Asuhan Keperawatan Pada Pasien Ansietas

You might also like

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 55

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

PASIEN ANSIETAS

DESTIANTI INDAH MAYASARI, Ns., M.Kep


PENGERTIAN
 Kecemasan adl perasaan tdk nyaman atau
kekhawatiran yg samar disertai respons otonom
(sumber sering kali tdk spesifik atau tdk diketahui
oleh individu); perasaan takut yang disebabkan oleh
antisipasi terhadap bahaya. Perasaan tsb mrpkn
isyarat kewaspadaan yg memperingatan individu
akan adanya bahaya & memampuan individu utk
bertindak menghadapi ancaman (Herdman
&Kamitsaru, 2015).
● Ansietas menurut Caplan (2005), adlh sbg “kesulitan”
atau “kesusahan” dan mrpkn konsekuensi yg normal
dr pertumbuhan, perubahan, pengalaman baru,
penemuan identitas dan makna hidup.

● Ansietas mrpkn pengalaman individu yg bersifat


subjektif, yg sering bermanifestasi sbg perilaku yg
disfungsional yg diartikan sbg perasaan “kesulitan”
dan kesusahan thdp kejadian yg tdk diketahui dgn
pasti (Varcolis, 2007).
TANDA & GEJALA ANSIETAS

Cemas, khawatir, firasat Pasien mengatakan takut


Pasien merasa tegang,
buruk, takut akan bila sendiri, atau pada
tidak tenang, gelisah dan
pikirannya sendiri serta keramaian dan banyak
mudah terkejut
mudah tersinggung orang

Adanya keluhan somatik,


mis rasa sakit pada otot
Mengalami gangguan pola
Gangguan konsentrasi dan dan tulang belakang,
tidur dan disertai mimpi
daya ingat pendengaranyang
yang menegangkan
berdenging atau berdebar-
debar, sesak napas
RENTANG RESPON TINGKAT KECEMASAN
TINGKATAN ANSIETAS
ANSIETAS RINGAN

ANSIETAS SEDANG

ANSIETAS BERAT

PANIK
ANSIETAS RINGAN

• Ansietas ringan sering kali berhubungan dgn ketegangan


dlm kehidupan sehari-hari dan menyebabkan seseorang
menjadi waspada dan memperluas pandangan persepsi.
• Ansietas ringan memiliki aspek positif yaitu memotivasi
individu utk belajar dan menghasilkan serta
meningkatkan pertumbuhan dan kreativitas.
RESPON ANSIETAS RINGAN

sesekali nafas pendek,


mampu menerima koping persepsi luas,
mampu menerima tidak dapat duduk
rangsang
yang pendek, muka rangsang yang tenang, tremor halus
berkerut dan bibir bergetar. kompleks, konsentrasi pada
Pasien mengalami pada masalah, dan lengan, dan suara
ketegangan menyelesaikan kadang meninggi.
otot ringan masalah.

Respon Fisiologis Respon Kognitif Respon Perilaku &


emosi
ANSIETAS SEDANG

Pd ansietas tingkat ini, memungkinkan seseorang


untuk memusatkan pd hal yang penting dan
mengesampingkan yg lain, sehingga seseorang
mengalami perhatian yg selektif namun dpt
melakukan sesuatu yg
lebih terarah
Manifestasi yang muncul pada ansietas sedang

Respon fisiologis
Sering napas pendek, nadi dan tekanan darah naik, mulut kering, diare atau
konstipasi, tidak nafsu makan, mual, dan berkeringat setempat.

Respon kognitif
Respon pandang menyempit, rangsangan luas mampu diterima, berfokus pada
apa yang menjadi perhatian dan bingung.

Respon perilaku dan emosi


Bicara banyak, lebih cepat, susah tidur dan tidak aman.
ANSIETAS BERAT
• Pada ansietas berat pasien lapangan persepsi
pasien menyempit.
• Seseorang cendrung untuk memusatkan
pada sesuatu yang terinci, spesifik dan tidak
dapat berfikir tentang hal lain.
• Semua perilaku pasien hanya ditujukan
untukmengurangi ketegangan.
• Pasien tersebut memerlukan banyak
pengarahan untuk dapat memusatkan pada
suatu area lain
Manifestasi yang muncul pada ansietas berat :

