatiran karena
• Gerakan ekstra perubahan dalam
• Insomnia peristiwa hidup
• Kontak mata yang • Penurunan
buruk produktivitas
• Melihat sepintas • Perilaku mengintai
• Tampak waspada
PSIKOLOGIS
● Gemetar
● Peningkatan keringat
● Peningkatan ketegangan
● Suara bergetar
● Tremor tangan
● Wajah tegang
AFEKTIF
• Berfokus pada diri • Menyesal
sendiri • Peka
• Distress • Perasaan tidak
• Gelisah
adekuat
• Gugup • Putus asa
• Kesedihan yang • Ragu
mendalam • Sangat khawatir
• Ketakutan • Senang berlebihan
• Menggemerutukan
gigi
SIMPATIS
• Lemah
• Anoreksia
• Mulut kering
• Diare
• Peningkatan denyut nadi
• Dilatasi pupil
• Peningkatan frekuensi
• Eksitasi kardiovaskular
pernapasan
• Gangguan pernapasan
• Peningkatan refleks
• Jantung berdebar-debar
• Peningkatan tekanan
• Kedutan otot
darah
• Wajah memerah
PARASIMPATIS
• Gangguan perhatian
• Gangguan konsentrasi • Penurunan kemampuan
• Menyadari gejala fisiologis untuk memecahkan
• Bingung masalah
• Memblokir pikiran • Konfusi, Pelupa
• Menurunnya kemampuan • Penurunan lapang persepsi
untuk belajar • Kecenderungan untuk
menyalahkan orang lain.
FAKTOR PENYEBAB ANSIETAS
Adanya pengalaman
Adanya perasaan takut Adanya rasa frustasi
traumatis, seperti trauma
tidak terima dalam satu akibat kegagalan dalam
akan perpisahan,
lingkungan tertentu mencapai tujuan
kehilangan atau bencana
Pandangan Psikoanalitik.
Ansietas adlh konflik emosional yg tjd antara 2 elemen kepribadian –
id dan superego. Id mewakili dorongan insting dan impuls primitif,
sedangkan superego mencerminkan hati nurani seseorang yg
dikendalikan oleh norma-norma budaya seseorang. Ego atau aku
berfungsi menengahi tuntutan dari dua elemen yang bertentangan,
fungsi ansietas adalah mengingatkan ego bahwa akan bahaya.
• Faktor Psikologis
Pandangan Interpersonal
Ansietas timbul dari perasaan takut thdp penerimaan dan
penolakan interpersonal. Ansietas berhubngan dgn
kejadian trauma, seperti perpisahan dan kehilangan dari
lingkungan maupun
orang yang berarti bagi pasien. Individu dengan harga diri
rendah sangat mudah mengalami perkembangan ansietas
yang berat.
• Faktor Psikologis
Pandangan Perilaku
Ansietas merupakan produk frustasi yaitu sgl sst yg mengganggu
kemampuan seseorang utk mencapai tujuan yang diinginkan. Pakar
perilaku menganggap ansietas sbg dorongan belajar dr dlm diri utk
menghindari kepedihan. Individu yg sejak kecil terbiasa menghadapi
ketakutan yg berlebihan lbh sering menunjukkan ansietas dlm
kehidupan selanjutnya dibandingkan dgn individu yg jarang
menghadapi ketakutan dlm kehidupannya.
• Faktor Psikologis
Sosial budaya
Ansietas merupakan hal yang biasa ditemui dalam
keluarga. Faktor ekonomi, latar belakang pendidikan
berpengaruh terhadap terjadinya ansietas.
FAKTOR PRESIPITASI
• Ancaman terhadap integritas seseorang seperti
ketidakmampuan atau penurunan fungsi
fisiologis akibat sakit sehingga menganggu
individu untuk melakukan aktivitas hidup
sehari-hari
• Ancaman terhadap sistem diri seseorang.
Ancaman ini akan menimbulkan gangguan
terhadap identitas diri, harga diri, dan fungsi
sosial individu.