● Respon fisiologis
○ Napas pendek, nadi dan tekanan darah
naik, berkeringat dan sakit
kepala,penglihatan kabur, dan ketegangan.
● Respon kognitif
○ Lapang persepsi sangat sempit, dan tdk
mampu menyelesaikan masalah.
● Respon perilaku dan emosi
○ Perasaan terancam meningkat, verbalisasi
cepat, dan menarik diri dari hubungan
interpersonal.
PANIK
• Perilaku yg tampak pd pasien dgn ansietas
tingkat panik adl pasien tampak ketakutan
dan mengatakan mengalami teror, tdk
mampu melakukan sesuatu walaupun dgn
pengarahan serta disorganisasi kepribadian.
• Terjadi peningkatan aktivitas motorik,
menurunnya kemampuan berhubungan dgn
orang lain, persepsi menyimpang, kehilangan
pemikiran rasional.
PANIK
Respon fisiologis
• Napas pendek, rasa tercekik dan palpitasi, sakit dada,
pucat, hipotensi, dan koordinasi motorik rendah.
Lapang kognitif
• Lapang persepsi sangat sempit, dan tidak dapat berfikir
logis.
Respon perilaku dan emosi
• Mengamuk- amuk dan marah- marah, ketakutan,
berteriak- teriak, menarik diri dari hub interpersonal,
kontrol diri dan persepsi kacau.
RESPON KECEMASAN (Kelliat, 2017)
PERILAKU
AFEKTIF
PSIKOLOGIS
SIMPATIS
PARASIMPATIS
KOGNITIF
PERILAKU

• Agitasi • Mengekspresikan
• Gelisah kekhawatiran karena
• Gerakan ekstra perubahan dalam
• Insomnia peristiwa hidup
• Kontak mata yang • Penurunan
buruk produktivitas
• Melihat sepintas • Perilaku mengintai
• Tampak waspada
PSIKOLOGIS
● Gemetar
● Peningkatan keringat
● Peningkatan ketegangan
● Suara bergetar
● Tremor tangan
● Wajah tegang
AFEKTIF
• Berfokus pada diri • Menyesal
sendiri • Peka
• Distress • Perasaan tidak
• Gelisah
adekuat
• Gugup • Putus asa
• Kesedihan yang • Ragu
mendalam • Sangat khawatir
• Ketakutan • Senang berlebihan
• Menggemerutukan
gigi
SIMPATIS
• Lemah
• Anoreksia
• Mulut kering
• Diare
• Peningkatan denyut nadi
• Dilatasi pupil
• Peningkatan frekuensi
• Eksitasi kardiovaskular
pernapasan
• Gangguan pernapasan
• Peningkatan refleks
• Jantung berdebar-debar
• Peningkatan tekanan
• Kedutan otot
darah
• Wajah memerah
PARASIMPATIS

• Anyang-anyangan • Kesemutan pada


• Gangguan pola tidur ekstremitas
• Menurunnya denyut nadi • Pusing
• Menurunnya tekanan • Kelelahan
darah • Mual
• Diare • Sensasi geli yang ekstrim
• Sering berkemih.
KOGNITIF

• Gangguan perhatian
• Gangguan konsentrasi • Penurunan kemampuan
• Menyadari gejala fisiologis untuk memecahkan
• Bingung masalah
• Memblokir pikiran • Konfusi, Pelupa
• Menurunnya kemampuan • Penurunan lapang persepsi
untuk belajar • Kecenderungan untuk
menyalahkan orang lain.
FAKTOR PENYEBAB ANSIETAS

Adanya pengalaman
Adanya perasaan takut Adanya rasa frustasi
traumatis, seperti trauma
tidak terima dalam satu akibat kegagalan dalam
akan perpisahan,
lingkungan tertentu mencapai tujuan
kehilangan atau bencana

Adanya ancaman terhadap


integritas diri, meliputi
Adanya ancaman terhadap
ketidakmampuan fisiologis
konsep diri.
atau gangguan terhadap
kebutuhan dasar.
FAKTOR PREDISPOSISI
• Faktor Biologis

 Otak mengandung reseptor khusus untuk


benzodiazepine, yang membantu mengatur ansietas.
 Penghambat GABA juga berperan utama dalam
mekanisme biologis timbulnya ansietas sebagaimana
halnya dengan endorfin.
 Ansietas mungkin disertai dengan gangguan fisik dan
selanjutnya menurunkan kapasitas seseorang untuk
mengatasi stressor.
• Faktor Psikologis

Pandangan Psikoanalitik.
Ansietas adlh konflik emosional yg tjd antara 2 elemen kepribadian –
id dan superego. Id mewakili dorongan insting dan impuls primitif,
sedangkan superego mencerminkan hati nurani seseorang yg
dikendalikan oleh norma-norma budaya seseorang. Ego atau aku
berfungsi menengahi tuntutan dari dua elemen yang bertentangan,
fungsi ansietas adalah mengingatkan ego bahwa akan bahaya.
• Faktor Psikologis

Pandangan Interpersonal
Ansietas timbul dari perasaan takut thdp penerimaan dan
penolakan interpersonal. Ansietas berhubngan dgn
kejadian trauma, seperti perpisahan dan kehilangan dari
lingkungan maupun
orang yang berarti bagi pasien. Individu dengan harga diri
rendah sangat mudah mengalami perkembangan ansietas
yang berat.
• Faktor Psikologis

Pandangan Perilaku
Ansietas merupakan produk frustasi yaitu sgl sst yg mengganggu
kemampuan seseorang utk mencapai tujuan yang diinginkan. Pakar
perilaku menganggap ansietas sbg dorongan belajar dr dlm diri utk
menghindari kepedihan. Individu yg sejak kecil terbiasa menghadapi
ketakutan yg berlebihan lbh sering menunjukkan ansietas dlm
kehidupan selanjutnya dibandingkan dgn individu yg jarang
menghadapi ketakutan dlm kehidupannya.
• Faktor Psikologis

Sosial budaya
Ansietas merupakan hal yang biasa ditemui dalam
keluarga. Faktor ekonomi, latar belakang pendidikan
berpengaruh terhadap terjadinya ansietas.
FAKTOR PRESIPITASI
• Ancaman terhadap integritas seseorang seperti
ketidakmampuan atau penurunan fungsi
fisiologis akibat sakit sehingga menganggu
individu untuk melakukan aktivitas hidup
sehari-hari
• Ancaman terhadap sistem diri seseorang.
Ancaman ini akan menimbulkan gangguan
terhadap identitas diri, harga diri, dan fungsi
sosial individu.
MEKANISME KOPING
 Rekasi yang berorientasi pada tugas yaitu upaya yg
disadari dan berorientasi pd tindakan utk memenuhi
scr realistik tuntutan situasi stress, misalnya perilaku
menyerang utk mengubah atau mengatasi hambatan
pemenuhan kebutuhan. Menarik diri utk
memindahkan/menghilangkan sumber stress.
Kompromi utk mengganti tujuan atau mengorbankan
kebutuhan personal.
MEKANISME KOPING

 Mekanisme pertahanan ego dapat membantu


mengatasi kecemasan ringan dan sedang, tetapi
berlangsung secara tidak sadar, serta melibatkan
penipuan diri, distorsi realitas, dan bersifat
maladaptive.
Mekanisme koping
PROSES KEPERAWATAN
ANALISA DATA POHON
PENGKAJIAN
MASALAH

DIAGNOSA
IMPLEMENTASI INTERVENSI KEPERAWATAN

EVALUASI DOKUMENTASI
PENGKAJIAN
• Pengkajian pasien ansietas dapat dilakukan melalui
wawancara dan observasi kepada pasien dan
keluarga.
• Tanda dan gejala ansietas dapat ditemukan dengan
wawancara, melalui bentuk pertanyaan sebagai
berikut:
 Coba ibu/bapak ceritakan masalah yang
menghantui fikiran ibu setelah operasi ?
PENGKAJIAN
 Coba ibu/bapak ceritakan apa yang dirasakan
pada saat memikirkan masalah yang dialami
terutama setelah operasi
 Apakah ada keluhan lain yang dirasakan
 Apakah keluhan tersebut menganggu aktifitas
atau kegiatan sehari-hari
PENGKAJIAN
• Tanda dan gejala ansietas yang dapat
ditemukan melalui observasi adalah sebagai
berikut:
Ekspresi wajah terlihat tegang, rentang perhatian
menyempit, perubahan tanda-tanda vital (nadi
dan tekanan darah naik), tampak sering nafas
pendek, gerakan tersentak – sentak, meremas-
remas tangan dan tampak bicara banyak dan
lebih cepat.
ANALISA
DATA
POHON MASALAH
● Setelah melakukan pengkajian
dan mengelompokkan data
pada pasien ansietas
selanjutnya buatlah pohon
masalah. Pohon masalah akan
membantu dan
mempermudah untuk
menegakkan diagnosa
keperawatan.
Harga Diri Rendah Risiko Perilaku
Kekerasan