MEKANISME KOPING
Rekasi yang berorientasi pada tugas yaitu upaya yg
disadari dan berorientasi pd tindakan utk memenuhi
scr realistik tuntutan situasi stress, misalnya perilaku
menyerang utk mengubah atau mengatasi hambatan
pemenuhan kebutuhan. Menarik diri utk
memindahkan/menghilangkan sumber stress.
Kompromi utk mengganti tujuan atau mengorbankan
kebutuhan personal.
MEKANISME KOPING
DIAGNOSA
IMPLEMENTASI INTERVENSI KEPERAWATAN
EVALUASI DOKUMENTASI
PENGKAJIAN
• Pengkajian pasien ansietas dapat dilakukan melalui
wawancara dan observasi kepada pasien dan
keluarga.
• Tanda dan gejala ansietas dapat ditemukan dengan
wawancara, melalui bentuk pertanyaan sebagai
berikut:
Coba ibu/bapak ceritakan masalah yang
menghantui fikiran ibu setelah operasi ?
PENGKAJIAN
Coba ibu/bapak ceritakan apa yang dirasakan
pada saat memikirkan masalah yang dialami
terutama setelah operasi
Apakah ada keluhan lain yang dirasakan
Apakah keluhan tersebut menganggu aktifitas
atau kegiatan sehari-hari
PENGKAJIAN
• Tanda dan gejala ansietas yang dapat
ditemukan melalui observasi adalah sebagai
berikut:
Ekspresi wajah terlihat tegang, rentang perhatian
menyempit, perubahan tanda-tanda vital (nadi
dan tekanan darah naik), tampak sering nafas
pendek, gerakan tersentak – sentak, meremas-
remas tangan dan tampak bicara banyak dan
lebih cepat.
ANALISA
DATA
POHON MASALAH
● Setelah melakukan pengkajian
dan mengelompokkan data
pada pasien ansietas
selanjutnya buatlah pohon
masalah. Pohon masalah akan
membantu dan
mempermudah untuk
menegakkan diagnosa
keperawatan.
Harga Diri Rendah Risiko Perilaku
Kekerasan
Resiko Mencederai
Ansietas (Core Problem) Diri Sendiri dan
Orang lain
Kurang Perubahan
Pengetahuan Fisik/Operasi/Stresor Fisik
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Ansietas
INTERVENSI KEPERAWATAN
Tujuan Tindakan Keperawatan :
1. Klien dapat mengenal ansietas
2. Klien dapat mengatasi ansietas melalui latihan
relaksasi
3. Klien dapat memperagakan dan menggunakan
latihan relaksasi untuk mengatasi ansietas.
4. Melibatkan Keluarga dalam latihan yang telah
disusun
Tindakan Keperawatan :
1) Membina hubungan saling percaya
2) Membantu klien mengenal ansietas
3) Latih cara mengatasi Ansietas :
- teknik distraksi
- teknik nafas dalam
- Hipnotis 5 Jari
- Spiritual
- Minum Obat
1. Bina Hubungan Saling Percaya
2. Bantu Pasien mengenal ansietas,
dengan cara :
• Bantu pasien mengidentifikasi dan
mengungkapkan perasaan
• Bantu pasien menjelaskan situasi yg
menimbulkan ansietas
• Bantu pasien mengenal penyebab
ansietas
• Bantu pasien menyadari perilaku
akibat ansietas
3. Latih Cara Mengatasi Ansietas
● Teknik Distraksi :
○ Melihat pemandangan alam daerah pantai atau pegunungan
○ Sentuhkan ibu jari dengan telunjuk. Mulai membayangkan tubuh yg sehat pd masa
lalu
○ Sentuhkan ibu jari dgn jari tengah. Mulai membayangkan org yg peduli dan sayang pd
saudara dan hubungan yg akrab
○ Sentuhkan ibu jari dgn jari manis. Mulai membayangkan saat mendapat pujian dan
memiliki kemampuan yg dibanggakan
○ Sentuhkan ibu jari dgn kelingking. Mulai membayangkan saat berada di tempat
terindah yg pernah dikunjungi