Gangguan Citra Tubuh

Resiko Mencederai
Ansietas (Core Problem) Diri Sendiri dan
Orang lain

Koping Individu Tidak


Efektif

Kurang Perubahan
Pengetahuan Fisik/Operasi/Stresor Fisik
DIAGNOSA
KEPERAWATAN

Ansietas
INTERVENSI KEPERAWATAN
Tujuan Tindakan Keperawatan :
1. Klien dapat mengenal ansietas
2. Klien dapat mengatasi ansietas melalui latihan
relaksasi
3. Klien dapat memperagakan dan menggunakan
latihan relaksasi untuk mengatasi ansietas.
4. Melibatkan Keluarga dalam latihan yang telah
disusun
Tindakan Keperawatan :
1) Membina hubungan saling percaya
2) Membantu klien mengenal ansietas
3) Latih cara mengatasi Ansietas :
- teknik distraksi
- teknik nafas dalam
- Hipnotis 5 Jari
- Spiritual
- Minum Obat
1. Bina Hubungan Saling Percaya
2. Bantu Pasien mengenal ansietas,
dengan cara :
• Bantu pasien mengidentifikasi dan
mengungkapkan perasaan
• Bantu pasien menjelaskan situasi yg
menimbulkan ansietas
• Bantu pasien mengenal penyebab
ansietas
• Bantu pasien menyadari perilaku
akibat ansietas
3. Latih Cara Mengatasi Ansietas

● Teknik Distraksi :
○ Melihat pemandangan alam daerah pantai atau pegunungan

○ Mendengarkan suara alam spt : bunyi air mengalir, suara burung


berkicau, mendengarkan musik instrumental atau musik lembut
(musik klasik)

○ Melakukan kegiatan menonton film (Komedi, kartun), membaca


novel, mengunyah permen karet, mendekatkan dua jari sedekat
mungkin berulang-ulang
● Teknik Relaksasi Nafas Dalam
○ Posisi duduk di lantai atau kursi dgn tubuh rileks dan tdk ada
tekanan pd otot yg menghambat aliran darah

○ Tarik nafas melalui hidung dengan sangat perlahan

○ Tiup melalui mulut dgn sangat perlahan

○ Tiup sambil mengempeskan perut

○ Lakukan berulang kali

○ Mata boleh dibuka atau dipejamkan


● Hipnotis Lima Jari
○ Posisi duduk atau berbaring dengan mata tertutup dan tubuh rileks, pikiran kosong

○ Sentuhkan ibu jari dengan telunjuk. Mulai membayangkan tubuh yg sehat pd masa
lalu

○ Sentuhkan ibu jari dgn jari tengah. Mulai membayangkan org yg peduli dan sayang pd
saudara dan hubungan yg akrab

○ Sentuhkan ibu jari dgn jari manis. Mulai membayangkan saat mendapat pujian dan
memiliki kemampuan yg dibanggakan

○ Sentuhkan ibu jari dgn kelingking. Mulai membayangkan saat berada di tempat
terindah yg pernah dikunjungi

○ Tarik nafas, lakukan perlahan, lakukan selama 3 kali

○ Buka mata kembali


• Latih mengatasi ansietas dengan cara
Spiritual
 Diskusikan tentang keyakinan yg dianut pasien
 Latih cara mengontrol ansietas sesuai keyakinan
pasien
 Motivasi pasien utk melakukannya
• Minum Obat

 Jelaskan ttg prinsip 6


Memasukan ke jadwal
benar minum obat kegiatan harian pasien
 Jelaskan manfaat obat
 Jelaskan pentingnya
minum obat teratur
 Jelaskan ttg pentingnya
kontinuitas minum obat
EVALUASI
a. Pasien dapat mengenal ansietas
b. Pasien dapat mengatasi ansietas
melalui latihan relaksasi:tarik nafas
dalam dan distraksi lima jari
SOAP
c. Pasien dapat memperagakan dan
menggunakan latihan relaksasi untuk
mengatasi ansietas.
d. Melibatkan Keluarga dalam latihan
yang telah disusun
DOKUMENTASI
Dokumentasi asuhan keperawatan
dilakukan pada setiap tahap proses
keperawatan
yang meliputi dokumentasi pengkajian,
diagnosis keperawatan, perencanaan,
implementasi
tindakan keperawatan, dan evaluasi.
TERIMA KASIH

You might also like